Semua Bab GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Bab 201 - Bab 210
265 Bab
BAB 201
Tidak terhitung, ratusan atau bahkan sudah ribuan kali pukulanku coba menyerangnya. Tapi, tidak satupun dari seranganku yang berhasil mengenai dirinya. Sepertinya, semakin kuat diriku, semakin kuat pula harimau tersebut. Kalau begini terus, yang ada Aku bisa kehabisan tenaga duluan sebelum bisa menjatuhkannya.Pantas saja Ia sama sekali tidak menganggap kekuatanku, ternyata harimau tersebut kekuatannya masih jauh berada diatasku.Aku coba peruntungan dengan merubah pola seranganku yang sebelumnya membabi buta, sekarang lebih menahan diri. Sambil mencoba mencari celah kelemahan lawan.DegAku baru sadar satu hal, jika sosok harimau yang sedang kuhadapi saat ini ternyata juga mengalami perubahan. Sebelumnya Aku hanya terfokus pada mata merahnya, ternyata ada hal lain dari tubuhnya yang terlewatkan olehku, yaitu sinar keperakan yang seakan melingkupi dirinya. Apa itu artinya, Ia juga sedang menggunakan kekuatan puncaknya. Itu sebabnya, Ia dengan begitu entengnya mengatakan kalau Aku ta
Baca selengkapnya
BAB 202
Apa yang terjadi ?Perlahan tubuh harimau berbulu emas langsung gontai dan terjatuh ke tanah. Aku bisa merasakan amarah yang sangat luar biasa dari harimau berbulu emas."Bangsat! Rencana licik apa yang kalian lakukan ?" Teriak harimau berbulu emas murka.Sinar yang ada di atas luka bagian dada semakin membesar dan memenuhi seluruh tubuh harimau berbulu emas. Kekuatan itu begitu kuat dan menyilaukan.Sampai ketika sinar itu meredup kembali dan Aku sepenuhnya menjadi diriku kembali, dalam tubuhku yang sebenarnya.'Hah, apa yang sebenarnya terjadi ?'Aku tergagap sambil melihat seluruh tubuhku yang kini bertelanjang dada dan mengenakan celana selutut. Namun di dada sebelah kiriku tampak tato harimau berbentuk hologram, sehingga tidak akan kelihatan jelas kalau hanya melihatnya sekilas."Hukkk hukkkk.."Aku dikagetkan oleh suara batuk tidak jauh dariku. Dan betapa syoknya diriku saat melihat Kakek Adli lah yang sedang terbaring disana dengan kepala berdarah dan kondisi sekarat. Jadi itul
Baca selengkapnya
BAB 203
"Awan.. Nak Awan..."Angku Rahmad menyadarkan Awan dari lamunannya. Karena sekian lama, Awan tidak bergerak ketika menyiram bagian kepala sahabat seperjuangannya sekaligus mantan ketuanya itu, Adli Fikri. Rahmad tahu persis, Awanlah yang paling berduka saat itu sekaligus membuatnya larut dalam penyesalan dan rasa bersalah. Adli Fikri meninggal setelah bertarung dengannya semalam, sekaligus pengorbanan untuk Awan di masa depan.Para Seven Devil yang selama ini mengikuti dengan setia Adli Fikri, sudah tahu apa yang akan terjadi. Adli Fikri sudah menceritakan apa yang akan dilakukannya, tidak ada satupun dari mereka yang menentangnya. Yang bisa mereka lakukan adalah mendukung sepenuhnya keinginan mantan ketua mereka tersebut dan sekarang Ia dan mantan anggota Seven Devil lainnya bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan cucu mantan ketuanya itu.Awan sendiri hanya menjalani semua prosesi hari itu dengan tatapan datar, tidak ada setetespun air mata yang keluar dari matanya.Tidak ada k
Baca selengkapnya
BAB 204
Sementara itu, di kampungnya Awan mulai semakin ramai dengan para pelayat yang terus berdatangan dari luar. Baik itu kawan maupun lawan dari Datuk Adli yang dulunya dikenal sebagai jawara disana. Tapi semuanya tampak berduka dan ikut merasa kehilangan sosok berpengaruh tersebut.Lalu disusul dengan Joe berserta keluarganya yang diikuti oleh para mantan Seven Devil beserta ratusan anggota Klan Atmaja lainnya. Bersama mereka tampak Devi, muridnya Leviathan dan juga Neo.Kehadiran ratusan anggota Klan Atmaja yang berpakaian serba hitam, tak ayal membuat kaget para penduduk. Para penduduk disana juga kebanyakan para ahli silat, melihat dari pelayat yang baru datang tersebut, mereka bisa langsung tahu kalau tamu yang berkunjung tersebut bukanlah orang sembarangan melihat dari postur dan jalan mereka yang tegap.Salah seorang anak bahkan sempat berceletuk pada Ayahnya, "siapo mereka, Yah? pakaiannyo serba hitam."Sang Ayah bahkan langsung menyuruh anaknya diam, karena cemas dan takut menca
Baca selengkapnya
BAB 205
Kesedihan yang paling dalam bagi seorang pria adalah ketika kesedihan itu tidak lagi memeras air mata mereka.Kelvin mencium lembut kening istrinya untuk terakhir kalinya, Ia menumpahkan seluruh rasa cintanya untuk sang istri melalui ciuman tersebut. wanita yang telah dipilihnya namun tidak bisa bersama karena keluarga besarnya menolak Arini untuk masuk dalam keluarga mereka. Tidak peduli seberapa keras Kelvin berjuang, tetap saja keluarganya menolak Arini menjadi bagian dari keluarga mereka.Teringat kembali betapa tersiksanya mereka ketika dipaksa untuk berpisah, bahkan ketika Ia akhirnya jadi pimpinan utama di keluarga besar Sanjaya, masih saja banyak yang menentang hubungannya dengan Arini. Sampai-sampai Ia harus dengan dingin dan kejam menyingkirkan semua orang yang menentangnya. Namun pada akhirnya, mereka masih saja tidak bisa bersama. Arini sudah lebih dulu meninggalkannya di dunia ini."Sayang, ternyata kita masih saja tidak bisa bersama di dunia ini. Tunggu aku disana, Kita
Baca selengkapnya
BAB 206
Malam harinya, Aldo dan Fadil datang ke area pemakaman. Karena tahlilan yang di backup oleh Joe dan beberapa warga kampung sudah dimulai namun Awan tak kunjung kelihatan. Disamping itu, Nisa terus berulang kali mencecar mereka dan menanyakan keberadaan Awan. Mereka jelas juga khawatir dan juga sedih, tapi melihat Awan saat ini benar-benar sedang tidak ingin diganggu dan ingin menyendiri makanya mereka tidak berani mendekatinya. Tapi karena desakan Nisa terus menerus, membuat mereka mau tidak mau mencari keberadaan Awan dan menemaninya.Bagaimanapun Awan sudah lebih dari sekedar teman, mereka sudah seperti saudara. Senasib dan sepenanggungan.Dulu, ketika Awan dihina dan diolok ketika di sekolah, Aldo dan Fadil lah yang pasang badan untuk melindungi Awan.Ketika keduanya berurusan dengan pemuda di kampung lain karena Fadil yang dulu sempat naksir cewek di kampung tersebut, membuat pemuda kampung disana tidak senang dan menyerang mereka. Awan ikut bertarung bersama mereka untuk melawan
Baca selengkapnya
BAB 207
"Lalu apa pesan Nisa pada kalian ?"Perhatian Nisa membuat Awan terharu, betapa pedulinya gadis cantik berparas ayu itu padanya. Wanita yang menjadi cinta pertamanya dan mungkin hingga saat ini, namun karena perhatiannya teralihkan pada Renata selama ini, sehingga membuat Awan sempat terlupakan akan keberadaan Nisa. Walau nama itu sendiri masih bercokol kuat dalam hatinya."Hmn, Nisa sangat mengkhawatirkan dirimu kawan. Matanya sudah sembab karena menangis seharian ini." Kata Aldo dengan nada getir."Iya, bahkan mungkin ia belum makan sejak pagi tadi. Tidak peduli berapa kalipun kedua orang tuanya membujuk, dia selalu mengucap namamu. Dia akan makan kalau kamu sudah makan, begitu katanya." Kata Fadil menambahkan.CesssssSebuah perasaan lembut membelai perasaan Awan. Ia tersentuh dengan betapa besar kepedulian Nisa terhadap dirinya. Namun sebuah kalimat kakeknya, membuat wajahnya kembali muram,"Dengar, se-sebelum Kamu berhasil menguasai Gumara dan warisan Ayahmu.. Jauhilah orang-oran
Baca selengkapnya
BAB 208
Semalam ketika Awan memberitahu dua sahabatnya tentang niatnya yang hendak pergi paginya, mereka juga sempat mengingatkan, "Sebaiknya Kamu bicara dulu sama Nisa, Awan. Tidak ada siapapun yang lebih mengkhawatirkan dirimu, selain Nisa."Fadhil bahkan turut membenarkan dan menyarankan hal yang sama.Awan hanya bisa menghela nafas dalam dan mengangguk. Tapi kenyataan yang sebenarnya, Ia sangat dilema memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan pada Nisa.Pengalamannya dengan Renata dulu, membuatnya khawatir jika ucapannya justru akan menyakiti Nisa dan melukai gadis berparas ayu tersebut nantinya.Tepat disaat Ia memasukan pakaian terakhirnya ke dalam tas ranselnya, ada suara lembut mengucap salam dari pintu masuk.Aldo dan Fadhil tampak terkesiap begitu melihat siapa yang datang. Mereka langsung menatap Awan dengan wajah pucat.'Mampus, bisa kena murka Ibu Negara nih.' Pikir keduanya cemas.Siapa lagi, jika bukan Nisa yang datang saat itu.Nisa tidak bicara sepatah katapun ketika masuk
Baca selengkapnya
BAB 209
Semula Nisa menunggu Awan untuk bercerita padanya, seperti kebiasaan mereka dulu ketika masih sekolah dan mulai dekat semenjak peristiwa Awan menyelamatkan Nisa dari upaya jahat preman dari Kampung tetangga. Namun hal itu tak kunjung terjadi, sejak itu Nisa mulai memikirkan kemungkinan Awan belum mengajaknya bicara karena ada hubungan dengan dirinya."Nisa,.." Panggil Awan ragu."Ya, uda..." Nisa menjawab pelan dengan sedikit menghela nafas, mempersiapkan dirinya untuk mendengar apapun yang akan dikatakan oleh Awan padanya nanti.Melihat Nisa yang seperti sudah tahu tentang apa yang akan diucapkannya, sedikit membuat Awan ragu. Apakah Ia harus menyampaikannya atau harus menahan dan menyimpan untuk dirinya sendiri. Tapi kalau ia tidak bicara, justru akan membuat Nisa semakin bertanya-tanya tentang sikapnya dan sangat tidak bijak jika membuat Nisa dalam ketidakpastian, setelah gadis itu dulu menyampaikan perasaannya.Awan belum menjawab suratnya itu sama sekali, ketika sudah ada kesemp
Baca selengkapnya
BAB 210
"Awan, mobilnya sudah siap. Malah melamun!" Teguran Aldo menyadarkan Awan yang masih saja terpaku dan seolah-olah masih bermimpi. Apa benar Ia tadi bicara dengan Annisa yang dikenalnya selama ini ? Niatnya ingin mengakhiri, justru yang terjadi malah Awan disudutkan dengan janjinya sendiri waktu Nisa mengantarnya ke Bandara dulu.Itu artinya Ia memiliki hutang janji pada Annisa."Ada masalah apa Sob ?" Tanya Fadhil yang melihat Awan terdiam cukup lama tak bereaksi apa-apa ketika dipanggilnya.Melihat ekspresi Nisa yang terlihat seperti orang sedang bahagia ketika keluar dari rumah, mereka justru mengira jika masalah antara Awan dan Nisa sudah terselesaikan. Justru yang terjadi, keduanya malah jadi terheran-heran sendiri begitu mendapati ekspresi kebalikan pada Awan yang justru tampak muram dan gelisah."Ah tidak ada. Yuk berangkat."'Apa yang sebenarnya yang terjadi antara Awan dan Nisa?' pikir keduanya heran.Saat diatas mobil dalam perjalanan ke Bandara, Awan menghubungi sebuah nomo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
27
DMCA.com Protection Status