All Chapters of Balikan Dengan Mantan: Chapter 51 - Chapter 60
84 Chapters
Balikan, yuk!
Axel mengernyit kala melihat Savira juga Sam berdiri di depan pintu ruangannya, dia menatap tajam pada dua orang itu, yang mengobrol tanpa sadar dengan keberadaannya. Karena kesal kedua bawahannya itu tak sadar dengan kedatangannya, Axel pun berdeham. "Ekhem...." Savira juga Sam refleks menoleh, Sam langsung menggaruk tengkuknya karena kedapatan tengah mengobrol berdua dengan Savira oleh atasan mereka. Satu perusahaan sudah tahu kalau Axel mencintai Savira, itu sudah rahasia umum di kalangan karyawan di perusahaan. Sam pun tersenyum, tak enak hati pada Axel yang kini sudah melotot padanya. Tak ingin membuat Axel meledak karena melihatnya bersama Savira, Sam memilih pamit ke ruangannya. "Masuk ke ruangan saya," perintah Axel tak boleh dibantah. Savira mencibir, mau atasannya itu apa sih? "Mau apa, Pak?" "Mau makan kamu kalo boleh," ketus A
Read more
Cantik Menurut Axel
Mata Savira berbinar melihat foto yang di-posting model idolanya di akun Instagram si empunya foto. Wajah yang cantik, tubuh ramping, dan kulit yang eksotis membuat Savira juga ingin seperti itu.Wanita itu membayangkan jika dia yang jadi model tersebut.Ugh, kalau dia jadi model, pasti banyak pria yang mengejar-ngejarnya.Sesekali Savira akan tertawa kala membayangkan semua itu. Rasanya benar-benar menyenangkan hingga Savira sampai tak sadar dengan keberadaan Axel yang sudah masuk ke dalam ruangan."Savira," panggil Axel sama sekali tidak ditanggapi Savira."Savira."Lagi, Axel memanggil Savira dan lagi-lagi tak ditanggapi wanita itu, Savira malah sibuk dengan ponselnya.Kesal karena Savira tak menanggapinya, Axel menghampiri Savira, mengutik dahi wanita itu hingga mengaduh kesakitan. Mendapatkan tatapan tajam dari Savira tak membuat Axel marah, pria itu tetap santai-santai saja."Apa-apaan sih, Pak?" Protes Savira tak terima
Read more
Yang Kuat, Ya?
"Savira," panggil Axel.Savira yang tengah sibuk dengan ponselnya cuma bergumam dan Axel tak mempermasalahkan itu. Bagi Axel, itu lebih baik karena nantinya pertanyaan dia selanjutnya akan membuat wanita itu terkejut."Boleh saya tanya sesuatu sama kamu?" Tanya Axel meminta izin.Sebenarnya dia bisa saja langsung bertanya tanpa perlu izin dengan Savira, tapi kalau dia main langsung tanya saja, dapat dipastikan, Savira akan marah padanya."Mau tanya apa?"Savira tak langsung mengizinkan tapi malah balik bertanya, membuat Axel berdecak kesal."Kamu hanya perlu jawab boleh atau tidak, kok rempong banget sih?" Kata Axel ketus."Ya kalau Bapak nanya tentang perasaan saya, saya bakal jawab gak boleh, tapi kalau Bapak mau tanya tentang lainnya saya bakal jawab boleh," tutur Savira.Wanita itu sebenarnya takut Axel bertanya tentang perasaannya, takut Axel tahu bagaimana perasaannya saat ini. Dia bisa-bisa akan dipermalukan pria itu dan
Read more
Membaca Doa Tidur Bersama
Axel tiba di kantor dengan bawah mata yang hitam, menandakan kalau pria itu tak tidur semalam. Matanya bahkan memerah. Berapa karyawan yang dia lewati hanya tersenyum, tak berani menyapa Axel padahal Axel tidak sedang marah. Mereka berpikir kalau Axel memiliki banyak pikiran.Pria itu tak tidur semalam karena terus terpikir dengan perlakuannya dengan Savira kemarin, di mana dia yang mencium kening Savira.Ah, itu malah membuat Axek terngiang-ngiang sampai tak bisa tidur. Bodoh sekali dia, kenapa tidak izin dulu? Dapat dipastikan kalau Savira marah atau mungkin tak ingin bertemu dengannya. Huh, semoga saja Savira tak benar-benar marah padanya.Sesampainya di ruangannya, Axel mendapati Savira yang tengah merapikan kertas-kertas di mejanya. Apa dia datang lebih awal dari biasanya?Tak tahu harus berkata apa, Axel memilih berdeham agar Savira menyadari keberadaannya."Ekhem...."Savira menoleh, tapi kembali mengalihkan pandangannya ke arah semul
Read more
98% Suka Kamu
Hari Minggu dijadikan setiap orang untuk me time atau quality time bersama keluarga. Savira niatnya mau me time karena hari ini adalah hari Minggu, dia juga berniat ingin merapikan serta merawat taman di belakang rumahnya yang beberapa bunganya sudah layu bahkan ada yang sudah mati, juga ingin menanamkan bunga yang baru lagi. Tapi sepertinya semua tak akan berjalan lancar saat dia melihat kedatangan Axel di rumahnya. Pria itu membawa banyak camilan untuk Raka, ada cake juga, bahkan Axel membeli black forest. Sambil tersenyum lebar, Axel tak peduli kalau Savira marah, dia langsung masuk saja ke dalam rumah, memanggil anaknya yang ternyata sedang menonton TV. Savira mendesis, wanita itu meletakkan pot di tanah, ikut masuk ke dalam menyusul Axel. "Raka, Papa bawain kamu cake nih," kata Axel saat dia sudah di dalam. Raka yang mendengar suara papanya pun menoleh, dia melihat paper bag yang dipegang Axel.
Read more
Curhat
"Iya, Pak, saya lagi mau berangkat ini," kata Savira pada orang di seberang sana. Ponselnya diapit antara pundak juga rahangnya, sementara tangannya sibuk mengunci pintu rumah. Hari ini Axel begitu cepat ke kantor, biasanya pria itu sampai di kantor satu jam setelah Savira sampai, bahkan bisanya semua meja juga ruangan pria itu sudah rapi dia baru datang. Tapi... Hari ini beda, Axel datang lebih awal dan meneleponnya. Huh, harusnya semalam dia tidak mengizinkan Axel menginap di rumahnya kalau ujung-ujungnya Axel berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Tadi Savira membangunkan Axel saat adzan di masjid berkumandang, dia menyuruh Axel untuk pulang dan shalat di rumah pria itu. Tidak mungkin Axel shalat dengan baju yang kotor. "Jangan lama," balas Axel di sana. Savira berdecak kesal. "Saya ke kantor itu bawa motor, pastinya nanti di jalan juga macet, ditambah lagi
Read more
Maunya Kamu
Savira tertawa melihat salah satu video di aplikasi Tik Tok, video chat orang-orang  diiringi dengan lagu yang membuatnya tak henti-hentinya tertawa. Wanita itu ingat, bagaimana kalau dia mencoba itu pada Axel? Tidak mungkin pria itu tidak tahu, mengingat di ponsel pria itu juga ada aplikasi Tik Tok. Kenapa Savira tahu? Savira penah tak sengaja melihat ponsel Axel dalam keadaan terbuka dan melihat aplikasi Tik Tok di ponsel Axel. Savira pun membuka aplikasi pesan di ponselnya, membuka room chat antara dirinya dan Axel. Savira : Ada babi Axel : ? Ternyata Axel masih belum mengerti, Savira tertawa. Ah, wanita itu jadi membayangkan bagaimana kalau seandainya dia buatkan video kemudian di-upload di Tik Tok dan video mereka viral. Savira : Ada babi Axel : Kenapa sih? Kamu kesambet apa dari tadi chat ada babi ada babi 
Read more
Peraturan Baru
Jam istirahat waktunya makan siang juga shalat, di perusahaan Axel memiliki peraturan semua karyawan yang muslim wajib shalat ketika waktunya tiba dan waktu shalat itu masih beberapa menit lagi. Kantin kantor tengah ramai, bukan ramai karena karyawan yang makan. Kantin biasanya memang ramai, tapi tak seramai ini. Penyebab keramaian kantin itu karena Reza yang kini berlutut di hadapan Savira, disaksikan oleh semua karyawan kantor. Axel yang baru saja tiba di kantin mengernyit heran, melihat begitu banyak kerumunan di tengah-tengah kantin, berbentuk bulat mengelilingi sesuatu. Axel pun mendekat, melihat penyebab semua karyawannya berkerumun. Beberapa karyawan yang menyadari kedatangan pria itu menyingkir, memberikan Axel jalan untuk melihat. Sudah merupakan rahasia umum kalau Axel menyukai Savira, semua karyawan tahu itu, mengingat bagaimana sikap Axel pada Savira yang selalu manis. Tubuh Axel mematung
Read more
Axel Berubah
Savira terheran-heran melihat banyaknya karyawan berhenti di mading kantor, berkerumun di sana melihat pada mading kantor. Ada apa ini? Savira pun yang penasaran mulai melangkah menuju mading kantor, barangkali ada pengumuman baru. Mungkinkah pengumuman cuti? Kalau itu benar, Savira sangat bahagia. Ketika Savira telah sampai di kerumunan melihat mading, semau mata tertuju padanya. Ada yang menatapnya sinis dan ada pulang yang menatapnya kasihan. "Huh, udah dikasih hati sama pak Axel eh malah kepincut sama yang lain." Savira tak peduli dengan perkataan salah satu karyawan itu, dia memilih melihat mading dibandingkan memasukkan perkataan karyawan itu dalam hati. "Kasihan sih sama pak Axel, di-php-in." Savira benar-benar tak peduli, atau bukan tak peduli, dia tak tahu siapa yang dimaksud mereka. Ketika wanita itu melihat isi pengumuman di ma
Read more
Raka Takut
Mengingat sang papa yang begitu aneh hari ini, Raka memilih bersama neneknya dibandingkan bersama papanya, takut jika nanti dia malah kena marah karena anak kecil itu sama sekali belum pernah melihat Axel seaneh itu. Raka menusuk-nusuk pundak Jeslyn dengan jarinya, membuat Jeslyn yang tengah sibuk dengan ponselnya langsung menoleh. "Kenapa, Sayang?" Tanya Jeslyn lembut. "Papa lagi ada masalah, yah?" Pertanyaan Raka tak dijawab, tetapi Jeslyn mengernyit heran mendengar pertanyaan Raka. Setahunya Axel tak ada masalah di perusahaan, dengan Savira pun juga adem ayem saja, mengingat Savira tadi sore ke rumah mereka bahkan mengobrol bersama dengannya. "Kenapa emangnya?" Raka menengok ke belakang, melihat papanya yang duduk sendiri di meja makan, bahkan melamun. Fix, papanya sedang ada masalah, Raka tahu itu. "Papa aneh, mukanya seram, Raka taku
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status