All Chapters of Manusia Penakluk Dunia: Chapter 41 - Chapter 50
139 Chapters
41. Setelah Perang
Setelah suara sangkakala perang berhenti, derap Pasukan Berkuda mulai terdengar, mulai terlihat pula Pasukan Berkuda aliansi, puluhan mungkin hampir seratus penunggang kuda dan bertombak datang. Jillian memang merasa bingung dengan kejadian yang terjadi, tetapi satu hal yang dia mengerti dengan jelas, mereka datang ke arah Jillian, atau mungkin ke arah hutan, atau mungkin ke arah gates yang terasa samar-samar dari tempat Jillian berdiri.Jillian menoleh pada Sacha, berharap dia lebih cerdas untuk mengenali situasi, “Ada apa?”Sacha menjawab, “Jelas mereka tidak terlihat sedang menyambut kita. Dan jelas Tuanku sepertinya melupakan sesuatu.”Jillian mengerutkan alisnya, sedikit-sedikit mencoba mencerna perkataan Sacha, dan apa yang dia lupakan? Ia memang belum menepati janjinya mengalahkan Lord of Pollution, ia sengaja menyimpan 3 kristal Sokaiva di sakunya, tapi bukan urusan para elf pada kristal-kristal itu. Kemudian ia sadar satu hal yan
Read more
42. Kesalahpahaman
Elma duduk dengan kertas dan pena di depannya, pikirannya mulai semrawut dengan segala pemikiran dari mana ia harus memulai tulisannya. Mungkinkah dia harus memulai dari kerajaan Elapu dengan menceritakan kemegahan kekuatan pasukan aliansi, atau memulai dari sekarang di mana perang menyisakan kengeriannya, atau dimulai dari kebencian yang masih ia rasakan. Ya, sungguh kebencian itu masih tersisa di luar sana, ketika perang tadi sempat terasa menghilang, muncul dan menjauh, dan kini terasa semakin dekat.Belum sempat menulis satu pun kata, kembali sangkakala terdengar di bunyikan pertanda pasukan bersiap dan Elma juga merasakannya bahwa kebencian semakin dekat. Elma dan Komandan Ebr pun bergegas keluar tenda, Komandan Ebr pergi menuju tenda pusat komando sedangkan Elma hanya berdiri mematung karena dia bukan bagian dari prajurit mana pun.Saat itu juga Elma melihat Pasukan Berkuda sudah melaju, Komandan Liggan memimpi di rombongan terdepan dan puluhan Pasukan Berkuda me
Read more
43. Tenda Komando Pusat
Sebuah meja besar dengan taplak meja dari peta besar membentang, sebagian peta menggambarkan laut dan lebih dari separuh gambar berupa benua atau daratan. Tertulis melintang beberapa huruf dalam bahasa Semesta, setiap hurufnya berjarak beberapa sentimeter, D A R K C O L D. Itu adalah peta Darkcold, semacam bidak-bidak catur diletakkan di gambar sisi pantai, menggambarkan keberadaan pasukan aliansi. Di depannya ada gambar-gambar pohon hitam, Jillian tebak itu hutan gelap tadi. Setelah hutan, gambar peta tampak kosong dan setelahnya ada sebuah gambar pegunungan yang lebar dan memanjang. Lebar gambar pegunungan itu sama halnya dengan jarak dari pantai menuju pegunungan, di sisi lain pegunungan itu terdapat gambar berwarna gelap, seperti gambar hutan tapi sangat luas.Jillian duduk dan Sacha berdiri, mereka menghadap dengan Raja Nozar di tenda pusat komando. Raja Nozar sudah mendapat laporan dari Komandan Liggan perihal kesalahpahaman tadi dan juga keinginan untuk bertemu dengan
Read more
Suka Cerita Ini?
Bagaimana guys? Masih bertanya-tanya siapa itu Hunter Jillian, seberapa kuat dia dan Tim Adam, mengapa dia benci sama elf, atau mengapa bisa nikahi sama Arina yang cakep itu? Bagaimana dengan kisah di Benua Australia 10 tahun yang lalu? Sudah liat dunia Anora belum, sudah lihat kerajaan elf itu seperti apa, pengen kesana gak? Sudah berdebar-debar belum melihat duel Tim Adam dengan para komandan elf? Sudah puas belum lihat peperangan yang terjadi? Next, akan ada peperangan yang lebih dahsyat, lebih banyak kurcaci dan The Horn yang diceritakan, akan ada petarungan dahsyat melawan para Lord yang muncul. Rahasia para Tetua Elf yang terungkap, Rahasia Soar pempin suku The Horn yang dipuja-puja, rahasia dwarf (kurcaci) yang kelam.
Read more
44. Rencana Nanti
“Aku setuju dengan perkataan Hunter Jillian. Aku memang tidak bisa merasakan kebencian seperti yang elf miliki, tapi aku bisa melihat siapa yang menjadi musuhku atau bukan.” Raja Sehana menguatkan perkataan Jillian. “Komandan - Komandan, apakah kalian masih mempermasalahkan persoalan ini?” Raja Nozar bertanya dengan nada cukup tegas. Para Komandan diam, mereka saling tengok atau melirik pada rekan mereka, saling menunggu siapa yang akan menyuarakan pendapat terlebih dahulu, entah itu persetujuan atau penyangkalan lainnya. Tapi semua tak kunjung menyangkal, bahkan Komandan Agitar dan Liggan masih menunggu respons Komandan lain. “Aku setuju, akulah yang bertanggung jawab soal Hunter Jillian. Raja Elza sengaja meminta Hunter Jillian untuk menutupi kebencian itu dan sama seperti perkataan Raja Sehana. Raja Elza tahu siapa yang menjadi musuh atau bukan, awalnya saya ragu juga tapi demi Elanor, kita sangat membutuhkan kekuatan Hunter Jillian. Aku pun mengakui klaim
Read more
45. Helsinki dan Dunia Siklus
Langit Hesinki sangat cerah sore itu di halaman Presidentinlinna (Istana Kepresidenan Finlandia) yang bersalju, tampak wartawan mengerumuni para hunter yang keluar dari gerbang istana. Berakhirnya konferensi pers dari pemerintah Finlandia menandakan bahwa gates di kota Tampere resmi ditutup, mobilisasi warga akan segera dilakukan secara bertahap dari pengungsian, dan para hunter yang berjuang telah diberi penghormatan. Dua hunter dari Jepang dan satu hunter Finlandia tewas, pengorbanan yang cukup mahal untuk menjaga keselamatan dan kedamaian warga di sana. Festival-festival di berbagai sudut kota dirayakan dengan penuh kemeriahan, pawai-pawai diikuti oleh para hunter Jepang, Finlandia, dan Tim Henokh dari WH Organization turut meningkatkan antusias warga di sana.Tapi kemeriahan itu tidaklah cocok bagi Shido Katsuko, ia lebih memilih menagih janji Anssi Toivonen. Mereka duduk bersama di bar pinggir jalan dan menikmati Salmari— semacam minuman koktail khas Finlandia. Bar
Read more
46. Pasukan Aliansi Berkumpul
Satu jam waktu istirahat telah berlalu, derap langkah prajurit mulai bergema jelas, prajurit-prajurit elf sedikit demi sedikit mulai membentuk barisannya. Ribuan prajurit berpedang elf  telah berbaris rapi, meski baju zirah mereka memiliki empat corak yang berbeda tapi mereka terlihat seragam dalam satu baris batalion. Jillian dan Tim Adam sedang berjalan ke kuda mereka, meskipun jarak Tim Adam dan posisi pemimpin Pasukan Darat sangat jauh tapi Jillian jelas melihat sosok Komandan Ebr di sana— berdiri sebagai salah satu dari 3 komandan di baris terdepan.Pantas komandan itu begitu dihormati, batin Jillian.“Ini sedikit buruk bukan? Komandan Ebr berada paling depan, bukannya aku ingin mengatakan hal buruk. Tapi Kerajaan Elrone sudah kehilangan seorang Komandannya, kemenangan atau kekalahan nantinya sama-sama sudah dibayar dengan uang muka yang besar dari Kerajaan Elrone.” Ucapan Sacha seolah-olah tahu bahwa Jillian juga sedang memikirkan Komandan
Read more
47. Terlalu Awal untuk Bergerak
Parade kemegahan 10.000 prajurit bergerak cuku cepat, kurang dari tiga puluh menit ujung barisan terdepan telah memasuki hutan gelap. Cahaya obor dari batuan mana mulai dinyalakan untuk menerangi jalan. Tak perlu ragu dalam maju ke depan karena pasukan pengintai telah melaporkan tak ada pergerakan dari pasukan musuh. Dikonfirmasi pula pasukan musuh berjumlah sekitar 25.000 prajurit, semakin banyak orc dan hobgoblin yang muncul, di tambah ratusan troll, ogre, puluhan giants, dan wild beast. Gates yang diciptakan oleh Lord of Pollution juga sudah tertutup. Kabar terburuknya Lord of Beast, raja dari benua Dunia Siklus terlihat tampak. Meski prajurit pengintai tidak mengenali sosok Lord of Beast, tapi mereka melihat sebuah tandu singgasana yang diangkat oleh budak-budak goblin, yang pastinya membawa pemimpin mereka.Ketika Jillian melewati pohon terakhir dari hutan gelap itu, benar-benar tampak puluhan ribu prajurit hampir memenuhi setengah luas sabana itu, Batalion pasukan elf &
Read more
48. Sesuai Rencana
Di bawah komando Komandan Liggan dan Raza Nozar, Pasukan Berkuda dan Pasukan Darat yang tersisa membelah posisi mereka agar, kavaleri bison kerdil para dwarf bisa bergerak maju ke depan. Belasan mammoth pembawa meriam dan pembawa Senjata Mesin Berat (SMB) pun ikut bergerak mengikuti kavaleri bison kerdil yang berlari kencang— meskipun tidak sekencang kuda-kuda Anora. Pasukan dwarf  dengan senapan laras panjang yang dipimpin Raja Ikoja bergerak maju paling depan untuk mengamankan jalur yang akan dilewati Raja Sehana, pasukan yang lain, dan pasukan mammoth.Ketika Raja Ikoja dan para prajurit dwarf bersenjata senapan tiba, mereka langsung membentuk barisan di belakang tembok perisai pertahanan. Melihat para dwarf telah berbaris rapi dengan moncong senapan mengarah ke depan, para pemanah elf yang sebelumnya berpencar-pencar kini kembali membentuk barisan tepat di belakang para dwarf. Setelah satu baris dwarf dan dua baris elf telah berjajar rapi, Komandan Ebr mengekse
Read more
49. Perang Babak Pertama dan Kedua
Kavaleri Raja Sehana telah tiba bersama pasukan bison kerdil, pasukan mammoth-meriam, dan  pasukan mammoth-senjata mesin. Komandan Ebr yang semulanya hanya meringkuk dengan pedangnya, kini mulai berdiri, dan kembali mengacungkan pedang ke langit. Semua Kesatria Darat di sana lantas mengikuti isyarat yang sama. Pasukan penembak drawf dan pemanah elf berhenti menembak. Perisai tingkat dua kembali di bangun.“Buka sisi tengah!” Teriak Komandan Ebr sambil berlari ke sisi samping! Diikuti ribuan kesatria berpedang lainnya, mereka semua berlari membelah posisi menjadi dua bagian. Prajurit yang membangun perisai pun juga ikut membelah menjadi dua, satu per satu dinding perisai roboh dan membentuk tanggul pembatas untuk memberi jalan kavaleri pasukan dwarf.Kemudian pasukan penembak dwarf dan pemanah elf, membelah barisan menjadi dua.Raja Sehana berteriak dengan lantang, “Serang!!!”Kavaleri bison kerdil mulai berlari maju, pasukan a
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status