All Chapters of WHO?: Chapter 51 - Chapter 60
100 Chapters
Hal Yang Tak Terbayangkan
RUMAH AERA  “Apa yang dia lakukan di kamar mandi kamarnya James?” Tanya Aaron melontarkan pertanyaan ke Boem Jin.“Entahlah, kita tidak memasang kamera pengintai disana. Jadi aku tidak bisa memeriksanya.”“Ada rekaman lain?” Kini Aera yang bertanya.“Tidak ada, hingga saat ini hanya ini yang aku punya.” Jawab Boem Jin.“Kalo gitu, ayok liat rekaman terbaru yang sekarang.” Ajak Aera ke Boem Jin dan Aaron“Oh iya, mari kita liat lagi ngapain target kita sekarang.” Ucap Boem Jin sambil mengutak atik komputernya hingga muncul rekaman kamera pengintai yang dipasang dalam rumah James.“Kok sepi, James belum balik apa ya?” Tanya Aaron sambil melihat layar computer yang menampilkan rekaman ruangan unit apartemen James yang sepi.“Bisa jadi yang.” Jawab Aera menimpali pertanyaan kekasihnya itu.“Yau
Read more
Jasad James
Setelah memutuskan untuk melihat James ke unit apartemennya secara langsung, Dimas, Aaron dan Aera langsung beranjak dari kantin dan langsung meluncur ke kediaman teman mereka yang tidak ada kabar dari kemarin hingga hari ini.Butuh waktu tiga puluh menit untuk mereka sampai di kompleks apartemen mewah yang ditempati James. Sesampainya mereka di basemant apartemen, Aaron dan Dimas langsung memarkirkan mobilnya bersebelahan dengan mobil milik James yang memang benar sedang ada ditempat.“Mobil nya bener nih ada disini.” Ucap Aera saat mereka sudah keluar dari mobil masing-masing.“Iya, kayanya emang kagak keluar seharian dia dari kemaren.” Jawab Dimas menimpali perkataan Aera tadi.“Yaudah yuk langsung ke atas aja.” Ajak Aera yang sudah menarik lengan kekasihnya itu.Aaron dan Dimas mengikuti Aera yang memimpin jalan menuju lift. Mereka memencet tombol lantai yang akan mereka tuju. Setelah lima menit dalam lift, a
Read more
Jasad James (2)
Setelah mereka keluar dari unit apartemen James, Aaron dengan sigap menelfon Boem Jin melalui ponsel kekasihnya sebelum mereka kembali ke mobil mereka. Aaron meminta Boem Jin untuk datang ke apartemen James dan akan menceritakan apa yang terjadi ketika Boem Jin sudah sampai. Selesai mengabarkan Boem Jin, Aaron langsung mengajak Aera dan Dimas untuk kembali ke mobil mereka sambil menunggu kepolisian datang memeriksa TKP.Sedangkan unit apartemen James akan diurus oleh petugas keamanan apartemen sampai pihak polisi tiba dilokasi.Kini Aera masih terduduk lemas dengan pandangan kosong dikursi penumpang dalam mobil Aaron. Sedangkan Dimas dan Aaron hanya terdiam dikursi kemudi dan kursi belakang.Mereka bertiga masih tidak percaya dengan kejadian hari ini, karna mereka masih melihat James baik-baik saja kemarin. Tapi hari ini? Bahkan wajah dan tubuhnya saja sudah terpotong-potong dan tidak bisa dikenali lagi karna darah yang sudah melumuri seluruh ruangan dan potonga
Read more
UGD
“Kapan kamu masuk kedalam ruangan itu?” Tanya detektif Aldi lagi ke Aera.“Sudah lumayan lama, saya tidak ingat jelasnya kapan. Yang jelas, saya masuk keruang rahasia milik James saat saya mulai curiga kalo ada yang aneh dengan James.”“Bisa kamu ikut saya kedalam untuk memeriksa ruangan itu?”Aera menatap Aaron untuk meminta persetujuan dan meyakinkan dirinya untuk memasuki unit apartemen temannya itu lagi.Dengan mantap, Aaron menganggukkan kepala dan meyakini Aera bahwa tidak apa-apa untuk memberitahukan soal ruang rahasia itu ke pihak kepolisian.Akhirnya, dengan mantap Aera menganggukkan kepala untuk ikut detektif Aldi masuk kembali kedalam unit apartemen James.“Oke, kalau begitu saya dan Aera akan kembali lagi keatas untuk memeriksa ruang rahasia yang pernah ia liat.” Ucap detektif Aldi.“Baik pak,” jawab Boem Jin, Aaron dan Dimas dengan serempak.Mereka tetap m
Read more
Rumah Dinas Kedubes
Mama Aera terlihat terburu-buru dan berlari menuju UGD dari area parkiran rumah sakit. Saat dikabarkan oleh Boem Jin kalau Aera harus dirawat di UGD semalaman, mama dan papa Aera langsung bergegas menghampiri anak satu-satunya itu dengan perasaan yang was-was dan khawatir.Mama dan papa Aera belum tau permasalahan yang sebenarnya, jadi Boem Jin dan yang lain berniat akan menceritakannya saat mereka sudah sampai di rumah sakit.“Boem Jin-aaa…. Gimana keadaan Aera?” Tanya mama Aera dengan ter-engah-engah saat sudah sampai di UGD.“O! Imo, geuneun gwaenchanh-a.” Jawab Boem Jin yang masih setia menunggu Aera dengan Aaron dan Dimas.“Kenapa Aera bisa sampe kaya gini?” Kini papa Aera yang buka suara dan bertanya ke tiga laki-laki yang menjaga anak sulungnya itu.Semua orang yang ditanya seperti itu dengan papanya Aera saling berpandangan dan bingung harus memulai dari mana.“Ada apa Aaron?” Ta
Read more
Ruang Jenazah
Orang tua James yang sudah diceritakan detail kejadiannya membuat mama James masih terbaring diranjang berukuran king size didalam kamarnya.Sedangkan papa James ikut dengan detektif Aldi serta dua rekannya menuju apartemen James untuk melihat situasi dan kondisi tempat tinggal putranya. Jasad tubuh James sudah dibawa ke rumah sakit bhayangkara, dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pembunuhan yang terjadi.“Disini jasad James ditemukan oleh teman-temannya pak,” Jelas detektif Aldi.“Ba… bagaimana bisa ini?...” Ucap papa James yang tak percaya dengan kondisi kamar mandi didalam kamar putranya itu, “apa ini?” Tanyanya lagi sambil menuju ke alat besar yang ada dipojok kamar mandi.“Itu alat yang digunakan pelaku untuk memotong tubuh korban. James diikat dengan kawat panjang yang terhubung dengan alat ini, dan ketika alat ini dihidupkan, kawat itu akan tegulung dan otomatis akan memotong apa saja
Read more
Analogi Boem Jin
Aera kini sudah dipulangkan dari rumah sakit dan kembali beristirahat di rumahnya. Keadaannyapun sudah semakin pulih setelah tiga hari menjalani rawat inap.Sekarang, Aera beserta keluarganya tengah berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV. Semua orang terlihat sangat menikmati acara komedi yang sedang mereka tonton, kecuali Aera.Fikirannya yang sedang tidak bersama dirinya kini terus bergelayut memikirkan kejadian kematian Gabriel dan James. Kedua temannya telah meninggal dengan keadaan yang menjanggal dan tragis.Bahkan, kedua orang tuanya tidak tau kejadian sebenernya yang selama ini ia tutupi. Target utama Aera pun sudah tidak ada lagi karna James tiba-tiba harus kehilangan nyawanya dengan cara yang mengenaskan seperti kemarin.‘Apa yang harus aku lakukan?’ Kata hati Aera, ‘apa aku bilang aja ya sama papa dan mama buat minta bantuan’ fikirnya lagi. Aera terus berperang dengan fikirannya hingga panggilan Boem Jin yang sej
Read more
Alex is Coming Back
“Penjelasan Boem Jin masuk akal menurut papa. Jadi, mau kalian sekarang gimana?”“Aera gak tenang pa kalo kasus penculikan Aera sampe kematian Gabriel dan James gak ada titik terang siapa pelakunya.”“Sayang… mama tau kamu khawatir dan pengen mecahin kasus ini. Cuma, mama khawatir sama keadaan kamu nanti. Kamu kemarin diculik berminggu-minggu, bahkan kamu masih belum bisa lupa sama setiap kejadian yang kamu alami disana. Mama takut psikis kamu gak kuat sayang kalo penyelidikan ini terus kamu lanjutin.” Ucap mama yang sangat khawatir dengan putri satu-satunya itu.“Eomma al-a, tapi ma aku tetep pengen menyelesaikan kasus ini sampe tuntas. Aku mau orang yang ada dibalik semua ini bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ini bukan kejahatan yang main-main ma, bantuin Aera.. hmm?” Aera sudah terlihat sangat frustasi dengan keadaan yang membingungkan dirinya serta orang-orang terdekatnya. Aera merasa ingin meng
Read more
Firasat Alex
Alex dan Reynald kini tengah mempelajari kasus James yang baru saja terjadi. Terdapat beberapa keganjalan dari file rekaman kamera pengintai yang Boem Jin letakkan di dalam rumah James.“Kamu bisa liat potongan rekaman ini?” Tanya Alex ke Reynald.“Iya Sir, potongan vidionya terlalu jelas. Maybe, pelaku melakukannya dengan waktu yang sangat terburu-buru sehingga dia meninggalkan hasil yang bisa terlihat seperti ini.” Jawab Reynald menanggapi apa yang ditanyakan oleh Sirnya itu.“Yah, bisa jadi seperti itu.” Jawab Alex sambil menyudut rokoknya.“Jadi, mau dimulai dari mana Sir penyelidikan kita?” Tanya Reynald lagi ke Sirnya yang sedang melihat kearah luar jendela apartemen sahabatnya, Aaron.“Saya ngerasa dalang dari semua ini adalah orang yang kenal dekat dengan mereka, baik Gabriel, James, Aaron, Aera dan Dimas.”“Kenapa anda bisa berfikir seperti itu Sir?""Karna dar
Read more
Sedan Hitam
Pukul tujuh malam, Aaron jadi mengantarkan Reynald ke bandara untuk mengejar penerbangannya ke Amrik jam sembilan.Hanya Aaron seorang yang mengantarkan anak buah sahabatnya itu, sedangkan Alex sedang mengerjakan sesuatu diapartemen Aaron.Selama perjalanan, Aaron merasa seperti ada yang mengikuti mobilnya. Iapun mencoba melihat siapa yang mengikutinya dari spion kiri dan kanan.“Mobil siapa sih itu,” ucapnya bergumam pada diri sendiri. Aaron pun mencoba menambah kecepatan mobilnya untuk melihat mobil yang ia curigai benar mengikutinya atau hanya perasaannya.Setelah menambah kecepatan, mobil sedan berwarna hitam yang ada dibelakang mobilnya pun ikut menambah kecepatannya seakan-akan tidak ingin kehilangan jejak mobil Aaron.Karna yakin ada yang tidak beres, Aaron mencoba melihat plat mobil sedan yang mengikutinya dan langsung menghubungi Alex.Tuut tuutt tuuutttDengan kecepatan yang sudah melewati batas wajar Aaron terus
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status