Jodohku Pak Dosen의 모든 챕터: 챕터 221 - 챕터 230
232 챕터
S3 Bab 57 Benci
Bab 57 Benci"Belum, Tik. Kamu belum bisa melupakan aku karena kamu masih terpaku dan nggak mau mencoba move on. Cobalah buka hatimu untuk pria lain!""Baiklah. Aku akan mencobanya. Tapi tolong jangan menolak jika aku membawakan sarapan atau makan siang, Yo. Setidaknya sampai Nayla pulang. Mamamu sudah kembali ke luar negeri. Kasian kalau beliau mengkhawatirkanmu."Aryo mengangguk setuju, demi menjaga perasaan sahabat masa kecilnya. Lagipula Nay pasti juga akan sependapat dengannya.Melihat wajah Tika yang sembab membuat Aryo mengurungkan niat menginterogasi wanita itu. Ia masih ragu, jika tuduhannya tentang siapa yang membuntuti Nay di Daejeon salah justru terhitung fitnah. Ia akan menanyai mamanya dulu setelah urusan kampus selesai. Jam kerja kampus hampir usai, Aryo melonggarkan kerah kemejanya. Ia merebahkan punggungnya di kursi putar. Sedikit pening terasa akibat lelah yang menumpuk. Perutnya pun terasa melilit karena makan siang yang terlewatkan."Halo, Ma. Lagi sibuk, nggak?"
더 보기
S3 Bab 58 Kejutan
Bab 58 KejutanTiga bulan kemudian, Nayla telah menyelesaikan dengan lancar program student exchange nya. Ia sudah menjalin komunikasi yang baik dengan suaminya meski hanya melalui telepon. Bahkan suaminya seringkali tidak kenal waktu menghubunginya. Nay sudah melarang Aryo menelpon di saat dirinya sedang di kampus. Alih-alih mendengar peringatan Nay, Aryo justru gencar mengirim pesan yang mengganggu. Alhasil Nay mematikan ponselnya dan hanya membalasnya saat waktu istirahat. Aryo pun memahaminya dan tidak merasa marah dengan tingkah istrinya.Setelah mempersiapkan kepulangan dibantu Andra, Nay ingin memberi kejutan pada suaminya. Setiap Aryo menanyakan kapan pulang, Nay selalu beralasan sebentar lagi. Besok kalau sudah siap akan diberitahu."Nay, kamu beneran nggak ngabarin Pak Aryo kalau mau pulang sekarang?" tanya Andra. Ia mengantar Nay sampai ke bandara Incheon. Ia tidak tega membiarkan Nay pulang sendirian setelah kondisi kesehatannya sempat tidak stabil."Iya. Nggak papa, Mas.
더 보기
S3 Bab 59 Tiba-tiba
Bab 59 Tiba-tiba"Kalau begitu sarapan di teras saja, Yo! Biar nyaman."Aryo tertegun, Tika sudah berubah ternyata.Aryo menyetujuinya. Ia hendak mengambil perlengkapan makan. Namun, Tika melarangnya. Aryo justru diminta ke teras membawa makanan yang dibawakan Tika, sedangkan wanita itu menuju dapur.Beberapa menit kemudian, Tika keluar membawa piring dan sendok di tangannya. Lalu ia ke dalam lagi mengambil air putih. Aryo merasa tidak enak hati seperti raja yang sedang dilayani. Beruntung ia tinggal di kompleks perumahan dosen, tidak ada tetangga yang melihat kondisi halaman atau teras rumahnya. Mereka pada sibuk dengan kegiatan masing-masing."Ini sudah siap semuanya. Aku siapkan dulu sayurnya ya." Tika dengan terampil menata makanan di meja."Astaga, nasinya lupa belum aku ambil." Tika hendak beranjak ke dalam rumah, tetapi Aryo menyerukan namanya."Tika, biar aku saja yang ambil."Aryo ke dalam, sedangkan Tika duduk mengulas senyum. Merasakan dunia seolah hanya milik mereka berdua.
더 보기
S3 Bab 60A Egois
Bab 60A EgoisNayla masih tergugu di dalam taksi yang membawanya memutari kota Bandung. Sedari tadi sopir menanyakan kemana tujuan, tetapi Nayla tidak menjawab. Sekutar satu jam, Nay baru sadar saat perutnya berdendang. Ia teringat telah melewatkan sarapan."Astagfirullah, sampai mana ini, Pak?!" pekiknya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri. Sopir segera menepi dan menghentikan laju taksinya."Kita sudah memutari kota Bandung. Mbak mau ke mana lagi?" jawabnya seakan ingin protes tapi penumpang adalah raja. Sopir hanya memberikan pelayanan terbaiknya."Maaf, Pak. Tunggu sebentar, saya telpon teman dulu," pinta Nay. Ia mencari nomer kontak Cika."Halo, Ci. Kamu di kos atau kampus? Aku udah di Bandung.""Nay, kapan pulang?!" Nay menjauhkan ponselnya karena suara teriakan Cika dari seberang mengusi telinganya."Aku di kampus. Bentar lagi balik kos. Hanya ada kuliah pagi saja. Mika sama Ryan baru ke ruang dosen, nih. Kita ketemuan di kosku aja ya!""Ya, Ci. Tapi tolong kalau ketemu Pak Ary
더 보기
S3 Bab 60B Egois
Bab 60B"Sebenarna ada apa sih, Nay? Pasti kamu dan suamimu lagi berantem, ya?"Nay tidak menjawab justru tergugu seraya memeluk guling di atas kasur Cika. Sahabatnya segera mengambilkan segelas air untuk diminum supaya Nay lebih tenang.Setelah Nay terlihat tenang, Cika mulai menanyakan dengan hati-hati. Ia tidak mau Nay menangis lagi."Kalau sudah bisa cerita, aku siap ndengerin, Nay," ujar Cika."Aku tadi sudah sampai rumah. Tapi..." Nay menjeda kalimatnya seolah ada duri yang menancap di tenggorokan. Ia susah payah mengatakannya. Menarik napas panjang, Nay merasakan tepukan halus di punggungnya"Ada Mbak Tika di sana." "Hah, Bu Tika? Dosen fakultas yang baru?" Cika memasang raut keheranan kenaoa Tika bisa pagi-pagi di rumah Aryo."Kamu ingat, kan? Mbak Tika itu wanita yang dijodohkan sama Pak Aryo."Cika mendengarkan dengan sabar cerita Nayla."Tapi kamu jangan berpikiran buruk dulu, Nay. Tenanglah, kamu harus berpikir dengan kepala dingin biar nggak runyam masalahnya."Nay menga
더 보기
S2 Bab 61A Pulang
Bab 61ASehari tinggal di kos Cika, Nay akhirnya pulang ke Solo. Ia bertemu bapak ibunya, melepas rindu yang bersemayam di dada. Tangis haru nan bahagia mengiringi pertemuan keluarga sederhana itu."Kamu kurusan, Nay. Makan yang banyak, Nak!" Nay meraup wajahnya kasar. Sejatinya bukan hanya rindu yang ingin tersampaikan. Lebih tepatnya, Nay ingin mendapatkan pelukan. Support yang menguatkan hatinya karena masalah rumah tangga sedang menghampiri."Yang penting sehat kan, bu. Nanti Nay makan yang banyak soalnya kangen masakan ibu. Di sana makannya aneh-aneh," terang Nay dengan kelakarnya membuat orang tuanya tergelak.Pak Rusdi dan Bu Ranti tidak menyadari putrinya sedang dilanda masalah. Nay memang pandai menyembunyikan kesedihannya. Ia sibuk membantu ibunya membereskan jahitan seperti biasa."Pak, Bu. Ini ada sedikit rejeki, Nay ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan karena sudah diberi kesehatan saat belajar di negeri orang. Juga Nay selamat sampai pulang ke rumah.""Tapi suamimu a
더 보기
S2 Bab 61B Pulang
BAB 61B"Astaghfirullah. Aryo kenapa?""Aryo bersalah, Oma. Aryo sudah menyakiti hati Nayla. Dia pergi karena Aryo yang nggak sabaran. Saat di Daejeon Aryo menyakitinya fisik juga batin. Lagi-lagi pulangnya pun Aryo menambah lukanya kembali menganga."Oma dan Tante Maya tertegun melihat pengakuan Aryo. Keduanya menasehati Aryo supaya lebih sabar menghadapi masalah. Yang telah berlalu biarlah berlalu, jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Manusia tidak ada yang sempurna. Memilih pasangan bukan untuk mencari yang sempurna tetapi yang bisa saling melengkapi hingga mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Rabbnya."Makasih, Oma, tante. Aryo mau bernagkat dulu ke Solo.""Apapun yang terjadi jadikan ini belajaran berharga untukmu dan Nayla, Yo. Oma tidak berharap kalian berpisah. Tetapi kalau mengharuskan kalian berpisah, kamu harus mengikhlaskannya.""Oma, Aryo tidak akan membiarkan Nay pergi. Oma dan tante doakan hubungan kami membaik!" pinta Aryo dengan penuh permohonan."
더 보기
S3 Bab 62A Luluh
Bab 62AAryo berjalan tergopoh menuju rumah Nay. Mendengar obrolan tetangga Nay tentang acara syukuran membuat hatinya berkecamuk. Menyesakkan."Apa maunya Nayla? Apa dia benar-benar menginginkan perpisahan?" Aryo mendengkus kesal seraya kakinya menendang kerikil di jalan.Sementara itu,di kamar, Nayla merapikan penampilannya di depan cermin. Ingatannya terlempar saat tidur siang di kos Cika. Bisa-bisanya ia mimpi buruk."Nay, maaf. Aku tidak tega membuat Tika sedih," ungkap Aryo membuat Nay mencelos."Lalu?" Tatapan nyalang Nay tujukan pada suaminya. Napasnya memburu menanti perkataan selanjutnya dari sang suami."Ada yang ingin aku katakan padamu. Mama memintaku menikahinya. Tika bersedia menjadi istri kedua.""Untung hanya mimpi. Kalau beneran, aku nggak yakin bisa menerima kabar itu."Nay menghela napas panjang, seulas senyum tersungging di bibir bergincu pinknya. Kedua tangan mengusap perutnya lembut. Sebuah ketukan pintu megusik kegiatan asyiknya di depan cermin."Masuk!" Nay me
더 보기
S3 Bab 62B Luluh
Bab 62B"Sudah saya bilang Pak Aryo jangan menyakitinya. Dua kali Bapak sakiti Nay, maka...""No, big No, Ndra. Saya harus bicara sama Nayla. Pokoknya kamu nggak boleh melamar sebelum hubungan kami jelas, oke!" Andra hanya mengedikkan bahu, dalam hati tertawa penuh kemenangan.Aryo meninggalkan Andra membereskan tempat yang akan dipakai untuk acara. Entah acara apa sebenarnya Aryo tidaklah tahu. Ia mendekati Pak Rusdi, meminta maaf atas kesalahannya karena membuat Nay sakit hati.Aryo juga bercerita tentang kesalah pahamannya dengan Nay yang melihat dirinya bersama Tika. Waktu itu Tika ingin berpamitan yang terakhir karena mau tinggal di luar negeri. Pak Rusdi yang sudah tahu duduk perkaranya langsung menyilakan Aryo masuk dan duduk di ruang tamu. Bu Ranti terkejut melihat kedatangan tiba-tiba menantunya. Gegas wanita paruh baya itu membuatkan minuman dan menyuguhkan cemilan."Nay baru selesai mandi, Nak. Tunggulah sebentar. Tolong sabar ya Nak Aryo, menghadapi Nay yang anak tunggal
더 보기
S3 Bab 63A Ending
Bab 63A"Nay, ini tanda kasihku untukmu." Nay tertegun melihat apa yang dibawa suaminya.Aryo membuka kotak kecil berlapis beludru. Ia mengeluarkan benda yang terpasang cantik di tempatnya. Sebuah kalung pertanda kasih sayangnya untuk sang istri tercinta. Ada liontin bunga matahari di kalung itu. Aryo berharap mentari akan selalu bersinar menerangi langkah mereka mengarungi biduk rumah tangga.Bukan tidak mungkin akan datang kerikil yang menghadang. Sebisa mungkin mereka saling menggenggam tangan untuk melalui jalan yang harus ditempuh. Apa yang menjadi tujuannya menggapai keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, warahmah).Aryo memakaikan kalung dengan liontin matahari ke leher Nayla. Pasmina Nay angkat hingga kalung itu terpasang sempurna di lehernya. Aryo mengecup kepala Nay dari belakang. Rasa yang membuncah mengisi rongga dada keduanya. Senyum manis pun terukir di wajah masing-masing, hingga sepasang lengan kekar Aryo melingkar di perut Nayla. Tatapan hangat di wajah Aryo terli
더 보기
이전
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status