Dada Ditrian berat, seperti ada yang menindih. Ia sudah tak bisa berbuat apa-apa selain menatap Sheira. Tubuhnya lemah, sekarat, terkapar di lantai gua. Mata emasnya cuma bisa memandang wanita itu, yang berjarak semeter dari tempatnya terbaring. Tangan Ditrian berusaha meraihnya."Shei ...," ucapnya lemah. Air matanya menetes.Sedang Sheira, ia memandang langit-langit dengan sepasang mata perak jernih. Tubuhnya kering dan kurus sekali. Kulitnya menghitam dan keriput. Rambutnya telah menguban semua. Ia tua.Mendengar suara pria itu memanggil, bola matanya melirik. Ia nampak terkejut, kemudian sepasang mata perak itu memandangnya pedih dan menangis. Tangan mereka berusaha meraih satu sama lain dengan begitu sukar."Maaf ...," lirih Sheira.Ditrian ... menghabiskan tenaga terakhirnya dengan perasaan meluap. Ia terharu, sedih, sakit, tapi ia juga bahagia bisa memandang wanita itu untuk yang terakhir. Ditrian bahagia ... dia dan Sheira akan berakhir bersama, mati bersama. Dalam keadaan sali
Last Updated : 2022-06-22 Read more