All Chapters of PELANGI JIWA: Chapter 21 - Chapter 30
31 Chapters
XVII-MENATA HATI
MENATA HATISemenjak kepergian sang ibu, Rere sangat kehilangan. Berbagai persaan bermain dalam benaknya. Apa yang akan terjadi nantinya tanpa hadirnya seorang ibu dalam keluarga. Akankan hari selanjutnya seperti dulu. Bagaimana nanti dengan adik-adiknya. Terutama adik bungsu yang masih sekolah. Sang adik sangat dekat dengan ibu. Hal itu mungkinkarena ia anak bungsu dan seorang lelaki. Sedangkan Rere dan adik kedua sam-sama perempuan.Masih terbayang bagaiman kedua adiknya sangat sedih dan menangis pilu saat kehilangan ibu. Mereka menangis sambil merancau. Rere tak dapat membendung air mata, saat adiknya menangis tersedu sambil berkata,“Besok aku bagaimana hik hik hik,”“Tenang, ya. Kita hadapi Bersama,”“Aku sama siapa, Kak!”“Sama kakak, kita lalui bersam. Ada kakak disini. Sudah, Ya. Ayo kita lanjutkan!”Kini semua tentang ibu sudah usai. Rere harus berusaha menjalani  hidup den
Read more
XVIII-HARAPAN MULAI ADA
Harapan mulai ada.Setelah sekian lama mencari usaha dan selalu gagal, suatu hari Juna bertemu dengan temannya yang bernama Bambang. Bambang adalah seorang tukang servis laptop dan komputer yang jasanya biasa digunakan untuk membetulkan koputer atau print di kantor Juna. Bambang menawarkan kantin yang berada di dekat kiosnya. Kantin itu bisa di gunakan untuk jualan makanan atau minuman. Letaknya juga cukup strategis, karena berada di area tempat wisata dan Juna setuju.Juna menyampaikan hal itu pada Rere,” Bun, tadi aku ketemu teman.”Rere, “Teman apa dan di mana?”Juna, “Di jalan, dia menawarkan untuk sewa kantin dekat tokonya”.Rere,” Trus kenapa?’’Juna,” Kita bisa sewa dan bisa kita gunakan usaha, sewanya tiap bulan kok murah lagi”Rere, “Kamu setuju?”Juna, “Ya, aku setuju dan sudah aku beri uang sewanya, tinggal persiapannya, semoga saja bisa lanc
Read more
XIX- KANTIN DI KOLAM RENANG
KANTIN DI KOLAM RENANG            Hari itu hari sabtu, seperti biasa sebelum pulang kerja Rere bermaksud hendak pergi ke kantin sambil menyiapkan dagangan untuk besuk. Sebelum berangkat saat masih di kantor, Rere memberi tahu Juna hendak pergi ke kantin sambil menambah dagangannya. Tapi Juna melarangnya, Juna menyuruh Rere untuk pulang ke rumah dulu dan ke kantin sore hari saja. Rencananya Juna mau mengantarkan Rere. Rere setuju mengingat besuk hari libur belanja barang pasti butuh cukup banyak untuk persediaan besuk. Biasanya hari minggu adalah hari yang cukup ramai pengunjung sehingga banyak sekali barang yang harus di beli. Anak-anak rencananya akan di ajak serta supaya mereka bisa menikmati liburan bersama. Setelah Juna memberitahu demikian Rere segera pulang.            Sore hari Rere segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di gunakan untuk persiapan
Read more
XX- PERTEMUAN TAK TERDUGA
PERTEMUAN TAK TERDUGA Sampai di kantin, Rere dan Juna segera menemui petugas yang mengantar barang tersebut. Mereka menjelaskan bahwa kali ini yang datang baru kuklasnya saja, isinya masih tiga hari lagi. Maka dari itu tiga hari ke depan tepatnya hari rabu pagi. Petugas tersebut berpesan agar kuklas si fungsikan, agar nanti bila isinya datang, sudah siap untuk diisi. Rere mengerti dengan penjelasan tersebut, dan segera menata tempat untuk freser yang baru datang pada tempatnya. Setelah semua beres, Rere berpesan pada Lina tentang pesan dari petugasnya tadi sambil melihat barang-barang yang perlu tambahan untuk di jual besuk. Setelah semua beres Rere mengajak Juna untuk mengantarkannya ke toko membeli semua kebutuhan dagangannya yang habis. Mereka berangkat belanja. Setelah semua kebutuhan Rere beres mereka segera kembali ke kantin untuk mengantar hasil belanjaannya tersebut. Kini isi kantin Rere semakin lengkap. Dikantinnya sudah bisa melayani minuman dingin sendiri
Read more
XXI - HOBI YANG MENGHASILKAN
HOBI YANG MENGHASILKANSetelah bertemu dengan Bambang dan usaha kantin berjalan, Juna bertemu dengan Rian. Dia adalah pengusaha bakso yang sudah mempunyai beberapa cabang. Juna di ajak kerja sama, untuk membuka cabang lagi di kota Juna tinggal, kebetulan belum ada di kota ini Juna setuju.Juna segera memberi tahu Rere tentang rencana yang akan di laksanakan.“Aku tadi bertemu dengan temanku, Rian,”“Kenapa dengan Rian? Ada hubungan apa?”“Dia menawarkan usaha kepada saya”“Usahanya apa?”“Jual bakso.”“Apa tidak repot?”“Kemungkinan tidak”“Aku tidak bisa buat bakso”“Kita tidak usah buat bakso, sebab dia yang akan membuatnya, kita bekerja sama dengan dia dengan cara membeli gerobaknya.”“Terus gimana lagi,’’“Setelah kita punya gerobak dia akan m
Read more
XXII - AKHIRNYA BERTAMBAH
AKHIRNYA BERTAMBAH            Ternyata Juna menambah lagi jumlah gerobak untuk jual bakso. Rere tak bisa menghalanginya. Juna berkata bahwa gerobak sudah di pesan dan sudah siap untuk di antar.“ Aku sudah pesan gerobak dan sudah siap untuk di antar”, kata Juna suatu hari“ Tapi aku tidak punya uang untuk membayar gerobak yang baru nanti,” jawab Rere“ Kita cari pinjaman untuk membayarnya,” jawab Juna“ Cari sendiri ya, aku tidak sanggup membantu,” jawab Rere“ Iya aku cari, tapi kalau butuh bantuan aku tetap minta tolong kamu”, kata JunaRere diam tak menjawab perkataan Juna yang terakhir. Dia kembali berpikir, jika nanti tidak bisa membayar gerobak yang baru bagaimana, tempat untuk jualan juga belum ada. Masih harus mencari lagi. Banyak sekali pertanyaan yang berada di pikiran Rere. Tapi dia idak mengungkapkan pada Jun
Read more
XXIII- INVESTASI
INVESTASI              Suatu hari, Juna sedang meluangkan waktu untuk bersantai ke kota. Dia tidak punya tujuan khusus. Dia hanya ingin menikmati pemandangan di taman kota.  Kebetulan hari ini sedang libur kerja. Juna berangkat sendiri ke kota, dia tidak mengajak serta Rere dan anak-anak.  Suasana taman kota hari itu cukup ramai. Banyak sekali para pengunjung yang datang hari itu. Maklum saja hari libur membuat banyak sekali keluarga menikmati hari libur bersama keluarga di taman kota.             Di taman ini pengunjung bisa menikmati pamandangan aneka bunga yang sangat indah dan udara yang sejuk karena banyak pohon rindang yang tumbuh di taman ini. Wahana permainan anak yang cukup sederhana dan murah menjadikan alternatif para keluarga untuk memilih tempat ini menjadi tempat berlibur bersama. Taman ini bi
Read more
XXIV- KEBERHASILAN SEMU
KEBERHASILAN SEMU             Suatu hari ada salah seorang teman Rere bertanya, tentang usaha yang sedang di jalankan. Teman Rere bernama Tina, dia sekantor dengan Rere. Sebenarnya Rere enggan bercerita dan memberitahu Tina tentang usaha yang sedang di jalankannya, tapi Tina sedikit mendesak tentang apa saja usaha yang sedang di jalankannya. Akhirnya Rere bercerita tentang saha yang sedang di jalankan, mulai dari kantin, bakso, dan juga investasi saham pada teman Juna. Ternyata Tina tertarik dengan beberapa usaha Rere dan bermaksud untuk mencontohnya. Rere tidak memaksa untuk mencontoh usahanya. Bahkan Rere memberi gambaran betapa repotnya punya usaha sampingan, jangan hanya memikirkan untungnya saja, tapi juga kerugian yang mungkin terjadi, baik waktu, pikiran maupun modal. Tapi Tina sudah bertekat untuk membuka usaha seperti yang di lakukan Rere. Akhirnya Rere menunjukkan salah satu te
Read more
XXV - SERASA TAK ADA HARAPAN
Tak ada harapan            Selama beberapa tahun ini Rere dan Juna menjalankan usaha mereka. Disamping mereka punya pekerjaan tetap mereka harus bekerja lagi dengan menjalankan usaha sampingan tersebut. Beban hidup yang cukup berat membuat mereka harus bekerja keras untuk menyelesaikannya. Hingga sampai sekarang mereka masih terbelenggu dengan keadaan yang cukup menyulitkan mereka. Tapi mereka harus tetap bertahan.            Ada harapan tiap bulan selain dari pendapatan mereka, yakni dari hasil usaha yang telah mereka lakukan selama ini. Walau masih banyak keinginan Juna untuk usaha yang bermacam-macam, tapi sebisa mungkin Rere mengingatkan pada Juna.            Beberapa tahun terakhir ini mereka menjalankan beberapa usaha di antaranya kantin, usaha bakso, dan investasi saham. Da
Read more
XXVI- HARAPAN TERAKHIR
HARAPAN TERAKHIR Kini usaha Rere dan Juna hanya mengandalkan dari Joni. Rere selalu berharap usaha dengan Joni berhasil. Banyak sekali kebutuhan yang harus di penuhi. Bila ingat hal tersebut Rere selalu bersedih.            Usaha bersama Joni masih terus berjalan. Walau kadang hasilnya menurun, tapi masih tetap mendapatkan hasilnya. Hal ini membuat Rere semakin khawatir. Apalagi Tina dan Marni yang kurang bisa menerima jika hasilnya menurun.            Rere mencoba memberi pengertian pada Marni dan Tina jika hasilnya menurun. Jika sudah tidak bisa memberi pengertian pada Tina dan Marni, Rere meminta Juna untuk memberi pengertian pada mereka tentang sebab turunnya usaha tersebut.            Hingga suatu hari, kabar yang idak mengenakkan terdengar dari Juna. Terasa Rere ingin pi
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status