Semua Bab Kembalinya Pangeran Yang Hilang: Bab 31 - Bab 40
103 Bab
Jatuh
Semua kompetisi ditiadakan untuk sementara. Bertujuan untuk memberi waktu bagi para murid istirahat dan menikmati keindahan alam yang ada di sekitar tempat kompetisi.Ada beberapa murid yang memilih untuk tiduran di hotel. Dan ada beberapa murid juga yang berjalan bersama menuju puncak air terjun yang letaknya memang tidak begitu jauh dari penginapan.Arasha dan Alyssa juga ikut dalam perjalanan itu. Karena memang jalannya tidak terlalu bergelombang, kursi roda yang digunakan Alyssa bisa dengan mudah mencapai dekat tebing yang di sampingnya ada air terjun.Arasha tersenyum lebar saat menghirup segarnya udara yang ada di sekitar tempatnya berdiri sekarang. Sudah lama sekali ia tidak menikmati keindahan alam seperti ini bersama Alyssa. Jadi sekali ia bisa menikmati keindahan alam bersama sahabatnya itu, ia merasa sangat bahagia.Tetapi kebahagiaan Arasha seketika langsung luntur saat melihat Alyssa tidak memasang ekspresi apa pun di wajahnya. Menandakan bah
Baca selengkapnya
Lebih dekat
Alyssa mengusap kedua tangannya, lalu mendekatkan ke tangannya ke arah api unggun yang ada di hadapannya untuk bisa sedikit menghangatkan tubuhnya yang sekarang sedang basah kuyup. Pandangannya yang tadinya tertuju pada api unggun, sekarang beralih menatap seorang laki-laki yang baru saja memasuki gua tempat ia berada. Laki-laki itu adalah Dalfon. Orang yang tadi menyelamatkannya. Dan orang yang telah membawanya ke dalam gua. "Di luar masih hujan deras. Kalau pun lo maksa gua buat ngantar lo kembali ke penginapan, lo bakalan sakit. Jadi lebih baik lo diam di sini sambil nunggu hujannya sedikit reda," ucap Dalfon sambil duduk di seberang Alyssa. Dalfon sendiri sebenarnya sudah tidak nyaman berada di sisi Alyssa. Tetapi ia juga tidak tega untuk meninggalkan perempuan itu sendirian. Jadi ia pilih untuk tetap tinggal bersama Alyssa dan sebisa mungkin untuk membuat dirinya sendiri nyaman. 
Baca selengkapnya
Ajakan
Vinka semakin cemas saat melihat matahari sudah terbenam seutuhnya. Di depan penginapan, ia sampai saat ini masih menunggu kabar tentang Alyssa yang jatuh dari atas air terjun. Ia sudah mengirim beberapa orang-orangnya untuk mencari keberadaan Alyssa di dekat air terjun. Tetapi sampai sekarang ia belum mendapatkan informasi apa pun.Yang membuatnya semakin cemas adalah kaki Alyssa. Kaki anaknya itu sudah tidak bisa digerakkan lagi. Ia takut anak perempuannya itu bertemu dengan seorang laki-laki yang mempunyai niatan jahat dan memanfaatkan kelemahan Alyssa.Bukan cuma Vinka saja yang cemas akan keadaan Alyssa. Rachel, Arasha, Vedora juga ikut cemas. Mereka berempat ingin sekali kembali ke air terjun untuk mencari Alyssa. Tetapi keinginannya mereka tidak mendapatkan izin dari Vinka. Jadi mau tidak mau mereka menunggu di depan penginapan bersama Vinka sambil berharap ada satu orang yang membawa Alyssa kembali."Ada yang datang," ucap Rachel sambil mena
Baca selengkapnya
Volva dan Dalfon
Vinka duduk manis di sebuah kursi kosong yang ada di samping kiri Alice. Sekarang kondisinya ia, Alice, Carles, dan Nichola sedang ada di sebuah ruangan VIP. Sedang menatap kedua orang yang sedang berdiri di tengah-tengah lapangan.Sebuah acara yang sangat mendadak. Tiba-tiba ada sebuah berita kalau Volva akan bertarung dengan Dalfon. Tentu saja hal itu membuat semua orang langsung kaget. Pasalnya baru kali ini, Volva menantang seorang murid SMA. Dan lebih mengejutkannya lagi, Dalfon menerima tantangannya itu.Bukan cuma mereka berlima yang akan menonton pertarungan itu. Semua murid dari berbagai sekolah juga akan melihatnya.Vinka sendiri tadinya tidak percaya bahwa Volva akan melakukan hal segila itu. Tetapi sekarang dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat Volva dan Dalfon sudah saling berhadapan di tengah-tengah lapangan."Sebenarnya apa yang mereka pikirkan?" tanya Vinka sambil melirik ke arah Alice."Palingan Volva ingin sedikit mengetes kem
Baca selengkapnya
Rapat
Pemimpin Lima Keluarga Besar mengadakan sebuah rapat mendadak. Volva lah orang yang mengusulkan rapat dadakan. Karena memang ada satu hal yang harus diketahui oleh pemimpin yang lainnya.Rapat mereka berlangsung di sebuah ruangan rapat yang ada di kediaman Keluarga Venus. Dan tentu saja semua pemimpin hadir dalam rapat ini. Kali ini bukan cuma para pemimpin yang hadir. Tetapi juga para pewaris. Yang berarti Arasha, Alyssa, Gio juga ikut dalam rapat. Pemimpin dan pewaris dalam satu ruangan yang sama. Pemandangan yang sangat mengerikan untuk dilihat."Langsung ke intinya saja. Pertarungan tadi hanyalah sebagai umpan. Dalfon dan saya sudah bekerja sama untuk menangkap seseorang yang diduga sebagai komplotan dari Black Dragon. Setelah kejadian Alyssa yang jatuh dari atas tebing, kami berdua yakin kalau ada seorang yang bisa menggunakan sihir angin bersembunyi di antara murid dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mencelakakan kita. Dan ternyata prediksi ka
Baca selengkapnya
Acara penutupan
Acara penutupan Kompetisi Tujuh Sekolah dilaksanakan di aula. Malam hari ini, semua murid tampil dengan almamater sekolah mereka masing-masing. Supaya murid lain bisa mengetahui asal sekolah dari masing-masing orang yang ada di ruangan aula.Sebelum acara penutupan, Nicola Venus membacakan hasil kompetisi yang sudah dilaksanakan selama satu bulan belakangan ini. Dan hasilnya adalah kemenangan untuk SMA Bulan. SMA Bulan berhasil mendapatkan lima puluh poin. Sedangkan SMA Angkasa harus puas berada di posisi kedua dengan perolehan 45 poin. Kekalahan SMA Angkasa kali ini benar-benar disesali oleh Gio dan Rachel. Karena mereka baru sadar kalau Dalfon memiliki potensi yang sangat besar. Dan dengan bodohnya mereka malah memberikan Dalfon tugas sebagai mekanis. Bukan atlit maupun analis. Tetapi percuma juga untuk disesali. Makanya Gio dan Rachel mencoba untuk menerima apa yang sudah terjadi. Dan untuk Kompetisi Tujuh Sekolah tahun depan, mereka akan pastikan
Baca selengkapnya
Malam yang dingin
Semua murid kembali ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat, karena mereka besok pagi harus kembali ke kota mereka masing-masing menggunakan sebuah bus yang sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara Kompetisi Tujuh Sekolah.Sudah banyak hal yang mereka lewati bersama. Dan banyak hal masih belum bisa mereka lupakan. Seperti Ansel sekarang, ia masih belum bisa melupakan kejadian saat Dalfon melawan pemimpin keluarga Mafuyu.Ansel rasa kejadian itu adalah kejadian yang sangat tidak mungkin terjadi. Pasalnya ia yakin, Dalfon tidak akan pernah mencari masalah dengan para Lima Keluarga Besar. Bukan karena Dalfon takut. Tetapi karena Dalfon tidak ingin Jingga ikut terbawa dalam masalah. Dan Ansel sudah tau akan hal itu.Jadi sekarang ia sangat bingung. Dalfon, sahabatnya itu akhir-akhir ini tidak pernah bercerita masalahnya kepadanya. Membuat Ansel tidak tau apa yang sedang Dalfon alami akhir-akhir ini. Dan mungkin karena itu juga, Ansel tidak tau alasan kenapa Da
Baca selengkapnya
Aneh?
Adit tersenyum lebar saat melihat kedua sahabatnya sudah turun dari bus. Ia sudah menunggu kedatangan kedua sahabatnya itu sejak tadi di rumah depan rumah Dalfon. Dan akhirnya mereka sampai juga.Selama satu bulan, ia tidak bisa melihat wajah kedua sahabatnya itu. Ia pikir sebelumnya, akan ada perubahan setelah kedua sahabatnya itu pulang dari Kompetisi Tujuh Sekolah. Tetapi ternyata tidak. Sahabat-sahabatnya itu masih sama seperti dulu saat terakhir kali mereka bertemu.Dalfon dan Ansel sama sekali belum berubah."Woi, Nyet. Ada apa nih? Pagi-pagi kok ada udah ada di rumah gua? Numpang makan ya lo?!" tanya Dalfon sambil berjalan mendekat ke arah Adit."Numpang makan mata lo rabun! Di rumah lo aja nggak ada orang, jadi mana mungkin gua numpang makan di rumah lo," jawab Adit sambil menatap wajah Dalfon."Lah, iya juga. Dipikir-pikir, kita berdua juga belum makan. Mau makan sekarang atau nanti aja?" tanya Ansel sambil mengalihkan pandangannya ke arah
Baca selengkapnya
Memberikan Ramuan
Semua anggota keluarga Virgo digegerkan dengan berita Alyssa yang sudah tidak bisa bergerak lagi. Dan bukan cuma tidak bisa bergerak, dilihat secara fisik, bisa terlihat jelas kalau racun yang ada di dalam tubuh Alyssa sudah menjalar ke seluruh tubuh.Jadi Alyssa yang memiliki kulit berwarna putih bersih, sekarang kulitnya sudah berganti warna menjadi biru memar. Menguatkan prasangka bahwa racun yang ada di dalam tubuh Alyssa sudah mulai mengganas dan kemungkinan untuk diselamatkan sangatlah kecil.Vinka, Arasha, dan Rachel berada di kamar Alyssa. Mencoba yang terbaik untuk bisa membantu Alyssa. Sedangkan para anggota keluarga yang lainnya ada di depan kamar Alyssa. Menunggu kabar dari Vinka.Vinka sendiri sudah mulai tidak yakin dengan kondisi Alyssa yang sekarang. Pasalnya kondisi Alyssa sekarang sudah sangat parah. Dan karena sangat minim informasi tentang racun Xizo, maka ia tidak bisa berbuat banyak.Arasha dan Rachel mencoba untuk tetap
Baca selengkapnya
Kutukan
Dalfon menatap ke arah sekitar. Ia merasa aneh karena saat ia sadar, tiba-tiba semua orang yang tadi ada di dekatnya langsung menyingkir menepi ke tepi ruangan.Membuat Dalfon langsung kebingungan dengan apa yang sebenarnya telah terjadi saat ia sedang berbicara dengan Nara."Oi, kenapa lo jauh-jauh? Ada sesuatu yang salah?" tanya Dalfon sambil menatap ke arah Vedora."Lo gila? Lihat sekeliling lo! Lihat apa yang sudah lo perbuat!" jawab Vedora dengan nada keras.Dalfon pun mengikuti perintah dari Vedora. Ia memandang ke sekeliling kamar Alyssa. Matanya membulat sempurna saat menyadari kalau kamar Alyssa sangat berantakan. Buku-buku yang tadinya tertata rapi di atas meja belajar, sekarang sudah berserakan di lantai. Vas bunga yang tadinya di atas meja kecil, jatuh ke lantai dan pecah. Lalu masih banyak lagi barang-barang yang berserakan di atas lantai."Lah, gua yang ngelakuin? Enggak-enggak, lo pasti bohong. Orang dari tadi aja gua diam," cetus Da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status