Lahat ng Kabanata ng Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda: Kabanata 391 - Kabanata 400
460 Kabanata
S3 - Pernah Bermimpi
“Apa maksudmu, Nak?” tanya Paulina kepada King dengan cemas.“Aku yakin ada yang sengaja meletakkan beling itu di sana, Bibi. Hal itu tidak mungkin sebuah keteledoran karena aku yakin para pelayan di sini pasti bekerja dengan sangat baik untuk keluarga ini,” ungkap King yang menjawab pertanyaan Paulina.“Tapi ... siapa yang nekat melakukan hal itu? Apa dia sudah sanggup tangannya dipenggal?” tanya Queen yang masih meringis menahan rasa sakit.“Itu yang harus kita cari tahu sekarang. Mulai saat ini, jika kau ingin tetap tinggal di sini, kau harus sangat berhati-hati dan jangan mudah percaya pada siapa pun yang ada di dalam mansion ini, Queen.”“Para pelayan maksudmu?”“Termasuk pada kak Brian!”“Gila! Kau terlalu berlebihan, King! Kau tidak tahu betapa Brian menyayangi kita dan menyambut kita dengan suka cita di sini,” ujar Queen dengan meringis kesakitan lagi.Apa pun yang terjadi, rasanya tidak pantas jika mereka akhirnya jug mencurigai atau tidak bisa menaruh rasa percaya kepada Bri
Magbasa pa
S3 - Berwarna
Mata Queen melotot sempurna ketika mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Auriel kepada King. Dengan cepat, kedua matanya beralih untuk menatap ke bawah kaki dan benar saja, di sana sudah tampak peralatan yang bekas dipakai. King membalutkan perban putih pada kaki Queen setelah memberikan obat merah di bagian telapak kakinya yang terluka.Tidak terasa perih sama sekali dan itu tentu saja membuat Queen sedikit heran. Bagaimana King bisa memiliki keahlian yang sangat luar biasa seperti itu? Dia melakukan hal itu layaknya seorang dokter profesional dan tidak menimbulkan rasa sakit sedikit pun pada Queen.“Kau sungguh sudah menjahit lukaku, King?” tanya Queen dengan nada tak percaya.“Tenang lah, Queen. Itu sudah selesai dan kau bisa istirahat sekarang. Minum antibiotik yang nanti akan diberikan oleh pelayan. Aku akan meminta mereka membelikannya untukmu di apotik terdekat,” jawab King dengan nada santai dan kemudian membuka kembali sarung tangan karet yang tadi memang dia pakai saat
Magbasa pa
S3 - Penyerahan Kekuasaan
Wajah Queen memucat ketika melihat Brian di ambang pintu dan terlebih lagi dia bertanya langsung seperti itu. Queen teringat pada ucapan King tadi, yang tidak boleh percaya pada siapa pun di dalam mansion ini. Dan itu termasuk sesama mereka sendiri tentunya. Hal yang membuat Queen merasa takut pada Brian adalah tadinya Brian adalah orang yang terlebih dahulu naik ke lantai atas dan setelah itu baru Queen.Yang mana kemudian kaki Queen robek dalam karena pecahan beling di anak tangga. Lalu, menurut King itu seperti disengaja karena tidak mungkin para pelayan yang bekerja tidak baik. Sementara beling itu juga hanya satu di sana. Tidak mungkin ada sesuatu yang pecah tapi hanya ada satu beling saja, bukan?”“I-ini ... tadi kena kaca di anak tangga saat aku akan naik ke atas, Kak.” Queen tetap menjawab meski dengan gugup dan takut.“Harusnya kau lebih hati-hati, Queen! Kau itu perempuan satu-satunya dan kau tidak boleh terluka sama sekali. Kau adalah kebanggaan keluarga ini sekarang! Namam
Magbasa pa
S3 - Terlahir Sebagai Perempuan
Kehidupan di mansion itu semakin hari semakin akur dan juga tentram. Mereka berlima hidup layaknya seperti keluarga seperti biasanya. Tidak ada lagi perdebatan yang terjadi dan perselisihan pun sudah diselesaikan dengan baik. Antara ketiga bersaudara itu, mereka saling mencintai dan menyayangi sekarang.“Aku akan menikah minggu depan dan tentu saja setelah itu anggota keluarga kita akan bertambah. Apa kalian keberatan jika aku membawa Pretty ke rumah ini?” tanya Brian kepada kedua adiknya saat mereka sedang menyantap sarapan bersama di meja makan.“Tentu saja tidak, Kak. Aku justru tidak sabar ingin segera bertemu dengan kakak ipar. Dia pasti wanita yang cantik dan aku sangat ingin dekat dengannya,” jawab Queen dengan cepat.“Iya. Dia memang wanita yang sangat cantik dan dia akan datang lusa dari Brazil. Aku minta maaf karena belum sempat memperkenalkan dia pada kalian,” ungkap Brian lagi pada keduanya, dan juga menatap pada Paulina dan Auriel yang juga duduk di meja makan itu bersama
Magbasa pa
S3 - Pantas Untuk Kau Kejar
Meski pun dia sedang marah kepada King, tapi dia jelas masih perhatian kepada saudaranya itu. King tidak terlalu mengambil hati ocehan Queen karena dia sudah paham bahwa wanita itu memang suka mengomel dan juga merajuk. Apa saja yang dikatakan oleh Queen akan dianggap King benar dan tidak akan dia bantah lagi.“Aku tidak berharap lahir sebagai pria, andai aku bisa lahir sebagai seorang wanita, tentu saja aku sangat senang.” King berkata dengan wajah dan nada yang serius kepada Queen.“Apa yang akan membuatmu senang?” tanya Queen penasaran dan selesai merapikan dasi King.“Tentu saja aku senang, karena aku bisa meminjam semua barangmu dan memakainya tanpa takut merasa tidak cocok. Seleramu sangat bagus dalam segala hal dan kau bisa diandalkan!” ucap King menjawab pertanyaan dari Queen dan membuat Queen harus mendaratkan sebuah tinju pada lengan pria itu.Tentu saja itu tidak ada rasanya sama sekali bagi King dan dia masih tetap berpura-pura sakit lalu meringis. Dia tidak ingin membuat
Magbasa pa
S3 - Naomi
Di sebuah aparteman, Pretty tampak sedang bersiap untuk datang ke tempat calon suaminya menunggu. Dia adalah calon istri Brian yang mana mereka bertemu pada satu acara yang sama dua tahun lalu. Kemudian, Brian mencintainya dan berusaha mendapatkan cintanya.“Lelaki bodoh itu berkata akan menjemputku ke sini. Dia pikir, aku semudah itu untuk bisa dia dapatkan? Aku bahkan tidak pernah peduli siapa dia dan keluarganya yang ternama itu,” ungkap Pretty dengan nada yang penuh dengan kesombongan hakiki.“Jadi, apa Anda akan tetap datang ke sana, Nona Muda?” tanya Naomi – asisten Pretty yang sudah mengikuti wanita cantik dan angkuh itu beberapa tahun belakangan ini.“Tentu saja. Aku harus membuatnya yakin dengan pernikahan ini, Nao. Kau tidak bisa membuatnya menunggu terus dan kemudian curiga bukan? Aku ingin membuatnya benar-benar bersujud di kakiku dan mengharapkan cintaku!” seru Pretty yang menjawab pertanyaan Naomi dengan senyum kesombongan.“Apa yang akan kita lakukan di sana nanti, No
Magbasa pa
S3 - Gantikan Aku, Nao!
“Gawat! Sudah hampir jam sepuluh dan aku lupa kalau aku harus buru-buru ke apartemen nona muda Pretty lagi,” batin Naomi yang saking asiknya membaca buku di sebuah galery buku dalam mall itu.Naomi meletakkan kembali buku yang gratis untuk dibaca itu dan kemudian menuju kasir untuk membayar beberapa buku yang sudah dipilihnya dan memang akan dibelinya sejak awal. Dia tidak bisa lagi bersabar menunggu antrian karena sudah hampir jam sepuluh pagi ini. Sementara mereka akan berangkat ke bandara tepat jam sepuluh.Dengan cepat Naomi mengendari Mercy milik Pretty kembali ke apartemen dan di sana dilihatnya Pretty justru masih terlelap. Padahal, Naomi sudah berpesan bahwa dia tidak boleh tidur karena akan merasakan sakit kepala saat bangun nantinya.“Nona Muda, ayo bangun. Kita harus segera berangkat sekarang!” panggil Naomi pada Pretty yang masih tidur dengan nyenyak.“Hmm ... kau menggangguku saja, Nao. Pergi lah sana sendirian! Aku tidak jadi pergi! Kau bisa meneggantikan aku menjadi ist
Magbasa pa
S3- Brian Terluka
“Apa semua sudah siap?”“Sudah, Tuan Muda. Kami sudah menyiapkan semua yang Anda perintahkan. Mulai dari kamar, makanan, dan semua perlengkapan olahraga yang diperlukan oleh calon Nona Muda rumah ini.”“Bagus. Kalau begitu aku akan segera ke lapangan belakang. Beritahu pada semuanya bersiap karena lima belas menit lagi jet itu akan mendarat!”“Baik, Tuan Muda. Aku akan menyampaikan hal ini kepada yang lain. Mereka juga sudah tidak sabar sejak tadi.”“Bagus lah kalau begitu. Aku senang mendengarnya dan aku tidak sabar menyambut calon istriku di sini,” ungkap Brian yang berbicara dengan Merlyn – kepala asisten rumah tangga yang bekerja untuknya selama beberapa tahun belakangan ini.Wanita berusia empat puluh tahunan itu memang sudah menjaga dan memperhatikan Brian seperti anaknya sendiri. Meski dia tetap menyadari di mana posisinya dan siapa dia. Hanya saja, kasih sayang seorang ibu yang tulus itu tercurah dalam untuk Brian. Merlyn tetap tahu posisinya dan tidak pernah merasa tinggi ha
Magbasa pa
S3 - Membatalkan Pernikahan
“Akhirnya aku akan mendarat di tempat yang seharusnya hanya aku kunjungi. Tapi, sepertinya di sini akan menjadi tempatku tinggal untuk selamanya. Pretty! Aku berjanji akan membalas semua penghinaanmu ini suatu saat nanti. Aku tidak bisa terima semua perlakuanmu ini! Kau jadikan aku penggantimu? Kau pikir hidupku hanya untuk menjadi seperti yang kau perintahkan? Tunggu saja pembalasan dariku,” batin Naomi berkata dengan penuh tekad dan juga dendamJet pribadi milik management super model ternama kelas dunia tampak di atas langit dan siap mendarat di lapangan yang menjadi tanah pribadi keluarga Albert Jay Camerrun. Di bawahnya tampak Brian sudah menunggu bersama dengan Paulina dan Queen. Hanya mereka bertiga dan dikawal oleh banyak sekali ajudan dan juga algojo berjas hitam dan kacamata hitam legam.“Di mana King dan bibi Auriel?” tanya Brian dengan bibir yang tetap terkatup pada Queen sesaat sebelum jet itu mendarat sempurna di tanah.“Mereka akan menyusul nanti, Kak. Kalau tidak sempa
Magbasa pa
S3 - Menginginkanku?
Di kamarnya, Brian masih berusaha menghubungi nomor telepon Pretty. Namun, sepertinya nomor gadis itu sudah tidak lagi bisa untuk dia hubungi. Pretty sudah memblokir semua nomor yang tidak terdaftar di kontak ponselnya. Hal ini jelas semakin membuat Brian murka dan merasa sangat terhina. Dia tidak pernah berpikir bahwa Pretty akan melakukan hal gila ini pada hubungan mereka.Terlebih lagi, beraninya Pretty mempermainkan dirinya dengan mengirimkan seorang asisten yang selama ini sudah ikut dengan dirinya. Seorang babu atau pesuruh yang tak terpandang, dia minta menjadi pengganti dirinya di altar pernikahan?“Kau sangat gila, Pretty! Kau mempermainkan aku sekarang? Oke. Aku akan ikuti permainanmu dan kita liat nanti siapa yang akan terluka lebih dulu. Siapa yang akan tertawa dan siapa yang akan menangis karena menyesal sudah main-main denganku!” gumam Brian dengan sangat geram dan membanting ponselnya ke dinding.Ponsel pintar itu berderai di lantai dan menimbulkan suara gaduh yang sang
Magbasa pa
PREV
1
...
3839404142
...
46
DMCA.com Protection Status