All Chapters of As You Wish: Chapter 21 - Chapter 30
84 Chapters
SHE'S GONE
Kondisi vital Ny.Choi menurun secara drastis saat operasi berlangsung. Bahkan kalau operasi dihentikan, ia tetap tidak akan terselamatkan. Dokter dan timnya sudah berusaha semampu mereka.Jong Suk masih memegang kertas USG yg Ji Eun jatuhkan saat adiknya jatuh pingsan.Ji Eun baru saja melakukan pemeriksaan di dokter obgyn dan ingin menyampaikan berita bahagia ini.Namun ketika dikabari sang ibu baru saja menghembuskan napas terakhir, ia ambruk.“Apa benar itu milik Ji Eun ?,” Tanya Joon Woo.“Kau tidak lihat nama diatasnya ?, Choi Ji Eun,” Jawab Jong Suk sewot.“Ah, dia benar- benar keponakan kita,” Gumam Joon Woo pelan. Masih dengan muka kucel dan sembap karena berada di RS berhari – hari, Jong Suk dan Joon Woo sudah memakai setelan jas hitam. Tiba – tiba seorang pria memasuki ruangan Ji Eun.“Hyung…”“Eoh, kau disini, Ji Eun pingsan ketika kami memberit
Read more
NEXT
Hari berganti minggu dan berganti bulan, selama beberapa bulan belakangan ini, Hwan jarang sekali pulang ke rumah. Entah apa yan dilakukannya, Ji Eun hanya memastikannya sehat dan baik – baik saja.Tidak lupa ia juga memeriksakan kandungannya, meski sendiri.Sore ini, ia berkunjung ke rumah ayah Hwan, sudah lama dia tak kesana. Sekalian membawakan ginseng merah premium, titipan ayah Ji Eun.“Abeonim ( Bapak ).”“Omo, ada apa sore – sore begini menantuku kemari, aigoo, jalanmu terlihat susah, apa dia berat sekali ?,” Tanya Tn.Lee.Ji Eun tertawa pelan, “ Tentu saja, dia sehat sekali didalam sini. Aku sudah lama tak kemari, bagaimana kabarmu, abeonim ?.”“Tentu saja sehat, ayo masuk.”Ji Eun duduk di sofa empuk itu dan menselonjorkan kakinya yg agak bengkak, tubunya sudah semakin berat rasanya.“Gomawo, Tn.Choi tahu sekali giseng favoritku ini,” Ujar Tn.Lee
Read more
WELCOME
Ji Eun menggosok rambutnya yg basah. Sekujur tubuhnya memucat dan bergetar, ia benar – benar kedinginan, wanita 24 tahun itu menyalakan penghangat ruangannya dan berusaha menghangatkan tubuh ringkihnya di dalam selimut.Ahjumma yg melihat Jin Goo turun dari lantai atas segera menghampirinya.“Pintunya sudah dibuka ?,” Tanya Ahjumma.“Ne, sudah.”Diam – diam ahjumma berkomunikasi dengan Jae Kyung, dokter kandungan Ji Eun sekaligus temannya. Ahjumma beberapa kali memeriksa kondisinya dan memastikan Ji Eun baik – baik saja setiap Hwan meenghukumnya.Hari ini ia memastikan suhu tubuh Ji Eun tidk meningkat, lalu ahjumma membawakan bubur hangat dan sup rumput laut untuk mengisi perut Ji Eun sebelum ia kembali tidur.“Ji Eun-ah, bangunlah sebentar,” Ujar Ahjumma seraya mengguncang pelan tubuh Ji Eun.“Eoh, ahjumma.”“Bangun sebentar, ayo makan dulu baru tidur lagi
Read more
NEW MOM
Hwan memberinya nama Lee Ji Hwan. Ia harus menghargai Ji Eun yg bertaruh nyawa untuk bayi itu. Bagaimanapun, ia mengakui kalau bayi mungil itu adalah anaknya.Ia terpesona dengan betapa mungil dan menggemaskannya putranya itu.Sementara Ji Eun harus melalui hari yg Panjang di RS, ia harus menjalani treatment yg cukup lama untuk menyembuhkan pneumonia, yg entah bagaimana bisa ia derita. Dan selama itu ia hanya bisa melihat Ji Hwan dari jendela ruangannya. Ji Hwan juga tidak bisa menyusu. Bayi yg malang.Selama di rumah sakit, yg menemaninya adalah So Dam dan kadang ahjumma datang. Hwan belum pernah menjenguknya sama sekali.“Bagaimana kata dokter ?,” Tanya Ji Eun.“Kondisi paru – parumu jauh lebih baik karena obat yg dikirimkan kakakmu, Eonnie. Mungkin sebulan lagi treatment akan berakhir,” Ujar So Dam.“Ah, sebulan lagi ?, ibu macam apa aku ini meninggalkan anaknya tiga bulan,” Ujar Ji Eun.&l
Read more
LIFE
Awalnya Ji Eun mengira Hwan tidak akan mengusiknya dan berubah lebih baik Ketika menjemputnya dari RS, tapi nyatanya tidak.Ji Eun sendiri tidak mau mengusik Hwan dan Yuri karena ia punya dunianya sendiri dengan Ji Hwan. Rasa cemburu masih ia miliki, tentu saja. Tapi kini dunianya teralihkan kepada bayi kecilnya.Pagi ini Ji Eun bersiap keluar, ia harus membantu persiapan pernikahan Jong Suk. Tentunya Bersama Ji Hwan, ia tidak bisa sedetikpun terpisah dengan anaknya yg menggemaskan itu.“Ah, cantik sekali,” Ujar Ji Eun menghibur diri sendiri.“Ji Hwan-ah, ayo ikut eomma. Hari ini kita akan bertemu samcheon dan imo (bibi),” Ujarnya seraya menggendong Ji Hwan dan berjalan keluar kamar.“Ya !.”Ji Eun menoleh mendengar suara itu.“Ne oppa ?,” Tanya Ji Eun sambil berjalan mendekati suaminya.“Mau kemana kau ?.”“Aku harus membantu menyiapkan pernikahan oppa ku
Read more
ANOTHER NIGHT
Usai mandi, Hwan keluar dari kamar dan menghampiri Ji Eun di meja makan. Istri cantiknya itu sedang menunggunya di meja makan sambil tersenyum.“Eoh, omong – omong kenapa kau pakai gaun malam – malam begini ?, kau baru saja menyambut laki – laki lain ?,” Tanya Hwan seraya duduk.“Anio, laki – laki lain siapa ?. Aku hanya punya kau,” Jawab Ji Eun.Hwan tiba – tiba mencengkram rahang Ji Eun dg kuat.“Aku bukan milikmu, jaga bicaramu,” Ujarnya.“Ne, Oppa..”“Omong – omong, siapa yg menyuruhmu duduk disini ?,” Tanya Hwan.Ji Eun mendongak dan menatap Hwan, air mukanya tiba – tiba berubah dalam sekejap.“Ah, aku belum makan malam, bo…” Ji Eun belum sempat menyelesaikan kata – katanya.“GA ! (pergi !),” Bentak Hwan.Ji Eun langsung berdiri dan beranjak pergi. Ia harus segera menuruti
Read more
ANOTHER WOUND
Tuhan sepertinya sudah kasihan melihat Ji Eun yg makin hari makin menyedihkan, siang ini Yuri sampai di Bandara Incheon. Sementara Ji Eun harus menghadiri pernikahan Jong Suk. Ia sudah bilang kalau ia tidak bisa menjemput Yuri, dan Hwan mengiyakan.Ji Eun terpaksa memakai gaun yg agak berbeda dengan keluarganya, gaun yg ia pakai harus panjang untuk menutupi kakinya. Ia juga belum lama mendapatkan jahitan di perutnya,. Syukurlah jahitan itu tidak mengenai jahitan bekas caesarnya. Begitu banyak luka yang terukir di tubuhnya.“Ah, andai masih ada eomma,” Ujar Joon Woo.“Eoh, tentu saja ia akan menemaniku dan Bahagia sekali,” Ujar Ji Eun.“Tapi hey, omong – omong apa penjahitnya mengukur gaunmu dengan benar ?, kau terlihat kurus memakai itu,” Ujar Joon Woo.Ji Eun memasang wajah terkejut dan memukul Pundak kakaknya, “Itu berarti dietku berhasil,” Ujarnya.“Eh, diet apa ?.”
Read more
BREATHE
Jae Hee dan ahjumma langsung membawanya ke RS, tentunya RS yg sama tempat Yuri dirawat karena itu RS terdekat. Hwan berbalik Ketika ia melihat Jae Hee keluar dari kamar mandi, ia mengikuti pria muda itu dan melihat wanita yg tak asing di UGD. Ji Eun terbaring di ranjang dan dokter sedang memberikan intubasi, seorang dokter berlari kearah Jae Hee yg tidak menyadari ada Hwan dibelakangnya. “Kondisinya kritis dan kehilangan banyak darah, kami harus mengoperasinya untuk menjahit luka – luka dan pendarahan di kepalanya,” Ujar Dokter. “Ne, biar saya tanda tangani.” “Jae Hee-ya !.” “Eoh, kau disini Daepyonim. Tolong tandatangani surat ini, samunim harus dioperasi,” Ujar Jae Hee seraya menyerahkan kertas yg dipegangnya. Hwan langsung memberikan tanda tangan dan dokter bisa langsung mengoperasinya. “Tunggu !, mau kemana kau ?,” Tanya Hwan. “Aku harus mengurus administrasi dan menunggu samunim,” Jawab Jae Hee enteng. “A..apa yg t
Read more
FRIEND
Ji Eun menekan tombol rumah yang tak kalah besar dengan rumahnya, begitu pintu terbuka, ia langsung masuk dan wanita cantik itu telah menyambutnya.“Aigoo, aku sangat merindukanmu,” Ujar Ji Eun.Mereka berpelukan setelah Ji Eun menurunkan Ji Hwan.“Kita masuk dulu,” Ajak si tuan rumah.Pemilik rumah besar ini adalah Park Se Mi, salah satu solois Korea Selatan yang sedang naik daun. Ia adalah teman Ji Eun semasa kuliah.Ji Eun mengelilingkan pandangan ketika ia duduk di sofa ruang tamu Se Mi.“Ah, kapan kita terakhir kali bertemu ya ?,” Tanya Se Mi sambil berjalan menuju kulkasnya.“Kurasa dua tahun lalu, kita bertemu di lokasi syutingmu lalu kau memberiku album. Itu bahkan hanya sebentar,” Ujar Ji Eun.Se Mi meletakkan nampan berisi teh dan buah.“Aku ingin sekali berkumpul dengan beberapa teman yang sudah lama tidak kutemui. Tapi kau tahu sendiri paparazzi d
Read more
LIFE GOES ON
Karena kondisinya yg semakin membaik, Ji Eun beberapa kali datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya, ia sudah bisa mengatur waktu saat bekerja dan mengasuh anak.Sementara Yuri dan Hwan masih di Perancis, sudah hampir dua bulan. Kehidupan Ji Eun terasa begitu tenang kini.Ia beberapa kali mengunjungi Se Mi, mengingat ia lebih sering tinggal sendirian, meski terkadang ada adiknya. Ia juga beberapa kai menitipkan Ji Hwan karena Se Mi sangat menyukai Ji Hwan.Hingga tiba – tiba, siang ini ayah Hwan datang ke rumah.“BRAAK !, mana Hwan ?!,” Tanya Tn.Lee. dengan emosi menggebu.“Ah, Oppa masih di Perancis, abeonim,” Jawab Ji Eun.“Kau tahu Bersama siapa di Perancis ?.”“Tentu saja Bersama sekretarisnya, ada masalah apa, abeonim ?,” Tanya Ji Eun hati – hati.“Dia selingkuh Ji Eun !.”Ji Eun menelan ludah, apa yg harus ia katakan ?, haruskah ia bil
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status