Lahat ng Kabanata ng A different soul 2: Kabanata 31 - Kabanata 40
177 Kabanata
Chapter 31
Sepeninggalnya Sia dengan raut wajah datar Keyra berjalan menuju ke arah dapur Cafe. Cafe saat ini lumayan ramai, tapi masih bisa di tangani oleh Bara dan Viki.“Tadi siapa?” tanya Bara saat Keyra baru saja memasuki dapur.“Senior di kampus” balas Keyra dengan raut wajah tak berminat.“Ada urusan apa?” tanya Bara sambil mengelap tangannya.“Cuma mau lihat-lihat tempat kerja gak lebih” ucap Keyra berbohong.“Sedekat itu?” tanya Bara dengan raut wajah heran.“Udah jangan bahas itu lagi, kerjaan masih banyakkan?” tanya Keyra sambil meletakkan tas punggungnya.“Hm, tuh ada pelanggan. Ambil pesanannya dan kasih ke koki” kata Bara dengan tenang dan berjalan menjauh dari tempatnya berdiri  tadi.Mendengar perkataan Bara barusan dengan langkah tenang Keyra berjalan ke arah meja pelanggan tadi. Dengan ramah Keyra mengambil pesanan mereka dan berjala
Magbasa pa
Chapter 32
Saat ini mereka sudah dalam perjalanan menuju ke asrama. Di perjalanan tak ada percakapan di antara mereka. Karena rasa lelah Keyra mulai merasa kantuk menghampirinya. Untung saja Bara mengantarnya dengan mobil bukan motor, sehingga saat ini dia bisa beristirahat sebentar di dalam mobil.Keyra mulai memejamkan matanya, dalam kondisi sunyi itu Bara menatap ke arah Keyra sekilas. Saat mengetahui bahwa Keyra sedang tidur ada lengkungan manis di bibirnya. Bara kembali memfokuskan dirinya ke arah depan. Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai di depan pintu gerbang asrama. Ada satpam yang menjaga pintu dengan tenang Bara keluar dari mobil dan berjalan menuju ke arah satpam berada.“Permisi pak” ucap Bara dengan sopan dan ramah.“Iya? Ada yang bisa saya bantu?” tanya sang satpam dari balik gerbang yang masih tertutup dengan rapat.“Bisa tolong bukakan pintu gerbangnya?” tanya Bara dengan nada sopan sambil mena
Magbasa pa
Chapter 33
Pagi harinya Keyra sudah ada di dalam kelas dengan tenang dan membaca novel. Saat dia masih sibuk dalam dunianya tiba-tiba ada sesuatu yang mengalir dari atas kepalanya. Dengan raut wajah datar Keyra menatap sang pelaku sedangkan sang pelaku menatap senang ke arah Keyra.“Yah, kotor” kata Amerta dengan senyum senang.Keyra membalas perkataan Amerta dengan tatapan tajam dan raut wajah datar. Ini untuk pertama baginya di bully oleh seseorang.“Kenapa gak terima?” kata Amerta dengan nada suara merendahkan.Keyra hanya diam sambil menikmati sesuatu yang mulai menjalar di wajahnya, entah itu kelainan atau apa yang pasti sesuatu yang mengalir dari kepalannya itu bisa meredakan amarahnya sedikit. Sesuatu yang Amerta tuangkan tadi berwarna sangat hitam dan berbau cukup aneh.Keyra mulai bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kelas tanpa memedulikan yang lainnya. Bahkan dia tak peduli dengan tatapan tajam dari Amerta serta ma
Magbasa pa
Chapter 34
Keyra keluar dari kamar mandi dengan kaos putih polos yang melekat di tubuhnya serta rambut yang masih meneteskan air.“Nih pakek” kata Satria sambil menyerahkan jaket miliknya ke arah Keyra. Tanpa suara Keyra mengambil jaket milik Satria dan mengenakannya.“Lu di bully?” tanya Satria dengan raut wajah datar dan sorot mata tajam. Tadi saat dia sedang membeli shampo dan pakaian ganti untuk Keyra tanpa sengaja dia mendengar pembicaraan beberapa Mahasiswi. Mereka membicarakan tentang pembullyan Keyra dan itulah alasan kenapa tadi raut wajah Satria menjadi datar dan tak bersahabat.“Kurang lebih kayak gitu” balas Keyra dengan tenang sambil menatap ke arah Satria.“Sama Amerta?” tanya Satria lagi dengan raut wajah semakin menampakkan guratan tak suka.“Gak tau gue, yang pasti dia cewek” ucap Keyra dengan raut wajah tak peduli.“Gue laper” kata Keyra sambil menata
Magbasa pa
Chapter 35
Jam pertama sudah selesai dan di sinilah Keyra sekarang. Di bawah pohon rindang dengan makanan kesukaannya. Saat sedang menikmati makanan kesukaannya tiba-tiba ada yang tumpah di tempat makanannya.“Ups, sorry gue sengaja” kata Amerta dengan raut wajah di buat-buat bersalah.“Hahaha, kasihan gak bisa makan. Makannya jangan misqueen” kata Amerta dengan senyum meremehkan. Keyra yang mendengar perkataan Amerta barusan sedikit merasa jengah dengan sikap Amerta. Menurutnya dia sangat ke kanak-kanak ‘kan. Keyra bangkit dari duduknya dengan raut wajah datar dan sorot mata malas.“Gue emang miskin harta tapi gue gak miskin otak kayak elu” kata Keyra dengan senyum remehnya. Amerta yang mendapatkan respons seperti itu dari Keyra menatap tak suka dan garang tapi itu hanya di anggap angin lalu oleh Keyra.Setelah mengatakan itu dengan gerakan tenang Keyra berjalan ke arah tong sampah di dekatnya. Amerta masih ber
Magbasa pa
Chapter 36
Keyra terus berjalan hingga ada seseorang menarik tangannya tanpa izin.“Woy! Apaan sih lu” kata Keyra dengan nada suara tak suka.Mendengar suara Keyra bukannya berhenti malah membuat langkah sang pelaku bertambah cepat. Arka membawa Keyra ke kantin, di sana sudah ada teman-temannya yang sedang berbincang ringan dan ada selingan tawa.Arka berjalan ke arah bangku tadi dengan raut wajah datar. Sedangkan parang pengunjung kantin menatap ke arah mereka dengan raut wajah heran, tak percaya, dan iri.“Pesen gih” kata Arka sambil melepaskan tangga Keyra saat sudah sampai di bangku yang teman-temannya pakai.“Apaan sih lu, resek amat jadi manusia” kata Keyra dengan kesal.“Lu gue baik ‘in malah ngajak ribut” ucap Arka dengan raut wajah menahan kesal.“Gue agak curiga kalau lu baik sama gue, ada maksud ‘kan lu? Jawab gak?!” kata Keyra dengan nada suara penuh
Magbasa pa
Chapter 37
Malam harinya di kamar Arka, terlihat sosok Arka yang sedang termenung di depan jendela kamarnya. Otaknya sekarang di buat bingung dengan hatinya. Lamunannya pudar saat dia mendengar suara ketukan pintu serta suara seseorang yang sedang memanggil namanya.Tok... tok... tok...“Bang Arka!” panggil Sinta di depan pintu Arka yang masih tertutup dengan rapat.“Woy! Bang buka pintunya!” kata Sinta dengan nada suara tak santai.“Ck, Iya sabar!” balas Arka dengan nada suara kesal.Ceklek, suara pintu kamar yang di buka oleh sang pemilik.“Ngapain lu? Ada acara pintu di kunci pula. Jangan-jangan lagi berbuat yang aneh-aneh atau lagi galau ya?” kata Sinta dengan raut wajah jenaka dan tatapan mata yang curiga.“Apaan dah lu, sok tau lu jadi adek” ucap Arka dengan raut wajah tak suka.“Wah! Bener ‘kan lu lagi nyembunyiin sesuatu?” kata Sinta dengan nada suara se
Magbasa pa
Chapter 38
Sesampainya di depan kamar abangnya dengan raut wajah malas Sinta menatap ke arah pintu yang sedang tertutup rapat.“Abang?” panggil Sinta sambil membuka pintu kamar Arka dan untung saja pintunya tak di kunci.Saat Sinta memasuki kamar abangnya, dengan tanda tanya besar dia menatap ke arah abangnya yang sedang duduk di meja belajarnya. Dia heran karena raut wajah abangnya yang datar sambil melihat ponselnya.‘Bener ada yang gak beres ini mah’ batin Sinta sambil berjalan ke arah abangnya berada. Tanpa suara Sinta berjalan ke arah abangnya dan berniat untuk mengintip apa yang abangnya lihat saat ini. Saat dia sudah berada di belakangnya abangnya dahinya di buat mengerut saat melihat foto perempuan sedang memasang wajah malasnya. Dengan nafas berat Sinta menatap ke arah arah abangnya.“Abang?” panggil Sinta lagi sambil memegang pundak abangnya.“Apa?” balas Arka dengan raut wajah sedikit terkejut karena
Magbasa pa
Chapter 39
Saat ini Keyra sedang duduk termenung di bangku Cafe. Dia sedang memikirkan tentang masa depannya dan memikirkan tentang Bu Asri dan Dimas yang ada di Solo. Dia merindukan kekonyolan abangnya itu dan kehebohan ibunya. Dia juga merindukan omelan sang ibu kepada Dimas.‘Abang Keyra kangen lihat abang di omeli sama Ibu’ batin Keyra dengan raut wajah sedih.Saat dia sedang fokus dalam pikirannya tiba-tib ada seseorang yang menyenggol bahunya dengan keras. Keyra yang belum siap pun hampir saja terjatuh dari tempat duduknya. Dengan tatapan malas Keyra menatap ke arah sang pelaku.“Sorry gak sengaja” ujar Natasya dengan raut wajah tak peduli.“Ck” decak kesal Keyra dan dengan raut wajah malas dia berdiri dan berjalan meninggalkan Natasya sendiri.Keyra berjalan ke arah dapur Cafe, Natasya yang mendapat respons dari Keyra seperti itu menatap tak suka ke arah Keyra.“Cih!” decih Natasya sambil menatap t
Magbasa pa
Chapter 40
Malam semakin larut dan Cafe baru saja tutup, saat ini di depan pintu Cafe sudah ada Viki, Bara, Natasya dan Keyra..”Pulang sama siapa lu?” tanya Bara dengan raut wajah datar tapi sorot mata yang menunjukkan kelembutan.“Sendiri” balas Keyra seadanya.“Gue anter pakek motor” kata Bara dengan raut wajah datar dan tak menerima penolakan. Belum juga Keyra menjawab sudah ada suara lain yang menjawab ajakan Bara tadi.“Terus Natasya sama siapa bang?” ucap Natasya sambil menatap protes ke arah Bara.“Masih punya kaki ‘kan lu? Guna ‘in kaki lu biar berguna sedikit” kata Bara dengan raut wajah tak peduli.“Tapi ‘kan bang..” sebelum Natasya melanjutkan perkataannya Bara sudah menarik tangan Keyra menuju ke arah motornya berada. Keyra yang belum mencerna kejadian tadi secara menyeluruh hanya menurut dengan patuh.“Abang!” panggil Natasya denga
Magbasa pa
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status