Lahat ng Kabanata ng My Husband Is Devil: Kabanata 11 - Kabanata 20
24 Kabanata
CHAPTER 11
Sera menutup pintu kamarnya dengan pelan. Wanita itu berjalan ke ranjangnya lalu duduk di samping Arga yang sedang sibuk dengan laptopnya. Sera masih diam terus memperhatikan wajah Arga yang terlihat datar. Lelaki itu bahkan hanya dengan menggunakan kaos oblong dengan rambut acak-acakan saja sudah sangat tampan. Jujur Sera sangat mengagumi ketampanan suaminya yang tiada tandingannya. Arga menoleh menatap Sera tajam seraya mengangkat sebelah alisnya. Hal itu membuat Sera langsung mengalihkan pandangannya karena malu. "Kenapa?"tanya Arga. Sera kembali menatap Arga."Gak papa,"jawab Sera lalu membaringkan tubuhnya memunggungi Arga. Sera menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya. Wanita itu menatap ke depan dengan kosong. Terkadang Sera rindu dengan sosok orang tuanya.&nb
Magbasa pa
CHAPTER 12
Plak... "LO APA-APAAN SI SER?"bentak Jihan karena tiba-tiba Sera menamparnya. "Lo yang apa-apaan? Jauhin Arga! Dia suami gue,"kesal Sera. Jihan terkekeh pelan mendengar ucapan Sera."Gue gak mau!" Sera melotot tajam."Mau gue gampar Lo?" "Gak takut!" Plak.... "Ini balasan Lo udah nampar gue,"ujar Jihan setelah membalas tamparan Sera. "JIHAN SERA!" Suara dingin dan tajam dari seseorang membuat Sera dan Jihan langsung membalikan tubuhnya. Arga lelaki itu berjalan mendekati dua wanita yang sedang bertengkar.
Magbasa pa
CHAPTER 13
Sera berkali-kali menghela nafas gusar. Dari tadi yang Sera lakukan hanya mondar-mandir di kamarnya. Bagaimana tidak, sedangkan sekarang sudah jam 11 malam lebih tetapi Arga masih belom pulang juga. Sera menolehkan kepalanya saat pintu kamarnya terbuka. Wanita itu membulatkan matanya terkejut saat melihat kondisi wajah Arga yang sudah babak belur. "Arga! Kamu apa-apaan si? Kamu berantem?"marah Sera seraya mendekati Arga yang sudah duduk di sofa. Arga hanya diam saja sembari memejamkan matanya dengan tubuh yang di sandarkan di sandaran sofa. "Arga! Kamu minum ya?"Sera beranjak berdiri di depan Arga dengan garang. Dia bisa mencium dengan jelas bau alkohol di tubuh Arga. Arga membuka matanya lalu tanpa aba-aba langsung menarik tangan Sera membuat wanita itu terduduk di atas
Magbasa pa
CHAPTER 14
"Aku bakal minta pisah sama kamu!" Arga yang mendengar itu langsung bangkit dari kursinya mengejar Sera yang sudah masuk kamar. Brak Dengan kasar Arga membuka pintu kamarnya membuat orang yang ada di dalam terkejut. Lelaki itu berjalan mendekati seorang wanita yang sedang duduk di tepian ranjang dengan tatapan tajam. "Jadi kamu mau pisah?"tanya Arga tegas, walaupun di dalam hati dia sudah was-was. Sera melirik Arga sejenak sebelum akhirnya kembali fokus ke laptopnya."Terserah." "Jadi mau nyerah?" "Nyerah? Aku berhak buat nyerah Ga, emang kamu pikir gak capek ngadepin sikap kamu yang arogan?"sarkas Sera. "Mana janji Lo yang bilang mau terus be
Magbasa pa
CHAPTER 15
"Gue mau kita akhirin permainan itu,"ucap Arga menatap Jihan yang duduk di hadapannya. "Serius?" Arga mengangguk mantap."Gue udah gak mau lagi berantem sama Sera cuma karena salah paham tentang kita,"jelas Arga. Jihan tersenyum bahagia."Gue setuju, kasian juga Sera. Dia itu emang bener-bener udah cinta sama kamu Ga,"ujar Jihan. "Iya mungkin." "Yaudah gue duluan ya Ga, mau ketemu my baby love,"pamit Jihan yang di angguki Arga. Jihan langsung berjalan pergi meninggalkan cafe. Sedangkan Arga laki-laki itu segera bangkit dari kursinya lalu berjalan keluar cafe, menaiki mobilnya dan membawanya pergi. Arga memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya, dengan langkah cepat dia langsung masuk ke dalam. S
Magbasa pa
CHAPTER 16
"eunghh...."Sera melenguh pelan lalu mulai membuka matanya. Wanita itu melirik ranjang sampingnya tetapi tak menemukan keberadaan Arga. Setelah mengumpulkan nyawanya Sera langsung duduk meraih lingerie nya yang berserakan di lantai dan segera membersihkan tubuhnya. Setelah selesai Sera langsung menjatuhkan tubuhnya di kursi rias, melirik jam di dinding ternyata sudah pukul 10 lebih. Tadi setelah melakukannya bersama Arga dia kembali tidur. Ceklek Arga dengan nampan berada di tangannya mulai melangkahkan kakinya memasuki kamar. Laki-laki itu meletakan nampannya di meja di susul dirinya duduk di sofa. Sera yang melihat itu langsung ikut duduk di samping Arga."Kamu yang masak?"tanya Sera saat melihat ada nasi goreng di piring. 
Magbasa pa
CHAPTER 17
Sera membuka pintu rumahnya lalu kembali menutupnya. Wanita itu berjalan menaiki tangga, ini sudah jam setengah enam sore dan Sera baru saja kembali setelah tadi pergi bersama teman-temannya. Sedangkan Arga pasti masih di kantor, karena sekarang laki-laki itu memegang perusahaan papanya. Sera segera membersihkan tubuhnya saat sudah sampai di kamar. Setelah merendam tubuhnya di kamar mandi Sera keluar dengan kaos oblong dan celana pendek yang melekat di tubuhnya. Rambutnya basah karena tadi dia keramas. Ceklek Begitu keluar dari kamar mandi Sera di kejutkan dengan Arga yang sudah duduk di sofa sembari memainkan ponselnya dengan setelan kerja yang masih melekat di tubuh laki-laki itu. Sera berjalan mendekati Arga lalu duduk di sampingnya."Kamu tumben pulang cepet?"
Magbasa pa
CHAPTER 18
Sera membuka matanya dengan terpaksa saat tiba-tiba merasakan haus. Wanita itu menarik selimutnya lalu duduk meraih gelas yang ada di nakas dan meminumnya. Setelah selesai Sera kembali merebahkan tubuhnya, dia memiringkan tubuhnya lalu memeluk tubuh Arga. Matanya masih terbuka memperhatikan Arga yang masih tidur dengan pulasnya. "Kamu ganteng banget si,"gumam Sera seraya menyentuh sebelah pipi Arga lalu mengusapnya pelan. "Sera diem,"gumam Arga masih dengan mata terpejam. Sera langsung menjauhkan tangannya."Kenapa?" "Tidur, masih malem. Ngapain bangun?"tanya Arga mulai membuka matanya dengan paksa. "Aku haus tadi." "Yaudah, tidur lagi." Sera hanya bergumam pelan membuat Arga kembali memejamkan matanya. Tetapi detik selanjutnya Sera kembali mengangkat tangannya menggerakkannya di dada bidang Arga yang tak terlapisi apa
Magbasa pa
CHAPTER 19
Kini Arga dan Sera sudah berada di salah satu cafe, mereka berdua sedang menikmati makanannya masing-masing dengan hening. Arga menarik tisu lalu mengusap bibirnya, dia bangkit dari kursinya membuat Sera mendongakkan kepalanya. "Mau kemana?"tanya Sera. "Ke kamar mandi bentar sayang,"jawab Arga. Laki-laki itu mengecup singkat kening Sera sebelum pada akhirnya meninggalkan istrinya. Sera pun hanya mengedikan bahunya acuh, wanita itu kembali sibuk menikmati makanannya. "Cewek, sendirian aja si. Abang temenin mau?" "Yaelah neng, sombong amat si." Sera mendongakkan kepalanya saat tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia menatap tajam kepada dua pria yang berani-beraninya menyentuh dirinya. Wanit
Magbasa pa
CHAPTER 20
"Ser, aku minta maaf,"ucap Arga seraya terus membujuk Sera yang dari tadi siang hingga sore marah. Permasalahannya adalah, tadi siang setelah pulang dari cafe Arga benar-benar meminta jatahnya di siang bolong. Yang membuat Sera marah karena Arga janjinya cuma satu ronde, tetapi tau-tau lak-laki itu terus melakukannya dari pukul 12 sampe pukul 03 sore. Jelas Sera marah karena dia benar-benar merasa lelah, bahkan tubuhnya sangat remuk. Dia sebenarnya hanya ingin memberi hukuman untuk Arga, dan ternyata seru membuat suaminya tersiksa. "Sayang, maafin aku ya."Arga menggunakan dua lututnya untuk menumpu badannya dia kini sedang berada di hadapan Sera yang duduk di atas sofa sedangkan dirinya di karpet. "Sayang, kamu beneran marah?" "Apasihhh,"kesal Sera saat Arga menggodanya dengan menoel-noel pipinya.
Magbasa pa
PREV
123
DMCA.com Protection Status