All Chapters of Life Must Go On: Chapter 81 - Chapter 90
132 Chapters
#80
Keesokan paginya, Audrey sudah siap dengan semua barang bawaan miliknya.“Ayo Aud!” ajak mamiAudrey mengangguk dan masuk ke dalam mobil.“Kamu nggak pamitan dulu sama Dika?” tanya mami“Dia udah tahu kok mi.” jawab AudreyMereka segera meninggalkan rumah Audrey.Selama perjalanan itu, Audrey hanya memandang sekitarnya tanpa minta sama sekali.“Aud!” panggil mami“Hmm?” balas Audrey singkat“Awalnya mami mau jodohin kamu. Tapi ngelihat keadaan kamu sekarang, kok mami jadi ragu yah.” Ucap mamiAudrey tertawa mendengar itu.“Kenapa ragu mi?” tanya Audrey“Mami takut. Kamu nggak bahagia sama pilihan mami.” Jelas mamiMendengar itu, Audrey langsung menatap maminya dengan pandangan tertarik.“Mami kangen kamu yang dulu. Aneh rasanya kalau kamu diam aja kayak gini.” Lanjut mamiS
Read more
#81
“Halo..” ucap Audrey di seberang sana“Halo Aud!” kata dikaSuaranya terdengar tidak santai disana.“Lo kenapa lagi sih?” tanya Audrey“Tahu nggak lo. Ternyata pak Vano itu baru sadar kalau dia udah ttandtangan surat resign lo.” Jelas Dika“Masa sih?” tanya Audrey.Dia masa bodo saja tentang hal itu.“Beneran. Dia barusan ngamuk-ngamuk waktu gue kasih tahu.” Kata dika“Ya terus?” tanya Audrey“Lo nggak kasihan gitu? Dia kelihatan frustasi banget.” Lanjut dika“Denger yah Dik. Itu keputusannya dia. Mau sadar atau enggak. Faktanya dia udah setuju soal gue yang resign. Jadi bukan salah siapa-siapa dong.” Jelas audrey“Lagian. Dia memang tempramen seperti itu. Jadi lo udah tahan banting pasti.” Kata Audrey lagi“Lo pikir gue roti apa. Tahan banting.” Sindir dika&ldqu
Read more
#82
Setelah mendengar semua dari dika. Vano langsung kembali kerumahnya.Dia juga sudah meminta anak buahnya untuk menyiapkan keberangkatannya segera ke Aussie.Saat ini, vano sedang berada di pesawat pribadi miliknya. Dia harus segera bertemu dengan Audrey. Tidak bisa lagi ditunda.Vano terus menunggu dengan tidak tenang selama perjalanan.“Kenapa rasanya lama sekali?” pikir VanoDia bahkan tidak memakan apapun yang ditawarkan pramugari di pesawatnya.Jangankan perut. Perasaannya bahkan bisa mengalahkan apapun yang menghalangi jalannya menuju Audrey.“Ah.. Akhirnya!” ucap vano setelah pesawat yang dia tunggangi itu baru saja mendarat.Tanpa menunggu apapun lagi, vano segera pergi ke alamat yang diberikan Dika.“Ini pasti rumahnya.” Ucap vano setelah dia sampai di depan sebuah rumah.Tok tok tokVano mengetuk pintu itu dan berharap Audrey yang akan membukanya.“S
Read more
#83
Vano sudah menunggu Audrey didepan rumahnya sejak pagi. Tapi Audrey sama sekali tidak ingin menemuinya.Akhirnya, Vano kembali kerumah miliknya yang ada di Aussie. Dia tidak akan kembali sebelum bertemu dengan Audrey.“Jangan nyerah. Baru gini doang udah nyerah!” kata vano sembari menampar pipinya.Apapun yang terjadi. Vano tidak akan pernah membiarkan Audrey pergi dari hidupnya.Keesokan harinya, Vano kembali mendatangi rumah Audrey. Kali ini dia sengaja datang sebelum jam kantor disana.“Semoga Audrey masih dirumah.” Ucap VanoSaat sampai di depan rumah Audrey, dia bisa melihat pintu rumahnya yang sedang terbuka.“Permisi om. Selamat pagi!” Sapa Vano pada seseorang yang dia pikir sebagai papinya Audrey.“Iyaa pagi.” Balas papinya Audrey“Ada perlu sesuatu?” tanya papi Audrey lagi“Saya Vano om. Saya mau ketemu sama Audrey.” Ucap vano
Read more
#84
Hari ini Yaya dan Ryan sengaja datang ke restoran Audrey untuk sekedar berbincang.Walau Audrey sudah tahu tentang Yaya dan Ryan yang sudah mulai dekat. Namun Ryan masih belum mendapatkan maaf dari sepupunya itu.“Pagi mba!” sapa seorang pekerja di resto Audrey“Pagi..” balas yaya“Kak Audrey ada di resto?” tanya yayaPekerja itu menatap yaya karena bingung.“Mba Audrey nggak di sini lagi mba. Udah sebulan lebih mba Audrey ke Aussie.” Jawabnya.Mendengar itu, yaya dan Ryan langsung bertatapan satu sama lain.“Kamu nggak dikasih tahu kak?” tanya yaya pada Ryan“Enggak!” balas Ryan“Audrey nggak ngomong sama adek?” kali ini Ryan yang bertanya.Yaya hanya menggeleng sebagai jawaban.“Aku juga nggak dikasih tahu sih kak.” Ucap YayaKarena Yaya dan Ryan sudah berada di sana. Maka mereka akan makan siang
Read more
#85
“Dika!” panggil vano saat dia baru saja sampai di lantai ruang kerjanya.“Selamat pagi pak!” sapa dika“Pagi!” balas vano“Saya perlu bantuan kamu berbicara dengan Audrey.” Jelas vanoDika langsung menatap bossnya itu dengan tatapan terkejut.“Ada apa?” tanya vano“Saya tahu kamu masih sering melakukan komunikasi dengan Audrey.” Lanjut vanoDika mengangguk mengiyakan.“Iya pak. Tapi beberapa hari ini, saya sama Audrey sedang lost contact.” Jawab dika“Apa yang terjadi?” tanya vano“Audrey marah karena saya memberitahu keberadaannya pada pak Vano.” Ujar dika“Dia tidak pernah semarah itu. Dan saya tidak tahu harus melakukan apa.” Sambung dikaVano mulai memijat pelipisnya. Dia juga tidak tahu harus melakukana apa sekarang.. . .Beberapa hari telah berlalu, dan Ryan men
Read more
#86
Malam ini, Ryan dan Yaya akan pergi kesebuah acara pernikahan. Itu adalah acara pernikahan rekan bisnis Ryan.“Dek. Udah belum?” tanya RyanYaya masih sibuk memakai antingnya. Dia bahkan baru memakai sebelah. Kenapa suaminya buru-buru sekali?“Dek!” panggil Ryan lagiDia sudah berdiri didepan pintu kamar mereka.“Kok lama banget sih dek? Nggak usah cantik-cantik juga.” Kata RyanDia berjalan mendekat dan memeluk Yaya dari belakang.“Udah siap kok kak. Yuk pergi!” ajak Yaya namun Ryan tidak bergerak sama sekali.“Kak..” panggil yaya“Aku udah males. Mending di rumah aja sama istri aku.” Balas RyanYaya memutar matanya malas mendengar itu.“Kebiasaan deh.” Kesal Yaya“Jadi setuju kan? Nggak jadi pergi.” Kata RyanYaya langsung menggeleng cepat.“Enggak! Kan aku udah siap kak.” Prote
Read more
#87
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Read more
#88
Beberapa minggu setelah berita kehamilan Yaya. Diana akan melahirkan anak pertamanya hari ini.Yaya adalah dokter yang menangani Diana. Jadi hingga saat ini, Yaya selalu tahu tentang perkembangan janin Diana.“Yay!” panggil Dio“Gue minta tolong sama lo. Tolong bantuin Diana.” Ucap dioYaya menepuk bahu dio untuk menenangkan pria itu.“Tenang. Gue bakalan bantu sebisa gue.” Jawab YayaYaya tidak mungkin membiarkan Diana menderita disana.40 menit telah berlalu. Dan Diana sudah menggendong putri kecilnya.“Makasih Yay!” ucap DianaYaya mengangguk sebagai jawaban.“Baby-nya biar di bersihin dulu sama suster yah.” Ucap YayaWaktu memang berubah dengan sangat cepat.. . .Hari terus berlalu, namun bukannya semakin dekat dengan Audrey. Vano malah tidak tahu kemana perginya dia.Jika beberapa waktu lalu Vano tahu Audrey berada di Aus
Read more
#89
Sore hari setelah pertemuan Yudha dan Audrey. Mereka lalu kembali ke Jakarta. Hanya Yudha dan Ina. Tanpa Audrey tentunya.“Kak Audrey kemana sih?” ucap YudhaNamun dia tahu. Meski mencaripun. Audrey tidak akan mau kembali bersama mereka.Akhirnya. Yudha dan Ina kembali lebih dulu.“Yudha!” panggil Ina“Hmm?” balas Yudha singkat“Lo kok nggak minta nomor telepon kak Audrey sih?” tanya InaAhh.. Iya!“Kenapa nggak lo ingetin tadi?” tanya Yudha“Ya gue lupa.” Balas InaYudha tahu dia tidak akan bisa bertemu secara sengaja dengan Audrey seperti itu lagi.“Kayanya gue harus ngasih tahu kak Vano.” Batin YudhaYudha itu sudah mengenal Vano sejak SMP. Dia sering keluar bersama Audrey dan Vano. Vano bahkan membantu Yudha agar bisa akrab dengan anak-anak basket di SMA mereka.. . .Keesokan paginya setelah sampai
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status