All Chapters of Terpaksa Menikah Kontrak : Aku Mencintaimu Suamiku: Chapter 1 - Chapter 5
5 Chapters
BAB 1
 Pagi hari telah tiba di kota Jakarta. Kota yang tak pernah mati itu sudah dimulai berbagai aktivitas. Meskipun matahari belum menampakkan sinar terangnya. Sama halnya dengan seorang gadis berusia 25 tahun yang baru  saja terbangun—jam pada ponselnya sudah menunjukkan pukul enam pagi. Gadis yang bernama lengkap Tenri Az-Zahra itu tengah bersiap- siap untuk pergi ke kantor. Karena dia sedang ada tes kenaikan jabatan. Jadi, Tenri harus menampilkan sikap yang baik. Hari ini Tenri sangat cantik dengan hijab biru gelapnya yang melekat apic di kepala serta dipadukan dengan rok berwarna hitam yang tidak terlalu spam dan dilengkapi dengan atasan kemeja biru lautnya. Tubuhnya yang pendek membuat ia tampak sangat imut.  "Semangat Ten," ucapnya menyemangati diri sendiri, setelahnya dia mengambil tasnya dan berlalu dari rumah kost tersubut. ... 
Read more
BAB 2
Seperti biasanya ketika gadis cantik ini datang ke kantor dia selalu  menyapa Pak Herman—satpam perusahaan tempatnya bekerja. Sikapnya yang ramah membuatnya disukai oleh banyak orang. Namun, tak banyak pula yang membencinya.   Gadis itu, Tenri memasuki area perkantoran dengan senyum yang mengembang seakan dia tak mempunyai beban sedikitpun. "Pagi, Yas," sapanya kepada gadis cantik yang sudah duduk manis di kursinya. "Pagi juga gimana tidurnya, nyenyak?" tanya gadis tersebut Yasmin yang dibalas anggukan oleh Tenri. Setelah Tenri duduk di kursi kerjanya dan memulai rutinitas paginya tak berapa lama kepala cabang Tenri—pak Irfan datang menghampiri yang membuat gadis itu mau tak mau kembali berdiri dan menyapa kepala cabangnya tersebut. "Ten, kamu pergi ke perusahaan NC Group sekarang, ya. Soalnya kata kepala keuangan di sana beberapa karyawannya ingin payroll di bank kita hal itu disampaikan oleh Pak Rudi, kepala keuangan di per
Read more
BAB 3
  "Mah, telepon Narenda, ada yang ingin Papa sampaikan," pinta seorang pria paruh bayah. Om Narendra yaitu om Salim.   "Kenapa enggak Papa aja yang nelepon? Lagi berantem ya sama Narendra? Pa, Narendra itu udah dewasa palingan kamu cuman kasih saran aja sama dia, kalau kamu kerasin dia bakal ngebantah dan enggak mau ke rumah kita lagi," tukas tante Narendra tante Meli.   Om Salim adalah adik dari papa Narendra–Sony–om salim juga yang mengajarkan bisnis keluarga Sony pada Narendra hingga berkembang sampai sekarang.   Karena Meli tidak bisa punya anak jadi ia sangat menyayangi Narendra seperti anak kandungnya sendiri.   "Iya Ma, kamu suruh ajak Arza sekalian," ucap salim pada istrinya lagi.  Meli langsung saja menelpon nomor keponakan yang sudah ia anggap anaknya sendiri.    "Hello, anak Tante yang ganteng, sebentar makan malam ke sini ya, kamu ajak A
Read more
BAB 4
    Menjalani semua ini bukan inginku. Namun, aku harus tetap bertahan demi mereka. __Tenri__   Pagi ini Narendra pergi ke Bank Artha Graha Internasional untuk mengganti ATM-nya yang tertelan di mesin ATM.   Narendra diberi nomor antrian oleh pak satpam yang berjaga. Dia tidak percaya seorang CEO ternama antri? Padahal dia juga adalah nasabah prioritas di bank ini. Parah!   Narendra jadi bahan perhatian di kantor tersebut karena setelan jas yang ia pakai sangat formal orang-orang berspekulasi bahwa dia bukan orang sembarangan. Karena di Indonesia setelan jas tidak terlalu dipakai saat bekerja, mereka hanya memakai jas saat ada acara penting saja.   Narendra melihat di ujung sana seorang costumer servis sepertinya dia pernah melihat costumer itu, tetapi dia lupa di mana.   "Nomor 9 ke meja 3," suara mesin antrian menyebutkan nomor antrian Narendra
Read more
BAB 5
Bertemu denganmu di luar kehendakku. Mengenalmu bukan inginku. Aku tak pernah berpikir bahwa ini adalah awal dari semuanya.    ____Tenri____   Hari ini Tenri kembali bekerja di cafee A. Walaupun rasa lelah melingkupinya ia tetap semangat untuk bekerja hanya ini yang dapat ia lakukan untuk orang tua.    Karena hari ini adalah hari minggu jadi tamu membludak bahkan list waiting sangat banyak. Tenri sampai kualahan, tapi untung ada Dinda yang senantiasa membantunya. Lapisan keringat telah terlihat di dahinya, tapi hal tersebut tak mengurangi kecantikannya.    Sampai tengah malam pun tamu belum juga reda malah bertambah banyak. Di saat Tenri sedang berbicara dengan Dinda lewat walkie tokie seorang tamu menyapanya.   "Hy, Nona manis kamu bekerja di caffe ini juga? Bukanya kamu kerja di bank Artha Graha Internasional, ya?" tanya tamu itu yang tak bukan adalah Arza.
Read more
DMCA.com Protection Status