Lahat ng Kabanata ng GANTENG-GANTENG ANAK PEMBANTU: Kabanata 241 - Kabanata 250
265 Kabanata
BAB 241
Mereka melanjutkan dengan berbicara ringan tentang hal-hal umum sebelum Kelvin memberikan sebuah kunci berbentuk kartu pada Awan."Apa ini Ayah?" Tanya Awan bingung. Ia tahu itu adalah kunci apartemen, karena di balik kartu jelas tertulis President Suite of Emmeral Apartment.Ayahnya tersenyum hangat, "Sudah saatnya kamu memiliki hunian sendiri, Nak. Kamu tidak mungkin selamanya tinggal di Villa sebelumnya."Ketika Kelvin mengucapkan itu, Stefen tersenyum masam dengan wajah bersalah. Karena Ia tahu, dialah alasan Awan tidak bisa tinggal disana setelah dia menghancurkan Villa itu sebelumnya."Sepupu, maafkan Aku untuk villamu. Aku bisa menggantinya jauh lebih baik dari sebelumnya." Ujar Stefen sambil menunduk, tidak berani menatap Awan."Sudahlah, tidak apa-apa. Lagian Ayah sudah menggantinya dengan lebih baik." Kata Awan santai sambil melambaikan kunci apartemennya. Stefen sudah menunjukan ketulusannya, jadi Awan pun bersikap bijak dengan tidak lagi menyalahkan Stefen atas apa yang t
Magbasa pa
BAB 242
Saat berada ditempat parkir, Awan dikejutkan dengan mobil apa yang dihadiahkan Ayahnya untuknya. Audi A8L, mahalkah? Awan belum tahu berapa harganya, tapi yang jelas mobil itu terlihat sangat mewah dan berkelas.Lana dan Xynthia bahkan sampai berebut untuk mengendarainya untuk mengantar Awan, tapi begitu Awan mengatakan kalau mereka tidak bisa ke apartemennya seperti apa yang dikatakan Ayahnya, membuat dua dara cantik tersebut langsung merengut. Tapi, Awan menjanjikan jika mereka bisa main ke apartemennya kapanpun mereka mau, yang membuat senyum cantik mereka kembali merekah.Awan tidak ingin mengambil jatah istirahat lebih dari seharusnya, 6 bulan Ia telah ditempa latihan berat yang tidak bisa dibayangkan oleh siapapun. Pelatihan itu telah membuatnya menjadi pria yang lebih tenang namun mematikan.Karena itu juga, Awan beranggapan bahwa Ia harus lebih keras pada dirinya sendiri, jika tidak dunia akan jauh lebih keras memperlakukan dirinya. Pagi-pagi sekali Ia sudah siap dengan set
Magbasa pa
BAB 243
Saat semua orang sudah pergi dan hanya menyisakan Zack dan Awan.Awan melihat sebuah papan catur milik Zack yang biasa dipakai untuk mengisi waktu luang, "Bagaimana kalau kita main catur untuk mengisi waktu paman?"Zack tertawa, "Kenapa tidak? Kuharap skill caturmu sebaik kejeniusanmu dalam mengatur strategi perusahaan.""Oke, mari kita lihat." Zack ternyata juga ahli dalam permainan catur, keduanya bersaing alot dalam adu strategi. Bergantian mereka menghabiskan setiap pion di area lawan masing-masing. Zack yang kaya pengalaman dan strategi berhasil memojokan langkah Awan dengan hanya menyisakan Queen dan King sebagai bidak terakhir.Saat Zack merasa sudah sangat yakin dengan langkahnya dengan mematikan langkah terakhir Bidak Queen Awan dan melupakan pergerakan bidak lainnya, King yang hanya memainkan gerakan 1 kotak dan tidak seharusnya menjadi ancaman, sampai Awan menutup langkah terakhir Zack, "Skak Mat."Kejutan Awan membuat Zack melongo dan tak percaya, karena semula Ia terlalu
Magbasa pa
BAB 244
Tanpa terasa waktu sebulan begitu cepat berlalu, Awan begitu mencurahkan seluruh waktunya untuk perkembangan perusahaan barunya. Ia tidak lagi perlu mengecek hp-nya setiap waktu untuk mengabari seseorang. Ia sudah sampai pada titik dimana Ia tidak lagi mempedulikan jika perhatiannya akan mendapat balasan lagi dari wanita yang dirindukannya itu.Hampir tidak ada waktu baginya untuk bersantai, semua perhatian dan tenaganya difokuskan untuk kemajuan perusahaan dan malamnya Ia sibuk latihan untuk meningkatkan fisik dan bathinnya. Bahkan setelah Stefen kembali dari Singapura, Awan semakin tenggelam dengan kesibukannya. Kerja keras dan strategi yang diterapkannya menampakan hasil dengan grafik perkembangan perusahaan yang sudah mulai stabil dan bahkan mulai bergerak kearah yang lebih positif, itu membuat Awan semakin bersemangat untuk terus maju.Suatu sore, Stefen baru melangkah pulang ketika setelah selesai mengerjakan pekerjaannya. Saat Ia melewati ruangan Awan, Ia terkejut ketika melih
Magbasa pa
BAB 245
Sudah tidak heran jika banyak orang kaya punya wanita simpanan lebih dari satu dan bahkan banyak berita tentang perselingkuhan yang dilakukan para pejabat dan orang kaya. Jadi sudah tidak heran lagi dengan perilaku seperti itu, tapi melihat wanita yang masih perawan diperjual belikan secara langsung seperti ini. Entah kenapa, bathin Awan begitu sulit menerimanya. Sekali lagi Awan melihat wanita yang ada dalam layar, wajah wanita itu begitu polos dan tampak ada ketakutan diwajahnya. Tampaknya Ia adalah wanita baik-baik."Apa mereka bagian dari perdagangan manusia?" Tanya Awan gusar. Jika seperti itu keadaannya, maka Ia harus menyelamatkan mereka. Tidak mungkin Ia membiarkan perdagangan manusia terjadi begitu saja dihadapannya, apalagi sekarang Ia berada dalam ruangan yang seakan ikut terlibat dalam praktek perdagangan paling kejam ini."Tentu saja tidak.""Brother, ini sama sekali tidak sama dengan kasus human traficking seperti yang kamu duga. Kebanyakan dari mereka, ada yang menawa
Magbasa pa
BAB 246
1 Milyar untuk seorang wanita merupakan pemborosan yang tidak perlu. Bahkan Alber pun tidak lagi punya niat untuk menaikan penawarannya. Ia terpaksa memuaskan diri dengan satu gadis yang telah dimenangkannya sebelum ini.Awan pun memenangkan gadis terakhir. Tapi tetap ada rasa tidak puas dalam dirinya, ada kemarahan yang tidak bisa diungkapkannya dengan kata-kata."Ada apa sepupu? Sepertinya kamu tidak puas telah memenangkan gadis cantik itu?" "Tolong antar Aku menemui pemilik tempat ini." Ucap Awan dingin.Melihat ekspresi Awan yang berbeda seperti sebelumnya, membuat Stefen teringat dengan ekspresi yang sama ketika Awan menyambanginya setengah tahun yang lalu ketika memberinya pelajaran. Itu membuat Stefen gelisah dan buru-buru mengingatkan saudaranya sepupunya tersebut, "Jangan bilang kalau kamu ingin mencari gara-gara dengan pemilik tempat ini, sepupu?""Hmn, kamu sudah bisa membaca niatku, Stef." Komentar Awan dingin.Ucapan Awan semakin membuat Stefen gelisah, "Bro, sebaiknya
Magbasa pa
BAB 247
Tapi, Lilith itu seperti ular. Ia tidak ingin sepupunya yang masih terlihat polos itu sampai tunduk dan dikendalikan oleh Lilith nantinya. Tapi, Awan yang diliriknya, berdiri tak acuh dan tidak menanggapi isyarat kecemasannya sama sekali."Bro, kamu gak serius kan? Lilith itu bagai ular, dia bisa menggigitmu nanti dengan bisanya." Bisik Stefen cemas."Tenang saja! Aku tahu apa yang kulakukan." Balas Awan cuek."Ah, tuan muda. Aku sudah cukup tua untuk tuan muda." Lilith seperti jinak-jinak merpati, didalam hatinya Ia berteriak senang karena bisa membuat tuan muda Sanjaya yang ganteng tersebut terperangkap dalam pesonanya."Bisakah?" Tanya Awan dengan tatapan mata seakan berharap dan ingin melahap mentah-mentah Lilith, membuat Madam seksi penguasa Rosemary Club tersebut melonjak senang.Ia cepat-cepat memerintahkan para pengawalnya untuk keluar, "Kalian tunggu saya diluar." Perintah Lilith. Lalu melirik Stefen, tapi tidak berani menyuruh Stefen keluar seperti Ia menyuruh para pengawaln
Magbasa pa
BAB 248
Seorang gadis cantik baru saja terbagun dari tidurnya, Ia tampak kaget dan syok begitu mendapati dirinya terbaring diatas sebuah kasur mewah, namun tubuh indahnya masih tertutupi oleh lingerie tipis yang terakhir kali dikenakannya.Semua bayangan ketika Ia tampil dalam ruangan kembali berputar dalam benaknya. Ia tidak pernah semalu itu dalam hidupnya. Ketika Ia tampil dalam sebuah ruangan, hanya mengenakan pakaian tipis dan mempertontonkan semua anggota tubuhnya.Walau tidak tampil secara langsung didepan orang-orang, tapi ada kamera didepannya. Dari sana Ia sudah bisa tahu jika ada banyak mata yang sedang melihat tubuh terbukanya. Harga dirinya benar-benar hancur, Ia sadar jika saat itu Ia sedang dijual secara live. Meskipun Ia sadar sedang dijual, Ia tidak memiliki pilihan untuk menolak atau bahkan melawan. Itu karena hidupnya saat ini dimiliki sepenuhnya oleh sebuah sindikat kuat. Ia hanya seorang gadis biasa yang yang telah dijual oleh keluarganya, usianya pun bahkan baru masuk 1
Magbasa pa
BAB 249
Mikha masih ingat dengan sangat jelas, perjumpaan pertama dirinya dengan Awan yaitu ketika Renata membawa Awan ke sekolah. Sayangnya, cowok ganteng tersebut adalah kekasih sahabatnya. Itu pula yang menjadi salah satu alasan kecemburuan Mikha terhadap Renata. Ia kagum dan tertarik dengan Awan pertama kali, tapi begitu tahu kalau Awan adalah kekasih Renata membuat bara kecemburuan tumbuh dalam hati Mikha. Walau diluaran Mikha dan Renata adalah sahabat, tapi ada kecemburuan tidak sehat dalam diri Mikha saat itu. Ia cemburu melihat Renata yang selalu dinaungi keberuntungan, sementara dia tidak pernah beruntung dalam hidupnya. Untuk alasan yang sama, Ia sampai tega memfitnah Awan saat itu.Siapa yang menyangka, cowok yang telah difitnahnya itu pula yang menyelamatkan hidupnya. Awan adalah alasan utama Angel sampai melepaskan dirinya. Jika tidak, mungkin kegadisannya telah lama hilang oleh orang-orang suruhan Angel kala itu.Mikha telah mengakui semua kesalahannya pada Renata. Ia tidak pu
Magbasa pa
BAB 250
Mikha sudah memejamkan matanya begitu lama, jantungnya berdebar kencang seperti seorang tersangka yang sedang menanti vonis sang hakim. Bahkan telapak tangannya terasa basah karena keringat dingin yang mengalir tiba-tiba. Namun setelah menunggu sekian lama, tidak ada tanda-tanda Awan akan mendekati dan mengambil kesempatan atas dirinya. Justru sebuah gerakan yang begitu halus terasa menghangatkan tubuhnya yang sedang terbuka.Mika coba membuka matanya dengan perlahan, saat itu Ia baru tahu ternyata Awan menutupi tubuhnya dengan kimono sutra. Ia tak menyangka jika Awan justru menutupi tubuhnya yang sudah dipasrahkan pada Awan dan bukan sebaliknya, dimana harusnya Awan berhak melakukan apapun terhadap tubuh terbukanya.Wajah Mikha terasa panas, disaat Ia sudah benar-benar memasrahkan dirinya pada seseorang. Tapi, bukan hanya dirinya tidak disentuh, bahkan sekarang pria yang menjadi pemiliknya malah menutupi tubuhnya seakan Ia tidak berminat sama sekali dengan dirinya. Perasaan Mikha ca
Magbasa pa
PREV
1
...
222324252627
DMCA.com Protection Status