Semua Bab As You Wish: Bab 51 - Bab 60
84 Bab
GOING ON
Yuri memoleskan lipstik merahnya dan melihat dirinya di kaca.“Omo..”“Wae ?,” Tanya Jin Goo.“Ini baru satu bulan tapi kenapa aku sudah terlihat sangat berisi ?,” Tanya Yuri.Jin Goo tertawa kecil dan mengecup istrinya, “Wae ?, itu bukti kalau kau tidak berbohong kan ?.”“Tentu saja, aku memang tidak berbohong kan ?. Relakan tubuhmu sebentar Yuri, sebentar lagi kau akan kembali langsing setelah uang itu jatuh di tanganmu !,” Ujar Yuri yg lalu tertawa terbahak – bahak.“Samunim belum bangun ?,” Tanya Jin Goo.Yuri menggeleng, “Sekalian kujenguk saja dia hari ini,” Ujar Yuri.“Eoh, longgarkan sedikit rokmu yeobo, perutmu kelihatan kesempitan,” Ujar Jin Goo.“Eoh.”Jin Goo dan Yuri melaju ke RS tempat Ji Eun dirawat.Apa yg akan Yuri lakukan ?, kenapa tubuhnya tampak berisi ?.Yuri menuju k
Baca selengkapnya
COMING BACK
Pria muda dengan tubuh bugar itu terbangun karena sinar matahari yg terasa menusuk matanya. Ia melenguh karena kepalanya terasa pusing, ia memandang sekitar dan berusaha sadar sepenuhnya.Ruang kamar Ji Eun penuh aroma alkohol, dan botol alkohol berserakan dimana mana.“Ah, mianhae noona. Kau tidak suka bau alkohol.”Ia membuka jendela agar udara berganti.“Aigoo, kepalaku sakit sekali,” Gumamnya.Ia kemudian menelpon So Dam untuk membawakannya sup Pereda pengar.“Selamat pagi noona, aku menjagamu semalaman. Aku bahkan juga menangis, tapi kau tidak akan dengar kan ?.” Jae Hee kembali duduk disisi Ji Eun, masih dengan kepalanya yang berdenyut karena mabuk.“Bahkan dalam keadaan koma seperti ini kau tetap cantik, bagaimana bisa Hwan tertarik dengan Yuri si jalang itu ?. Kau bilang kau sangat mencintainya, kan ?. Kalau begitu bangunlah, suamimu sebentar lagi tidak akan bisa kau dapatkan kembali k
Baca selengkapnya
STOP
Kedua pria berusia tiga puluh tahunan itu melepas kacamata hitam mereka dan berjalan memasuki perkantoran mewah 30 lantai.“Kita akan segera kembali setelah menyelesaikan ini kan ?,” Tanya Si pria berjas cokelat.“Tentu, juga setelah memastikan adikku baik – baik saja,”Sahut si sulung.Choi Jong Suk dan Choi Joon Woo baru saja mendarat 30 menit yg lalu dan langsung menuju kantor pusat Hanguk Inc. Ada sedikit keonaran yg ditimbulkan oleh adik ipar mereka.Bukan sedikit sebenarnya, adik ipar mereka hampir menghancurkan perusahaan.Mereka langsung menuju ruang pertemuan, bahkan tanpa sempat menyapa orang – orang yang menyambut mereka. Jong Suk membuka pintu ruangan dan berjalan masuk mendekati seorang wanita dalam balutan dress merah yang menegaskan kekuasaannya.“Aku dan kedua kakakku belum memberikan tanda tangan, tanda tangan siapa yg kau pakai ?,” Ujar wanita itu lantang.“Lee Dae
Baca selengkapnya
WHAT WILL WE DO
Keadaan Tn.Choi membaik, apalagi setelah mendengar kabar kalau Joon Woo akan segera menikah. Semua orang dibuat terkejut dengan wanita pilihannya.Bahkan Ji Eun terkejut.Aera, Joon Woo jatuh cinta dengan gadis manis yang lugu itu.Hari ini Tn. Choi sudah pulang dari RS, Ji Eun yang menjemputnya. Namun sesampainya di rumah dan Ji Eun mau pamit, Tn. Choi bersikukuh ingin mengantarnya sampai ke depan rumah.“Abeoji, obatnya diminum yg teratur, Ji Hwan akan sering main kesini, jangan khawatir. Aku juga baik-baik saja, dan Joon Woo oppa akan menikah, tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Karena itu, Abeoji harus jaga kesehatan,” Ujar Ji Eun.“Ne.., ne, putriku. Kau jaga kesehatan, hati-hati.”Ji Eun menaiki mobilnya dan melaju menjauhi rumah ayahnya. Ia menghela napas lega.Namun tiba – tiba dahinya berkerut, ia tiba-tiba merasakan nyeri yg menyengat dan hanya  sesaat, sama seperti yang ia rasakan saat di pe
Baca selengkapnya
CHIT CHAT
Kembali ke Hwan yg dibawa ke RS, ia langsung menjalani medical check up untuk memastikan apa yg terjadi, kenapa ia tiba – tiba seperti orang sakau, terhipnotis dan menggila.Banyak sekali kelakuan aneh yang disadari oleh para pelayan dan bodyguard, Hwan seperti orang sakit jiwa.Saat ini Hwan masih tak sadarkan diri setelah disuntik obat penenang, sementara dokter melakukan beberapa pemeriksaan.Dr. Cha keluar dari lab dengan membawa beberapa lembar hasil pemeriksaan. Pria yang berada di akhir usia empat puluhan itu membetulkan kacamatanya yang melorot dan duduk.“Aku minta maaf sebelumnya, maaf aku kurang teliti dan kurang menjaga daepyonim. Dari tes darah dan urine nya terdeteksi adanya kandungan psilosobin yg berlebihan,” Ujar Dr.Cha.“Psi..psi apa ?,” Tanya Joon Woo.“Psilosibin, adalah senyawa psikedelik alami yang diproduksi oleh lebih dari 200 jenis jamur. yang memiliki efek meng
Baca selengkapnya
OH NO
Sidang pertama.Kondisi Hwan sudah sangat membaik, ia sudah sepenuhnya menyadari apa yg terjadi.Hari ini mereka akan menghadiri sidang pertama Yuri, Jae Hee tidak mendengar apapun dari anak buahnya, mungkin Yuri sudah benar – benar menyerah.Ji Eun bersiap, begitupun dengan Hwan.Ia keluar dari kamar dengan menenteng tasnya.“Oppa ?, Ji Hwan-ah..”Ia tidak melihat tanda – tanda keberadaan anak dan suaminya, hingga terdengar suara tawa Ji Hwan. Ia mengikuti sumber suara dan menemukan kedua pangerannya di salah satu bangku taman.“Ah, kalian disini.”“Eoh, eomma sudah siap. Aigoo cantiknya, Ji Hwan, eomma cantik tidak ?,” Tanya Hwan.“CANTIK !!.”“Omo, Ji Hwan-ah, jangan teriak – teriak kalau sedang bicara dengan orang tua,” Ujar Ji Eun lembut.“Aku marah eomma,” Ujar Ji Hwan.“Wae, wae marah ?,” Tany
Baca selengkapnya
CLOSER
Hampir setahun berlalu, kehidupan mereka berangsur membaik. Dan Yuri tidak mengusik mereka sama sekali. Ji Hwan sudah genap berusia tiga tahun sekarang.Dan tentunya Jae Hee masih terus berusaha menemukan tempat Yuri tinggal sekarang.Seharusnya bayinya sudah lahir, dan mereka bisa melakukan tes DNA, tapi Yuri belum juga bisa ditemukan.“Appa !!, Appa !..,” Ji Hwan berlarian dan berakhir menarik celana ayahnya yg baru saja keluar dari kamar.“Omo.., omo !!, sudah wangi sekali anak appa, Ji Hwan sudah sarapan ?,” Tanya Hwan.“Sudah, mommy making me some toast,” Jawab Ji Hwan.Hwan berhenti melangkah dan terkejut dengan jawaban putra semata wayangnya. Ia menahan Ji Hwan yang sudah mau berlari lagi.“Mweo ?, kau bilang apa tadi ?,” Tanya Hwan sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan Ji Hwan.“Mommy making me some toast.”“Heol (astaga) !, chagiya !, kena
Baca selengkapnya
RENDEZVOUS
Jae Hee sudah menunggu dg mobilnya di lobi, untuk menjemput Ji Eun. “Kau sudah beritahu daepyonim ?,” Tanya Jae Hee. “Ani, aku akan mengurus masalah ini sendiri. Aku tidak mau Hwan terlibat lagi dengan Yuri.” “Ne, baiklah.” Sesampainya di rumah, ia disambut Ji Hwan. “Appa dimana ?,” Tanya Ji Hwan. “Appa belum pulang, kenapa ?, kan ada eomma ?.” "Aku kira eomma pulang bersama appa," Ujar Ji Hwan. Ji Eun menelpon tetangganya, Park Se Mi dan syukurlah ia langsung menjawab. Ji Eun berencana menitipkan anaknya, karena rumah Se Mi sangat aman. “Ah, dia tidak sibuk. Ayo.” “Annyeonghaseyo..” “Eoh, annyeonghaseyo, Ji Hwan-ahh..” Se Mi langsung memeluknya dan menciumnya gemas. “Se Mi-ya, aku titip Ji Hwan dulu ya. Kalau ada yg menanyakan dia dimana jangan bilang dia disini, kami sedang menghadapi suasana yg agak genting, kurasa disini akan aman,” Ujar Ji Eun. “Ah, aku akan menitipkannya aga
Baca selengkapnya
WHAT WILL WE DO
Keadaan Tn.Choi membaik, apalagi setelah mendengar kabar kalau Joon Woo akan segera menikah. Semua orang dibuat terkejut dengan wanita pilihannya.Bahkan Ji Eun terkejut.Aera, Joon Woo jatuh cinta dengan gadis manis yang lugu itu.Hari ini Tn. Choi sudah pulang dari RS, Ji Eun yang menjemputnya. Namun sesampainya di rumah dan Ji Eun mau pamit, Tn. Choi bersikukuh ingin mengantarnya sampai ke depan rumah.“Abeoji, obatnya diminum yg teratur, Ji Hwan akan sering main kesini, jangan khawatir. Aku juga baik-baik saja, dan Joon Woo oppa akan menikah, tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Karena itu, Abeoji harus jaga kesehatan,” Ujar Ji Eun.“Ne.., ne, putriku. Kau jaga kesehatan, hati-hati.”Ji Eun menaiki mobilnya dan melaju menjauhi rumah ayahnya. Ia menghela napas lega.Namun tiba – tiba dahinya berkerut, ia tiba-tiba merasakan nyeri yg menyengat dan hanya  sesaat, sama seperti yang ia rasakan saat di pe
Baca selengkapnya
WITCH
Yuri menatap bayi mungil yg sedang terlelap dalam boksnya, ia tersenyum sekilas lalu beranjak keluar. Menemui seorang wanita yg usianya tak bedah jauh dengannya.“Raon-ssi, tolong jaga Hayeon, aku pergi dulu,” Ujar Yuri.“Ye, samunim.”Yuri memakai sepatu hak kuning setinggi 5 cm itu dan menuju parkiran. Yuri tidak pindah rumah, ia masih tinggal di apartmen sederhana di Gangnam, dengan seorang pembantu.Dia menamai putrinya Han Hayeon, karena sudah terbukti kalau itu bukan anak Hwan. Tentu saja tidak bisa memakai marga “Lee.”Ia mengemudikan mobil sedannya menuju sebuah tempat. Dengan kaca mata hitam dan rambut gerai.“Nomor 1656 !.”Yuri melepas kacamata hitamnya dan menatap pria berambut Panjang yg duduk di hadapannya, meski terhalang kaca.“”Eoh, tunggu, perutmu ?, kau sudah melahirkan ?,” Tanya Jin Goo sambil setengah berdiri.Yuri tersenyum tipis.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status