Pengantin Raja Direwolf

Pengantin Raja Direwolf

last updateLast Updated : 2024-11-29
By:  cyllachanCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
25 ratings. 25 reviews
117Chapters
35.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Kau hanyalah sebuah upeti dari kaisar!" Sudah 80 tahun Raja Ditrian melajang. Tapi di pernikahan pertamanya, dia harus menikah dengan seorang selir buruk rupa dari negeri jajahan! Mereka saling membenci karena dahulu kerajaan mereka adalah musuh bebuyutan. Di sisi lain, Raja Ditrian tergoda pada seorang putri bangsawan yang cantik, baik hati dan tersohor. Siapakah yang akan dipilihnya? Selir buruk rupa yang menjengkelkan, atau putri bangsawan yang cantik?

View More

Chapter 1

1. Upeti Kaisar

“Ini hari pertamaku, aku harus bersiap. Aku tidak boleh menyerah demi anak semata wayangku, aku harus bisa membiayai pengobatannya!”

Baru saja kakinya hendak melangkah menuju lift, suasana langsung hening ketika seorang pria berwajah tegas memasuki lobi.

Postur tubuhnya tegap, langkahnya mantap, dan sorot matanya dingin namun memikat. Semua karyawan menunduk memberi salam.

Itu adalah Jonathan, CEO muda yang terkenal karismatik sekaligus ditakuti oleh para kalangan pengusaha yang bahkan sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.

Jonathan bersama asistennya langsung memasuki lift sambil membawa aura dominannya, sementara Gea masih tercengang karena kharisma pria muda itu.

“Permisi,” sapa seseorang membuat Gea kaget.

“Gea, kan?” wanita itu tersenyum “Mari ikut saya.”

Gea, wanita itu menarik napas dalam-dalam sebelum menyusul wanita yang menyapanya tadi naik ke lantai atas menggunakan akses lift karyawan.

Setibanya mereka di lantai tiga puluh lima, Gea langsung diarahkan ke meja kerjanya yang terletak di dalam ruangan CEO–yakni Jonathan.

“Kamu duduk saja di situ, nanti bos kami masuk setelah pukul delapan pas.” lanjutnya sebelum berbalik pergi meninggalkan Gea seorang diri.

Gea menelan ludahnya susah payah dan menatap kepergian wanita itu dengan ragu.

Ia memandangi meja kerjanya yang berdampingan dengan sang CEO, sebelum membawa tubuhnya duduk disana sambil menunggu atasannya itu datang.

Tak lama kemudian, pintu terbuka membuat Gea panik dan cepat-cepat berdiri. “Selamat pagi, Pak …!” mulutnya terbuka lebar, tercengang.

Sosok yang disebut sebagai atasannya itu, adalah pria yang dia temui di lobi tadi. Pria yang dia kira anak CEO dari perusahaan ini ternyata atasannya sendiri.

Jonathan hanya meliriknya sekilas sebelum mendudukan dirinya di kursi kerjanya. Pria itu dengan santai menaikkan kedua kakinya ke atas meja, lalu memejamkan mata sambil melipat tangan di dada.

Gea menatapnya bingung, namun dia tidak mengatakan apa-apa.

Hari pertamanya terasa aneh.

Sejak pagi, ia duduk di meja sekretaris tanpa diberi satu pun pekerjaan.

Jonathan sama sekali tidak menyapa atau memerintahkannya, bahkan saat istirahat makan siang–pria itu tampak dingin dan kaku.

Hingga jam kerja hampir selesai, Gea memberanikan diri membereskan meja, bersiap untuk pulang.

“Pak Jo, saya pamit pulang …!”

Namun suara dingin memotong langkahnya.

“Siapa yang menyuruhmu pulang?”

Gea menoleh kaget. “Bu-bukannya sudah jam pulang, Pak?”

Tatapan Jonathan menusuk tajam. “Tidak ada yang boleh pulang sebelum saya suruh.”

Suaranya sinis, penuh wibawa.

Gea menelan ludah. “Ba-baik, Pak.”

Jonathan meliriknya sekilas, ekspresinya datar. “Sekretaris baru?”

“I-iya, Pak. Nama saya Gealarnya Enjelyn.” Ia menunduk sopan, mencoba menyembunyikan kegugupannya. “Tapi Bapak bisa panggil saya Gea saja.”

Jonathan tidak membalas perkenalanan Gea, pria itu malah terfokus ke layar laptopnya sejak tadi tanpa melirik sedikitpun ke arahnya.

“Aku yang sejak tadi di sini, apa dianggap patung? Mentang-mentang Bos, main seenaknya saja mendiamkan orang begitu., Sopankah begitu walaupun dia yang punya perusahaan?” Gea terus menggerutu dalam hati, merasa kesal dan sakit hati tentu nya.

Bagaimana tidak?

Gea sudah didiamkan selama delapan jam.

Apalagi dirinya tipe orang paling tidak suka didiamkan.

“Kalo bukan karena biaya pengobatan Nina, aku sudah pergi sejak tadi, daripada didiamkan seperti ini.” gerutunya. “Bos macam apa yang memperlakukan sekretarisnya sedingin ini?”

Merasa muak dengan diamnya sang bos, Gea akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

“Maaf, Pak. Dari tadi saya tidak diberi pekerjaan. Apa yang harus saya lakukan?” Jantungnya berdetak kencang, takut salah bicara. Dia takut kalau ucapan itu malah membuatnya dihukum atau bahkan dipecat.

Jonathan menyandarkan punggung ke kursi, sudut bibirnya terangkat miring. Senyum itu sinis, tapi anehnya justru menambah pesona.

“Kerjaan, ya?”

“I-iya, Pak.”

Jonathan berpikir sejenak, lalu berkata dingin.

“Pesankan saya wanita malam, dan hotel bintang lima. Soal bayaran, kamu ambil uangnya pada asisten saya. Terserah berapa yang diminta wanita malam yang kamu dapatkan, bayar saja.” Jonathan memandang Gea, dari atas ke bawah.

“Aku mau yang bisa tahan lama di ranjang, dan pandai memuaskanku dengan berbagai gaya,” lanjut Jonathan sinis.

Gea tercekat. “Wa-wanita malam … Pak?”

Tatapan Jonathan tak berubah. “Apa sekretarisku tidak mengerti bahasa sederhana?”

Dengan perasaan kacau, Gea hanya bisa mengangguk. “Baik, Pak.”

Tangannya gemetar saat menekan layar ponsel, otaknya berpacu. “Bagaimana caranya? Ke mana aku harus mencari wanita malam?”

“Oh iya, kalau kau bingung, tanya saja ke wanita yang mengantarmu tadi. Bayarannya, atur sendiri dengan dia.” Jonathan kembali menatap laptop. “Sebelum jam 8, kau bisa?”

“Bi-bisa, Pak!” Gea terpaksa melakukan ini, meski tidak pernah ia bayangkan bekerja jadi sekretaris CEO ternyata sekotor ini. “Un-untuk biaya?”

Jonathan menatap Gea kembali, kali ini sorotannya sangat tajam. “Aku bilang sekali lagi, dengar baik-baik! Sebelum jam 7, kau harus dapat wanita malam. Bayarannya, terserah permintaan wanita itu, kau yang atur dengan wanita dari tim PR tadi. Ingat juga ciri-ciri wanita yang aku mau. Sampai kau gagal atau wanitanya tidak sesuai kemauanku, kau dipecat!”

Gleg!

Dipecat di hari pertama bekerja?

Ucapan itu menampilkan kilas balik kondisi putrinya yang sedang dirawat di sebuah klinik.

Kemarin, sesuatu terjadi pada sang anak.

Saat selesai interview, dia sudah membawa jajan ciki kesukaan Nina, anak semata wayangnya.

Pintu kamar dibuka, Gea langsung menghamburkan ciki itu di lantai. Dia melihat Nina duduk lemas di sisi ranjang dengan wajah pucat. 

Gea panik.

Hari sudah malam.

Dompetnya kosong, uang belanja kemarin sudah habis.

Bagaimana caranya dia membawa sang anak untuk periksa ke dokter? Ia buru-buru meraih ponselnya di dalam saku celana, mencoba menghubungi Aris, suaminya yang tidak pulang dua hari ini.

Nomor Aris tidak aktif.

Sekuat mungkin, Gea menahan tangis, dia harus menemukan solusi terlebih dahulu sebelum air matanya menetes!

Dengan mata sembab, ia menggendong Nina sebisanya, lalu berlari ke rumah tetangga terdekat. Ia mengetuk pintu keras-keras sambil menangis.

Setelah susah payah mengetuk pintu, akhirnya dia dibukakan. 

Tetangga yang keluar adalah Bu Rani, wanita paruh baya yang merupakan ibu RT di daerah tempatnya tinggal, menatap Gea dari ujung kepala sampai kaki. 

Gea terisak, memeluk Nina yang semakin lemas dan terisak di pelukannya.

 “Bu, saya janji … saya bukan mau nipu. Nina sakit, muntah terus dari tadi. Saya takut ada apa-apa. Tolong … saya janji, saya akan balikin besok.”

Bu Rani menyilangkan tangan di dada, tatapannya sinis dan angkuh.

“Besok? Besok kamu dapat duit dari mana? Suami kamu aja kerjaannya nggak jelas, mabuk tiap malam. Mau ganti pakai apa kamu? Daun?!” celetuknya tajam.

Gea terus memohon dengan satu tangan di depan wajah, sementara tangan yang lain menahan Nina di gendongannya. Rani sempat terdiam, menatap wajah pucat Nina, lalu kembali menatap Gea.

Sebagai sesama ibu, dia tahu, Nina benar-benar sakit dan Gea butuh bantuannya, terlebih Gea menunjukkan berkas kontrak kerja kalau Gea adalah sekretaris baru yang sudah dia tandatangani.

“Gea!”

“Tuli ya, kamu!?”

Bentakan Jonathan kembali membuat Gea sadar kalau dia tidak bisa larut dalam kesedihan itu. Ada tugas yang harus dilakukannya.

Setelah mengangguk paham, Gea turun ke lantai satu, tapi langkahnya terhenti ketika Jonathan kembali memanggilnya.

“Dari interview kemarin, aku tahu kamu butuh uang.” Jonathan menyilangkan tangannya di dada seraya menatap Gea. “Kamu dapat bonus kalau perempuan itu benar-benar sesuai tipeku.”

“Hotel Viceroy, kamar 1205. Ingat baik-baik!”

Sudah?

Hanya itu yang disampaikan?

Gea kemudian berpaling dan turun kembali ke lantai satu. Dia bertemu wanita yang tadi mengarahkannya naik. Wanita itu sepertinya mantan sekretaris Jonathan.

Dengan ragu-ragu, Gea menatap dan bertanya perihal bagaimana dia mendapat wanita malam untuk Jonathan. Saat ingin menyapa, tiba-tiba ponselnya berdering.

“Halo, dengan Ibu Gea?” suara perempuan di ujung telepon terdengar ramah. “Anak ibu mengalami mual serius dan harus segera ditangani. Kondisinya semakin memburuk dan wajahnya semakin pucat!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(25)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 ratings · 25 reviews
Write a review
user avatar
Othor Mania
Ceritanya baguuuusss bangeettt. Ditunggu karya barunya, mungkin cerita tentang anak² Ditrian dan Sheira.
2025-05-28 14:07:33
0
user avatar
Dwi pristiyana
kok tidak ada kelanjutannya lagi sih? padahal bagus ini ceritanya sudah tak tunggu lama ga nyambung2
2024-06-17 13:06:05
2
user avatar
Rigea Arsena
bagus ceritanya
2023-09-25 10:30:40
1
user avatar
Yoru Akira
Bagus ceritanya, Kak. Terhanyut waktu baca sampai lupa bab. Izin numpang promo ya, Kak. Sambil nunggu update, baca cerita sejenis karya aku ya yuk. Judulnya 99 Hari Bersama Kaisar Tiran. Makasih, Kak ......
2023-07-14 13:22:24
1
user avatar
pinkie pie
ceritanya udahan ya? gantung gini
2023-06-01 08:19:10
1
user avatar
Tna Sr
Bagus ceritanya, aku suka
2023-02-11 03:06:26
0
user avatar
Lusi Ana
ini masi lanjut apa uda tamat y? aku sedih klo ga lanjut lg
2022-11-30 23:30:38
0
user avatar
Ananda Jihan
Kenapa Raja Ditrian nya lemah, tdk tegas, sampai2 melindungi wanita yg d cintainya saja tdk bisa. thor Shera nya jgn ikut lemah donk, jd mudah d tindas, kasihan.. mudah2an pernikahan Ditrian dgn c lady Evelina batal, jgn sampai menikah fonk thor, kasihan shera.....
2022-09-17 23:21:36
0
user avatar
Tati Rahayu
padahal bagus bgd ceritanya .lama sekali ga up sampe lupa
2022-09-12 21:07:09
0
user avatar
Kikiw
sejauh baca, rasanya kyk makan permen nano-nano! tapi jelas menikmati banget sih alunya
2022-09-10 06:12:12
0
user avatar
pinkie pie
sdh lama ga update kak
2022-08-23 07:50:47
0
user avatar
Aldi pga
Numpang promo kak, mampir ke novel legenda Galuh Tapa, kali aja ada yang mau membaca tulisan sederhana ini, ditunggu ya kak
2022-07-03 21:50:00
1
user avatar
D'sparage Je
suka ceritanya, tolong rajin up, Thor. biar gak penasaran lama2... salam dari calon penakluk negeri seribu siluman dalam cerita The Destinable Of Light
2022-06-26 07:59:08
1
user avatar
Nia Afril
semangat up date y kak .
2022-05-22 01:14:14
1
user avatar
pinkie pie
sering2 update dong
2022-05-11 13:14:08
1
  • 1
  • 2
117 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status