Semua Bab Dear Mantan: Bab 31 - Bab 34
34 Bab
Bab 31
 "Masih pagi, dan kamu ... Udah rajin banget buat datang ke sini? Ck!" Alya mendengkus sebal, terpaksa menyambut sang tamu yang tak diundang itu.  Pria di depannya mengendikan bahu, cuek. Lantas meletakan dua plastik, yang berisi makanan dan minuman. Ia belum sarapan, itu sengaja dilakukan demi melakukan pendekatan.  Tanpa malu, Rei menyantap sekotak makanan untuk dirinya. Mengabaikan tatapan tidak suka dari wanita, di depannya. "Duduklah, temani aku makan!" titahnya, mendongak demi melihat sang pujaan.  Alya memejam, merasa takdir amat kejam. Ia yang terus mencoba move on, justru terus-menerus dipertemukan dengan si tersangka utama.  "Aku nggak laper!" sahutnya, terpaksa duduk. Dengan mulut yang sesekali menguap.  "Yakin?" Rei bertanya, lantas membuka bungkusan plastik.
Baca selengkapnya
Bab 32
 "Loh, kamu ... Ada undang mereka, sayang?" Jimmy bertanya, menatap Risma. Istri barunya, menuntut jawaban dengan rasa tak sabar.  Alya berdiri tegak. Tangan ia biarkan bergelayut manja pada pria di sampingnya, Rei Saputra. Siapa sangka, takdir akan mempertemukan mereka kembali pada kondisi berbeda.  Pesta megah. Dengan hingar-bingar musik, menjadi hal paling memuakan untuk Alya. Masih pantaskah ia cemburu? Wajarkah? Padahal, perceraian mereka belum lama. Jimmy berlaku seakan tak sabaran, ingin kembali mereguk indah seorang wanita.  "Iya dong, sayang. 'Kan Alya juga pernah jadi bagian kita," sahut Risma. Mengelus dada pujaan hati, yang akhirnya bisa ia dapatkan jua.  "Begitu, yasudahlah. Pastikan, pasangan khianat itu tidak berbuat kerusuhan." Ucapan Jimmy, cukup telak membuat hati Alya terkoyak bukan main. 
Baca selengkapnya
Bab 33
  "Lelah." Alya menghela napas panjang, menatap sekeliling rumah. Sepi, pastilah kedua orangtuanya sedang berada di luar. Rey ikut masuk, memejamkan mata akibat rasa lelah yang sama. Belum lagi untuk menghadapi kedua mempelai, amat mengesalkan. "Eh, kamu kok, nggak pulang?" Alya bertanya, heran juga kesal. "Santai dululah, aku juga capek. Bikinin minum atau apa kek!" Alya mendengkus, sikap bossynya muncul kembali. Meski begitu, ia tetap melangkah menuju dapur.  Teringat akan Jimmy dan Risma, tampak serasi dilihat dari sisi manapun. Wajar jika ia cemburu, mereka belum lama bercerai. Terlebih dengan penolakan Laura, amat menikam hati.  "Nih," ujarnya. Meletakan segelas air putih, "Sorry, hanya ada itu." Rei tak peduli, menghabiskan minumannya dengan tandas. Begitu lega, bisa sedikit mengobati
Baca selengkapnya
Bab 34
  "Oooh, jadi ... kamu dan Alya, clbk? Memanfaatkan situasi di saat aku nggak ada, bravo! Kalian memang pasangan serasi, dilihat dari sisi mana pun." Davin, mendelik tajam. Tak sangka, hari kedua akan kepulangannya justru disambut dengan kabar duka. Sang Mama, menatap nanar. Ia mengusap wajah, takut kedua putranya akan kembali berkelahi. Seperti yang sudah-sudah, hanya karena wanita miskin di depannya. "Davin, maafkan Kakak. Bagaimana pun, yang namanya cinta nggak bisa dipaksa. Biarkan kami bahagia!" Rei, menekan tiap kata. Ia sudah berjanji, akan mempertahankan hubungannya dengan sang pujaan walau apa yang terjadi nanti.  Davin tersenyum getir, "Bagaimana bisa, kalian kembali berhubungan? Bukankah Alya, sudah menikah?" Rei menarik napas, bersiap merangkai kata. Apa pun tanggapan Davin, ia sama sekali tak peduli! "Mer
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status