Diana sudah sampai di taman anggrek, dia keluar dari taksi dengan santai, sambil melihat pemamdangan indah di depannya banyak sekali bunga warna warni yang mengiasi setiap tempat di taman itu, membuatnya takjub, Diana adalah seseorang yang menyukai bunga dia juga suka sekali dengan taman karena itu saat dia ingin bertemu teman atau janji bertemu dia akan merekomendasikan tempat ini untuk bertemu. Diana berjalan dengan pelan, melihat kiri dan kanannya sambil menyimpitkan matanya mencari kursi yang kosong untuk dia duduki.
Di taman itu cukup ramai banyak anak-anak yang bermain layangan, area di situ juga luas bisa menampung bahkan 200 orang atau lebih, Diana tersenyum melihat anak-anak yang bermain di sekitanya, tertawa, bahkan ada yang iseng menjahili temannya dengan mendorongnya sampai terjatuh, Diana melihat itu tertawa dan juga saat dia melihat anak kecil itu terlalu imut. Anak kecil yang dia lihat masih berumur 8 sampai 9 tahun cukup tinggi setinggi paha orang dewasa
Tidak lama setelah Nathan menutup telpon, Novita kembali meneleponnya dan tanpa basa-basi langsung mengatakan :"Bos saya sudah menemukan Nyonya Diana, dia ada di taman anggrek dekat jalan xv"Nathan berkata dengan acuh tak acuh: "Itu saja?"Novita melirik komputernya lagi dan melihat kamera cctv yang berada di taman itu dia melihat Diana yang sedang duduk, dan ada satu laki-laki di depannya berdiri memberikan dia sebuah bungkusan, Novita mencoba mencari tau siapa laki-laki itu, tetapi karena kamera cctv di taman itu hanya menghadap ke depan yaitu hanya wajah Diana saja yang terlihat, dan laki-laki yang menghadap Diana hanya terlihat bahu lebarnya, tubuh tingginya, rambut hitam pendeknya dan juga bingkai belakang kacamatnya saja, karena itu Novita tidak tau siapa laki-laki ini, dia menatap bagian belakang tubuh laki-laki di kamera itu tetapi dia sudah berpikir berkali-kali masih tidak bisa menebak dia siapa. Novita menyerah menebak, dan melanjutkan berbicara kepada bosn
Nathan dan Diana sudah sampai di toko yang cukup besar, Nathan keluar dari mobilnya, Diana juga ikut keluar dari mobil dan masih mengikuti Nathan yang berjalan duluan di depannya. Nathan masuk duluan ke dalam toko, mencari kursi di depan dan duduk dengan santai. Diana yang sampai belakangan bingung dengan Nathan yang membawahnya kesini, dia melirik kiri dan kanannya dengan takjub di dalam toko ini di sebelah kananya ada banyak sekali boneka yang di susun menjajar cukup rapi bonekanya juga imut-imut, di kirinya ada banyak tas-tas yang bermerk terlihat menawan bahkan jika dilihat dari dekat satu tas saja bisa berharga puluhan juta, hanya orang kaya saja yang bisa membeli tas seperti itu, tidak terkecuali untuk Nathan dia sangat kaya bahkan toko ini saja bisa dia beli, dan yang terakhir di depannya ada etalase dengan banyak berlian dan emas di dalamnnya dari cincin, kalung, dan anting, semua yang ada di toko itu terlihat mewah. Diana kembali menengok ke sebelah kirinya yaitu ada Nathan
Diana kembali ke kamar dengan terburu-buru, membuka pintu kamar, dia melihat Nathan yang kelelahan tertidur di atas kasur, Diana mendekati suaminya yang berada di kasur sambil berkata dengan lembut ke telinga suaminya: "Terima kasih hadiahnya" jika Nathan membuka matanya sekarang dia akan melihat senyum lembut di bibir tipis Diana, rambut sepinggangnya yang masih terata dengan indah terlihat sangat cantik dan lembut bahkan di sinari oleh sinar lampu yang terlihat redup masih terlihat indah, Tanpa b**a-basi lagi Diana, kembali berdiri dan berjalan menuju kasur, dia juga lelah hari ini. Keesokan harinya yaitu hari senin, ini adalah hari Nathan bekerja, jadi Diana harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya, Diana sekarang sedang memasak di dapur dengan serius. Tidak lama ibu mertuanya juga memasuki dapur, melihat Diana yang sedang serius memasak membuatnya tidak mau meganggunya, tetapi saat dia ingin keluar dari dapur, Diana menghentikan memas
"Dia ada di dalam ruangannya sekarang bu... masih jam setengah sebelas belum jam 12, jadi bos masih sibuk dengan banyak pekerjaanya, dan juga jam istirahat di kantor jam 12.00"Diana tidak terlalu suka di panggil ibu dan dia juga belum memiliki anak, walaupun dia sudah menikah, tetapi panggilan itu terlalu tidak nyaman baginya, oleh karena itu dia tersenyum dengan ramah kepada Novita dan berkata dengan lembut: "Oh iya, Novita jangan panggil aku ibu ya panggil saja aku Diana kita seumuran juga kan, dan kenapa kamu ada di luar jam segini? bukannya km bilang tadi jam 12.00 jam kalian istirahat?"Pertanyaan Diana membuat Novita menginggat kejadian yang hampir dia lupakan tadi, membuat suasana hatinya menjadi buruk lagi, Diana yang berada di dekatnya juga merasakan perubahan Novita, dia merasa tidak nyaman dan merasa bersalah kenapa dia bertanya tentang hal itu tadi kepada Novita jika tidak dia tanya pasti Novita tidak akan murung seperti ini, masih dengan rasa bersalah Dia
Itu adalah seorang gadis berambut coklat seleher dengan bibir merah tipis, cukup cantik dengan ekspresi bahagia di wajahnya dan ada perasaan kagum di dalam tatapanya yang saat ini melihat wajah acuh tak acuh Nathan yang masih diam duduk di kursi tidak bergerak sama sekali.Novita dan Diana yang berdiri di dekat Nathan hanya terdiam, Diana sendiri tidak mengenal siapa perempuan ini, dan dia juga tidak peduli Nathan ingin di lirik oleh gadis manapun bukan urusannya.Novita yang berdiri di sebelah Diana dan masih megenggam tangannya juga diam, dia tau siapa gadis ini dia bernama Shakila, dia juga adalah gadis yang paling menyukai Nathan, bahkan megangguminya, bukan sepertinya yang selalu di jauhi orang sekantor, gadis ini selalu di sukai orang-orang malahan banyak sekali laki-laki yang menyatakan perasaan kepadanya, tetapi selalu dia tolak alasannya selalu berkata dia ingin sendiri dulu menjadi wanita karir, tetapi Novita tau bahwa dia menyukai bosnya setiap kali di
Diana yang tidak tau bahwa Nathan berada di belakangnya bahkan menatapnya dengan tidak puas, dia malah sedang asik berbincang dengan Novita dan Billy masih dengan tawa bahagia mereka, terlihat harmonis bahkan orang yang melihat mereka bertiga adalah sahabat atau bahkan teman lama tetapi mereka tidak tau bahwa mereka bertiga bahkan baru saling mengenal.Setelah 10 menit mereka berbicara, Novita berpisah duluan dengan mereka karena dia merasa ini sudah selesai jam istirahat dan dia harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanya.Tetapi sebelum itu Novita berpesan sesuatu kepada Billy: "Billy kamu tolong antarkan Diana pulang ya, kasihan dia perempuan masa dia pulang sendirian"Billy juga bertujuan ingin mengantarkan Diana pulang karena dia juga takut terjadi apa-apa dengan Diana karena saat itu Rama berpesan kepadanya untuk menjaga Diana saat dia tidak ada mereka berdua bahkan berjanji. Itu hanya janji biasa antara mereka berdua itu juga sudah lama saat m
Saat Nathan sudah berdiri dengan bantuan Diana, tiba-tiba seorang perempuan yang entah datang darimana mendekati Nathan, dan dengan kasar mendorong Diana menjauh, Diana baru sadar terdorong dengan kasar ke belakang dan menabrak pot bunga yang berada di belakangnya. Billy yang awalnya diam di tempatnya langsung mendatangi Diana, menarik tangannya agar tidak menginjak lebih banyak pot bunga yang ada di belakangnya, ada 5 pot bunga di belakangnya walapun pot yang dia injak itu tidak ada bunganya, tetapi jika pot itu pecah juga akan mengenai kakinya.Melihat perempuan lain yang mendekatinya, ekspresi di wajah Nathan langsung menjadi tidak senang, dia mendorong perempuan itu menjauh, masih dengan kedua kakinya yang terluka Nathan mencoba berjalan mendekati Diana dan Billy, mereka berdua sudah berdiri dengan kokoh. Tetapi tangan Billy masih megenggam tangan Diana dengan erat, dia tidak suka melihat itu, dia menarik tangan Diana yang tidak di pegang oleh Billy, langsung menariknya a
Keesokan harinya Diana bangun dengan bahagia, karena dia merasa hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk suaminya, ya suaminya Nathan ber ulang tahun hari ini, Diana merasa senang untuknya dan dia juga bersemangat tentang hadiah apa yang akan dia belikan untuk suaminya. Kejadian kemarin membuat Diana ingat sesuatu hal, kemarin mertuanya meneleponnya bahwa dia ada perjalanan wisata dengan teman-temannya selama seminggu, karena itulah dia dan Nathan di tinggal berdua dia rumah yang besar dan sepi ini, juga Nathan yang pendiam jarang berbicara dan dingin membuat Diana terkadang tidak nyaman.Tetapi menurutnya ini juga hal yang bagus karena dia tidak perlu bekerja sama dengan Nathan untuk membuat mertuanya merasa mereka berdua saling mencintai, sebernya dia juga lelah tentang ini, tapi mau apa yang dia harapakan dia sudah menjadi istri Nathan walapun hanya satu tahun itu dia rasa terlalu lama, tetapi ini hidupnya jadi jalanin saja, menurutnya walapun suaminya dingin dan acuh