Tapi, Lilith itu seperti ular. Ia tidak ingin sepupunya yang masih terlihat polos itu sampai tunduk dan dikendalikan oleh Lilith nantinya. Tapi, Awan yang diliriknya, berdiri tak acuh dan tidak menanggapi isyarat kecemasannya sama sekali."Bro, kamu gak serius kan? Lilith itu bagai ular, dia bisa menggigitmu nanti dengan bisanya." Bisik Stefen cemas."Tenang saja! Aku tahu apa yang kulakukan." Balas Awan cuek."Ah, tuan muda. Aku sudah cukup tua untuk tuan muda." Lilith seperti jinak-jinak merpati, didalam hatinya Ia berteriak senang karena bisa membuat tuan muda Sanjaya yang ganteng tersebut terperangkap dalam pesonanya."Bisakah?" Tanya Awan dengan tatapan mata seakan berharap dan ingin melahap mentah-mentah Lilith, membuat Madam seksi penguasa Rosemary Club tersebut melonjak senang.Ia cepat-cepat memerintahkan para pengawalnya untuk keluar, "Kalian tunggu saya diluar." Perintah Lilith. Lalu melirik Stefen, tapi tidak berani menyuruh Stefen keluar seperti Ia menyuruh para pengawaln
Seorang gadis cantik baru saja terbagun dari tidurnya, Ia tampak kaget dan syok begitu mendapati dirinya terbaring diatas sebuah kasur mewah, namun tubuh indahnya masih tertutupi oleh lingerie tipis yang terakhir kali dikenakannya.Semua bayangan ketika Ia tampil dalam ruangan kembali berputar dalam benaknya. Ia tidak pernah semalu itu dalam hidupnya. Ketika Ia tampil dalam sebuah ruangan, hanya mengenakan pakaian tipis dan mempertontonkan semua anggota tubuhnya.Walau tidak tampil secara langsung didepan orang-orang, tapi ada kamera didepannya. Dari sana Ia sudah bisa tahu jika ada banyak mata yang sedang melihat tubuh terbukanya. Harga dirinya benar-benar hancur, Ia sadar jika saat itu Ia sedang dijual secara live. Meskipun Ia sadar sedang dijual, Ia tidak memiliki pilihan untuk menolak atau bahkan melawan. Itu karena hidupnya saat ini dimiliki sepenuhnya oleh sebuah sindikat kuat. Ia hanya seorang gadis biasa yang yang telah dijual oleh keluarganya, usianya pun bahkan baru masuk 1
Mikha masih ingat dengan sangat jelas, perjumpaan pertama dirinya dengan Awan yaitu ketika Renata membawa Awan ke sekolah. Sayangnya, cowok ganteng tersebut adalah kekasih sahabatnya. Itu pula yang menjadi salah satu alasan kecemburuan Mikha terhadap Renata. Ia kagum dan tertarik dengan Awan pertama kali, tapi begitu tahu kalau Awan adalah kekasih Renata membuat bara kecemburuan tumbuh dalam hati Mikha. Walau diluaran Mikha dan Renata adalah sahabat, tapi ada kecemburuan tidak sehat dalam diri Mikha saat itu. Ia cemburu melihat Renata yang selalu dinaungi keberuntungan, sementara dia tidak pernah beruntung dalam hidupnya. Untuk alasan yang sama, Ia sampai tega memfitnah Awan saat itu.Siapa yang menyangka, cowok yang telah difitnahnya itu pula yang menyelamatkan hidupnya. Awan adalah alasan utama Angel sampai melepaskan dirinya. Jika tidak, mungkin kegadisannya telah lama hilang oleh orang-orang suruhan Angel kala itu.Mikha telah mengakui semua kesalahannya pada Renata. Ia tidak pu
Mikha sudah memejamkan matanya begitu lama, jantungnya berdebar kencang seperti seorang tersangka yang sedang menanti vonis sang hakim. Bahkan telapak tangannya terasa basah karena keringat dingin yang mengalir tiba-tiba. Namun setelah menunggu sekian lama, tidak ada tanda-tanda Awan akan mendekati dan mengambil kesempatan atas dirinya. Justru sebuah gerakan yang begitu halus terasa menghangatkan tubuhnya yang sedang terbuka.Mika coba membuka matanya dengan perlahan, saat itu Ia baru tahu ternyata Awan menutupi tubuhnya dengan kimono sutra. Ia tak menyangka jika Awan justru menutupi tubuhnya yang sudah dipasrahkan pada Awan dan bukan sebaliknya, dimana harusnya Awan berhak melakukan apapun terhadap tubuh terbukanya.Wajah Mikha terasa panas, disaat Ia sudah benar-benar memasrahkan dirinya pada seseorang. Tapi, bukan hanya dirinya tidak disentuh, bahkan sekarang pria yang menjadi pemiliknya malah menutupi tubuhnya seakan Ia tidak berminat sama sekali dengan dirinya. Perasaan Mikha ca
Keesokan paginya, setelah Awan pergi kerja. Lana datang ke Apartemennya sesuai dengan instruksi Awan pagi-pagi sekali sebelum Ia berangkat kerja. Jadi, Lana sudah tahu jika di Apartemen Awan saat ini ada seorang wanita dan Ia ditugaskan untuk menyediakan pakaian dan menyediakan segala keperluan untuk wanita tersebut. Ketika Lana masuk ke dalam Apartemen Awan, Ia bisa melihat wanita yang dimaksud oleh Awan.Dalam hati, Lana sedikit cemburu, 'Seharusnya aku yang berada disini untuk melayani tuan muda. Entah keberuntungan apa yang dimiliki oleh wanita ini sehingga bisa tidur diatas kasurnya tuan muda.' Gerutu Lana dalam hati.Namun karena Ia telah diperintah oleh Awan untuk menemani Mikha serta membelikan pakaian untuk keperluannya, sehingga Lana pun tidak berani membantahnya. Awan telah mempertimbangkan sebelumnya, mungkin Mikha tidak akan bisa bercerita lebih bebas pada dirinya. Sehingga meminta bantuan Lana, siapa tahu dengan begitu Mikha bisa lebih terbuka jika yang menemaninya ada
Tanpa sadar Ia pun menghabiskan makanan yang ada tanpa bersisa, baru setelah itu pergi mandi.Mungkin karena saking senangnya dengan masakan Mikha, setelah mandi Awan langsung saja pergi ke kamarnya untuk ganti pakaian. Ia lupa kalau ada Mikha dalam kamarnya, berdasarkan kebiasaan Awan, Ia hanya handukan ketika melewati kamarnya menuju ruang wardrobe. Saat Ia membuka pintu kamar, terdengar teriakan terkejut wanita, "Kyaaaaa..."Awan juga terkejut dan reflek melihat asal suara. Ternyata Mikha juga sedang mengganti pakaian dan hanya mengenakan pakaian dalam, sementara bagian atasnya benar-benar polos.Glek.Sempat tergoda, Awan cepat-cepat memalingkan wajahnya. Mikha pun dengan terburu meloncak ke balik kasur. Ia tidak menyangka jika Awan akan masuk ke dalam kamar, dalam hati Ia merutuki diri sendiri, kenapa tidak mengganti pakaian didalam kamar mandi saja, bukankah Awan beberapa waktu akan masuk ke dalam kamar, karena wardrobe pribadinya berada dalam kamar. Wajah Mikha sudah memerah se
Ketika melihat lampu kota sudah menyala dari luar kaca, Awan baru sadar jika hari sudah larut.Saat melihat hp-nya, ia merutuki dirinya sendiri yang sampai lupa mencharge hpnya dan hpnya sedang off.Sambil memandang hpnya, Awan kepikiran untuk membelikan sebuah smartphone juga untuk Mikha.Mengingat gadis itu yang sudah mulai ceria, Awan berkesimpulan jika mungkin Ia akan sepi selama berada di apartemennya tanpa melakukan kegiatan apapun. Seperti halnya generasi kekinian, kebutuhan akan gadget mungkin sudah hampir menjadi kebutuhan pokok setiap orang.Baik itu untuk mengakses informasi, bekerja ataupun hanya sekedar terkoneksi ke media sosial. Untuk itu, Awan berencana membelikan Mikha sebuah smartphone di salah satu toko yang dekat dengan perusahaannya.Langkahnya cukup senang ketika melewati beberapa toko sambil menikmati suasana malam ibu kota. Kota ini seakan tidak pernah sepi dari aktifitas manusia. Malam hari, kota ini justru terlihat semakin hidup dan gemerlap. Sangat jarang
"Tuh kan, kakak sih gangguin. Padahal ada berita sangat penting yang terjadi barusan loh." Komentar Raysha dengan wajah serius."Emang sepenting apa sih? Sampai adikku yang cantik ini sampai pangling gitu." Ujar Angel."Tau gak kak, barusan aku bertabrakan sama seorang cowok didepan.""Jangan bilang kamu bertemu dengan pria tampan seperti pangeran, dia menyelamatkanmu, terus dipeluknya, terus kamu jatuh cinta pandangan pertama padanya.. hmnn basi.." Ledek Roy."Iya, emang sih aku dipeluknya.. dan dia juga tampan.." Gumam Raysha pelan sambil membayangkan kejadian tabrakannya barusan. Tapi ingat ledekan kakaknya, Raysha pun cepat-cepat membantahnya, "Eh, tapi gak sampai jatuh cinta yaahh.." Lanjutnya panik."Hahaha, kebiasaan banget. Paling gak tahan sama cowok cakep dan kalem dia. Jadi teringat waktu kita sekolah dulu, kamu ingat Awan gak, Njel?" Mata Angel sedikit berkedut ketika Roy menyinggung tentang Awan, sehingga Ia hanya mengangguk kecil.Roy sambil tertawa mengingat kejadian i