Semua Bab Istri Yang Dilupakan CEO: Bab 31 - Bab 40
55 Bab
Ch. 31 Mama Karen Pulang
Semalam mereka memang kurang tidur karena kegiatan tidak terduga mereka, dan dilanjutkan oleh kesalahan Noel lagi tadi, wanita itu pasti sangat kelelahan. Tanpa Noel sadari dia sudah berjalan dan mendekati Bianca. Buku Arabella tadi terjatuh di lantai karena pembacanya sudah tertidur cantik. Dia mengembalikan buku itu dalam rak dan menatap istrinya. Posisi tidurnya sangat aneh, nanti pasti dia akan pegal jika dibiarkan begitu, karena itu Noel berinisiatif untuk menggendongnya dan membawanya ke tempat tidur. Namun saat Noel meletakkan Bianca di atas tempat tidur, Bianca malah memeluknya dengan erat. Awalnya Dia pikir wanita itu hendak merayunya. Noel dengan cepat menarik tangan wanita itu dari kerah bajunya. Hanya untuk menyadari kalau wanita itu masih tertidur dengan pulas, namun sedang mengalami mimpi buruknya lagi.Wanita itu begitu jahat padanya, sampai dalam mimpi pun, Bianca masih bisa merasakan tamparannya. Di saat Bianca sudah menghabiskan begitu banyak waktu untuk membua
Baca selengkapnya
Ch. 32 Temani Aku
Pria itu dapat melihat kalau istrinya ragu-ragu.“Apa yang kamu lakukan sih? Mau masuk atau tidak?” hardik Noel kesal. Bianca tersentak dan melangkah masuk ke dalam. Dia menatap keluar dengan penuh kerinduan.“Sudah mulai sore, sebaiknya kamu tidak berkeliaran keluar lagi, nanti jatuh lagi ke lobang komodo,” dengus Noel lalu berjalan kembali ke kamarnya. Dia agak kesal pada dirinya, sejak kapan dia tidur siang, hanya karena bersama wanita ini, dia malah jadi ketiduran tadi, padahal pekerjaannya masih banyak.“Aku mau jalan-jalan,” cicit Bianca seperti anak kecil meminta permen. Suaminya menoleh dengan kesal, baru saja dia bilang sudah mulai sore, nanti bisa masuk ke lobang komodo lagi, bisa-bisanya dia malah mau jalan keluar.“Tidak boleh,” tegas Noel kesal. “Aku mau,” rengek Bianca tiba-tiba ingin bermanja-manja dengan suaminya. Noel mengamati istrinya dan melihat apakah wanita itu masih belum sadar sesungguhnya atau dia memang benar-benar berlaku manja dengan dirinya? Wanita i
Baca selengkapnya
Ch. 34 Melepas Dan Menyerah ++
Dengan cepat Noel berlari melewati kolam renang dan keluar dari gerbang terluar kastil kecilnya itu. Dia melihat ke kanan dan ke kirinya mencoba mencari istrinya. “Bianca, kamu kemana?” tanyanya dalam hati dengan kerisauan yang tak pernah ada dalam hatinya. Angin mulai bertiup lebih kencang, dan matahari mulai kemerahan turun di ujung laut. Noel mencoba peruntungannya dan menuju ke kiri kastil dan menyusuri pinggir pantai. Langkahnya terasa berat, karena tiba-tiba ada ketakutan yang muncul dalam hatinya yang Noel tidak tahu asalnya dari mana. “Bianca!” teriaknya mencari sosok istrinya sampai akhirnya dia seperti melihat sosok bidadari yang sedang bermain air di pinggir pantai. Wanita itu tersenyum sambil menendang-nendang ombak kecil di kakinya. Hatinya bergetar melihat pemandangan indah di hadapannya. Wanita itu begitu cantik, dia begitu polos dan seperti anak kecil yang bisa tertawa gembira karena bermain dengan ombak.Dia mendekat dan emosi di dalam hatinya meluap-luap antar
Baca selengkapnya
Ch. 34 Tambahan Anggota Keluarga
Emily mencari Andi yang kini bebas tanpa ada nenek sihir yang harus dia layani 24 jam. Setelah memastikan pengantin baru itu berbaikan dan menuju kamar mereka, Emily mencari pria tampan miliknya di seluruh ruangan kastil kecil itu. Betapa senang hatinya ketika ternyata pria itu tidak ikut, dia malah berdiri memandangi foto-foto yang ada di dinding kastil. Dengan cepat, Emily memeluk pria itu dari belakang. “Oh Andi hari ini Noel dan Bianca merepotkan sekali, belum juga si Karen itu, tadinya mau perpanjang inapnya, tapi begitu dapat kabar suaminya mau mengadakan pameran dia segera riang gembira seperti kutu loncat dan kabur dari pulau ini. Sekarang aku bebas, ayo kita bermain di gubukku, aku punya lingerie baru lho,” ucap Emily dengan suara yang semakin mendesah pada akhir kalimat. Tapi sesaat dia baru menyadarinya, aroma tubuh pria ini berbeda, apakah Andi mengganti sabun dan parfumnya?Emily segera memekik kaget saat pria jangkung itu berbalik dan menatapnya dengan senyuman menggo
Baca selengkapnya
Ch. 35 Adikku, Noah Klein
“Apanya yang keluar?”Tiba-tiba Bianca mendengar suara pria yang dia cintai itu dari seberang tempat tidur. Ternyata pria itu tidak meninggalkan dirinya sendiri, dia bekerja di mejanya, dan kini memandangnya dengan tatapan yang aneh.“Um … itu, cairan dari kamu, harusnya tak keluar. Aku harus hamil, kalau keluar bagaimana aku bisa hamil?” erang wanita berambut kecoklatan itu sambil memandang inti dirinya tanpa malu. Wajah Noel terasa panas mendengar kata-kata Bianca yang vulgar, apalagi menatap apa yang istrinya lakukan sekarang. Wanita itu mengangkat kakinya agar dirinya dapat melihat inti dirinya sendiri. Tanpa Noel kehendaki, adik kecil miliknya segera bereaksi.“Bianca, hentikan itu, dan bersihkan dirimu,” hardik Noel kasar, walau dia tak ada maksud untuk berkata kasar. Bianca tersentak dan segera menurunkan kakinya. Dengan kikuk, dia berjalan dengan tubuh polosnya ke kamar mandi, matanya melirik pria yang sudah menjadi suaminya itu. Wajah pria itu terlihat marah, hatinya langsu
Baca selengkapnya
Ch. 36 Merebut Bianca
Karena suaminya sendiri hanya diam saja jadi Bianca hanya mengikuti mereka ke ruang makan. Makan malam sudah tersedia dengan apik, lagi-lagi dengan tatanan menu yang aneh. Bianca awalnya mau duduk di posisi awal saat sebelum mama Karen datang, tapi ketika dia mau mengarah kesana, suaminya segera menarik tangannya dan mendudukkannya di samping pria itu persis.Bianca menatap wajah tegang suaminya lalu duduk di sebelahnya segera. Noah tertawa sambil menepuk tangannya begitu melihat menu yang disajikan. “Waaah, sepertinya ibu tiriku benar-benar tak mau buang-buang waktu ya, makanan yang sangat terjamin untuk membuat anak!” Pria itu duduk segera di seberang Noel. “Tiram … alpukat, ini … gingseng? Astaga kakakku, bagaimana bisa kamu nggak berhasrat melihat kecantikan Bianca?” tanya Noah dengan nada mengejek. Wajah Bianca memanas karena malu. “Pria itu nggak tahu aja, betapa panasnya percintaan kami tadi,” dengus wanita itu dalam hati.“Aku sangat iri padamu, andai aku punya istri sepe
Baca selengkapnya
Ch. 37 Yang Terjadi Semalam
Melihat cara pandang Noah terhadap Bianca membangunkan sebuah perasaan baru di hati Noel. Dia tak suka dan dia tak mau istrinya dipandangi seperti itu oleh orang lain. Terutama dengan orang yang mengaku-ngaku sebagai adiknya. Dia hanyalah adik siluman, Noel tak pernah punya adik, walau dia mengaku-ngaku, Noel tak bisa segera menerimanya. Semua harus diperiksa ulang dan pastinya tak boleh di hadapan Bianca. Tadi pikirannya hanya tertuju untuk menjauhkan Bianca dari Noah, tapi kini ketika mereka berdua berada sendirian dalam kamar, Noel merasa kikuk sendiri. “Umm … aku ke kamar mandi dulu, mau ganti baju,” ucap wanita itu sambil memandang Noel. “Ya udah pergi saja, kenapa harus laporan?” ujar Noel dalam hatinya sambil menatap istrinya dengan heran. Namun wanita itu malah diam saja sambil memandang Noel. “Ya udah, ganti aja sana,” ucap Noel sambil mengerutkan keningnya. “Ini …” desah Bianca sambil menurunkan pandangannya kepada tangan Noel yang masih memegangnya. Pria itu denga
Baca selengkapnya
Ch. 38 Gaun Tidur Bianca
Jantung Noel seakan terhenti begitu melihat wanita itu lewat di hadapannya. Gaun tidurnya sama sekali tak bisa dibilang gaun tidur. Yang wanita itu kenakan bisa lebih dikatakan kain bolong-bolong yang diikat-ikat jadi satu untuk menutupi yang seharusnya terbuka. Sedangkan yang seharusnya tertutup malah dapat Noel lihat dengan jelas.Pria itu segera mengalihkan pandangannya dan kembali memfokuskan mata dan pikirannya pada buku yang ada di hadapannya. Tapi jemarinya tak mau bergerak, tak ada kata- kata yang dapat Noel tulis, pikirannya terasa kosong dan hanya berisi betapa seksi dan cantiknya Bianca. Wanita itu bukannya segera masuk ke dalam selimut malah berdiri di tengah kamar. Pria itu menolak untuk menoleh tapi entah bagaimana, dari sudut matanya pria itu bisa memperhatikan keindahan lekuk tubuh Bianca.“Sial! Sial! Sial!” maki Noel dalam hati membanting bolpoin yang dia pegang. “Bian! Kenapa kamu nggak ke tempat tidur? Ngapain kamu berdiri-berdiri di situ? Ganggu aja!” bentak Noe
Baca selengkapnya
Ch. 39 Pahlawan Bagi Bianca
Jantung Bianca berdebar kencang. Mama Alice hampir menemukan mozaik foto mamanya. Karena sangat merindukan mamanya, dan telah kehilangan foto mama kandungnya, gadis cilik itu membuat mozaik foto mamanya dengan menggunakan ingatannya saja. Fotonya hampir jadi, jangan sampai mama tirinya menemukan mozaik itu. Bianca menyembunyikannya di lantai loteng yang terbuka, tempat mamanya sering mengurungnya kalau Bianca melakukan suatu kesalahan. Mozaik itu adalah harta karunnya, satu-satunya yang Bianca miliki untuk mengenang mendiang mamanya. Untung saja mamanya tak ambil pusing dengan kayu loteng yang sudah lapuk itudi, wanita itu hanya melewatinya dengan acuh dan kembali mengurung Bianca dalam loteng itu. Dia sangat lapar, seharusnya dia tidak makan kue coklat itu. Mama Alice memang sudah mengatakan kalau kue coklat itu terlarang, kue itu hanya boleh dilihat tapi tak boleh di sentuh. Namun Bianca kecil sangat ingin makan coklat, sudah lama sekali dia tak makan coklat. Hanya segigit kecil s
Baca selengkapnya
Ch. 40 Jangan Sampai Bangun ++
“Ada sesuatu di masa kecil Bianca, atau setidaknya ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu,” pikir Noel dalam hati. Pria itu memeluk Bianca sambil terus menenangkannya. Sesekali ada kecupan kasih yang total bukan karena hasrat, tapi karena rasa sayang Noel pada istrinya itu. Perasaan pria itu kembali tergugah karena merasa senasib dengan istrinya. Rasa hangat yang nyaman, membuat Noel mulai mengantuk dan akhirnya juga jatuh tertidur. Wanita itu terbangun dalam pelukan suaminya. Lagi-lagi hatinya terasa lumer, Bianca tak bisa lagi mengatakan kalau Noel tak berarti apa pun padanya dengan apa yang terjadi beberapa hari ini, jelas Noel berulang kali menggetarkan hatinya.Bianca sebenarnya sangat takut dengan hatinya yang bergejolak ini. Dia sudah sekali dikhianati pria yang mengatakan sangat mencintai dirinya, apalagi dengan pria yang jelas-jelas mengatakan kalau tak mau ada hubungan apa-apa dengannya? Noel tak pernah mengatakan apa-apa, Bianca tidak akan pernah berharap akan ada peru
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status