All Chapters of A different soul 2: Chapter 51 - Chapter 60
177 Chapters
Chapter 51
Tanpa memedulikan ucapan Amerta barusan dengan kasar Sia membawa Amerta keluar. Sedangkan Dika sedang membantu Keyra berdiri dan melepaskan ikatan yang mengikat tubuhnya dengan erat.“Gue minta maaf atas nama sepupu gue” kata Dika sambil menatap ke arah Keyra dengan raut wajah sedikit bersalah.“Hm” balas Keyra tanpa minat setelah tubuhnya terlepas dari lilitan tali.“Ayo gue anter berobat” kata Dika dengan raut wajah sedikit melunak saat melihat luka di tubuh Keyra.“Gak usah makasih,” balas Keyra dengan raut wajah datar dan bangkit dari duduknya.“Lu urus sepupu lu, biar gak buat masalah yang lain” kata Keyra dan berjalan meninggalkan Dika yang masih mematung di tempatnya.“Cewek aneh” gumang Dika sambil menatap ke arah punggung Keyra yang semakin menjauh. Setelah itu dia mulai melangkahkan kakinya menyusul langkah Sia dan Amerta.Di lain sisi.Dengan men
Read more
Chapter 52
Di dalam ruangan sudah ada Bara yang sibuk dengan dokumen Cafe serta satu sosok perempuan yang menatap ke arah mereka dengan raut wajah tak suka.“Dia kenapa?” tanya Bara saat melihat Keyra di dalam gendongan Viki.“Habis di culik katanya” kata Viki sambil membawa tubuh Keyra ke kursi panjang yang ada di sana. Di kursi itu ternyata sudah ada Natasya dengan tatapan sinis yang tertuju ke Keyra.“Minggir lu” usir Viki sambil mendorong tubuh Natasya untuk menyingkir. Setelah itu dengan hati-hati meletakkan tubuh Keyra di atas bangku.“Lu ambil air bersih sama Es batu sana” kata Bara sambil membawa kotak P3K.“Hm” balas Viki sambil menganggukkan kepala dan berjalan keluar ruang kerjanya.“Cih! Pura-pura itu pasti” kata Natasya dengan nada suara tak suka dan sinis.“Kalau gak bisa diem lebih baik lu keluar dari sini” kata Bara dengan nada suara datar.
Read more
Chapter 53
Di dalam ruang kerja Bara terlihat ada beberapa orang yang sedang beradu argumen. Bara yang memaksa Keyra untuk pulang bersama dengannya ke rumahnya sedangkan Keyra yang terus saja menolak. Sedangkan Viki yang membantu Bara untuk membujuk Keyra malah terpancing emosi sendiri.“Jangan batu lu Key, kondisi kayak gitu sok-sok ‘an mau tinggal sendiri di asrama” kata Viki dengan nada suara kesal.“Heh! Gue masih sehat walafiat belum ada tanda-tanda mau sekarat. Gak usah lebay lu, gue masih bisa kok jaga diri gue sendiri. Gue juga gak enak ngerepotin terus” kata Keyra yang masih keras kepala.“Bagus kalau sadar diri” kata Natasya dengan raut wajah tak suka dan nada suara sinis.Bara yang mendengar perkataan Natasya barusan mulai menatap tajam dan sinis ke arah Natasya.“Kalau gak bisa nyaring kata mending lu diem, jangan memperkeruh suasana” ujar Viki dengan raut wajah datar dan sorot mata yang tajam.
Read more
Chapter 54
Di dalam mobil, Satria dan Keyra hanya diam membisu. Entah apa yang ada di pikiran mereka, yang pasti tak ada yang ingin memulai pembicaraan.Keyra sendari tadi hanya memandang ke luar jendela, dia sudah mengembuskan nafas lelah beberapa kali.“Kenapa bisa kayak gini?” tanya Satria memecahkan dinding penghalang di antara mereka.“Biasa” balas Keyra dengan malas.Mendengar jawaban Keyra yang seperti itu menambah rasa kesal pada hati Satria.“Bang Sat” panggil Keyra dengan nada suara lirih dan menatap ke arah Satria dengan raut wajah sayup.“Bentar Key, dari kemarin gue ngerasa ada yang ganjal tapi gue gak tau itu apa dan sekarang gue tahu,” ucap Satria dengan raut wajah serius dan menatap ke arah Keyra dengan datar. Keyra yang di tatapan seperti itu hanya mengerutkan dahinya sebagai balasan.“Lu tadi panggil gue apa?” tanya Satria dengan nada suara datar.“Bang Sa
Read more
Chapter 55
Di dalam rumah Satria, Keyra sedang menatap ke sekelilingnya dengan raut wajah rumit. Entah apa yang ada di kepala kecilnya itu.“Ngapain lu?” tanya Satria yang sudah berdiri di belakang tubuh Keyra dengan raut wajah heran.“Enggak, rumah lu kayaknya sepi terus ya? Waktu pertama kali gue ke sini juga sepi” kata Keyra dengan raut wajah heran dan menatap ke arah Satria sekilas.“Orang tua gue lagi di luar kota, besok baru pulang” kata Satria dengan nada suara tenang.“Lu tidur di tempat yang kemaren” kata Satria dengan raut wajah tenang.“Oke” balas Keyra dengan senyum manisnya dan berjalan ke arah kamar yang pernah dia tempati saat pertama kali berkunjung ke rumah Satria.“Besok lu ada kelas?” tanya Satria sambil mengikuti langkah Keyra dari belakang.“Ada jam sepuluh kalau gak salah” balas Keyra sambil membuka pintu kamarnya dengan tenang.&ldqu
Read more
Chapter 56
‘Apa gue tanya ‘in aja? Kayaknya waktunya juga tepat’ batin keyra sambil menatap ke arah Satria dengan ragu-ragu.“Emm... Bang Tria” panggil Keyra dengan nada suara ragu.“Hm?” balas Satria dengan raut wajah tenang sambil menyuapkan makanannya ke dalam mulut.“Gue boleh tanya sesuatu?” ujar Keyra dengan raut wajah berharap.“Tanya apa?” ucap Satria dengan raut wajah bingung.“Sebelumnya maaf, bukannya gue mau ikut campur tapi gue cuma penasaran aja,” kata Keyra dengan raut wajah ragu dan itu berhasil membuat raut wajah bingung Satria bertambah.“Gini, bang Tria sama bang Bara ‘kan sepupuan. Emm, gue cuma penasaran kok hubungannya Natasya sama bang Bara gak akur ya? Gak kayak hubungan adik kakak pada umumnya” ucap Keyra dengan raut wajah bingung dan heran.“Kenapa tanya kayak gitu?” tanya Satria sambil meletakkan sendoknya dan me
Read more
Chapter 57
“Karena tindakan Fely ke Natasya membuat beberapa orang semakin membencinya, hingga ada satu masa semuanya berubah. Sikap Fely dan sifatnya berubah, dulu gue pernah berpikir kalau dia orang lain tapi lambat laun gue semakin terbiasa dan semakin nyaman sama dia. Sikapnya yang gak bisa di bully atau di manipulasi buat gue makin sayang sama dia dan gue berharap setelah hari itu semua orang jadi peduli sama dia. Tapi...” kata Satria dengan air mata yang mulai menetes saat mengingat semua kejadiannya yang dulu pernah dia alami dengan Fely, sang adik bandelnya.“Tapi kebahagiaannya gak bertahan lama, baru aja dia bahagia ada aja masalah yang dateng. Kesel sendiri gue sama yang tulis takdir buat adik gue” ucap Satria dengan nada suara kesal dan di balas kekehan oleh Keyra. Dia tertawa bukan karena melihat raut wajah dari Satria tapi dia sedang menertawa takdirnya. Takdirnya cukup sulit di pahami jika di ceritakan kepada orang lain. Dia sendiri saja tak paham
Read more
Chapter 58
“Bagaimana Bim?” tanya seorang lelaki paruh baya dengan raut wajah datar.“Ada satu pah” balas Bima dengan raut wajah serius dan menatap ke arah papanya dengan datar.“Kamu sudah cek semuanya?” tanya sang papa Bram dengan raut wajah serius.“Hm, semuanya sama dan Bima berharap dia adik kecil Bima” kata Bima dengan senyum manisnya.“Tapi ingat, untuk saat ini rahasiakan identitasnya. Awasi dia dari jauh, jika dia dalam masalah pantau dan lapor ke papa, biar papa yang urus” ucap pak Bram dengan senyum sekilasnya dan menatap keluar jendela dengan sorot mata kerinduan. Bagaimana pun dia masih seorang ayah, wajar jika dia rindu akan sosok peri kecilnya.“Bima keluar dulu pah” pamit Bima sambil bangkit dari duduknya.“Hm, ingat untuk mengawasi peri kecil papa dan jaga rahasia ini termasuk dari mama mu” kata papanya dengan nada memperingati dan sorot mata tajam.
Read more
Chapter 59
Keyra terus berjalan hingga tanpa dia sadar ada seseorang yang menyenggol bahunya dengan kasar. Tubuh Keyra yang masih lemah pun tak bisa untuk mengimbangkan dirinya. Dengan tak anggun dia jatuh di atas lantai.“Kalau jalan pakek mata!” kata orang itu yang ternyata Amerta dengan raut wajah menahan emosi.Keyra yang di perlakukan seperti hanya diam sambil mencoba bangkit dari jatuhnya. Dia mulai merasa sakit di tangannya tapi dia tahan dan hanya memasang raut wajah datar.“Akhh!” jerit Keyra saat merasakan injakan kasar di jari tangan kirinya.“Bisu lu?!” ucap Amerta dengan geram.‘Sakit bego!’ batin Keyra sambil memegang tangan kirinya yang masih di bawah kaki Amerta.Tak kunjung mendapatkan jawaban dari Keyra dengan kasar Amerta menginjak tangan Keyra bahkan dia berniat untuk menendang tangan Keyra yang lebam tapi semua itu tak bisa dia lakukan saat ada seseorang yang mendorong dirinya dengan
Read more
Chapter 60
Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh beberapa Mahasiswa, yaitu hari ulangan akhir semester. Untuk menghadapi hari ini, Keyra sudah mempersiapkan semuanya. Mulai dari belajar materi dan tugas yang sudah selesai di kerjakan.Saat ini Keyra sedang berjalan menyusuri koridor Fakultas kedokteran dengan raut wajah santai. Dia memang memasang raut wajah santai tapi pikirannya sangat serius, otaknya sedang sibuk menghafalkan semua materi yang dia belajarkan tadi malam.‘Semoga hari ini lancar’ batin Keyra dengan raut wajah datar dan mata yang terus menatap ke depan.“Semangat, gue pasti bisa!” kata Keyra menyemangati dirinya sendiri.Keyra kembali berjalan hingga ada seseorang yang berjalan di samping kirinya sambil menggenggam tangannya erat, tak hanya satu orang ternyata ada juga yang di samping kanannya.Orang yang menggenggam tangannya adalah Satria sedangkan yang satunya adalah Arka. Arka berjalan dengan gaya cool, y
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status