Marry you again !!

Marry you again !!

By:  Areum Lee   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings
34Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Joshua Abraham adalah seorang Kepala Sekolah suatu SMA yang sibuk, beristrikan Elena Emmanuella seorang wanita biasa yang parasnya begitu rupawan. Kehidupan pernikahan mereka yang sebenarnya biasa-biasa saja tiba-tiba berubah seketika karena Joshua mengalami sebuah kecelakaan tragis tanpa sempat berpamitan kepada istrinya. Joshua pun begitu menyesal karena telah meninggalkan Elena dan anak mereka tanpa perpisahan dan sempat membahagiakan mereka. Tetapi Joshua diberikan kesempatan kedua untuk kembali ke dunia oleh Tuhan untuk memperbaiki kesalahannya Lalu bagaimana kehidupan Elena tanpa Joshua setelahnya?. Dan bagaimana Elena menyikapi Joshua yang telah hidup kembali?

View More
Marry you again !! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
inyour hand
Nice......
2021-11-18 01:54:26
1
default avatar
peterle20485290
nice story A****#
2021-11-17 05:13:39
1
default avatar
peterle20485290
nice story i love it...
2021-11-09 21:24:11
1
34 Chapters
Senin pagi ( Episode 1 )
Hari ini adalah hari senin pagi yang seperti biasa selalu sibuk. Aktifitas dan rutinitasku sebenarnya sama saja seperti pria-pria lainnya. Tetapi pada hari ini adalah hari yang lumayan sibuk bagiku karena pekerjaanku yang sebagai seorang kepala sekolah SMA swasta favorit dikota ini harus datang sedikit lebih awal dari hari biasanya karena ada acara kenaikan kelas dan penerimaan rapor siswa yang mana mengharuskanku menandatangani setiap lembar rapornya.  Aku pun hanya sempat sarapan pagi ala kadarnya,bukan karena aku tidak memiliki seseorang istri yang pandai memasak,tetapi karena kesibukanku itulah yang membuatku tidak bisa selalu menyempatkan pagi hari yang lebih lama kepada istriku dan putri kecilku.  Setelah memakan 2 keping roti dan segelas susu coklat,aku beranjak pergi dari meja makan tanpa sempat mengecup kening istriku. Dan aku agak sedikit tergesa-gesa karena aku rupanya terlambat untuk bangun pagi lebih awal. Jadi aku harus bergegas melajukan mobi
Read more
Rumah Rembulan (Episode 2)
Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam rumah kami. Aku memeriksa keadaan sekeliling. Entah posisi sofa ataupun meja makan tetaplah sama. Meskipun sofa dan meja makan itu tidak terlihat baru, aku begitu bahagia karena aku telah kembali ke dalam rumah ini lagi. Disudut lemari hias dipinggir sofa, aku pandangi fotoku dan Elena yang berada ditepi pantai, yang saat itu memasuki tahun ketiga kami berpacaran,sampai pada akhirnya enam bulan setelahnya,aku memutuskan untuk menikahinya. "Cantikmu tidak pernah berubah sedikitpun,Elenaku sayang!".Ucapku didepan foto itu. Lalu aku menuju kedalam kamar tidur utama rumah ini, kamar tidur kami. Ya, kamarku dan kamar Elena. Pada dinding diatas ranjang masih tertempel kokoh foto pernikahan kami.Kamar ini pun tidak begitu banyak berubah. Hanya lemari baju saja yang telah berganti dengan lemari baju yang baru meski tidak terkesan mewah.  "Terima kasih istriku tercinta,begitu tulusnya rasa kasihmu kepadaku, meskipun 20 tahun
Read more
Debaran didada (episode 3)
Hari ini merupakan hari yang lumayan cerah. Seperti biasa, mengantarkan pesanan bunga kepada pelanggan toko adalah pekerjaan yang tidak membosankan, karena dalam sekejap mata, pesanan itu sudah sampai kepada alamat penerimanya.Pemilik toko bunga itu rupanya menyukai hasil pekerjaanku yang terhitung cekatan. Begitu pula dengan pekerjaan pria berpakaian hitam itu. Mungkin singkatnya kupanggil saja dia Mr Black . Mr Black ini seperti malaikat maut pada umumnya yang dingin tanpa banyak ekspresi. Saat waktu pulang telah tiba, aku mencoba berbincang-bincang kepada Mr Black ini. Penasaran saja apak
Read more
Halusinasi ataukah mimpi? (Episode 4)
Saat itu Elena sedang merapikan bunga tulip yang dibelinya semalam dari toko bunga yang tak jauh dari rumahnya. Sementara Luna membersihkan lantai dan memasukkan baju kotor kedalam mesin cuci.Elena tiba-tiba saja kembali memikirkan tentang kejadian semalam ditoko bunga. "Siapakah gerangan pria tua semalam itu?.Berhalusinasikah atau bermimpikah aku pada siang bolong?". Entah mengapa tanpa sengaja memikirkan kejadian kemarin,Elena seolah merasa bermimpi atau berhalusinasi bahwa pria tua itu adalah suaminya Joshua yang sudah 20 tahun telah pergi meninggalkannya ke alam keabadian.
Read more
Cinta tak akan pernah salah (episode 5)
Matahari bersinar terang. Cahayanya yang terang membangunkanku pada pagi hari itu. Hari minggu pagi adalah hari yang paling dinantikan oleh semua orang, terlebih kaum muda-mudi. Hari ini aku berencana mengajak Elena untuk pergi jalan-jalan ke pantai. Segera aku bergegas untuk mandi dan juga berpakaian rapi. Setelahnya aku segera menuju ke rumah Elena. " Wah, cepat banget kamu datangnya! ". Elena terkejut bahwa aku datang lebih cepat daripada hari-hari yang lain.  "Iya dong, demi kamu apasih yang enggak Elena! ". Jawabku kepadanya. "Yaudahlah ayo,nanti keburu ngantri di loket karcis masuk, mau jam berapa kita dipantai? ". Elena tersipu malu, pipinya memerah. Tetapi Elena segera mengalihkan pembicaraannya untuk mengajakku segera  bergegas pergi kepantai.  Lalu bergegaslah kami pergi ke dalam area pantai setelah kami membeli tiket masuk. Kami berjalan-jalan seharian menyusuri pantai. Hari ini sungguh hari yang begitu berharga, kare
Read more
Pil pahit kehidupan... (Episode 6)
Hari ini adalah hari senin yang sepertinya akan cerah seharian. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Elena sudah bergegas untuk bangun pagi hari ini untuk membuat sup abalone kesukaan suaminya. Semua bahan-bahan sudah dia persiapkan. Dan singkatnya, sup abalone itu sudah hampir matang dan bisa dia hidangkan ke atas meja makan segera. Tetapi saat jam dinding sudah menunjukkan waktu pukul enam lewat tiga puluh menit, Joshua baru saja selesai berganti pakaian setelah mandi.  "Pa, makan dulu ya sup abalone kesukaan kamu!. Sebentar lagi sudah matang, kok Pa. Lima menit aja! ". Ucap Elena pada Joshua yang seolah terburu-buru untuk segera pergi menuju ke sekolah tempat nya mengajar.  "Papa kayaknya terlambat, hari ini Ma. Padahal harusnya Papa bisa pergi lebih awal. Mungkin gara-gara aku sedikit begadang buat nonton pertandingan sepak bola semalam!". Jawab Joshua sambil sedikit tergesa-gesa untuk memakan dua keping roti tawar dan segelas susu saja. Tanpa sempat
Read more
Tertatih tanpamu... (Episode 7)
Saat Elena hanya bersama-sama dengan Luna saja, hari-hari Elena seolah-olah berlalu tanpa ada artinya. Begitu berat menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi anak kami satu-satunya. Tetapi Elena tidak pernah mengeluh sedikitpun. Semua hal Elena kerjakan untuk menghidupi dirinya dan juga putri kecilnya. Karena santunan kematiannya Joshua tidaklah bisa digunakan dalam waktu yang lama.Dengan bekerja membawa Luna kecil sudah biasa bagi seorang Elena. Meskipun hari-hari yang dilalui seorang Elena tidaklah mudah,tetapi Elena begitu beruntung selalu mendapatkan boss yang baik hati yang mengijinkan dia membawa Luna sembari bekerja. Hari demi hari Elena jalani dengan tabah dan sabar meskipun didalam kesendiriannya sebenarnya Elena selalu merindukan sosok Joshua untuk berada selalu disampingnya. "Luna, Mama nanti belikan Luna snack kesukaan Luna ya, sepulang Mama kerja! ". Dan Luna pun mengangguk pertanda mengerti instruksi dari Mamanya. Elena menghadiahkan Luna makanan kes
Read more
Waktu yang terus berlalu... (Episode 8)
Elena terus dan terus melalui hari-harinya yang sendirian tanpa seorang Joshua disampingnya. Hari-hari itu hanya berlalu begitu saja seolah-olah memang tiada arti. Sehingga tak terasa Luna beranjak semakin dewasa. Luna tumbuh menjadi seorang perempuan yang cantik dan juga baik hati sama seperti Mamanya.   Dan setelah sekian lama Elena bekerja kepada orang lain, akhirnya Elena bisa membuka rumah makan kecil-kecilan atau sebut saja warung sederhana. Perlahan tetapi pasti, mulailah berdatangan pelanggan warung makan Elena. Bunga tulip bunga favorit Elena,meskipun hanya sekedar bunga imitasi ,selalu Elena pajang disetiap sudut warung sederhananya. Sehingga menambah kesan manis pada setiap sisi warung makannya. Seperti biasanya,sup abalone kesukaan Joshua adalah menu pendamping utama favorit setiap pelanggan mereka. "Saya pesan sup abalone ya Luna satu porsi !". Ucap salah seorang pelanggannya.  "Baik, Tante tolong ditunggu ya sup abalone nya. Seger
Read more
Deburan ombak kenangan (Episode 9)
Hari ini adalah hari minggu pagi yang cerah. Elena dan juga Luna begitu bersemangat karena hari ini adalah hari dimana mereka meluangkan waktu sejenak untuk melepaskan rasa penat setelah sekian lama mereka hanya menghabiskan waktu berada diwarung makan sederhana mereka."Luna,pantai ini begitu indah bukan?. Ini adalah pantai yang penuh dengan kenangan bagi Mama dan juga Papamu. Dahulu kala Papamu melamar Mama dipantai ini. Banyak kenangan berharga ternyata bagi Mama tersimpan disini! ". Ungkap Elena kepada putrinya Luna. "Pantai ini memang indah, Ma. Luna ingin Mama tahu bahwa meskipun Papa sudah tidak berada disisi kita saat ini ,tetapi Luna yakin bahwa Papa pasti sangatlah bahagia diatas sana melihat kita selalu perlu  memiliki satu sama yang lainnya. Karena pada kenyataanya Luna sangatlah bangga memiliki seorang Ibu seperti Mama. Mama adalah seorang superhero bagi Luna, Ma!". Lunapun memeluk Elena dan memberikan kecupan dipipinya. Sementara i
Read more
Langit dan bumi yang setia menjadi saksi... (Episode 10)
Elena dan juga Luna kembali beraktifitas seperti biasanya. Pagi hari saat mentari belum bersinar,mereka sudah bergegas menuju warung sederhana mereka. Bukan mengejar hasil dari penjualan,tetapi karena banyak pelanggan setia mereka sudah siap menunggu meskipun terkadang warung makan Elena belum saatnya buka. Elena dan juga Luna merasa bahagia karena meskipun tidaklah banyak uang hasil dari berjualan makanan di warung sederhana mereka,mereka bahagia karena mereka bisa berbagi kebahagiaan kepada para pelanggannya lewat cita rasa masakan dari warung makan mereka. "Hai,selamat pagi Ibu Elena dan kak Luna,jam berapa ya warung Ibu buka?. Ibu saya menyuruh saya untuk segera bergegas kemari,dia takut kalau nanti saya tidak cepat pulang karena terlalu lama menanti pesanan di antrian pembelian masakan yang selalu dimasak oleh Ibu Elena ". Tanya seorang gadis seusia Luna yang memang selalu hampir tiap hari pergi ke warung sederhana Elena. Karena Ibu gadis itu begitu menyukai mas
Read more
DMCA.com Protection Status