Lahat ng Kabanata ng Jerat Kematian CEO Maut: Kabanata 41 - Kabanata 50
79 Kabanata
40. Pengakuan
 “Kau dengar? Jika dalam tiga hari Mr. Johann tidak mendapatkan Miss Rissa, dia akan memburu dan membunuhmu! Dan dia tidak hanya mengeluarkan ancaman kosong!” kata ayahnya lagi.Mr. Jona mulai terdengar habis kesabaran. Dia tak henti-hentinya berjalan bolak-balik di ujung telepon sambil menggigit bibirnya.Melvin terperangah. Dia tidak salah dengar kan? Ayahnya tadi benar-benar bilang Mr. Johann akan memburu dan membunuhnya? Dia tak mengira akan jadi seperti ini ...Tapi harusnya dia sudah tahu dan menduganya. Harusnya dia tahu orang macam apa Mr. Johann itu. Dia bukan orang yang bisa dianggap enteng. Dia tidak boleh bermain-main dengan orang seperti itu ...Rissa sepertinya menangkap ada yang tidak beres dari ekspresi Melvin maka dia akhirnya berkata.“Kenapa? Ada apa Pak?” tanyanya dengan cemas.Melvin menelan ludah. Haruskah dia memberi tahu Rissa? Tapi tentu saja dia tak boleh memberi tahu gadis i
Magbasa pa
41. Perasaan yang Tulus
Rissa terperangah. Apa? Apa yang barusan Pak Melvin katakan? Dia ... mencintaiku? Astaga!Melvin segera sadar apa yang barusan dikatakannya lalu dia membuang muka. Dia tak menoleh lagi pada Rissa.“Astaga, apa yang aku bilang barusan? Maafkan aku, Miss Rissa!”Dia segera tancap gas dan menjalankan mobil. Mobil segera menderu dalam kecepatan sedang. Melvin menutup matanya sejenak, seolah berusaha melupakan apa yang barusan dikatakannya pada Rissa. Tapi melihat usahanya, sepertinya itu sia-sia.Rissa menatap Melvin, yang berusaha keras untuk menjaga pandangan tetap di depan.“Pak Melvin ...” kata Rissa pelan. Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan padanya untuk membalas perkataannya barusan? Tolong aku tidak tahu harus bagaimana!Melvin tak memandangnya. Sepertinya dia menyesal atas apa yang sudah diucapkannya. Suasana segera terasa canggung. Rissa salah tingkah dan dia terus bergerak d
Magbasa pa
42. Rissa Diculik
 “Oh astaga, aku bisa gila rasanya.”Rissa tak bisa tidur. Berkali-kali dia membalikkan badannya dan mencoba untuk memejamkan mata, tapi otaknya seolah tak mau menurut. Dalam keheningan kamarnya, benaknya berputar-putar pada dua hal.Benaknya selalu dipenuhi oleh kata-kata Melvin dan senyum pria itu. Ternyata pria itu bisa menjadi romantis dan manis juga ...“Saya hanya mengutarakan apa yang saya rasakan saja. Saya tak membutuhkan jawaban. Saya berjanji akan selalu ada untuk Anda dan berusaha melindungi Anda. Anda bisa mempercayai saya untuk hal itu.”“Aargh! Kenapa aku tidak bisa lupa kata-kata itu?”Rissa akhirnya terduduk dan mengacak-acak rambutnya.“Aku selalu teringat kata-kata itu,” keluhnya frustasi. Dia merasa tak akan bisa tidur hari ini.  Dia tahu dalam hatinya dia terkesima dengan apa yang dikatakan oleh pria itu. Betapa tulus kedengarannya kata-ka
Magbasa pa
43. Rissa Ditawan
 “Grrr ....”Melvin menggeram. Dia tak menyangka ayahnya akan menemukannya! Bagaimana ayah menemukannaya?“Bagaimana ayah menemukanku?” tanyanya dengan penuh amarah membara.Ayahnya terkekeh.“Kau kira ayah tak bisa masuk ke kamarmu dan menemukan dokumen-dokumen properti yang kau miliki? Jangan bercanda, Nak!”Melvin segera terperangah. Harusnya dia bisa menduganya! Harusnya dia tahu ayahnya akan masuk ke kamarnya dan berusaha mencari tahu keberadaanya lewat surat-surat kepemilikan semua propertinya!Melvin merutuki kebodohannya. Harusnya surat-surat seperti itu tidak dia taruh di rumahnya. Rumahnya sangat tidak aman, dan sekarang hal itu terbukti. Ayahnya sendiri bisa masuk dengan leluasa ke dalam kamarnya.“Bisa-bisanya ayah masuk ke dalam kamarku!” geram Melvin.Ayahnya mendengus.“Kenapa kau kira ayah tak bisa masuk ke kamarmu? Itu rumah ayah! Ayah pu
Magbasa pa
44. Pertolongan yang Tiba-Tiba
“Sial,” rutuknya.Dia memandang ke sekelilingnya. Orang-orang Mr. Johann yang mengepungnya semakin dekat mendekatinya, seolah dia adalah mangsa empuk yang tak sabar untuk mereka lahap. Dan memang sekarang dia adalah mangsa empuk mereka ...Kemampuan bela dirinya terbatas, tapi demi menyelamatkan Rissa dia akan berusaha sekuat tenaga untuk melawan.Satu-persatu orang itu mulai mendekat dan melancarkan serangan. Melvin segera mengelak.“Hiyaaaa!” seorang lagi menggerakkan kakinya untuk menendangnya. Melvin langsung berkelit.Tapi dia tak mungkin menghindar terus. Dia juga tak mungkin melawan mereka terus seperti ini. Dia putus asa dan berharap ada keajaiban. Siapa tahu ada orang yang menolongnya ...Tapi sampai sekarang dia harus berusaha sendiri. Dia menendang balik orang yang tadi menyerangnya. Kena! Telak mengarah ke dada. Musuhnya segera mengerang dan melenguh kesakitan.“Sialan!” seru or
Magbasa pa
45. Melvin Ditawan
  “Cepat, Miss! Mumpung kondisi sedang kondusif!” seru lelaki itu pada Rissa lagi. “Percayalah pada saya!” Rissa menoleh memandang pada Melvin yang masih bertarung dengan orang-orang milik Mr. Johann. “Rissa! Pergilah nanti saya akan menyusulmu!” serunya di tengah-tengah perkelahian. Rissa mengangguk. Kata-kata Melvin meyakinkannya bahwa keputusan yang akan diambilnya tepat. Dia lalu mengikuti lelaki itu turun ke lantai bawah. Mereka segera pergi keluar, ke arah udara segar yang berhembus di sekeliling mereka. “Mari, kapal saya ada di sana!” seru si lelaki sambil menunjuk pelabuhan kecil yang ada di pulau itu. Rissa mengangguk lalu mengikuti lelaki itu. Rasanya dia berpacu dengan waktu saat dia berlari menuju pelabuhan. Seolah dia harus segera pergi selagi ada kesempatan. Mereka lalu melihat sebuah kapal feri kecil yang di atasnya ada orang yang sudah menunggu mereka. “Ayo Pak!” seru si lelaki yang
Magbasa pa
46. Rencana Mr. Johann
“TIDAAAKKK!!!” jerit Rissa. Dia tak mempercayai pendengarannya. Apa yang barusan didengarnya? Mr. Johann menawan Melvin? Berarti Melvin tidak bisa meloloskan diri darinya?Tapi ... orang-orang Trevis ... bukankah mereka datang untuk membantunya? Atau ... atau mereka semua sudah tumbang dan terkalahkan? Tapi itu tidak mungkin! Bagaimana bisa Melvin sampai ditawan oleh lelaki itu?“JANGAN BILANG BEGITU!!!” jerit Rissa lagi. Dia tak bisa menahan ketakutan teramat sangat yang mulai terbentuk dari dalam benaknya. Dia tak bisa membayangkan Melvin disekap lelaki itu. Laki-laki yang bisa melakukan banyak hal yang tidak diduganya ...Melvin bisa celaka di tangan lelaki itu!Semua orang langsung kaget mendengar teriakannya.“Ada apa Miss? Ada apa?” tanya Daniela segera. Dia menandang Rissa dengan tatapan ketakutan. Jujur, jeritan Rissa tadi begitu mengerikan. Seolah ada kabar sangat buruk yang diterimanya.“Si
Magbasa pa
47. Rencana Penyelamatan
 “Jangan sentuh Rissa!” seru Melvin dengan marah. Dia menggerakkan kursinya, ingin melepaskan dirinya tapi tak mampu. Dia hanya bisa menggoyangkan tubuhnya, tak lebih dari itu.“Atau aku akan ...” Dia tak meneruskan kata-katanya karena Mr. Johann segera memutusnya.“Akan apa?”“Apa yang bisa kau lakukan dalam keadaan terikat seperti itu hah?”“Menyelamatkan dirimu saja kau belum tentu bisa! Jika ya, maka kau tak akan ada di sini! Ha ha ha!” seru Mr. Johann dengan puas. Dia menatap Melvin dengan tatapan merendahkan. Mata hitamnya seolah mengebor mata Melvin. Melvin menelan ludah. Mata Mr. Johann benar-benar menyeramkan! Sudah berapa lama dia hidup, sampai matanya bisa menjadi hitam sepenuhnya seperti itu? Pastilah sudah ada beratus jiwa yang dia teguk darahnya! Bahkan mungkin ribuan!Tapi bukan itu yang menjadi fokus utamanya sekarang. Mr. Johann hendak mencari Rissa! Dan dia y
Magbasa pa
48. Pertempuran
 “Kau memang tak pernah peduli padanya!”“Coba beri tahu aku, apakah kau pernah mengatakan bahwa kau sayang padanya?”“Dia selalu jadi yang nomor dua bagimu!”Jeritan Claudia Wirawan bergaung ke sekeliling ruangan. Dia sedang berada di meja makan, dan tampak geram. Makanannya terlupakan. Pelayan di sekeliling mereka buru-buru pergi begitu nada suaranya mulai naik.“Aku sudah merasa sejak lama bahwa kau selalu menganakemaskan Aidan dan tidak begitu peduli pada Melvin dan Daniela!” serangnya lagi.“Sudah sejak mereka berdua kecil kau seperti itu!”“Ternyata dugaanku memang benar! Kau benar-benar keterlaluan kali ini!”Mr. Jona tertunduk, tidak berani membantah istrinya. Dia tahu dia salah, makanya dia tidak bisa membalas kata-kata istrinya. Dalam hati dia berusaha menahan diri untuk tidak mengeluarkan satu kata pun, karena takut akan semakin memancing k
Magbasa pa
49. Kematian
“TIDAAAKKK!!! JANGAN DEKATI AKU!!!”Rissa menjerit lalu langsung jatuh ke pasir. Dia memandang Mr. Johann yang sedang berdiri di depannya dengan ngeri. Pria itu menyeringai memandangnya. Seolah dia gembira menemukan Rissa lagi.Rissa menoleh ke sekelilingnya. Mana Melvin? Apakah Mr. Johann berhasil melumpuhknnya?Tidaaak! seru Rissa dalam hati ketika memikirkan hal itu. Melvin tak mungkin mati di tangan Mr. Johann, tidak!!!“Kau pikir kau bisa pergi dariku?” tanya Mr. Johann dengan suara selicin ular.“Kau pikir kau bisa bersembunyi dariku?”Dia menggeram lalu menarik tangan Rissa dan menyeretnya di sepanjang pantai. Rissa mulai berontak dengan sekuat tenaga.“Lepaskan aku! Lepaskan!” serunya histeris.Mr. Johann menyentakkan tangannya dengan keras sampai-sampai Rissa merasa tangannya akan copot.“DIAM! Kau seharusnya menyerah saja!” serunya berang.
Magbasa pa
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status