All Chapters of Marry you again !!: Chapter 21 - Chapter 30
34 Chapters
Episode 21
Entah kenapa aku mulai menyukai tanaman bunga tulip ini. Mungkin aku baru menyadari bahwa dunia ini begitu penuh dengan warna tidak hanya satu warna saja. Mungkin juga aku terlalu sibuk akan duniaku sendiri saat itu, yang hanya mementingkan untuk mencari uang dan mencari uang saja. Padahal uang itu tidak bisa membeli semuanya, termasuk dengan kebahagiaan. Bila saja sejak dahulu kala aku bisa selalu membahagiakan Elena maupun juga Luna.  
Read more
Episode 22
" Oh iya terima kasih atas makan siang yang sudah kau berikan untukku. Aku sekarang ini ingin meminta maaf kepadamu atas sikapku yang baru saja aku perbuat. Aku sedikit kesal saja sih, kepadamu. Karena kau pasti setiap hari  membuatku merasa kesal entah perkara apa. Memang ada-ada saja hal yang yang membuatku begitu jengkel kepadamu setiap harinya. " Balas Joshua sembari mulai menyantap menu makan siangnya itu. "  Saat ini kan aku sudah berbuat baik kepadamu masa kau tidak menghargai usaha dariku. Janganlah kau marah-marah, yang ada nanti aku tidak bisa memberikan jaminan kepadamu seberapa lama kau akan berada di dunia ini untuk kedua kalinya lagi. " Canda Mr Black kepada Joshua saat itu. " Aku mohon kepadamu Mr Black, tolong jangan berkata seperti itu. Aku tidak sungguh-sungguh mengucapkan hal itu kepadamu. " Ucap Joshua sembari menghentikan kunyahan makanan d
Read more
Episode 23
" Jangan khawatir, Luna. Mama masih di sini kan, bersamamu. Lantas kenapa kamu menangis?. Sudahlah hapus air matamu itu. Yang jelas sekarang kan Mamamu Ini tidak apa-apa. " Ucap Elena kepada putrinya itu dengan maksud agar dia berhenti menangisi keadaannya. " Jika saja Mama pergi menyusul Papa, maka siapa yang bisa menjadi penyemangat Luna saat ini, Mama?. Luna tidak siap untuk hidup sebatangkara di dunia ini " Sembari mengusap air mata yang terus menetes di pipinya, Luna membalas pertanyaan dari Mamanya itu. " Iya, Luna. Mama meminta maaf kepada mu atas ucapan Mama yang baru saja Mama ucapkan. Mama tidak ada maksud untuk membuatmu bersedih hati. Sudahlah Mama tidak apa-apa, kok.  Tolong bilang kepada perawat di luar ruangan ini jika saja Mama bisa segera pulang, Mama tidak ingin berada lama-lama di rumah sakit ini. " Elena menyuruh Luna untuk menanyakan kepada perawat jika saja dia bisa seger
Read more
Episode 24
Ternyata saat Mr Black menghampiri rumah Elena, dia tidak melihat Elena di area luar rumahnya ataupun di seputaran teras, jadi dia dengan saksama melihat melalui arah yang agak jauh yang menuju ke jendela kamar tidur Elena. Mr Black melihat Elena sedang terbaring lemah di atas di ranjang nya. Mr Black pun merasa khawatir akan keadaan Elena saat itu. Akan tetapi dia tidak ingin membuat Joshua lebih khawatir lagi. Jadi dia segera bergegas pergi menuju ke restoran lain yang berada tidak jauh dari toko bunga milik boss mereka dan segera kembali menghampiri Joshua.   " Joshua, ini makanlah aku baru saja membelikanmu makan siang dari restoran yang tidak jauh dari sini. Karena Elena tidak membuka warung makannya, jadi aku memutuskan untuk pergi ke restoran itu saja. Aku tadi melihat istrimu sedang beristirahat dirumahnya. Mungkin dia sedang lelah, kau jangan begitu khawatir kepadanya. Tenanglah makanlah makanan untuk makan siangmu ini, oke. Aku ta
Read more
Episode 25
Mr Black yang telah mengamati mereka dari kejauhan di hari itu, tidak bisa merasa tenang. Entah kenapa dia pada hari itu memikirkan Elena maupun juga Luna. Dia tidak tahu perasaan apa yang dirasakannya dalam benaknya, dirinya hanya begitu khawatir terhadap istri maupun anak Joshua itu. Sehingga dia memutuskan setelah selesai mengerjakan pekerjaan di toko bunga milik bosnya hari itu, dia ingin pergi sekali lagi memastikan keadaan kedua orang yang disayangi oleh Joshua itu. Akan tetapi dia tidak ingin Joshua melihatnya pergi. Mr Black diam-diam pergi melihat keadaan Elena maupun juga Luna, sesaat setelah Joshua telah beranjak tidur. Saat Mr Black melihat dari arah kejauhan, arah yang tepat berada di posisi seberang jalan dari rumah Elena, dia melihat Luna yang sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk ibunya dan juga untuknya. Sementara itu, sang Ibu yaitu Elena, hanya terduduk lemas di atas meja makan. Sebetulnya dia juga melihat bahwa Luna saat itu juga tidak sedang baik-
Read more
Episode 26
"Mr Black, segeralah bangun. Ini ada sarapan untukmu. Kenapa hari ini kau susah bangun?. Tidak seperti biasanya. Biasanya kan kau yang selalu membangunkanku" Ucap Joshua kepada Mr Black didepan pintu kamarnya. "Ya, tunggu. Ini aku sedang berusaha untuk membuka mataku. Aku semalam sedang sedikit susah untuk memejamkan kedua mataku. Makanya aku hari ini tidak bisa untuk bangun lebih awal." Balas Mr Black dari dalam kamarnya. Mr Black yang masih mengantuk itupun segera bergegas menuju ke kamar mandi untuk membasuh badannya, sehingga rasa kantuk yang dirasakannya itu bisa setidaknya sedikit berkurang. Setelah selesai mandi, dia pun segera sarapan pagi, dia memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Joshua. Dan mereka kemudian segera pergi menuju ke toko bunga tempat mereka berdua bekerja. Hari itu Joshua nampak begitu tenang. Mungkin dia tidak begitu memikirkan Elena maupun Luna. 
Read more
Episode 27
Meskipun dirinya sedang bekerja saat itu, pikiran Mr Black sungguh tidak bisa fokus pada tanaman-tanaman yang harus dirawat olehnya itu. Dia hanya memikirkan bagaimana ingatan manusianya dahulu bisa kembali. Setelah dia bergegas menyelesaikan pekerjaannya di toko bunga itu, perlahan-lahan dia kembali ke alam lain dan membuka satu demi satu lagi catatan tentang manusia yang meninggal sejak dirinya ditugaskan menjadi malaikat maut Tuhan. Mr Black pun belum berhasil menemukan siapa gerangan identitasnya. Sampai pada suatu ketika, sewaktu dirinya tidak sengaja menghampiri makam seseorang yang jiwanya harus dibawa olehnya menuju ke alam lain, yang letaknya tidak jauh dari makam Joshua, dia melihat seorang wanita tua menangis tersedu-sedu di seberang makam itu. Tanpa disadari olehnya, ternyata wanita itu sedang menangisi makam putra kandungnya. Putra kandungnya yang sudah meninggal te
Read more
Episode 28
Mr Black pun kembali ke alam manusia. Alam di mana dia harus menghabiskan waktunya lebih banyak dibandingkan dengan alam lain. Sebenarnya dia masih terheran-heran, kemana sebenarnya biodata mengenai dirinya menghilang. Mr Black masih bertanya-tanya, kenapa arsip yang dicarinya tidak kunjung ketemu. Sebenarnya dia masih penasaran bagaimana dahulu sebenarnya masa akhir hidupnya, sewaktu dia sebelum berubah menjadi seorang malaikat maut.Joshua yang baru saja kembali dari mengantarkan pesanan, yang sedikit terengah-engah sembari berjalan cepat ke dalam toko bunga itu, membuatnya terkejut. "Astaga, Joshua. Aku pikir pelanggan baru dari toko ini yang mungkin saja terburu-buru mencari bunga yang bisa jadi mau dibawa untuk suatu acara yang penting. Ternyata aku salah orang, sudah kuduga memang dirimu. Aduh, untung saja aku tidak benar-benar terkejut!" Ucap Mr Black kepada Joshua."Sangat heran sekali hari ini, bisa juga dirimu terkejut Mr Blac
Read more
Episode 29
 "Black, ini ada makanan untukmu dan juga pak Jayadi. Luna memberikannya untuk kalian. Aku tidak tahu apa isinya, yang jelas aku hanya dititipi saja olehnya" Ucap sang pemilik toko bunga itu kepada Mr Black yang baru saja kembali dari mengantarkan pesanan bunga. "Oh terima kasih banyak, bu. Kok repot-repot sekali Luna itu, ya?. Sampai-sampai mau mengantarkan makanan kesini. Padahal kami sedang tidak memesan makanan apapun. Lantas, berapakah harga yang harus kami bayar?" Tanya Mr Black itu kepada bossnya. "Oh, iya kata Luna kalian tidak perlu membayar makanan ini. Katanya juga, ini adalah sebagai rasa terima kasih dari mereka karena kau dan juga Pak Jayadi sudah menjadi pelanggan setia warung makan mereka". Ujar sang pemilik toko bunga itu menirukan ucapan Luna.  "Benar-benar rejeki nomplok memang. Seriuskah bahwa kami tidak per
Read more
Episode 30
Entah kenapa malam itu Luna memikirkan keadaan pria tua yang selalu dipanggilnya Pak Jayadi. seolah-olah dia selalu teringat akan kehadiran Papanya dalam sosok pria tua itu. "Jika saja pria itu adalah Papaku, pasti aku sangat senang sekali!" Ucapnya dalam hati."Semoga saja esok hari aku bisa mendengar kabar dari pak Jayadi maupun juga pria yang selalu bersamanya itu!" Ucap Luna lagi kepada dirinya sendiri. Lalu setelahnya Luna pun bergegas beristirahat untuk menyongsong hari esok yang harus dilaluinya bersama-sama dengan ibunya di warung makan mereka yang selalu menghadirkan cita rasa masakan rumahan sederhana nan nikmat, yang selalu digemari oleh pelanggan setia mereka.Seperti biasanya Elena maupun juga Luna, selalu bersiap-siap di pagi hari dengan berdandan rapi dan juga setelahnya mereka menyempatkan untuk sarapan bersama-sama di meja makan rumah mereka yang memang sederhana, namun selalu rapi tertata."Mama Elena, Luna pagi
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status