Semua Bab Another day: Bab 11 - Bab 18
18 Bab
Salahkah aku mengenalnya
Di sudut sekolah yang lain, terlihat Alea tengah duduk dengan santai sambil bertumpang kaki lalu. "Ni minum." Arga memberikan sebotol minuman dingin pada Alea. "Makasih."  "Argapun duduk di samping Alea. "Alea!"  "Hmmm."  "Apa kamu di bully oleh teman sekelasmu?" tanya Arga. "Di bully? Apa aku terlihat seperti orang bully.an? Haha ada apa dengan pertanyaanmu itu?" canda Alea. "Bukan seperti itu."  "Ya aku memang tidak akur dengan teman sekelasku, tapi itu karna aku masih baru jadi belum beradaptasi dengan baik. Tapi bukan berarti mereka membullyku juga," jelas Alea sambil meminum minuman yang di berikan Arga. "Ah begitu, pokoknya jika ada yang merisakmu, jangan sungkan bilang saja padaku oke!" ujar Arga. "Jangan khawatir aku tidak selem
Baca selengkapnya
Kenapa ini berbeda?
Arga yang syok setelah mendengar percakapan antara Seila dan Alea, dia langsung pergi tanpa kata.    "Rahasia apa selain status Alea sebagai anak angkat di keluarga Seila. Apa ada rahasia lain yang tidak ku tau namun di ketahui Gevan yang bahkan tak begitu respek terhadap Seila," batin Arga.   ****   "Sudah bel, sekarang cepat masuk kelas hmm. Udah jangan nangis lagi," ucap Seila.   "Iya kak."    "Aughh lihat dirimu, kamu tetap terlihat cantik bahkan setelah air mata menghapus semua riasanmu," puji Seila sambil menyeka air mata Alea.    "Kakak bisa aja."    "Hmm tidak kok kakak serius, yuk," ucap Seila dan dia pun langsung memegang tangan Alea dan mengantar Alea hingga depan kelasnya.   ****   Hari demi hari terus berlalu, dan hari yang begitu di nantikan Gevanpun telah tiba.&n
Baca selengkapnya
Aku yakin itu dirimu
📞Gevan memanggil.... "Asshh anak ini apalagi si? Suka banget gangguin orang lain senang-senang," ketus Rio dan langsung mengangkat telpon.  "Hallo." Rio. "Rio." Gevan. "Katakan, ada apa lagi? Ahh kamu benar-benar menggangguku."  "Lupakan itu! Rio, apa kau memberiku alamat yang benar? Kau tidak memberiku alamat palsukan?"  "Apanya yang alamat palsu? Lagu Ayu ting-ting kah?" "Berhenti bercanda."  "Bukan aku, tapi kau yang bercanda. Kenapa kau berpikir bahwa aku memberimu alamat palsu? Seburuk itukah pertemanan kita?"  "Jadi maksudmu alamat ini benar?" "Datangi alamat itu dan pastikan sendiri apakah itu benar atau salah."  "Tapi ini berbeda dengan alamat yang ku terima di panti asuhan."  "Aughh... Gevan
Baca selengkapnya
Situasi yang jelas tak bisa di tebak
Di tengah sendu tangisnya malam itu, tiba-tiba terdengar langkah dari belakang punggungnya yang berjalan ke arahnya. Seketika Alea terdiam dengan ketakutan dan.. "Alea?" *Alea melirik. "Apa yang kau lakukan disini malam-malam?"  "Kak Arga?" "Bukankah kau sedang tidak enak badan? Lalu apa yang kau lakukan disini?" tanya Arga.  "Ahh itu."  Argapun duduk di samping Alea.  "Baiklah katakan itu apa?" ucap Arga. "Hah? Aa..aaa aku hanya merasa sesak saja di rumah jadi aku keluar untuk mencari angin itu saja hehe," jawab Alea dengan gugup.  "Ah begitu." "Iya tapi sepertinya aku harus pulang sekarang, aku sudah terlalu lama duduk disini."  Karna merasa gugup Alea pun berdiri dan beranjak.  
Baca selengkapnya
Hancur
"Alea, kamu tidak ingat siapa aku?" tanya Gevan.  "Apa maksud kakak?"  "Ini aku kak Gevan Alea, kak Gevan yang kamu tunggu."  Arga dan Alea terdiam. Suasana tiba-tiba berubah menjadi melodrama cinta segitiga. Dengan sayu Alea terus menatap Gevan, sementara Arga menatap dengan penuh amarah dengan tangan yang mengepal. "iya nama kakak emang Gevan kan, tapi apa istimewanya dengan itu?" tanya Alea yang bertingkah seolah tak tau apa-apa.  "Kamu tidak mengingatku?" Tanya Gevan.  "Ingat apa? Sebenarnya apa yang kakak maksud?"  "Alea, jawab aku dengan benar, kau benar-benar tak mengingatku?" tanya Gevan sekali lagi.  "Hentikan Gevan, apa yang kau lakukan? Kau membuat dia tidak nyaman. Ayo Alea aku akan mengantarmu ke kelas," ketus Arga serta menarik tangan Alea.  "8 tahun l
Baca selengkapnya
Tersiksa dalam rindu sendirian
Sementara itu."Alea kemana si? Apa yang membuatnya begitu lama seperti itu?" gumam Agatha sambil berusaha untuk menelpon Alea.*Nomor yang anda tuju sedang tidak aktip atau berada di luar jangkauan*"Mana telpon nya tidak aktip lagi."Karna merasa khawatir, Agatha pun pergi ke toilet untuk menyusul Alea tapi, dia tidak ada disana."Apa ini? Apa dia pulang tanpa memberitahuku? Tapi tas nya masih bersamaku, tidak terjadi hal buruk padanya kan?" gumam Agatha yang semakin khawatir.Lalu dia melihat keramaian di jalan saat berdiri di dekat jendela belakang."Apa itu? Kenapa rame sekali?" tany Agatha dan langsung menghampiri keramaian itu.Agatha pun berlari keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi."Astaga malang sekali lihat darahnya, apakah dia akan selamat setelah kehilangan darah sebanyak itu?" teriak seorang wanita pa
Baca selengkapnya
Akhirnya aku bisa memeluknya
Arga dan Seila tercengang saat orang pertama yang Alea sebut saat sadar adalah nama Gevan.   "Apa ku bilang, dia terus menyebut nama Gevan, Aughh sebenarnya pelet apa yang pria itu berikan pada Alea," ketus Seila.   "Seila, bukankah seharusnya kita beritahu Gevan tentang ini?" ujar Arga.    "Apa maksudmu? Dia tidak ada urusannya dengan ini."    "Bagaimana tidak, bukankah kamu juga mendengarnya bahwa Alea terus memanggil nama Gevan?"    Seilapun terdiam dan meninggalkan ruangan.    "Seila kamu mau kemana?"    "Jangan ikuti aku, kamu jaga Alea." teriak Seila dan langsung lari menuju keluar.    ••••   Dengan tergesa-gesa Seila berjalan untuk mencari taxi sambil terus menelpon Gevan tapi tak kunjung mendapatkan jawaban juga. Tak menyerah, diapun mengirim pesan pada Ralia.
Baca selengkapnya
Hidupku yang terlanjur hina
"Oh iya bukannya sekarang waktunya Alea minum obat?" ucap Gevan.  "Iya kak."  "Sebentar ya kakak ambilkan obat dulu di dalem," ujar Gevan dan langsung masuk ke rumah sakit dan meninggalkan Alea si taman sambil duduk di atas kursi roda.  Dengan tenang Alea menunggu Gevan datang membawakannya obat lalu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya. Alea yang ketakukan berusaha untuk pergi dari sana namun.. "Ternyata benar kau Alea rupanya," ucap seorang pria yang baru saja turun dari mobil.  Alea yang tak bisa berlari itu hanya berusaha menjalankan kursi rodanya untuk menjauh dari sana namun pria itu berjalan dengan begitu cepat hingga bisa menggenggam kursi roda Alea. "Mau kemana kamu? Diam dulu lah, kita ngobrol dulu," ucap pria itu sambil tersenyum jahat.  *Alea melirik.  "Kamu? Mau apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status