Semua Bab Terjebak Bersama Wanita Gila: Bab 11 - Bab 20
58 Bab
Bab 11 : Ditolak
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 11 : DitolakDengan kesal, kupacu mobil menuju pulang. Tak kuhiraukan Putri yang meringis ketakutan melihat beberapa kali mobil kami hampir menabrak kendaraan lain."Mas, jangan ngebut!" ujar Putri sambil berpegangan pada kursinya dan memeluk erat bayi Minah.Aku melengos dan memacu mobil makin kencang, kuacuhkan saja jeritan baby sitter itu.Kupukul setir dengan keras saat mobil telah sampai di depan rumah mama. Aku langsung berlari masuk dan menghampiri lemari koleksi minuman yang sudah dipindahkan ke kamar mama. Kuambil tiga botol dan membawanya masuk ke kamar.Kubuka pakaian dengan kasar, lalu melemparnya dengan kesal. Percuma saja sudah berpenampilan ala eksekutif
Baca selengkapnya
Bab 12 : Pencitraan
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 12 : PencitraanKuamati Minah yang terlihat sedang berbicara sendirian di rauangan rawat khusus itu. Mungkin ini kelas VIP bagi orang yang gilanya akut kayak si Minah. Dua minggu di sini, rambutnya masih saja acak-acakan banyak kutu begitu.“Selamat pagi, Pak Yoppy,” sapa seorang perawat yang dikhususkan untuk menjaga di depan ruang Minah.“Selamat pagi juga. Gimana kabar Minah? Udah waras belum dia, ya?” tanyaku dengan gaya cool ala pengusaha muda tentunya.Perawat tak cantik itu terlihat menahan senyum. Sudah pasti dia terpesona dengan dengan tampilanku yang kerenku. Bagaimana tidak, jas Tuan Marko yang masih berlabel harga sepuluh juta melekat di tubuh six-pack ini.Kuputar leher ke belakang, Winda terlihat semakin mendekat ke arah kami. Segera kusuruh perawat yang hanya cengar-cengir itu untuk segera membuka pintu kamar rawat si Minah. Heran, mungkin wabah penyakit gila ini sudah m
Baca selengkapnya
Bab 13 : Kabar dari Kampung
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 13 : Kabar dari KampungMama menarik Putri keluar dari kamar, ia terlihat sangat marah dengan ucapanku. Ah, bodo deh! Aku juga gagal dapat apem, eh! Kuhembuskan napas kecewa campur kesal campur geli juga, kayak es campur sama seperti jenis kelamin mamaku yang campuran.Kulangkahkan kaki menuju pintu, lalu menutupnya. Di telingaku terngiang kata-kata mama yang mengaku akan menikah dengan Putri. Terus aku manggil dia apa dong? Ya ampun, Tuan Marko makin gila deh. Kayaknya cuma aku saja yang waras dalam cerita ini. Hmmm ... gara-gara Minah, semuanya tokohnya jadi hancur.“Yoppy!” Mama tiba-tiba masuk ke kamarku, masih dengan tampang sangar.“Hey, Bro, mau ngapain lagi? Masih kurang puas udah nampar gue dua kali?” tanyaku dengan cengengesan sambil membuka kemeja dan melemparnya ke arah mama.“Kamu ini emang saraf, ya! Bisa-bisanya kamu mau merkosa Putri, untung aja mama ada kelupaan
Baca selengkapnya
Bab 14 : Ditangkap Polisi
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 14 : Ditangkap Polisi“Ma, lagi di mana?” Aku menepikan mobil untuk menelepon Mama, sebab takut diciduk Polisi karena ulah Nek Ona yang melaporkan ke pihak yang berwajib atas kasus bawa kabur cucunya. Nyesak hati mengingatnya, itu fitnah keji!“Mama lagi meeting di kantor, ada apa?” jawab Mama dengan nada tegas dan suara yang ia buat berwibawa, ceileh pasti ia sedang di hadapan anak buahnya makanya sok pasang suara ala laki-laki begini.“Ma—“ “Nanti saja, Yop, Mama sedang sibuk.”‘Klik’Sambungan telepon diputus begitu saja, sebelum aku sempat mencurahkan
Baca selengkapnya
Bab 15 : Nenek Minah
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 15 : Nenek Minah"Silakan duduk, Nek! Biar saya bangunkan Yoppy terlebih dahulu. Anak itu susah sekali bangunnya." Tuan Marko menyapa neneknya Minah yang baru saja keluar dari kamar.Wanita tua itu terlihat sudah mandi. Tadi malam ia menginap di sini, dan sore nanti sudah berencana untuk pulang. Tentunya setelah menengok Minah di RSJ. Ia tak menyangka, sekaligus senang karena cucunya yang gila sudah menikah, begitulah menurut penuturan Tuan Marko kepadanya.Tuan Marko pun memanggil pembantu rumahnya. Suaranya yang serak terdengar sedikit aneh. Namun,tidak membuat nenek Ona terganggu. Dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paruh baya berjalan ke arah Tuan Marko dan nenek Ona berada. Setelah sampai, wanita yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah Tuan Marko itu bertanya pada majikannya."Ada apa, Tuan?" tanyanya sopan."Tolong buatkan minuman untuk nenek Ona,ya, Bik Ijah. Oh iya, perkenalkan di samping saya ini Nenek Ona namanya, dia Nenek Minah. D
Baca selengkapnya
Bab 16 : Makan Siang Bareng
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 16 : Makan Siang BarengSetelah puas menghabiskan waktu dan berbincang bersama Minah, nenek Ona mengajak Yoppy pulang. Yoppy sendiri sudah merasa kesal pada nenek tua itu karena begitu lama saat menemui Minah. Dirinya sudah tidak sabar untuk segera keluar dari rumah sakit jiwa itu. Rasanya sangat tidak mengenakkan. Jika saja tidak demi uang yang mamanya janjikan, Yoppy tidak akan mau menemani nenek tua di sampingnya ini. Selain tidak suka tidur paginya diganggu, Yoppy juga masih memiliki dendam karena nenek tua itu menjebloskannya ke penjara. Meski tidak lama di penjara. Namun, tetap saja Yoppy merasa kesal dan tidak terima."Ayok! Buset dah, lo ngerepotin gue aja! Gak tahu apa gue lagi tidur enak-enak, malah disuruh nganterin lo yang tua karatan! Ck!" Yoppy menggerutu tidak jelas saat keduanya berjalan pulang. Dengan nada suara yang kecil, dirinya terus saja menggerutu hingga mobil sampai di rumah mamanya. Nenek Ona turun, sedangkan Yoppy lebih memi
Baca selengkapnya
Bab 17 : Ayah Dokter Winda
Terjebak Bersama Wanita GilaPart 17 : Ayah Dokter WindaUsai makan siang bersama siang tadi, malam harinya, Yoppy berniat pergi ke rumah Dokter Winda, dengan tujuan untuk membuktikan kesungguhannya dalam mengutarakan cintanya. Sebelumnya laki-laki muda itu, sudah lebih dulu mengobrak-abrik lemari berisi pakaian kantor tuan Marko. Dirinya ingin terlihat menarik dan istimewa di depan Dokter Winda. Dan sekarang Yoppy sudah siap dengan pakaian kemeja putih, celana panjang hitam, serta jas yang berwarna sama. Dia tidak ingin Dokter Winda memberikan kesan jelek padanya. Yoppy benar-benar sudah jatuh cinta pada dokter itu. Bagaimana tidak, sosoknya yang lemah lembut, penuh perhatian, cantik dan juga baik, pasti akan membuat siapa pun yang melihatnya merasa jatuh cinta."Lo benar-benar tampan, Py," ujarnya pada diri sendiri. Dia merapikan jas dan juga rambutnya agar terlihat rapi dan klimis. Setelah merasa cukup puas dengan penampilannya, Yoppy keluar kamar dan menuju garasi, tempat mobiln
Baca selengkapnya
Bab 18 : Kesal
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 18 : Kesal"Nggak Dokter, aku gak pernah ketemu orang ini. Ini pertama kalinya aku lihat dia," ujar Yoppy penuh keseriusan.Namun, ayah dari dokter Winda masih tidak percaya. Tatapan matanya masih menelisik Yoppy dari atas hingga ke bawah. Laki-laki paruh baya itu sangat yakin jika laki-laki muda di depannya itu adalah orang yang sama dengan orang yang hampir menabrak dirinya dulu. Meski penampilan keduanya berbeda, tetapi ayah dokter Winda masih mengenalinya.Ayah dokter Winda berdecak, lalu berucap, "Sudahlah kamu sudah terlalu banyak bicara. Saya pusing mendengarnya. Lebih baik kamu pulang. Saya risi melihat kamu di rumah saya ini." Ucapan yang keluar dari mulut ayah Winda terdengar begitu pedas di telinga Yoppy. Rasa-rasanya dirinya ingin menepuk bibir ayah dokter Winda itu.Benar-benar berniat sekali ayah dokter Winda itu membuatnya kesal. Yoppy pun tidak menyangka jika ayah dokter Winda termasuk sosok orang yang teliti meskipun usianya yang sudah
Baca selengkapnya
Bab 19 : Terminal
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 19 : TerminalYoppy segera menyelesaikan acara makannya. Setelahnya berdiri dan berucap. "Eh, kalau lo udah selesai, cepetan! Gue tunggu di depan. Awas ya, lama!" ancam Yoppy. Suara ancaman dari Yoppy yang tidak seperti biasanya kembali menjadi sesuatu yang Tuan Marko perhatikan. Lama-lama tuan Marko rasanya seperti ingin gila karena anaknya. Ya, memang dirinya ingin anaknya berubah. Namun, tidak seperti ini juga.Nenek Ona hanya menganggukkkan kepalanya tanpa bersuara. Sedangkan tuan Marko memijat pelan pelipisnya. Pusing melanda dirinya. "Saya selesai," ujar Nenek Ona.Mendengar seruan nenek Ona, Tuan Marko menoleh dan benar saja, Nenek Ona sudah menyelesaikan acara makan paginya. Tuan Marko mengulas senyum, lalu berucap, "Kalau sudah selesai, nenek bisa bersiap-siap terlebih dahulu, ya. Baru setelahnya nanti Yoppy antar ke terminal." Dengan sabar tuan Marko menjelaskan.Nenek Ona mengangguk paham, lalu segera berlalu ke kamar dan untuk berganti pa
Baca selengkapnya
Bab 20 : Mengejar Bus
Terjebak Bersama Wanita GilaBab 20 : Mengejar BusYoppy hanya diam saat mendengar kemarahan dari mamanya. Tidak sedikitpun dirinya menyela karena dirinya sadar jika saat ini dirinya memang salah. Salah karena tidak teliti dalan membaca, hingga nenek Ona salah dalam menaiki bus.Dalam hati Yoppy berdecak kesal. Karena akibat dirinya yang tidak teliti semua ini terjadi. Dirinya harus menjemput nenek tua itu lagi. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Yoppy segera meninggalkan tuan Marko yang masih duduk di sofa dan menatapnya tajam. Membuka pintu mobil dengan kasar lalu melaju ke arah terminal tempat dirinya mengantar nenek Ona tadi. "Dasar Nenek perot merepotkan! Sial sekali nasib gue!" Yoppy menggerutu.Sesekali dirinya memukul setir mobil, menyalurkan kekesalannya.Sesampainya di terminal, Yoppy memarkirkan mobilnya asal dan segera keluar dari mobil menuju tempat pemberhentian bus, di mana dirinya meninggalkan nenek Ona tadi. Dengan sedikit berlari Yoppy menuju area tempat bus yang sama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status