Lahat ng Kabanata ng Monsieur OH: Kabanata 21 - Kabanata 30
45 Kabanata
Noda hitam
   Dalam perjalanan menuju kediaman Nyonya Serevia, aku terus merasa gugup dan tidak tenang. Apakah itu benar? apakah raja memnag tau kalau rakyatnya terancam dijual menjadi budak ke kerajaan lain tapi tidak melakukan apa pun? Di gerbang kediaman Nyonya Serevia kereta kuda ku ditahan karena kami datang tiba-tiba tanpa membuat janji. Bagaimana pun Nyonya Serevia adalah mantan seorang duchess, tentu saja penjagaan di kediamannya ketat, bagaimana aku bisa lupa?   Aku lalu meminta penjaga tersebut untuk bertanya pada Nyonya Serevia apakah Huxley Ophelium dapat bertemu dengannya. Penjaga itu melotot mendengar nama ku. Ia lalu melihat ku dengan tatapan curiga. Seorang pemuda dengan pakaian rakyat biasa ditambah kereta kuda sederhana tanpa pengawal mengaku sebagai putra seorang duke, jelas saja pengawal itu sulit percaya. Aku lalu menunjukkan lambang keluarga Duke Ophelium yang sengaja ku bawa. Di tempat ini Lambang keluarga berfungsi layaknya tanda pengenal. Se
Magbasa pa
Pantulan Bulan
   Malam itu aku merasa resah dan tidak bisa tidur. Kenapa tadi aku memprovokasi tuan duke seperti itu? Ah sial bagaimana kalau dia berencana membunuh ku? ayah dan ibu ku saja yang sangat berkuasa pada saat itu bisa berakhir di tangan nya! sedangkan aku hanya anak yang tidak punya apa pun tapi dengan berani menyulut api tepat di mukanya. Ah kepala ku benar-benar terasa akan meledak!   Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar keluar sembari mencari udara segar. Walau aku berencana berjalan menuju taman, kaki ku tetap saja melangkah ke danau yang dulu hampir merenggut nyawa ku. Dari kejauhan aku dapat melihat seseorang yang tengah menatap pantulan bulan di danau itu. Itu adalah tuan duke! Saat ini aku tidak dalam keadaan baik untuk memulai pembicaraan dengannya. Aku harus lari dari tempat ini.   Perlahan-lahan aku berjalan menjauh dari danau itu. Tapi sialnya kaki ku tidak sengaja menginjak ranting dan menghasilkan bunti kecil, tapi ti
Magbasa pa
Pertemuan Pertama
   Aku bimbang apakah ibu memang bisa ku percayai saat ini atau tidak, tapi aku juga hanya akan menemui kebuntuuan jika mencari informasi hanya dari buku saja. Bisa saja isi buku ini sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Aku lalu memersilahkan ibu masuk karena tak tega juga membayangkannya berdiri di depan pintu, bisa-bisa pelayan yang melihatnya akan mengatai ibu. Tampa hal seperti itu pun, aku kerap mendengar mereka mengejek ibu dari belakang.   Ibu masuk ke kamar ku dan menuju ke kursi samping beranda kamar, tempat ku duduk sambil membaca sejak tadi. Ibu memperhatikan keadaan ku dengan muka yang sedikit gusar sambil membawa bubur. Ibu lalu meminta ku untuk segera memakan bubur buatannya itu, bubur paling enak dimakan saaat masi panas katanya. Aku hanya bisa menurut saja dan mulai memakan bubur itu, ibu bertanya pada ku apa ada hal yang mengganggu ku belakangan ini hingga aku terlihat seperti menghindarinya belakangan ini. Aku baru sadar belakanga
Magbasa pa
Pukulan Balik
   Setelah selesai sarapan dan ibu keluar dari kamar ku, aku segera menuju ruang kerja tuan duke. Walau heran dengan kedatangan mendadak ku, tuan duke segera mempersilahkan aku duduk dan meminta semua pelayannya untuk keluar. Tujuan ku menemuinya adalah untuk segera mengembalikan posisi seorang "duke" yang tengah di tempatinya itu kembali ke pemilik sebenarnya. Tapi jika diminta dengan baik aku ragu ia akan segera menyerahkan posisi itu, jadi aku berencana akan mengancamnya."tampaknya anda tidak memberitahukan tentang semua pekerjaan kotor anda pada istri anda tuan duke", kata ku membuka pembicaraan. Tuan duke memandang ku dengan tatapan tak suka."itu karena saya adalah seorang yang profesional yang bisa membedakan antara pekerjaan dan urusan pribadi", jawab tuan duke dengan suara yang tenang seolah tidak peduli dengan sindiran ku tadi."Lalu apa yang anda katakan pada istri dan anak anda ketika mereka bertanya bagaimana bisa anda yang dipilih oleh r
Magbasa pa
Pukulan Balik II
"Lalu kenapa anda membunuhnya?", tanya ku tajam pada tuan duke.   Tuan duke lalu melanjutkan ceritanya ia menjelaskan ini semua bermula dari generasi kakek ku, ketika raja terdahulu masi bergelar putra mahkota dan kakek ku telah mendapat gelar dukenya, ternyata raja terdahulu tetap tak mendapat dukungan yang banyak baik dari bangsawan mau pun rakyat biasa. Ratu yang mengetahui hal ini kerap melampiaskan kemarahannya dengan memberikan tekanan pada anaknya tersebut. Disaat ayahnya, raja Graftan jatuh sakit pendukung duke Ophelium mulai bergerak untuk mendesak agar duke Ophelium I ditunjuk untuk menjadi wali raja selama raja sakit dan tak bisa mengerjakan kewajibannya.   Para pendukung duke Ophelium saat itu merupakan orang-orang yang memiliki kedudukan dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan, hingga ratu pun tak dapat bergerak sembarang. Raja Graftan II yang masi bergelar putra mahkota saat itu dikatakan menemui salah seorang pria yang tengah dip
Magbasa pa
Pukulan Balik III
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya? kenapa ayah ku harus dibunuh kalau dia ada dalam keadaan tidak bisa berbuat apa pun seperti itu?! dia hanya hidup menjadi boneka raja", aku bertanya, aku benar-benar frustasi saat ini.   Tuan duke lalu menjelaskan kalau beberapa tahun kemudia raja mendapati ayah ku memiliki data tentang perdagangan budak yang selama ini dirahasiakannya. Raja benar-benar murka saat itu dan ingin menyingkirkan ayah ku. Tapi keadaan politik saat itu akan kacau jika tiba-tiba pemimpin fraksi kerajaan yang selalu menyokong raja tiba-tiba dihukum mati. Fraksi bangsawan bisa saja memanfaatkan momen ini untuk memberi pukulan balik pada raja dan fraksi bangsawan.   Karena itu raja meminta ayah ku untuk mengakhiri hidupnya sendiri beserta keluarganya jika tidak mau dibunuh diam-diam oleh pasukan shadow. Saat itu ayah ku lalu memohon pada raja agar cukup dirinya sajalah yang dihukum karena istri dan anaknya tidak tau apa pun. Tapi raja kem
Magbasa pa
Mulai Dari Awal
"Lalu apa dokter itu benar-benar memeriksa ku?", tanya ku pada ibu. Aku benar-benar takut karena telah sadar kalau Raja Graftan II adalag orang gila yang brutal dan terobsesi dengan saudara tiri beserta keturunannya.   Ibu lalu menjelaskan kalau dokter kerajaan itu adalah orang yang dikenalnya di masa lalu. Ketika datang ke ke diaman Ophelium, dokter itu segera memberitahu ayah dan tuan duke kalau ia datang dengan dua buah pilihan. Pertama, jika hasil pemeriksaan ku saat itu menunjukkan tanda-tanda kalau aku tak akan bisa bertahan hidup, maka ia akan meninggalkan kediaman Ophelium begitu saja.   Kedua, jika ternyata aku hanya tidak sadarkan diri biasa dan akan segera sadar, maka ia harus memberi racun agar aku mati dan menyamarkan kematian ku sebagai efek dari kecelakaan itu, bukan karena racun. Benar-benar pria tua gila!"karena aku masi hidup hingga sekarang, apa itu berarti saat itu aku bena
Magbasa pa
Semuanya Lancarkan?
   Beberapa hari berselang, sebuah kereta kuda milik istana datang ke kediaman Ophelium. Raja mengutus salah satu sekertarisnya untuk menyerahkan surat undangan khusus untuk ku. Itu hanya undangan biasa untuk meminum teh bersama di istana, tapi karena raja mengutus sekertarisnya untuk mengantarkan undangan itu secara langsung, banyak orang yang menaruh perhatian pada ku.   Esoknya aku datang berkunjung ke istana di waktu yang telah dipilihkan oleh raja langsung. Ketika memasuki istana, aku bisa merasakan ada banyak pasang mata yang menatap ku secara tajam. Tampaknya orang-orang masi tertarik dengan ku, namun sebenarnya mereka pasti memiliki tujuan tertentu.   Ketika memasuki ruang raja bersama dengan kepala pelayan, aku merasa takjub dengan ruangan itu. Ruangan itu bagaikan tambang emas, bahkan gagang pintunya pun dilapisi dengan emas dan kenop pintunya terbuat dari berlian. Aku tak pernah menyangka sebelumnya bahwa raja adalah tipe manu
Magbasa pa
Keputusan
   Dua minggu berlalu setelah Arrahad kembali ke akademi tempat dia menempuh pendidikan, kami kembali pada aktivitas harian kami. Tuan duke yang sibuk mengurusi urusan eksternal dukedom Ophelium, sementara untuk urusan internal sudah dipercayakan pada ku. Alejandro yang telah menyelesaikan pendidikannya, diminta oleh ayahnya, tuan duke untuk bekerja sebagai asisten ku.    Tuan duke berkata selama ini ia banyak dibantu oleh Alejandro, sehingga menempatkannya disisi ku sebagai asisten sekaligus sekertaris adalah hal yang baik. Aleandro jelas lebih mengenal pekerjaan ini dari pada aku dan bisa membantu ku dibanyak hal terutama berkaitan dengan hubungan antar bangsawan lainnya yang mana kebanyakan aku belum mengenal para bangsawan sekaligus jabatan mereka, sehingga aku mendukung saran itu. Terlebih Aleandro termasuk ke dalam list orang-orang yang bisa ku percaya.    Dengan bantuan Aleandro aku mulai mengurusihi keperluan internal dukedom Oph
Magbasa pa
Pujian
   Esoknya aku memutuskan untuk memikirkan tindakan apa yang harus ku buat terkait penasehat keuangan untuk urusan internal keluarga Ophelium yang ditunjuk langsung oleh putra mahkota itu. Karena akses untuk mendapat daftar nama pekerja dikuasai olehnya, aku menjadi sedikit kesulitan, aku juga tidak mungkin meminta langsung padanya karena sekali pun hubungan diantara kami adalah "tuan dan majikan", fakta bahwa hal ini tidak berada di bawah yuridiksi ku membuat ku tak bisa mengusik tuan penasehat tersebut.  Terlebih aku menemukan ada hal yang tidak beres dengan pengaturan aset pribadi ku. Jumlah harta yang ku miliki hingga saat ini tidak jauh berbeda dengan jumlah harta ku di tahun-tahun sebelumnya. Sangat mencurigakan bukan?   Apalagi dengan kenyataan bahwa bisnis milik keluarga Ophelium yang kian berkembang dengan pesat. Jumlah ini jelas tak sejalan dengan kenyataan itu. Sebagai penerus keluarga yang sah sudah sewajarnya kalau aku yang akan
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status