Semua Bab DJ Sexi Obsesi Tuan Muda: Bab 11 - Bab 20
31 Bab
12
Keesokan harinya, semua aktivitas Adita dan Nicko kembali berjalan seperti biasa. Adita yang menjahili Nicko dengan cara yang tak lazim membuat Nicko harus menyingkirkan jauh-jauh fantasi liar nya. Tak mungkin Nicko akan menerjang Adita begitu saja. Wanita itu masih dalam zona datang bulan nya. Nicko harus menunggu sekitar lima hari lagi. Setelah itu, dia akan menggempur tubuh Adita habis-habisan. Sebagai akibat balasan telah berani menantang Nicko dengan mini dress nya. Sekarang, Nicko sedang duduk di sofa sambil memangku laptopnya. Kedua mata nya dengan tajam dan fokus menatap layar laptop. Kacamata anti radiasi UV laptop bertengger gagah di hidung mancung Nicko. Dari lantai atas, Adita menatap dirinya di cermin. Tubuhnya berputar membuat dress nya tersingkap ke atas. Seolah-olah terbang. Flounce dress of shoulder yang berwarna putih sedikit menerawang itu melekat indah di tubuh Adita yang proporsional. Adita menyemprotkan sedikit parfum. Lalu berjalan keluar kamar. Kakinya men
Baca selengkapnya
13
Nicko berdiri tepat di depan pintu kamar mandi Adita. Nicko melipat tangannya di atas perut nya. Semakin lama Nicko menunggu Adita, dia justru merasa tidak sabaran. Berkali-kali dia mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar mandi. Sampai pada akhirnya pintu pun terbuka. "Oh, akhirnya sayang." Nicko tersenyum lebar. "A-apa yang kau lakukan di sini Nicko?" Adita memegang erat handuk yang melilit tubuhnya. "Wow? Kau menggoda ku?" Adita berdecak sebal. Dia mendorong tubuh Nicko dari hadapannya. "Sudahlah Nicko. Tinggalkan aku sendiri sekarang! Aku ingin beristirahat." Adita membuka lemari pakaian nya. Dia mengambil beberapa pakaian santai. "Berdandan lah malam ini! Aku akan mengajakmu berkencan." "Ha? Be-berkencan katamu?" Nicko mengangguk. "Berikan penampilan terbaikmu malam ini. Aku menunggumu sayang …" Nicko keluar dari kamar Adita. Membiarkan wanita itu untuk mencerna apa yang dia katakan. "Apa dia bersungguh-sungguh dengan ucapan nya tadi?" Adita mengerutkan da
Baca selengkapnya
14
"Kau tau?" Nicko meletakkan sendok dan garpu. Tangannya beralih menopang dagunya. "Apa?" Adita masih memakan hidangan yang tersaji di depan nya. Nicko tak kunjung mengeluarkan suara nya. Adita merengut sebal. Dia mengambil tissue dan mengepalkan tissue tersebut. "Katakan! Ada apa Nicko?" "Coba tebak!" Nicko tertawa kecil. Dia menikmati wajah Adita yang terlihat kebingungan. "Cih! Menyebalkan!" Adita melemparkan tissue yang dia buat menggulung pada Nicko. Lalu berjalan cepat meninggalkan Nicko yang masih tersenyum seperti orang gila. "Dia memang tidak pernah berubah! Selalu saja menyebalkan!" Adita menggerutu sepanjang kakinya melangkah. "Hahaha … sayang, hei mau ke mana?" "Aku ingin kabur jauh dari mu! Jangan harap bisa menemukan ku lagi Nicko!" "Hahaha kabur? Jangan bercanda sayang. Kemarilah! Ini belum selesai!" "Aku tidak peduli! Aku akan pergi jauh! Sejauh-jauhnya!" Adita berkata dengan sungguh-sungguh. Dari kejauhan Nicko membulatkan matanya. Dia berlari meng
Baca selengkapnya
15
"Aaaaaaaahh … hujan. Turunlah lebih deras lagi!" Adita merentangkan tangannya seraya mendongak ke atas. Kedua matanya terpejam. Wajahnya tampak begitu menikmati rintik-rintik hujan yang menerpanya. Dari kejauhan, Nicko masih berdiri memperhatikan wanita cantik nya. Dia memegang payung. Sesekali tersenyum melihat apa yang dilakukan Adita. "Nick, ayo! Kau tidak ingin menikmati hujan di bulan Juni ini?" Adita berteriak kencang. "Tidak. Bermainlah sepuasnya. Aku menunggumu di sini." "Baiklah!" Adita berlarian. Kaki telanjang nya bermain-main dengan genangan air yang terperangkap di cekungan rerumputan. Dress nya basah kuyup. Rambutnya tergerai basah melekat di punggungnya. Riasannya kini pun sudah hilang. Namun, Adita tidak mempermasalahkan hal itu. "Kenapa dia begitu menggemaskan?" Nicko bergumam. "Seharusnya dia bersekolah di perguruan tinggi. Sama seperti Naila. Ah, apa aku daftarkan Adita saja?" Nicko mengulum senyumnya. Dan kilat petir menggelegar. Nicko sedikit terpera
Baca selengkapnya
16
Nicko menunggu Adita di kolam renang private hotel. Letak nya pun hanya bersebelahan dengan balkon kamar. Dia bertelanjang dada. Nicko lebih nyaman dengan tidak memakai t-shirt nya. Hanya celana pendek khusus untuk berenang lah yang dia pakai. "Nick. Apa itu dalam?" Panggil Adita dari seberang kolam renang. Dalam hati, Nicko bersorak kegirangan. Sebelumnya, dia telah menyiapkan sebuah bikini spesial untuk Adita. Dia pun berharap Adita memakainya sekarang. "Ya." Nicko menoleh. Tubuhnya yang basah membuat Adita yang melihatnya tak berkedip. Bagaimana setiap tetesan air yang melewati leher dan dada bidang laki-laki itu bagai angin semilir sejuk yang menimpa hati Adita. "Mau turun?" "Sayang?..." Nicko mengerutkan dahinya. Sepertinya pikiran Adita sedang melayang kemana-mana. Sampai Nicko menyadari bahwa tatapan mata Adita merujuk pada dirinya yang bertelanjang dada. Nicko tertawa kecil. Dia mencipratkan air kolam hingga mengenai wajah Adita. Saat itu juga Adita tersadar. "Eh?
Baca selengkapnya
17
Pada akhirnya Adita pasrah di bawah tubuh kekar Nicko. Tubuhnya terus bergerak sesuai dengan irama gerakan yang Nicko buat. Tangan Adita memeluk tubuh Nicko dengan erat. Keringat nya dan keringat Nicko bercampur menjadi satu. Menciptakan aroma yang khas. Nicko sangat menyukai aroma seperti itu. Aroma percintaan mereka. "Nick… aahh… Nick…" Adita terus meracau indah. Nicko menikmati suara halus nan menggoda yang keluar dari mulut wanita cantiknya. Tangan besarnya membelai lembut wajah Adita. Terus membelai sampai pada akhirnya berhenti pada bibir yang merah merekah dan sedikit membengkak kerena aksi ciuman panas mereka. "Kamu milik ku sayang!" Nicko berucap tepat di depan wajah Adita. Dan perlahan menempelkan bibir nya. Peraduan bibir tak lagi terelakkan. Adita hanya mengikuti alur permainan Nicko. Jujur, dia sangat menyukainya. Memabukkan dan memacu adrenalin nya. Di sela-sela percintaan panas mereka yang menggelora, pintu kamar diketuk dari luar. Sepertinya ada pelayan yang d
Baca selengkapnya
18
Pemandangan menara Eiffel dengan lampu-lampu yang menyala di sekitarnya membuat Adita selalu saja terpana dengan kota ini. Dulunya dia hanya mengarang saja untuk singgah di kota Paris. Namun, kini dia merasa enggan untuk pergi. Bahkan kembali ke negara asalnya. Brazil. Ya, Adita berasal dari Brazil. Dan belum lama saat dia baru tinggal di Paris, Nicko mulai datang dalam hidupnya. Setelah itu dunia nya seakan berubah. Nicko, putra dari keluarga ternama Alexander's. Sampai sekarang mereka masih menjalankan hubungan chemistry secara rahasia. "Besok pagi, kita akan berangkat." Ucap Nicko yang sedang mengusap kepala Adita yang berada di pangkuannya. "Berangkat? Ke Desneyland? Honeymoon?..." Adita mengadah menatap wajah Nicko. "Iya." Nicko menunduk mengecup bibir Adita. "Aneh ya?" Adita kembali membenarkan posisi kepalanya. Dia menghadap ke luar jendela kamar. Di mana terdapat pemandangan indah kota Paris pada malam hari. "Kenapa aneh?..." "Harusnya honeymoon setelah menikah. Kita b
Baca selengkapnya
19
"Aku tidak mau tidur!" "Tapi kamu mabuk Adita…" "Tidak! Aku kuat. Itu! Lihatlah!" Adita menunjuk bagian celah tengah celana Nicko yang mengembang. "Nichole menginginkan ku…" *Sial! Kenapa harus sekarang?!* Nicko segera mengaitkan kancing celana dan juga resleting nya. Tanpa diduga, Adita menyerang tubuh Nicko. Dia menduduki pinggang laki-laki itu. Tangannya meraba-raba bagian yang mengembang. Seketika senyum licik pun terpancar dari wajah cantik Adita. "Ayo kita bermain dengan Nichole!" *Dia mabuk, dan dia sangat agresif!!* Nicko menarik leher belakang Adita. Pertemuan bibir pun tak terelakkan. Mereka memadu bibir dengan kuat. Sama-sama agresif dan saling mendominasi. Adita menarik napasnya panjang. Dadanya naik turun. Tangannya meremas rambut Nicko. Laki-laki itu beralih mencumbu lehernya dengan kuat. Sampai meninggalkan bercak kemerahan yang tersebar di mana-mana. Kini Nicko membaringkan tubuh Adita. Baju Adita disingkap Nicko dengan cepat. Serangan balas belum bera
Baca selengkapnya
20
"Maafkan aku…" ucap Nicko dengan nada memelas. "Sayang, lihat aku sebentar saja!" Nicko menggenggam tangan Adita. Menahannya agar tidak mengabaikannya lagi. "Terserah!" Adita menghempas tangan Nicko yang menahannya. Dia kembali masuk ke dalam kamar mandi. Tak lupa untuk menguncinya juga. Beberapa saat lalu… Adita selesai membersihkan tubuhnya. Dia segera mengambil pakaian yang sudah disiapkan. "Nicko sebenarnya kemana? Dia belum kembali juga dari tadi." Adita bergumam sambil menata wajahnya. Setelah selesai, dia memutuskan untuk keluar dari kamar untuk mencari Nicko. Sambil terus melihat ke sana-sini, akhirnya dia menemukan keberadaan sosok laki-laki yang dia cari. "Sedang apa dia dengan wanita itu?..." Adita memperhatikan dengan seksama. Dirinya mulai memanas tatkala melihat wanita yang tidak dia kenal memegang tangan Nicko. Menatap wajah Nicko dengan lekat. Adita mengepalkan tangannya. Dirinya semakin terbakar amarah sesaat wanita yang tidak dikenal tersebut secara ti
Baca selengkapnya
21
Setelah terbang mengundara dengan pesawat, akhirnya Adita dan Nicko sampai di Bandara Udara Internasional Los Angeles, California Amerika serikat. Dengan tak sabarnya, Adita langsung turun dari pesawat tanpa menunggu Nicko terlebih dahulu. Dia berlari mencari toilet yang terdapat di bandara tersebut. Perutnya yang amat melilit mengakibatkan dia lupa bahwa di dalam pesawat pribadi Nicko pun memiliki toilet. Ada apa dengan Adita? "Eughh!! Leganya…" Adita menilik perutnya sendiri. Mengusap-usap lega. Akhirnya beban di ususnya keluar. "Aku lupa… astaga! Nicko, aku belum izin dengannya!" Adita membasuh wajahnya. Dia langsung keluar dari toilet dan berlari menuju tempat semula pesawat pribadi Nicko landing. Namun sayang, Adita tidak menemukan Nicko. Sepertinya pesawat sedang dibersihkan. Adita menjadi pusing sendiri. "Apa aku ditinggal oleh Nicko di sini?" "Aaargh… menyebalkan!" Adita melangkah lebar menuju parkiran. Hanya menebak kalau Nicko pasti di sana menunggunya. "Tapi…
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status