All Chapters of Awas, Bos Jatuh Cinta!: Chapter 41 - Chapter 50
1747 Chapters
Bab 41
Sharon merasakan kepalanya pusing. Bukannya itu pernikahan palsu? Ia tidak harus begitu serius tentang ini, kan?Saat matahari mulai terbenam, Maybach akhirnya tiba di rumah keluarga Zachary.Mobil berhenti di depan air mancur yang sangat besar dan melalui jendela mobil, Sharon melihat seorang pelayan sedang menunggu.Simon dan putra mereka telah turun dari mobil, menunggu Sharon untuk keluar.Ia harus menghibur dirinya sendiri sebelum menyiapkan amunisi yang diperlukan dan keluar dari mobil. Kemudian tiba-tiba memikirkan sesuatu yang lain. "Oh tunggu. sopan nggak ya datang dengan kosong?” Ia menyadari seharusnya bawa beberapa hadiah."Cukup kamu kan udah bawa anak ini." Simon merasa itu sudah cukup."Ayo masuk" dia menoleh dan berkata kepada Sebastian.Sharon melihat ke belakang pria itu yang tampak dingin, sebelum mengikutinya.Para kepala pelayan dan pelayan menyambut mereka ke dalam rumah. Di ruang tamu, Douglas sedang duduk di sofa utama dengan manik-manik rosario di tangannya."
Read more
Bab 42
Dalam perbincangan tersebut, Simon menunjukkan ke ayahnya laporan tes DNA nya dan Sebastian dan berbicara singkat tentang apa yang terjadi lima tahun lalu.Ketika keduanya keluar dari ruang kerja, Sharon memperhatikan bahwa Douglas terlihat sangat serius, tetapi tidak lagi kasar seperti sebelumnya.Douglas duduk kembali di sofa utama dan menatap anak kecil itu. Dia melambai ke arahnya, berkata, "Kemarilah, bocah nakal.""Aku bukan bocah nakal." Sebastian menolak untuk mengalah.Douglas menatapnya dengan cermat. Karena ia adalah cucunya, ia hanya bisa berkata dengan sabar, “Jadi, namamu Sebastian? Sini ke Kakek.”"Kamu bukan kakekku." Si kecil menyimpan sedikit dendam.Douglas terlihat tersinggung. Belum pernah ada yang berani menolaknya dengan cara seperti itu sebelumnya.Sharon melangkah maju untuk berdamai. "Direktur Zachary, jika ada yang mau dikatakan, silahkan, bisa sampaikan saja langsung."Simon menatapnya dan berkata, "Sharon, kamu harusnya panggil Ayah."Sharon meliriknya. Bag
Read more
Bab 43
Fiona tidak mampu berdebat, seraya berkata dengan cemas, “Ayah, aku tidak menculiknya untuk melakukan aneh aneh. Aku… aku hanya ingin melakukan tes DNA ke dia dan Howard.”Ia berhenti dan menatap Sharon dengan dingin. Kemudian, ia menggertakkan gigi dan berkata, “Siapa yang sangka anak itu adalah milik Simon? Siapa yang tahu bagaimana bisa Wanita itu sampai berbuat hal kayak begini?! ”“Aku nggak peduli ya Nek. nenek udah culik aku dan aku akan memanggil polisi sekarang juga!” Sebastian mengambil ponsel Ibunya untuk telepon polisi.“Aku sudah kasih tau ya kalau aku tidak culik kamu! Dasar kamu bocah nakal—” Fiona ingin meraih telepon, tetapi sekarang setelah Douglas tahu anak ini adalah cucunya, ia melindungi anak itu, tidak mau bertindak gegabah lagi.Ia memandang Simon dengan cemas dan berkata, “Simon, bantu dong ini? Masa saudara ipar kamu nggak bersalah mau diseret ke kantor polisi?”Simon mengalihkan pandangannya ke arah si kecil sebelum berkata dengan samar, “Fiona, kamu memang k
Read more
Bab 44
"Ayah, apa kamu izinkan Simon menikahi wanita seperti ini?" Ia mengalihkan pandangannya ke arah Douglas.Douglas melirik Sharon cuek. Ia tidak bisa memaksa dirinya untuk menerima menantu perempuan ini, tetapi ia adalah ibu dari anak itu. Jika ia menolak untuk menerimanya, apakah ia harus membiarkan cucunya tinggal di luar?Karena Douglas tidak membuat pernyataan lebih lanjut, jadi diamnya tampaknya merupakan persetujuan tanpa suara.Fiona kehabisan akal dan dengan marah berkata kepada Simon, “Baik. Baiklah… Tunggu dan lihat saja. Ia juga akan menipumu suatu hari nanti dan kamu bakal nyesel!”Sharon tidak bisa menahannya lebih lama lagi ketika ia mendengar ini. Apalagi setelah mengetahui dari Sally bahwa selama pernikahannya dengan Howard, Fiona membiarkan foto bugilnya beredar. Fiona adalah orang yang merusak reputasinya!Sekarang, ia masih berani memfitnahnya!“Nyonya Lionel, tolong tarik kembali kata-kata anda. Saya selalu tidak bersalah dan tidak pernah mengkhianati Howard.” Sharon
Read more
Bab 45
Sebastian benar-benar kekenyangan dan mengelus perutnya yang buncit. "Bu, perut aku seperti semangka ya?"Sharon juga menepuk perut Sebastian dan merasa geli. "Siapa suruh makan banyak begitu?"“Makanannya enak banget bu, aku ga tahan.” Si kecil mengusap perutnya. Kalau saja tidak kenyang, ia mungkin akan makan lebih banyak."Bu, makanan di sini terlalu enak." Pria kecil itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas."Kalau begitu, nanti pas kamu tinggal di sini, kamu bisa makan banyak makanan enak setiap hari," kata Simon tiba-tiba."Betul sekali. Tinggal di sini aja ya. Nanti pelayan bantu siapin kamar.” Douglas segera memerintahkan kepala pelayan untuk menyiapkan kamar.Sebastian menatap ibunya, meminta persetujuan, "Apa kita akan tinggal di sini?""Yah ..." Sharon melirik Douglas, lalu ke Simon. Mereka cuma mau anak ini yang tinggal kan ya?Bagaimanapun, Simon adalah ayah dari anak itu. Karena itu, ia perlu memberi mereka waktu bersama."Kalau kamu mau tinggal di sini, kam
Read more
Bab 46
“Aku baru saja mau mandi tapi lupa bawa baju….” Sharon mencoba menjelaskan. Namun, melihat bahwa Simon tidak berhenti dan masih mendekatinya, ia bergumam dengan cemas, "Jangan... Jangan berani-beraninya... Kita hanya pura-pura menikah. Kalau kamu melanggar perjanjian dan melakukan sesuatu padaku, aku... aku bisa segera menceraikanmu..."Pria itu sepertinya tidak mendengar sepatah kata pun yang ia katakan, dan ia terpaksa mundur ke dinding. Ketika ia kehabisan ruang untuk melarikan diri, pria itu mendorong tangannya ke depan, menjebaknya di antara ia dan dinding.Napas maskulin pria itu mengelilinginya. Ia bisa merasakan kulit kepalanya mati rasa saat matanya dipenuhi kepanikan. Ia berkata membela diri, “Simon, aku peringatkan….”Ia menatapnya dengan merendahkan dan menyelanya dengan suara tenang dan dingin, "Ny. Zachary, kamu lupa ya. Ini kamarku.” Itulah kenapa seharusnya ia memang bisa masuk kapan pun ia mau tanpa ketuk pintu.Sharon benar-benar tercekat tanpa kata karena ini. Ia ben
Read more
Bab 47
Simon bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. Saat menatap ekspresi senyum palsu Sharon, matanya menyipit. Ia tiba-tiba mencubit dagunya. Ia menggoda, “Ny. Zachary, kamu harus terbiasa denganku cepat atau lambat.”Sharon merasa khawatir. Apa maksudnya?Ia mengangkat pandangannya untuk melihat ejekan di mata pria itu dan tiba-tiba mengerti ia mengatakannya dengan sengaja. Ia menguatkan wajah kecilnya. "Kamu ..." Ketika ia hendak mendorong pria itu pergi, pintu kamar didorong terbuka pada saat yang tepat.“Aku sudah selesai, Bu.” Sebastian mengenakan piyama lucu setelah mandi dan mendorong pintu untuk masuk.“Mama… Hm? Ayah juga ada di sini?” Sebastian melihat ayahnya dan menatapnya dengan curiga. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sharon bersandar ke dinding, dan Simon menghalanginya. Pria kecil itu tidak berani menatapnya sedetik pun karena sadar tidak ada seutas benang pun di tubuh Ibunya. Ia segera mendorong Simon pergi dengan malu. Ia memegang pakaiannya erat-erat dan langsung ber
Read more
Bab 48
Satu kalimat dari bocah itu mengena Simon dan alisnya langsung berkerut.Pria kecil itu menatap matanya tanpa rasa takut dan berkata dengan lancang, “Aku sudah tidur dengan Ibu selama lima tahun sekarang. Dan aku akan tidur dengan Ibu selama lima tahun ke depan!”Bahkan kalau ia itu ayahnya, tidak ada alasan baginya untuk memisahkan ia dan Ibu.Ada sesuatu yang samar-samar berkilauan di mata Simon, dan alisnya semakin rapat. Apa ia sama sekali bukan ayah yang mengesankan di mata anak itu?Sharon mendengarkan argumen antara pria itu dan anaknya. Melihat Simon hampir terluka dalam karena kelakuan putranya, ia merasa agak geli. Kalau Simon sendiri terkenal seperti iblis, maka putranya bisa disebut iblis kecil.Ia tersenyum dan membersihkan tenggorokannya. Kemudian, ia berkata kepada Simon, "Bagaimana kalau aku tidur di kamar sebelah saja dengan dia?" Sharon sebenarnya juga tidak pernah berpikir untuk berbagi tempat tidur pria ini.Simon menatap diam selama beberapa detik sebelum mengeluar
Read more
Bab 49
Mendengar suara itu, Sharon tanpa sadar menoleh dan tepat pada waktunya untuk melihat Howard keluar dari mobil.Tatapannya membeku. Kemudian, ia melihatnya membantu Sally keluar dari mobil. Fiona turun terakhir.Keluarga mereka datang ke sini pagi-pagi sekali. Apa karena mereka mendengar ia dan Simon telah menikah?Mata Sharon tertuju pada Sally. Ia tidak akan melupakan kematian Manajer Cook yang mencurigakan!Howard membantu Sally masuk ke rumah. Teleponnya berdering jadi ia pergi ke samping untuk menjawabnya dan meminta Sally dan ibunya untuk masuk terlebih dahulu.Setelah percakapan singkat, Howard berbalik dan secara tidak sengaja melirik ke halaman. Ketika ia melihat sosok yang dikenalnya, pupil matanya tiba-tiba menyusut. Ia menatap ke arah itu dan membeku.Sharon? Apa yang dia lakukan di rumah Zachary?Fiona lupa infokan Howard perihal Simon dan Sharon, ia terkejut juga melihat Sharon di sini.Ia merajut alisnya dan berjalan ke arah ibu dan anak itu.Sharon melihat soso
Read more
Bab 50
Sharon berjalan melewatinya dan pergi ke sisi Simon. Sambil memegang lengan suaminya dan berpura-pura akrab dengannya.Adegan itu menusuk mata Howard. Ia menahan amarahnya dan membalas, “Paman kamu tahu kan wanita seperti apa dia ini? Kenapa tetap dinikahi? Dia selingkuh dari saya dulu dan sampai punya anak laki-laki luar nikah. Paman sudah tau kan semuanya?”Sharon menatap pria di seberang dengan mata tenang. Ia tiba-tiba menyadari ia sudah tidak ingat lagi mengingat betapa baik dan hangatnya pria itu terhadapnya dulu. Kenapa ia jadi begini?Ia merasa jijik lihat Howard sekarang!Tidak ada perubahan pada ekspresi Simon, tapi alisnya sedikit berkerut. Matanya tajam. "Howard, karena dia tante kamu sekarang, kamu harus lebih sopan dengan kata-katamu mulai sekarang."Suara langkah kaki mendekat, diikuti oleh suara kekanak-kanakan khas anak-anak. "Ayah, Bu, jadi kalian ada di sini!"Sebastian berlari dan memberi sebotol jus. "Bu, aku tadi nemu jus enak."Sharon mengambil jus dan tersenyum
Read more
PREV
1
...
34567
...
175
DMCA.com Protection Status