Semua Bab Crystal of Soul : Twins: Bab 101 - Bab 110
142 Bab
Episode 100 Membawa Kakak Kembali
Dunia mimpi, seperti namanya tidak sama dengan dunia nyata. Dunia ini sangat labil dan terus berubah seiring perubahan sang pemilik mimpi. Kedua anak kembar yang masuk ke dunia ini memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan kehendak dari sang mimpi. Mereka berdua adalah anak istimewa.“Yuan, dimana Kakak?” Yui bertanya saat mendapati dirinya dalam wujud Suzaku. Sayap merah di punggungnya dan rambut kemerahan serta iris mata yang membara.“Kita ikuti benang merah ini,” jawab Yuan. Dia juga dalam wujud yang berbeda, sepasang sayap putih hampir tak terlihat, sayap sang sylph, roh angin. “Dari mana benang merah ini?” tanya Yui karena saudara kembarnya terlihat sangat yakin dengan petunjuk itu.“Pengorbanan, Yui. Cinta yang tulu
Baca selengkapnya
Episode 101 Penyesalan
Yuan kembali ke dunia bawah bersama dengan Xavier dan Razen. Mereka berdua sangat khawatir dengan kondisi Yuan yang aneh setelah kembali dari dunia mimpi.  "Sudah lebih baik sejak menginjakkan kaki di dunia bawah. Apa kau tidak merasa aneh dengan kondisinya?" ucap Xavier. "Dia pemilik dua kristal, dan sekarang hanya satu kristal. Kemungkinan tubuhnya belum beradaptasi, apalagi kemarin keduanya terlepas dari tubuhnya." Razen memandang Yuan yang sudah terlihat tenang dalam tidurnya. "Tetap saja ini aneh, aliran darahnya terkadang kacau, terkadang teratur sendiri, dia pasti memiliki suatu rahasia. Serpihan kristal tidak mungkin bisa menahan tubuhnya yang kehilangan kristal. Pasti ada sesuatu yang lebih kuat dari serpihan kristal yang membuatnya tetap bertahan." 
Baca selengkapnya
Episode 102 Akulah Anak Pembawa Petaka
Detik berikutnya Yuan sudah berhenti terisak, dia menyibakkan selimut dan duduk. Xavier masih ada di sampingnya, keduanya diam.  "Akulah yang pantas mendapat sebutan anak pembawa petaka," ucap Yuan tiba-tiba yang membuat Xavier tak mengerti kenapa ia mengatakan hal itu. "Bukan Yui, meski dia adalah pemilik kristal tanpa warna, tapi aku." Yuan memandang langit yang mulai menjadi gelap seiring terbenamnya matahari.  "Tuan muda …," Xavier ingin menghibur tapi tak tahu harus berkata apa. "Aku yang menyebabkan Ayahanda terkontaminasi, Paman. Bisakah kau bayangkan? Menjadi penyebabnya dari kekuatannya yang terus berkurang karena aku. Jika aku tidak lahir dia tidak akan terkontaminasi dan seperti sekarang, terpaksa mengorbankan dirinya untuk tetap menyalakan cahay
Baca selengkapnya
Episode 103 Berusaha Lebih Baik
Satu minggu setelah kejadian itu kondisi Yuasa sudah semakin membaik. Ia sudah bisa berjalan tanpa bantuan orang lain, dan ia mulai berlatih mengayunkan pedang kayu. Pedang besi belum mampu ia gunakan, terlalu berat sehingga ia memilih pedang kayu.  "Sudah lebih baik?" tanya Rosaline yang memperhatikan latihan Yuasa. "Ya, sedikit. Tapi ini jauh dari apa yang kuharapkan," jawab Yuasa memperhatikan Rosaline yang terlihat biasa saja. "Kurasa berlatih dengan Adrian lagi akan lebih baik," lanjut Yuasa. "Itu tidak perlu, Pangeran akan berlatih dengan saya." Suara yang tak dikenal Yuasa, ia pun menoleh mencari sumber suara tersebut. "Paman Archilles!" seru Yuasa yang kemudian menyarungkan pedangnya dan memberi salam.
Baca selengkapnya
Episode 104 Mengembalikan Lahan Pertanian
Yuan terbaring di kamarnya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Razen meminta Mira memanggilkan Ernest secepatnya sementara Xavier yang tak mengerti apa yang sedang terjadi langsung mendatangi Razen. "Kenapa dia, Razen!" "Pingsan," jawab Razen singkat. "Aku juga tahu dia pingsan, tapi pingsan kenapa?" Xavier mendekati Yuan dan memeriksanya.  "Kenapa dia kehilangan banyak energi? Bahkan terkuras hampir habis," tanya Xavier memandang tajam Razen dan menuntun jawaban. "Dia bersikeras mengembalikan lahan pertanian, kau tahu lahan itu luas, berpetak-petak tanah dalam satu desa dan ia berusaha mengembalikan itu semua. Dia kehabisan energi dalam prosesnya," jelas Razen. "Apa yan
Baca selengkapnya
Episode 105 Lahan Pertanian Terbesar
Hari ini Yuan menceritakan apa yang ia lakukan kemarin saat pergi seharian tanpa pamit. Razen dan Xavier serta Mira mendengarkan apa yang ia ceritakan dengan tenang. "Tuan muda yakin itu akan berhasil?" tanya Razen."Tidak, karena itu, aku ingin Kak Razen membantuku. Kemarin aku ada di sana dan mengendalikan langsung mereka. Sampai proses penyiraman kurasa tidak akan ada masalah, proses terakhir penumbuhan dengan cepat, aku tidak yakin itu bisa dilakukan dari jauh," jelas Yuan.Razen bangkit dari tempat duduknya dan tak lama kemudian kembali membawa sebuah gulungan kertas yang kemudian ia bentangkan di atas meja."Ini peta dunia bawah, disini, disini adalah daerah-daerah pertanian. Dan ini pertanian terbesar di dunia bawah, suplai makanan terbesar ada di sana. Lalu
Baca selengkapnya
Episode 106 Rencana Leiz
Leiz terdiam di dalam ruang kerjanya, ia berpikir keras bagaimana caranya mengendalikan sang pembawa petaka. Dari segi kekuatan ternyata dia sangat kuat dan dirinya bukanlah tandingannya."Sial, kenapa seperti ini," umpatnya.Rencananya menguasai dunia akan gagal dan dia hanya akan menjadi kacung saja. pesuruh dari sang penguasa dan hal itu paling ia benci. Susah payah menyingkirkan para raja, tetapi dirinya tidak bisa dinobatkan menjadi raja. Tidak ada keturunan maupun kemampuan membuatnya frustasi hingga mencari jalan lain. Dan kini jalan lain itu juga buntu.Tiba-tiba terbesit rencana jahat darinya, senyum melebar dan tawanya menggema di ruangannya. Ia berdiri, bangkit dari kursinya dan segera melancarkan apa yang baru saja terpikir olehnya.Leiz mendatangi sang pemba
Baca selengkapnya
Episode 107 Namaku Yoru
Melihat mangsanya kabur tak menyurutkan niatnya sedikit pun untuk mengejar apa yang sudah diperintahkan. Membawa sang gadis ke hadapan tuannya. "Setidaknya aku sudah tahu seperti apa wajahmu," gumam bayangan dari Nacht.Dia berjalan menuju gerbang dimensi yang dijaga oleh Aizen. Tanpa perlu banyak kata ia menebas Aizen hingga terluka parah dan tak bisa menghalangi jalannya."Tunggulah, Cantik aku akan ke tempatmu," ucapnya saat memasuki gerbang dimensi.Aizen berusaha sekuat tenaga untuk bertahan, setidaknya bisa mengabarkan apa yang ia lihat kepada Razen. Sayangnya tubuhnya tak lagi mampu berjalan jauh dan tersungkur di tengah jalan menuju desa.Sementara bayangan itu sudah sampai di hutan Onyx tempat dimana gerbang di
Baca selengkapnya
Episode 108 Rencana
Yuan berhasil kabur, tujuan mereka hanya menyelamatkan Selena dari tempat itu. Tidak ada sedikitpun keinginan untuk melawan sang pembawa petaka. Ia menunggu di depan kastil lalu tak lama kemudian Razen muncul bersama Selena."Kembali, kita harus selamatkan Xavier!" pinta Selena sudah setengah menangis. "Tenanglah, dia akan baik-baik saja," bujuk Razen kepada Selena yang terus memohon untuk menolong Xavier. "Salamander, kembali," ucap Yuan lalu gelang di tangannya bercahaya. Makhluk api itu kembali ke alamnya, dunia tempat seharusnya para roh tinggal."Tuan muda bagaimana keadaan anda?" tanya Ernest yang kemudian memeriksa pergelangan tangan Yuan."Bagus sepertinya racunnya sudah benar-benar hilang," ucap Ernest.&n
Baca selengkapnya
Episode 109 Pergi Ke Dunia Atas
Yuan kebingungan kenapa gerbang dimensi tidak mau terbuka. Dia terus saja mencari-cari kata yang tepat atau menekan sandi-sandi di sekitar gerbang dimensi."Sial!" teriaknya kesal.Aizen yang masuk perlahan bersama dengan Razen mengamati gerbang dimensi dengan seksama."Terkunci," ucap Aizen."Apa ada cara untuk membukanya?" tanya Yuan yang tidak sabar ingin ke dunia atas."Dia bisa menguncinya," ucap Aizen yang meraba salah satu simbol yang kini berwarna lebih gelap dari yang lain."Maksudmu sang pembawa petaka?" tanya Yuan yang kini semakin panik. Pasalnya ia menginginkan Yui, dan kini dirinya tidak bisa ke dunia atas untuk memperingatkan saudara kembarnya itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status