Semua Bab Sang Dewa Perang: Bab 1751 - Bab 1760

Di jalan aspal, hujan ringan turun, dan sebuah mobil hitam meluncur kencang di jalan.Lajunya secepat sambaran petir hitam.Di dalam mobil, ada Thomas.Tiga menit yang lalu, dia menerima telepon dari istrinya, Emma. Saat menelepon, Emma menangis dan terus menangis. Akhirnya, dia menceritakan fakta yang menyedihkan. Dia kehilangan putri mereka.Tepatnya, seseorang menukarnya. Kejadian ini pasti sudah direncanakan.Kalau tidak, mengapa bukan orang lain yang kehilangan anak-anak mereka, tetapi Thomas? Lagi pula, mengapa wanita tua itu duduk di sebelah Emma? Apakah semuanya kebetulan dan dia memilihnya secara acak?Tidak. Itu tidak mungkin.Satu-satunya penjelasan adalah bahwa seseorang memilih untuk melakukan sesuatu pada anak itu untuk membalas dendam pada Thomas.Thomas memiliki banyak musuh.Selain Bernard, ada banyak orang di Distrik Southland yang ingin membunuh Thomas. Mengesampingkan orang lain, orang-orang dari Aliansi Elang saja sangat membenci Thomas. Yang paling pe

Thomas dan Ryan sedang mendiskusikan cara menyelamatkan Abigail, tetapi pihak lain telah mengambil tindakan terlebih dahulu.Di bawah dorongan Bernard, seorang wanita datang.Orang ini juga orang yang kejam seperti Nenek Serigala. Tak seorang pun mau memprovokasi wanita jahat bernama Racun Mawar ini.Orang yang bertanggung jawab atas anak perusahaan Tanda Gunung Sungai, Julia Silver, sedang mendiskusikan rencana masa depan perusahaan dengan beberapa manajer ketika resepsionis tiba-tiba berjalan ke pintu dan berkata, "Nona Silver, ada penagih sewa di luar.”Julia mengerutkan kening. “Penagih sewa? Bukankah sewanya dipotong dari rekening secara teratur setiap bulannya? ”Si resepsionis berkata dengan wajah pucat, “Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Dia ... dia Racun Mawar.”Begitu Julia mendengar dua kata ini, ekspresinya berubah.Seseorang bertanya dengan rasa ingin tahu, "Siapa itu Racun Mawar?"Julia menjawab, "Dia adalah pemimpin wilayah ini dan dia sangat kuat. Pada dasarn

Situasi ... apa ini?Julia tercengang. Bagaimana mungkin ada orang yang berani mengatakan hal seperti itu kepada Racun Mawar?Apa dia ingin mati?Racun Mawar juga tertegun cukup lama sebelum dia kembali sadar. Tidak ada yang berani berbicara dengannya dengan nada seperti itu sepanjang hidupnya."Berengsek kau. Beraninya kau memarahiku?""Memang kenapa? Bukankah seharusnya kau ini dimarahi?”Situasinya menjadi buruk dan Julia tidak bisa menghentikannya bahkan jika dia mau.Racun Mawar sangat marah. Dia tiba-tiba melompat, mengangkat tangannya, dan menampar wajah Thomas.Tapi Thomas bukan Julia. Bagaimana dia bisa berdiri di sana dan membiarkan wanita ini menamparnya?Thomas mengangkat tangannya dan meraih pergelangan tangan Racun Mawar. Dia meraihnya dengan kuat dan membuat Racun Mawar menjerit kesakitan."Lepaskan aku! Sakit!" "Dasar brengsek! Apa kau tahu siapa aku? Beraninya kau melakukan ini padaku? Aku akan membunuhmu!"Thomas mendengus dingin. “Pada titik ini, kau mas

Tiba-tiba, di tengah kalimatnya, Pig membeku dan berdiri diam, seolah-olah terpaku di lantai, dan dia tidak dapat melanjutkan bicara. Dia dan Thomas terus saling menatap.Dan seluruh tempat itu menjadi sunyi senyap. Hah?Racun Mawar mengerutkan kening. 'Apa yang membuat Pig tiba-tiba diam? Apa yang terjadi?'“Apa yang kau lakukan, Bos D? Ayo potong tubuh si brengsek itu dan balaskan dendamku! ” dia mendesak.Kata-katanya terdengar keras dan jelas di telinga Pig. Tapi Pig bahkan tidak berani menggerakkan otot-ototnya.Pig bersikap seolah-olah dia telah berubah menjadi fosil. Keringat menetes dari dahinya dan mengalir di pipinya."Kita bertemu lagi, Pig," Thomas berkata enteng. Kalimat itu hampir membuat Pig takut mati. Wajah di depannya itu masih segar dalam pikirannya. Saat dia ingin mengalahkan Thomas kemarin, dia malah dipukuli oleh bawahan Thomas, Pisces. Tubuh Pig masih penuh luka dan memar, dan wajahnya masih berwarna biru dan hitam.Dia tidak ingin mengalami hal se

“Apa kau pernah melihat 'Resident Evil 7' sebelumnya?” Bernard menanyai sekretaris bukannya menjawab pertanyaan itu."Hah?"Sekretaris itu sedikit terkejut dan tidak yakin mengapa pertanyaan itu diajukan, tetapi dia menjawab, "Saya pernah melihat sedikit sebelumnya."Bernard melanjutkan, “Dalam game, si antagonis, Eveline, dibuat menjadi senjata biologis yang bisa mengubah setiap bagian tubuhnya menjadi senjata, dan dia pun bisa menginfeksi orang lain dengan cetakan yang dia buat."Dan dia juga mencoba membunuh ayahnya sendiri!""Tapi apa hubungannya ini dengan kita?" tanya sekretaris itu sambil menggaruk-garuk kepala. "Jangan bilang kalau kita harus membesarkan anak ini dan meyakinkannya kalau Anda ayahnya, lalu dia akan berbalik melawan Thomas dan membunuh ayahnya sendiri saat dia lebih besar?"Bernard tertawa dan berkata, “Bukannya aku belum pernah memikirkan rencana itu sebelumnya, dan akan luar biasa kalau itu terjadi. Tapi, dengan kemampuan Thomas, tidak mungkin punya cukup