Semua Bab Sang Dewa Perang: Bab 1951 - Bab 1960

Di lokasi konser, penggemar nomor satu Aina, Kingsley, tampak gelisah. Dia sudah berteriak sepanjang waktu di atas panggung untuk menghibur para tamu. Dia akan mendukung semua orang yang datang untuk membantu Aina!Dia bahkan sangat mengagumi Stella. Tiba-tiba, dua pria muncul di sampingnya dan berbisik ke telinganya. Tatapannya sedikit berubah setelah dia mendengar apa yang dikatakan pria ini. Dia segera meninggalkan lokasi konser bersama mereka berdua.Sepuluh menit kemudian, mereka tiba di tempat kosong di luar lokasi. Ada sebuah van diparkir di sana.Ketika kedua pria itu melihat bahwa tidak ada orang di sekitar, mereka membuka pintu kursi belakang van. Dua pria yang diikat berbaring di dalam. Sepertinya mereka sedang tidur.Kingsley bertanya, "Apa mereka ini kaki tangan Perusahaan Seni Dagang yang kau ceritakan kepadaku?" Salah satu pria itu mengangguk dan dengan marah-marah, dia merasa benar. “Ya, mereka ini dari keluarga Rahel. Yang tua bernama Denzel Rahel dan yang

"Ha ha!"Dia mendongak dan terkekeh.“Semua orang bisa mati! Apa kau melihatnya, Nona Leslie? Aku membunuh antek-antek Perusahaan Seni Dagang dengan tanganku sendiri. Aku telah membalaskan dendammu.“Selanjutnya, aku akan membunuh Hayden dan juga Lord Vedastus. Aku akan membuat Perusahaan Seni Dagang benar-benar jatuh! "Nona Leslie, tunggu saja kabar baikku.”Semua orang terkejut ketika mereka melihat betapa gilanya Kingsley.Konser tidak akan bisa dilanjutkan.Penonton terkejut dan mereka berlarian. Hanya beberapa orang yang tak kenal takut saja yang terus tinggal dan menonton pertunjukan. Yang lain kabur begitu saja.Para staf juga segera naik ke panggung untuk mengendalikan Kingsley dan memanggil polisi. Mereka menunggu polisi membawa Kingsley pergi.Konser hari ini gagal.Ketika Stella menatap Kingsley yang menjadi gila di atas panggung, dia tercengang.Apa .… Apa yang terjadi?Pada saat ini, di ruang kantornya di Perusahaan Seni dagang, Hayden mengangkat satu gelas an

Cukup.Pendekatan Hayden ternyata kejam dan cepat.Sebelum Thomas dan Eric dapat menanggapi, dia telah membunuh dan menyingkirkan dua orang yang telah bekerja untuknya.Sudah tamat kali ini. Tidak akan ada saksi!"Anda boleh pergi.""Baik Pak."Petugas polisi pergi dan menutup pintu.Di kantor, Eric terkekeh canggung sebelum menggelengkan kepalanya dan berkata, “Pria tua ini sangat licik. Saya sungguh terkejut dengan betapa cepatnya tindakannya.”Apa yang harus mereka lakukan sekarang?Satu-satunya petunjuk mereka telah hilang. Akankah mereka membiarkan Stella menjadi kambing hitam sekarang?Thomas menghela napas, berdiri, dan berkata, “Pak Wood, tolong beri saya waktu dan biarkan saya memikirkan beberapa rencana.”"Oke," kata Eric. “Tapi Pak Mayo, Anda harus memberanikan diri. Ini serius, jadi kami harus memberikan penjelasan yang masuk akal kepada publik dalam waktu sesingkat mungkin. Kalau kami terlambat, saya khawatir akan ada kritik.”"Saya mengerti."Kemudian, Thomas

Fiora ingin membantu Thomas keluar dari masalahnya?Kenapa harus dia?Toh, termasuk kali ini, Fiora baru tiga kali bertemu Thomas. Mereka dianggap “orang asing”!Selain itu, Fiora adalah wakil pimpinan Perusahaan Seni Dagang.Jelas betapa kuatnya dendam antara Perusahaan Seni Dagang dan Thomas. Siapa yang akan percaya bahwa wakil pimpinan mereka benar-benar datang untuk membantu Thomas?Apapun yang terjadi, sepertinya hal berikutnya yang akan dilakukan Hayden.Orang normal akan mengusir Fiora tanpa membuang waktu untuk mengobrol, tetapi Thomas tidak melakukannya. Dia menatap Fiora dengan serius sebelum dia bertanya, "Kenapa?"Thomas ingin tahu kenapa Fiora ingin membantunya.Fiora mengambil beberapa gigitan lagi. Sambil makan, dia berkata, “Apa ini penting? Saya cuma mau membantu Anda, dan Anda tidak perlu tahu semuanya. Bukankah cukup selama itu berakhir baik untuk Anda?”Thomas tersenyum tipis dan berkata, "Tapi saya tidak percaya pada Anda."Fiora tercengang, tetapi dia

“Saya percaya Anda.” Thomas mengucapkan tiga kata itu pada akhirnya.Fiora tersenyum sambil menangis. Dia bahkan sengaja bertanya, “Wanita pandai berbohong. Apa Anda yakin saya mengatakan yang sebenarnya? Bagaimana kalau saya berbohong pada Anda?”Thomas tersenyum tipis. "Kalau Anda berbohong, saya akan menanggung kekalahan saya karena cerita Anda sangat menyentuh."Komentarnya tentang betapa mengharukannya itu membuat Fiora merasa hangat.Dia menggigit makanan terakhir di piringnya sebelum dia menyeka mulutnya dan berkata, “Tentu saja, saya bekerja sama dengan Anda, tidak hanya membantu Anda. Saya akan membantu Anda kali ini, dan Anda harus membantu saya lain kali.”"Tentu saja," jawab Thomas tegas.Fiora menambahkan, “Meskipun kita memiliki tujuan yang berbeda, kita menggunakan pendekatan yang sama. Saya berharap kita bisa berkolaborasi dengan gembira.”Dia ingin Lord Vedastus untuk "tetap sadar," sementara Thomas ingin mendapatkan penawar asli Pemakan Hati.Meskipun mereka m