Chapter 36. Perempuan Gila
Hari menjelang sore ketika Agil tiba di rumah Chandra di Desa Wengen, rumah asri yang terletak di pinggir hutan pinus, jauh dari rumah penduduk lainnya. Cahaya matahari sore dan kicauan burung hangat menyapa. Kehidupan di situ begitu tenang. Rumah Chandra asri, ada banyak tanaman buah dan bunga di halamannya. Rumahnya berlantai tanah dan berdinding bambu. Walapun begitu, suasana di dalamnya resik, tertata rapi, adem dan bikin betah. Bapak Muji dan istrinya yang merupakan orang tua Chandra menyambut Agil dengan bahagia. Mereka bercengkrama di ruang tamu mungil di temani singkong, ubi rebus dan kopi yang mengepul panas.“Saya ke sini bermaksud memberikan titipan Chandra,” kata Agil membuka percakapan lalu menyerahkan bungkusan yang dia simpan di dalam tas
Read more