Semua Bab Skandal Cinta Sang Artis: Bab 11 - Bab 20
62 Bab
Bab. 11
"Baiklah" jawab Carol lalu memegangi tangan adik nya itu.   Keluarga pemiliki Rizh-Buana terlihat berdiri kembali, tampak terlihat senang, kecuali Rizki yang cuek dan masih duduk sibuk dengan gadget nya.   Tetapi tampaknya keluarga itu harus menelan ludah pahit lagi, karena Camelia menuju kemeja lain.   "Danish, temani Camelia agar dia mau kembali dan makan bersama kita, cepatan" bisik Abraham pada anaknya Danish.   "Pah, biarkan saja, harusnya papah senang dari awal dia memberi penghormatan pertama untuk keluarga kita" jawab Danish santai.   "Betulkah itu? Jadi keluarga kita tetap nomor satu?" Tanya Abraham, dengan mata berbinar, "baiklah, biarkan Milla berkenalan juga dengan tamu lain, Papah senang sekali jika begitu artinya ha-ha" lanjutnya sambil tertawa bahagia.   Diujung sana Milla terlihat menuju meja tamu lain, Carol memperkenalkan mereka satu persatu
Baca selengkapnya
Bab. 12
Betapa bahagia suasana makan siang itu, mereka menyantap makanan dengan suka cita. Sedangkan Carol terlihat duduk bersama keluarga Abraham, sebagai perwakilan dari Camellia.   "Hem ... tampaknya baju kamu terlihat masih basah" tanya Camelia pada Rizki.   "Oh iya, maafkan saya Nona" jawab Rizki salah tingkah celingak celinguk mencari tissue atau saputangan.   "Ini pakailah" ucap Camelia sambil memberikan Rizki saputangan katun sutra miliknya.   Rizki bingung sekaligus bahagia, Camelia juga tidak sabar menunggu Rizki yang hanya diam saja, dengan spontan dia mengelap anggur yang membasahi kemeja putih Rizki, Camellia memang tidak suka melihat baju oranglain berantakan atau ada sedikit kotoran. Rizki semakin berdebar sa
Baca selengkapnya
Bab. 13
"Lihat-lihat dong mas kalo jalan" jawab Rizki terlihat kesal karena bahunya sedikit sakit. Padahal yang menabrak Dia karena berjalan terburu-buru, sedangkan Posisi Gio sedang berdiri diam dan tidak menghalangi jalan.   "Sekali lagi maaf Tuan" ucap Gio lagi. Padahal sebenarnya Dia bukan yang salah.   "Dasar manusia rendahan" dengus Rizki kemudian pergi menuju tempat tujuan yaitu Toilet pria.    Gio melihat saputangan katun sutra di bawah lantai, Dia bertanya-tanya milik siapa itu, tetapi tampaknya bukan milik siapapun, karena tidak ada yang mencari dan mengambilnya, daripada dibuang petugas pembersih, Gio akhirnya mengambil sapu tangan yang tergeletak itu.   Gio melihat dan menelaah sapu tangan yang berukiran bo
Baca selengkapnya
Bab. 14
Camelia hanya tersenyum saat melihat tingkah genit Nyonya Rizh, di meja ujung sana tampak Nyonya Abraham tidak begitu menyukai kedekatan Camelia dengan Nyonya Rizh, padahal mereka berdua pada kenyataanya berteman dalam ruang lingkup ibu-ibu sosialita, satu grup arisan juga.       "Tante, Om ayo sudah waktunya kita makan siang" ajak Camelia sambil menyodorkan piring pada kedua orang tua tersebut.       "Oh iya, iya, ayo semua makan, mari makan siang" jawab Tuan Rizh kemudian menerima piring dari Camelia.       Setelah selesai makan, tampak terlihat Carol dan Danish menghampiri Camelia
Baca selengkapnya
Bab. 15
"Apa sih? Ayo kita kejar, mau nggak?" Tanya Andi.   "Kamu kan masih kerja di sini?" Gio balik bertanya.   "Iya, masih ada tugas, takut dipanggil, ya udah kamu aja yang ngejar, Aku tanya-tanya infonya ntar tentang Idola kamu itu, demi kamu kawan" jawab Andi sambil menepuk pundak Gio.   "Ya udah, Kamu kerja dulu, makasih yah Di, Aku ke bawah dulu" ucap Gio kemudian berjalan di belakang para Penjaga keamanan artis idolanya, Dia sangat berharap bisa bertemu dengan Artis idolanya itu hari ini juga.   Sepanjang mengikuti para penjaga, Gio tak hentinya bertanya-tanya tentang gadis lavendernya yang kembali muncul terendus wanginya, jika dilihat pun yang berada di depan para penjaga itu adalah Camelia Zahra, Artis Violinist,
Baca selengkapnya
Bab. 16
Semua yang hadir di Ballroom tersebut yaitu Carol, Danish, para penjaga sang artis dan para desain interior termasuk para pekerjanya untuk persiapan konser sang artis tersebut, sementara terdiam dan terpaku saat sang artis berdiri di atas panggung yang masih berantakan itu sambil mulai memainkan Biolanya. Carol tersenyum kemudian berdiri sambil menutup matanya, fokus pada suara gesekan Biola yang memilukan hati para pendengarnya. Seketika ruangan hening, hanya suara Biola melantunkan musik yang berirama lirik dari To Love You More yang dinyanyikan oleh Diva Amerika yaitu Celine Dion. Camelia mulai pada lirik pertamanya, … Take me back in the arms I love Need me like you did before Touch me once again
Baca selengkapnya
Bab. 17
"Iya, Mil turun Mil cepet jangan berdiri di situ, Paman Thomas tolong segera jaga pintu, pak, pak, pak tolong yang lain tolong banget jaga pintu atau jangan sampai ada celah orang bisa masuk ruangan ini" perintah Carol sambil berteriak-teriak dengan lantang.   Para penjaga mengerti jika ada kebocoran, untuk itu mereka menjaga ketat setiap celah di ruangan tersebut. Carol dan Danish nampak melihat kesana kemari, keatas dan kebawah, karena siapa tahu paparazi itu berada diatas mereka.   "Kameramen di mana yah, tolong cek pak ada yang bocor, cek posisi orang tersebut dari mana ngambil videonya" perintah Carol pada seorang kameramen yang berdiri jauh di belakang kursi penonton.   "Danish, please jagain adikku, Aku takut ada penguntit juga, pengawalan kita juga sedikit nih" ucap
Baca selengkapnya
Bab. 18
"Kok Cafe sih? Adikmu lho lagi gawat" tanya Danish begitu kesal dan panik. "Aku tahu, tapi kita berdiri disini juga nggak aman, kalo diawasi gimana? Adikku gak mungkin bisa datangi kita kalo kita berdiri di tempat terbuka kaya gini" jawab Carol sedikit berteriak. "Oh oke kalo gitu kita ke Cafe di atas aja biar bisa sambil mantau?" Tanya Danish yang akhirnya sedikit mengerti strategi Carol. ☆☆☆☆☆ Camelia bersembunyi di dalam Toilet yang lokasinya dekat dengan Ballroom, para penggemar fanatiknya yang entah dari mana datangnya itu masih terdengar mencarinya. Setelah dirasa toilet kosong, Camelia segera keluar dari bilik toilet tersebut, Dia
Baca selengkapnya
Bab. 19
"Oke, kalau begitu ayo?" Ajak Camelia. Si pria asing tersebut mengangguk lalu berjalan di samping Camelia, tampak beberapa orang melihat Camelia yang sedang berjalan menunduk tersebut. "Apa mereka mengenalku?" Tanya Camelia pada Pria disampingnya. "Siapa yang tidak mengenalmu, Aku pikir semua orang sangat mengagumimu, termasuk Aku" jawab pria asing tersebut. "Apakah penampilanku buruk?" Tanya Camelia lagi. Pria tersebut menghentikan langkahnya, kemudian membungkukkan tubuhnya, melihat penampilan Camelia dari ujung rambut hingga ujung kakinya. "Sangat cantik dan fashionable,
Baca selengkapnya
Bab. 20
"Berapa semua? Aku ganti ih malu Aku, udah ditolongin, dijajanin pula" Tanya Camelia merengek.   "Tidak apa-apa, kamu kan sudah bayar aku tadi" jawab Giovanni.   "Ngaco, dibayar pake apaan?" Tanya Camelia.   "Pake genggaman tangan kamu" jawab Gio. Membuat Camelia tersipu malu.   "Tapi, semalam juga kan kamu udah nolongin Aku?" Tanya Camelia lagi.   "Iya, tapi kamu juga udah bayar" jawab Gio lagi.   "Bayar? Bayar pake apaan?" Tanya Camelia terlihat sangat heran.   "Bayar pake kecupan" jawab Gio lagi.  
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status