All Chapters of Della's Story: Chapter 11 - Chapter 16
16 Chapters
Perpisahan
Sepuluh hari berlalu setelah acara perpisahan. Hari ini, Della bangun pagi-pagi sekali seperti biasanya. Della dan Dila hari ini diajak oleh ayah dan ibunya Rena untuk mengantar Rena ke pondok pesantren, karena itu kemauannya Rena.Saat Della baru saja memakai kerudung, pintu kamarnya sudah diketok-ketok dari luar."Della, kamu ngapain aja kok lama banget? Nisa udah nungguin kamu di bawah." Teriakan Rahma membuat Della merasa gugup, dia berkerudung dengan waktu yang cepat. Karena Della 'tak mau kalau nanti ibunya terus berteriak-teriak.Baru saja Della keluar kamar, ibunya kembali mengomelinya. "Kamu udah ditungguin Nisa daritadi kok lama banget sih, kan kasihan dia.""Gak apa-apa kok, Tante. Kan belum terlalu lama juga aku nungguinnya," ucap Nisa."Iya maaf, Bu. Iya udah, aku sama Nisa mau pergi dulu. Assalamualaikum." Della dan Nisa melangkahkan kaki keluar rumah, 'tak lupa juga mereka berdua menicu
Read more
Ta'aruf
'Kring kring kring' Alarm Della berbunyi nyaring tepat pada jam tiga, Della yang mendengar itu pun langsung bangun dari alam mimpinya.Dia segera bergegas ke kamar mandi mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat tahajud. Della membaca kalam Al-quran sampai azan subuh. Setelah Della selesai melaksanakan salat subuh, dia merapikan tempat tidurnya serta membersihkan setiap sudut kamarnya. Tepat pukul enam, dia keluar dari kamarnya untuk membantu Rahma."Ibu, apakah perlu bantuan Della?" tanya Della saat baru saja menemui ibunya di dapur."Tolong kamu masak nasi, ya. Biar ibu yang goreng ikan sama masak sayurnya," pinta Rahma."Iya, Bu, udah dicuci belum berasnya?" "Belum, Del. Ini cuci dulu." Rahma memberikan beras yang yang sudah ada di wadah.Butuh waktu empat puluh lima menit, Della dan ibunya menyiapkan makanan. "Del, kamu panggil ayah dulu, ya. Biar ibu ambil piring."
Read more
Menuju Halal
“ Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya.”(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)Pagi ini, Della akan pergi bersama dengan Fatimah dan Nur Khalisah—umi dari Syafiq.Rahma dan Khalisah memutuskan mengajak Della untuk memilih gaun yang akan dipakainya nanti. "Della, ayo berangkat sekarang." Langkah kaki Rahma keluar dari kamar sambil membenarkan tas yang dipakainya."Ayo, Bu." Mereka berdua janjian dengan Khalisah di salah satu butik terkenal milik saudara Khalisah yang ada di daerah situ. Della dan ibunya mengendarai mobil untuk menuju ke lokasi butik, dan membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai."Umi Khalisah sudah sampai sini belum, ya." Della dan Rahma keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam butiknya."Selamat datang, dengan atas nama Della dan Ibu Rahma?" tanya pelayan yang menyambut
Read more
Pernikahan
Pernikahan adalah ibadah, dan setiap iba dan bermuara pada cinta-Nya sebagai tujuan. Sudah sewajarnya  setiap upaya meraih cinta-Nya dilakukan dengan suka cita.Hari ini, matahari bersinar terang. Seakan menggambarkan suasana hari ini sama halnya seperti Della, yang merasa dirinya paling bahagia pagi ini. Iya, Della bahagia, karena hari ini tepat tanggal enam belas september, nanti dia akan sah menjadi seorang istri dari laki-laki yang sholeh."Della, jangan lama-lama, ya. Sebentar lagi kita akan berangkat,"  ucap Rahma setelah menghampiri Della yang sedang duduk di depan meja rias."Iya, Bu. Bagaimana dengan wajahku? Gak ketebalan, kan?" tanya Della."Enggak, kok. Kamu cantik, make up nya natural seperti ini.""Terima kasih, Ibu.""Ra, ingat pesannya ibu, ya. Sampai kapanpun kamu dengan Syafiq harus tetap bersama, jangan sampai ada kata pisah walaupun ada masalah seberat apapun." Rahma berpesan kepada putri satu-satunya."I
Read more
Awal yang Manis
Menikahi seseorang yang mencintai Allah, akan menunjukkan lebih banyak hal tentang masa depan dibanding apa yang kau lihat dan dengar sekarang.Pagi tadi, Della dan Syafiq sudah pindah ke rumah yang sudah di beli sebelum pernikahan.Sekarang mereka sedang santai-santai di ranjang kamar."Syafiq." Syafiq memanggil Della dengan begitu lembut."Iya, Mas. Kalau boleh, apakah mas mau manggil aku dengan sebutan dek?" Pertanyan Della yang membuat Syafiq seketika tertawa kencang. "Jadi kamu mau mas panggil dengan panggilan dek?" "Iya, Mas. Memang kenapa kok mas malah tertawa ih ...." Syafiq menunjukkan raut kesal di wajahnya."Ututu, gak apa-apa dong, Dek." Syafiq menarik-narik pipi Della dengan pelan."Aw, sakit, Mas." Della merintih."Iya-iya, Dek." Tangannya Syafiq berpindah mengelus-elus pucuk kepala istrinya. "Dek, apakah mas boleh tiduran di pangkuan?" Della yang mendengar pertanyaan Syafiq pun langsung terkejut. "Hah?"
Read more
Senja Bersamamu
Hari ini, sudah sepuluh hari dimana Syafiq dan Della sah menjadi suami istri. Dan sekarang pukul satu siang, mereka berdua sedang bertukar cerita di teras rumah."Mas!" panggil Della. "Apa, Sayang?" Syafiq menoleh ke arah Zahra kembali bertanya."Ayok keluar, aku lagi pengen makan bakso. Soalnya udah lama aku gak makan bakso," ucap Della. "Mau makan bakso dimana?" "Ya di warung bakso, Mas. Yakali mau beli bakso di warung nasi padang?" "Iya tau lah, maksud mas itu warung bakso yang sebelah mana? Warung bakso kan banyak ....""Ya, gak tau, Mas. Nanti cari aja di jalan, kalau ada warung bakso tinggal mampir.""Iya udah, sekarang kamu siap-siap. Biar mas panasin mobilnya dulu," ucap Syafiq."Iya udah, aku masuk ke dalam dulu, ya.""Eh, bentar." Syafiq mencegah tangan Della untuk menghentikan langkahnya."Apa lagi, Mas?" Della membalikkan tubuhnya."Jangan lupa pakai cadarnya ya, Sayang," ucap Syafiq samb
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status