Semua Bab Pejantan Tangguhku: Bab 61 - Bab 70
268 Bab
Aku Sudah Tidak Tahan, Mas
Alya menelan ludah. Betapa keperkasaan itu tidak lebih panjang dan kekar seperti milik Andrew, hanya saja lebih pendek dan gemuk. Namun cukup untuk merobek liang wanita yang sempit seperti miliknya, pastilah perih, tapi nikmat.Sekarang posisi Benny telentang sempurna dengan keperkasaan yang menegak ke arah perutnya yang penuh bulu. Astaga, baru Alya menyadari kalau ada rerimbunan hutan di sekitar selangkangan itu. Tidak jauh beda dengan Andrew, pria ini juga suka membiarkan bulu-bulu liar itu tumbuh.“Alya, sini Sayang,”Alya begidik saat namanya dipanggil. Namun, dia segera tahu kalau itu hanya mengigau. Dengan mata terpejam, Benny memanggil namanya sambil kepalan tangannya yang besar mengenggam keperkasaan di bawah sana. Terlihat pria itu melakukan gerakan mengurut.Alya merasakan gerah di pagi hari yang dingin itu. Betapa tidak! sepagi itu, dia dihadapkan dengan pemandangan yang mengugah nafsu birahinya. Pria jantan nomer dua setelah Andre
Baca selengkapnya
Pertanda Baik?
“A-ada apa Tuan?” tanya Alya yang rikuh karena Andrew memandang lekat ke arahnya. Dia berusaha mencairkan kecanggungan karena ulah pria itu yang main buka pintu kamar mandi sembarangan padahal ada orang di dalamnya.“Ngapain kamu?” tanyanya masih dengan pembawaan yang dingin. Pertanyaan macam apa yang dilontarkan Andrew barusan. Jelas-jelas dia sedang mandi, masih mau tanya ngapain. Tapi kemudian, dia menyadari ada yang salah dengan caranya dia mandi. Jemari Alya masih menyusup di bawah sana.“Ada bagian dari tubuh saya yang belum dibersihkan, Tuan. Dan saya suka membersihkan bagian itu,” elak Alya sekenanya. Wajahnya benar-benar memerah, dia malu karena tidak mungkin mengelak dari Andrew yang tahu betul dengan apa yang dia lakukan. Alya tahu dari sudut bibir Andrew yang naik.Mendadak pria itu membuka jubah tidurnya. Mata Alya langsung melotot ke arah celana pendek berwarna hitam yang tersiksa di bawah sana karena bokong yang
Baca selengkapnya
Mengalah Demi Mama
Andrew tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa bersikap sedemikian lembut dengan Alya. Tanpa cercaan atau makian seperti biasa. Terlebih saat di meja makan, dia melihat Alya yang begitu tulus menyuapi Ann. Tanpa rikuh sama sekali seperti merawat ibunya sendiri. Padahal dia sudah membuat Alya menderita, tapi wanita itu malah memperlakukan mamanya sebaliknya.‘Tidak Andrew jangan sampai kamu bergantung dengan wanita itu. Ingat dia tidak sepadan denganmu. Masih ada wanita lain yang jauh lebih baik daripada Alya. Bukankah kamu sudah bersumpah untuk tidak menjamah siapapun yang menjadi bekas Manto?’ Batin Andrew meneguhkan diri. Dia adalah tipe pria yang komit dengan perkataannya. Sekali tidak selamanya dia tidak akan pernah membuka hati kepada wanita itu!“Mbak!” panggil Andrew setelah selesai makan roti selai kesukaannya. Yang dipanggil kebetulan stand by di sana langsung mendekat.“Iya, Tuan.”
Baca selengkapnya
Buaya Minta Maaf
Alya dengan gesit mengambil tas jinjing yang kemudian diisi dengan keperluan Ann. Setelah dirasa cukup, dia langsung berbalik arah karena tidak ingin Andrew menunggu terlalu lama. Tapi, dia terkejut sampai tas jinjingnya jatuh saat melihat sosok kekar Benny di hadapannya.“Mau apa kamu?” gertak Alya yang melangkah mundur, menjauh dari Benny yang berusaha mendekat.“Aku mau minta maaf atas kejadian semalam, aku tidak kuasa menahan nafsuku,” sahutnya dengan mimik muka dibuat menyesal. Rasanya Alya mau meludah saja ke wajahnya. Dasar Buaya!Padahal semalam Alya meronta sampai menangis, Benny tidak memperdulikannya. Tapi sekarang, dia belagak menyesalinya.“Bullshit! Semua lelaki sama saja termasuk kamu!”“Tapi, aku lebih baik dari Andrew, aku masih waras dalam memperlakukanmu!Alya berdecak remeh,”Wajar katamu! Memperkosa kamu bilang wajar! Kelakuanmu itu lebih rendah dari binatang tahu enggak!&rd
Baca selengkapnya
PD Menggunakan Bikini
Alya baru saja sampai di mansion bersama dengan Ann. Belum ada kabar baik mengenai keadaan Ann, tapi Alya terus memberikan Ann semangat supaya cepat sembuh.“Nyonya pasti capek, istirahat dulu ya,” kata Alya sambil membaringkan Ann di atas ranjang. Dia tidak sendiri. Ada salah satu pelayan yang mengekorinya dan membantunya membaringkan Ann. Sepulang dari mansion tadi, Ann terlihat mengantuk sekali, maka lebih baik mengistirahatkannya dulu.“Sebaiknya Nyonya bersantai-santai dulu, biar saya yang menjaga Nyonya besar,” ucap pelayan yang tidak lain adalah Fatimah. Pelayan yang direnggut keperawannya oleh Andrew, tepat di depan mata Alya. Dia masih ingat setelah kejadian itu, Fatimah mengalami demam dua hari. Mungkin Fatimah syok dan Alya menduga kalau dia akan  berniat untuk pulang kampung karena trauma, kenyataannya gadis itu masih bertahan di sini. Yang menimbulkan pertanyaan di benak Alya, apakah gadis itu tidak takut kejadian serupa terula
Baca selengkapnya
Rooftop Tempat Membebaskan Diri
“Halo, kediaman Tuan Andrew schimmer, ada yang bisa dibantu?” ucap Alya dengan suara ceria.“Cie…cie… Kayaknya ada yang lagi bahagia nih,” goda suara Mawar di seberang sana.“Iya nih, aku tadi habis nemu bikini di lemari bagus banget. Ini lagi aku pakai,” sahut Alya sambil mengerakan tubuhnya naik turun sehingga bulatan sintal di depan terguncang.“Itu pasti barang-barang milik Ara yang tertinggal di rumah itu, tapi kayaknya memang cocok sama kamu soalnya postur kalian hampir sama,” tukas Mawar.Wajah Alya memerah. Seperti tidak tahu diri memakai baju punya orang, apalagi orang kesayangan dari Andrew. Tapi, jujur bikini seperti itu memang barang yang sudah dia impikan sejak lama, mengingat dia dulu suka sekali pergi ke pantai. Namun semenjak menikah dengan Haris, banyak skala prioritas yang dia dahulukan mengingat kehidupan mereka yang pas-pasan. Untuk kebutuhan sehari-hari saja susah, apalagi
Baca selengkapnya
Panasnya Bercinta dengan Benny di Rooftop
“Tolong-tolong!”Alya panik. Dengan hanya menggunakan kedua tangannya, dia mencoba untuk tetap mengambang. Tapi semakin lama kedua kakinya semakin sakit, hingga akhirnya dia tenggelam setelah sekian lama bertahan.‘Konyol! Aku tidak mau mati dengan cara seperti ini! lord, help me!’ batin Alya.Ternyata dia memang tidak ditakdirkan untuk meninggal terlebih dahulu, karena tiba-tiba saja ada sosok yang menjeburkan diri ke dalam kolam dan berenang mendekatinya. Dari caranya berenang yang gesit menandakan dia punya otot yang cukup kuat.Sekejap saja, sosok itu sudah mendekap tubuhnya, kemudian membawanya berenang ke tepi kolam. Alya bisa merasakan betapa kokohnya tubuh pria itu. Membuatnya betah didekap erat seperti itu.“Bangun, Alya.” Suara bass diiringi tepukan di pipi. Alya sudah tidak mengambang lagi, tapi Tubuhnya sudah dipindahkan ke kursi panjang. Sebenernya, dia belum dalam kondisi yang benar-benar tenggelam,
Baca selengkapnya
Berebut Bikini Yang Menggairahkan
‘Benny sialan’ Alya tidak sempat mengelak saat pria itu dengan lancangnya melepas bikini yang sedang dia pakai. Mudah saja karena bikini itu hanya terkait dengan tali kecil sehingga dengan sekali sentakan saja bisa terlepas. Otomatis, sekarang posisinya telanjang bulat di dalam air. Terlihat sosok bertubuh gagah itu naik ke permukaan. Alya pun melakukan hal yang sama. “Benny! Apa-apan kamu! Kenapa kamu lepas bikiniku!” geram Alya. Dasar Benny, pria itu malah terkekeh. Terlihat lengan besarnya sedang mengacungkan dua buah kain minim itu ke udara. “Kalau kamu mau ambil!” tantangnya yang kemudian melesat dengan sangat cepat sampai ke tepi kolam. Alya meradang. Memangnya tidak ada hoby lain selain mengusik dirinya? gerutunya dalam hati. Sekilas Alya melongok ke arah tempat di mana dia meletakkan jubah handuk. Matanya membulat saat menyadari kalau jubah handuk itu sudah berpindah ke atas atap gazebo. ‘Kurang ajar sekali Benny. Memang dia su
Baca selengkapnya
Telanjang Bersama
“Ah, Benny!”Rintihan Alya membahana memenuhi seantero rooftop. Benny yang asyik melumat bulatan indah itu seakan tidak peduli dengan rintihan Alya, justru dia semakin bernafsu saja.“Jangan Benny! Ingat! Aku sudah punya suami!” imbuh Alya yang hanya basa-basi saja, karena dia begitu mennghayati sentuhan kasar dari Benny. Pria berbatang gemuk itu pastilah dikuasai nafsu, pun dirinya yang merasa sekujur tubuhnya tidak pernah disentuh, dan kini Benny menghadirkan kenikmatan yang tiada tara.“Lihatlah Alya! Aku sama sekali tidak jijik dengan tubuhmu. Justru tubuhmu ini sangat cantik. Andrew benar-benar lelaki bodoh yang menyia-yiakan kamu!” ucap Benny di sela permainannya. Alya hanya mendongak. Tidak mau ketahuan wajah erotisnya di depan Benny. Mau ditaruh mana harga dirinya kalau ternyata dia menyukai permainan si buas satu ini.“Tidak! ini tidak benar Benny! tolong lepaskan aku! Bagaimana kalau ada pelayan yang mem
Baca selengkapnya
Kesungguhan Benny
“Yuk, ngadem dulu,” ajaknya sembari berjalan terlebih dahulu menuju sebuah café kecil di dekat gazebo.  Alya bagai kerbau dicucuk hidungnya hanya mengekori langkah pria bertubuh tegap itu. Kalau dilihat-lihat, ada yang lucu dari bagian belakang tubuh Benny, di mana area selangkangannya terlihat putih berbanding dengan seluruh tubuhnya yang sawo matang eksotik. Alya bisa menebak kalau pria ini juga hobby berjemur. Mungkin bermain bola sambil telanjang dada, atau memang anak pantai yang suka menggunakan celana pendek.“Mau minum apa?” tawar Benny.“Terserah,” jawab Alya sekenanya. Dia benci  dengan pandangannya yang seolah tidak mau lepas dari bagian area bawah Benny.Pria itu tersenyum sejenak, kemudian beringsut menuju area dalam café di mana terdapat sebuah bar kecil yang memuat berbagai jenis minuman di sana. Sementara, Alya mengambil posisi duduk di kursi yang di depannya terdapat meja bundar dan kur
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
27
DMCA.com Protection Status