All Chapters of Pernikahan tidak selalu indah: Chapter 31 - Chapter 40
158 Chapters
Album Foto
Ibu Nathan melirik Diana dengan tatapan sedikit aneh, dia berpikir bukannya Diana sudah tau bahwa dia dan Nathan ada menikah cepat tetapi, kenapa Diana bertanya tentang tenda yang sudah dia pasang beberapa hari yang lalu, tetapi dia malas berpikir terlalu dalam tentang itu, lebih baik sekarang dia mencari anaknya dan meninta dia juga memakai baju pernikahannya karena jam 12 Nanti dia sudah harus menikah dengan Diana.Diana yang masih berada di sebelah ibu Nathan tersenyum, tetapi senyumnya canggung dia menanyakan hal seperti itu membuat dia merasa sedikit tidak nyaman, walaupun ibu Nathan memperbolehkannya bertanya, tetapi Diana jika bertanya dengan orang yang baru beberapa hari dia kenal dia merasa canggung. Setelah dia menjawab tadi dia tidak mengucapkan sepatah katapun lagi, dia hanya diam.Nyonya intan berdiri, berjalan, sambil melihat jam yang berada di atas meja dekat kasur, dia mengagkat jam itu terlihat jam 09.15, masih ada beberapa jam lagi sebelum anaknya men
Read more
Persiapan
Diana masih bersembunyi menutup mulutnya dengan diam, walapun terlihat seperti itu di matanya masih mengalir air mata, teryata kenyataan selalu lebih menyakitkan. Nathan yang tidak sadar bahwa ada orang lain di kamarnya, tetap menatap satu foto di tangannya ya itu adalah foto kirana saat ini, seorang gadis yang anggun, cantik, tersenyum ramah di dalam foto, Nathan melihatnya dengan senyum bahagia, walapun itu hanya foto.Nathan meletakan foto itu di atas meja, kembali ke ekpresi dinginnya, dia membuka lemarinya sambil mengganti bajunya menggunakan baju jas, berwarna hitam di dalamnya ada kemeja putih dasi, celana senada dengan jas yaitu hitam, sepatu hitam di bawahnya terlihat tampan jika orang melihatnya dengan dekat, tetapi untuk Diana yang sedikit mengintip di tempat persembunyiannya, itu bukan tampan malah membuat perasannya menjadi tidak enak. Banyak hal di pikirannya yang membuat dia ragu-ragu tetapi jika di harus mengorbakan dirinya mungkin itu pilihannya. Nathan sudah
Read more
Acara Pernikahan
Diana sudah berdandan, dia terlihat sangat cantik bahkan jika ada Rama di sini dia akan memuji riasannya, tetapi Nathan tidak memperbolehkan selain keluarga yang datang ke pernikahan mereka, padahal hari ini adalah hari yang sangat penting untuk Diana di sepanjang hidupnya selama ini. Diana mengerucutkan bibirnya sambil menghadap ke arah kaca yang berada di depannya, dia melirik jam sudah mau jam 12 Diana berdiri, berjalan dengan pelan keluar dari kamar, saat di luar dia melihat ayahnya yang memakai jas hitam tersenyum kepadanya, berdiri di sebelah Diana sambil mengulurkan tangannya, untuk memegang Diana. Mereka berdua berjalan dengan sangat pelan sampai ke tempat acara yaitu di dekat taman rumah Nathan, karpet merah sudah di pasangan di sepanjang jalan menuju tenda pelaminan, di sana ada Nathan yang berdiri di depan terlihat tampan, menunggu Diana yang berjalan dengan ayahnya. Diana tersenyum dia merasa hari ini adalah hari bahagia untuknya. Diana dan ayahnya berjalan ke hadapan Na
Read more
Bukti
Diana mengambilnya dan membacanya, semakin dia membacanya semakin dia membelakakan matanya, Diana bingung apa ini bukannya mereka sudah menikah kenapa ini terlihat seperti kontrak, mereka berdua menikah secara kontrak? bukannya sah ya, Diana melirik dengan pelan ke arah Nathan dengan heran, dia maunya apa bukannya kita sudah menikah kenapa masih ada ini.Nathan menatap malas Diana yang meliriknya, berkata dengan dingin sambil memberikan pulpen yang sudah di pegangnya daritadi, berkata : "Tanda tangani kontrak ini dan selama satu tahun kita tidak akan punya hubungan lagi dan bisnis keluarga mu akan aman? Bagaimana?"Pertanyaan Nathan membuat dia semakin bingung tetapi dia dengan tidak nyaman mengiyakannya, tetapi dia juga penasaran apakah Nathan akan menyukainya atau tidak selama satu tahun itu, jadi dia juga bertanya: "Baiklah, tapi bagaimana selama satu tahun ini teryata kamu menyukaiku?"Tiba-tiba suhu di ruangan itu semakin dingin, Diana merasa mengiggil pada
Read more
Bertanya
Novita berbalik dia melihat Anna yang berdiri di sebelah Angga tersenyum kepadanya, Novita melototi mereka berdua dengan malas melirik angga, memberikan kode kepadanya melalui mata untuk membawa Anna pergi dari sini. Angga paham tetapi Anna masih tidak mau di ajak pergi, Anna malah mendekati mereka berdua sambil berbicara dengan Novita. "Vita ini siapa apa dia pacar kamu? atau apa dia laki-laki yang membuat kamu tersenyum sambil mengirim pesan kemarin?" Semakin Anna bertanya semakin membuat Novita jengkel dia kesal, pasti Anna akan membuat masalah lagi kepadanya dia juga tidak enak dengan Billy atas kejadian tadi, dan sekarang pegacau ini ada di sini meganggunya Novita tambah tidak suka. Novita menghela nafas ingin menjawab, Angga yang masih berdiri di sebelah Anna terlihat gugup, dia takut Novita akan marah, karena sudah dari kemarin dia lihat mood Novita tidak terlalu bagus, karena itu dengan kegugupannya Angga menarik tangan kanan Anna untuk keluar dari dalam cafe
Read more
Bermimpi
Diana yang di tarik di sofa terkejut oleh perlakukan Nathan kepadanya, mereka berdua terlihat  seperti sedang tindih-menindih, Nathan berada di atas dan Diana di bawah. Diana mencoba mendorong Nathan menggunakan tangannya, dia merasa postur mereka terlalu canggung, walaupun mata Nathan masih terpejam tetapi wajah tampan Nathan terlalu dekat dengannya seperti hanya berjarak 1 jari. Diana merasa jantungnya berdegup kencang, dia tidak tau kenapa jantungnya berdegup kencang, Diana berpikir ini hanya karena dia gugup dan takut terjadi sesuatu terjadi kepada Nathan, bukan karena dia suka Nathan kan?, Diana mencoba mengalihkan pandangannya lagi ke Nathan yang berada di depannya, tidak lagi berpikir kenapa jantungnya berdegup kencang, dia harus menjauhkan Nathan dan mencoba mencaritahu apa yang terjadi dengannya karena yang penting sekarang adalah apa yang salah pada Nathan. Diana mencoba mendorong Nathan lagi dengan semua kekuatannya dan akhirnya berhasil, Nathan terdorong dan jantuh
Read more
Bekerja Sama
Diana yang berada di dapur sudah menyelesaikan masakannya sambil berjalan dengan lembut sambil membawa nampan dan mengkok berisi bubur di atasnya terlihat lezat. Diana berjalan melewati ruang tamu saat dia berjalan melewati sofa dia melihat seseorang sedang duduk di sofa wajahnya masih acuh tak acuh tetapi dia bisa melihat ada sedikit tatapan khwatir di wajahnya. Sesaat Diana seperti tidak yakin melihat Nathan memperlihatkan ekspresi seperti itu, yang dia ingat adalah Nathan selalu menampilkan ekspresi dingin dimana pun dan bagaimanapun tidak pernah terlihat ekspresi sedih sedikitpun di wajahnya... mungkin karena mimpi buruk tadi dia jadi berekspersi seperti itu mungkin dia bermimpi gadis itu dan menghwatiknanya apakah gadis itu baik-baik saja? mungkin seperti itu Diana menduga-duga dalam benaknya. Tetapi yang di pikirkan Diana berbeda dengan yang ada di pikiran Nathan, saat dia melihat adalah gerakan seseorang keluar dari dapur dia langsung berbalik ke sumber suara, dan dia
Read more
Menyesal
Di Rumah Rama, seorang pria menggunakan jas berwarna biru dengan kemaja putih di dalamnya tidak menggunakan dasi di wajahnya yang menggunakan kacamata terlihat tanpa ekspresi sambil menatap ponselnya dalam-dalam ada berbagai ekspresi di dalam matanya, ada yang marah, kesal, menyesal, bahkan seperti tidak mau melepaskan.Rama berada di rumah karena hari ini adalah hari minggu dan memang hari libur tetapi karena kebiasaannya di kantor dia selalu menggunakan jas di manapun bahkan di rumah pun dia pakai, pernah suatu kali Diana berkujung ke rumahnya di saat hari libur. Diana mengomentari pakainnya selalu menggunakan jas padahal di rumah apa tidak kepanasan?, Saat mengingat hal itu lagi membuat Rama tersenyum tetapi hanya sesaat, dia masih menatap layar ponselnya seperti dia tidak bisa menerima hal ini, dia memang meminta Nathan untuk membuat Diana bahagia, tetapi apa dia akan bahagia hanya dengan berkata seperti itu?. Bukannya dia juga menyukai Diana sejaka dulu dan ingin bersama
Read more
Memberitahu
Beberapa menit yang lalu sebelum Rama kembali ke mobilnya, Novita yang sedang mengendarai mobilnya sampai di depan gerbang rumah Bosnya, tujuan dia datang ke rumah bosnya kali ini adalah dia ingin meminta tanda tangan bosnya untuk beberapa pekerjaan yang dia kerjakan waktu itu dia lupa meminta tanda tangan bosnya di hari Sabtu waktu itu karena dia juga ada janji dengan Billy. Novita juga terpaksa kerumah bosnya, karena pekerjaan jika tidak dia tidak mau karena saat bosnya di rumah sikapnya semakin dingin lebih dingin saat ia di kantor, Novita juga bingung kenapa suasana hati bosnya selalu dingin di rumah padahal kan di rumah ada ibunya apa dia tidak bahagia?, Novita bingung dan bertanya-tanya... Tetapi itu juga bukan urusannya, dia hanya bawahan bosanya urusan pribadi bosnya bukan tanggung jawabnya juga. Novita menghela nafas sambil menatap kedepan, dia melihat di depan gerbang rumah bosanya terparkir satu mobil mewah berwarna putih, dia bingung mobil siapa itu? apa mobil baru bosny
Read more
Selamat Tinggal
Diana sudah sampai di taman anggrek, dia keluar dari taksi dengan santai, sambil melihat pemamdangan indah di depannya banyak sekali bunga warna warni yang mengiasi setiap tempat di taman itu, membuatnya takjub, Diana adalah seseorang yang menyukai bunga dia juga suka sekali dengan taman karena itu saat dia ingin bertemu teman atau janji bertemu dia akan merekomendasikan tempat ini untuk bertemu. Diana berjalan dengan pelan, melihat kiri dan kanannya sambil menyimpitkan matanya mencari kursi yang kosong untuk dia duduki.Di taman itu cukup ramai banyak anak-anak yang bermain layangan, area di situ juga luas bisa menampung bahkan 200 orang atau lebih, Diana tersenyum melihat anak-anak yang bermain di sekitanya, tertawa, bahkan ada yang iseng menjahili temannya dengan mendorongnya sampai terjatuh, Diana melihat itu tertawa dan juga saat dia melihat anak kecil itu terlalu imut.  Anak kecil yang dia lihat masih berumur 8 sampai 9 tahun cukup tinggi setinggi paha orang dewasa
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status