Semua Bab CINTA BEDA USIA: Bab 21 - Bab 30
115 Bab
Episode 21: Apa Benar Mau Nikah    
Ferdi begitu sangat sibuk dengan pekerjaannya. Pria itu harus belajar bagaimana cara mengolah perusahaan. Bagaimana menarik investor. Bagaimana mencari klien semua itu harus dipelajarinya secara detail. Ferdi jenis orang yang sangat bertanggung jawab dan disiplin. Apa yang dikerjakannya harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Uncle nya. Sehingga Ferdi tidak ingin ada kesalahan sedikitpun dari pekerjaan yang dilakukannya. Pria itu hanya beristirahat untuk makan dan juga shalat.  Setelah itu, ia akan melanjutkan lagi pekerjaannya. Waktu 3 bulan bukanlah waktu yang panjang. Ferdi akan berusaha untuk memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk menunjukkan kepada Uncle nya, bahwa dirinya mampu menjadi calon menantu yang  dapat dibanggakan."Permisi pak Ferdi, 30 menit lagi rapat  akan dimulai." Sekretaris wanita itu berdiri di depan meja bos nya untuk memberi tahu. Ferdi menganggukkan kepalanya. "Apakah pak Avin sudah menyiapkan semua.""Su
Baca selengkapnya
Episode 21: Apa Benar Mau Nikah    
Ferdi begitu sangat sibuk dengan pekerjaannya. Pria itu harus belajar bagaimana cara mengolah perusahaan. Bagaimana menarik investor. Bagaimana mencari klien semua itu harus dipelajarinya secara detail. Ferdi jenis orang yang sangat bertanggung jawab dan disiplin. Apa yang dikerjakannya harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Uncle nya. Sehingga Ferdi tidak ingin ada kesalahan sedikitpun dari pekerjaan yang dilakukannya. Pria itu hanya beristirahat untuk makan dan juga shalat.  Setelah itu, ia akan melanjutkan lagi pekerjaannya. Waktu 3 bulan bukanlah waktu yang panjang. Ferdi akan berusaha untuk memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk menunjukkan kepada Uncle nya, bahwa dirinya mampu menjadi calon menantu yang  dapat dibanggakan."Permisi pak Ferdi, 30 menit lagi rapat  akan dimulai." Sekretaris wanita itu berdiri di depan meja bos nya untuk memberi tahu. Ferdi menganggukkan kepalanya. "Apakah pak Avin sudah menyiapkan semua.""Su
Baca selengkapnya
Episode 22: Hampir Tiga Bulan
Azahra berada di kamarnya. Ia menatap foto-foto bersama dengan Ferdi yang di jepitkan di lampu kelap-kelip yang menempel dinding kamarnya. "Rara harus bisa menahan rindu. Rara harus mengerti seperti apa saat ini kondisinya Bang Ferdi. Bang Ferdi begitu bersemangat untuk berjuang menunjukkan ke Daddy Kalau bang Ferdi itu memang bisa menjadi menantu yang baik. Sehingga Bang menunjukkan bahwa dia mampu menerima tantangan yang diberikan oleh Daddy. Meskipun Rara sangat rindu tapi Rara harus bisa mengalahkan kerinduan ini dengan mendo’akan dan mendukung Bang Ferdi." Azahra berbicara sendiri sambil menatap foto-foto pria yang begitu sangat dirindukannya. Sudah hampir 3 bulan dirinya tidak bertemu dengan pria itu. Setiap kali melakukan komunikasi, mendengar suara pria itu melalui sambungan telepon, memandang wajah pria itu melalui sambungan video call membuat kerinduan semakin besar dirasakan Azahra.Azahra memandang layar ponselnya hari ini pria itu begitu sangat sibuk sehing
Baca selengkapnya
Episode 23: Rapat Pemilik Saham
Ferdi terbangun ketika mendengar panggilan dari ponselnya. Pria itu melihat sambungan telepon dari calon istrinya.“Halo assalamu’alaikum,” ucapnya dengan suara yang serak ciri khas orang yang baru bangun tidur."Halo Abang baru bangun tidur ya?" Azahra bisa menduga dari suara pria yang mengangkat sambungan teleponnya."Ya Sayang,” jawab Ferdi dengan mata yang masih terpejam."Abang apa kesiangan ya bangunnya, ini udah jam 6," Azahra mengingatkan."Astaghfirullahaladzim." Ferdi mengucap ketika menyadari dirinya yang terlambat bangun subuh."Tidur jam berapa semalam?" tanya Azahra."Jam 3 Dek,  kesiangan Abang bangunnya.  Abang wudhu sebentar ya mau sholat," ucapnya."Iya Assalamu;alaikum," ucap Azahra."Wa’alaikumsalam," jawab Ferdi.Ferdi bergegas ke kamar mandi. Pria itu berwudhu dan kemudian melakukan shalat subuhnya.Setelah selesai shalat Ferdi langsung mandi dan
Baca selengkapnya
Episode 24: Siapa Kalian
"Halo Assalamu’alaikum." Ferdi tersenyum lebar saat  mengangkat sambungan video call dari calon istrinya.“Wa’alaikumsalam Abang sudah selesai rapatnya,” tanya Azahra. Sejak tadi Azahra begitu sangat tidak tenang. Ingin rasanya dirinya menghubungi nomor ponsel milik calon suaminya. Namun Azahra membatalkan niatnya. ia tidak ingin membuat konsentrasi pria tersebut hilang.“Alhamdulillah sudah selesai. Alhamdulillah juga semuanya berjalan dengan sangat baik karena do’a dari calon istri,” ucap Ferdi tersenyum.“Kapan hasil penentuannya,” tanya Azahra.“Tiga hari lagi akan diinformasikan siapa yang berhak untuk duduk di kursi direktur. Abang tidak terlalu mempermasalahkan tentang jabatan yang pasti Abang sudah berusaha Dek,” ucap Ferdi.Azahra tersenyum mendengar ucapan pria tersebut.“Usaha dapatkan adek.” Ferdi berkata dengan tersenyum.Mata Azahra terbuk
Baca selengkapnya
Episode 25: Apa Yang Terjadi
"Kami tidak punya waktu untuk berbasa-basi," ucap pria yang mulai menyerangnya."Aku tidak mengenali kalian, selama ini aku juga tidak punya urusan dengan kalian. Sebenarnya apa tujuan kalian?" Ferdi bertanya."Tujuan kami hanya uang dan akan menghabisi mu sesuai perintah orang yang telah memberi kami uang.”Dengan gerak cepat Ferdi menahan tangan pria yang akan mendarat ke wajahnya dan melakukan serangan balik. Ferdi mengarahkan tendangannya tepat di bagian kepala pria tersebut.Pria bertubuh tinggi dengan kulit berwarna gelap itu tidak mampu menghindar dari serangan lawannya. Pria itu dengan sangat sulit mempertahankan tubuhnya yang saat ini sudah tampak mulai kehilangan kestabilan. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pusing dan juga sakit di bagian kepala tersebut.Tanpa memberi kesempatan kepada lawannya Ferdi kembali menyerang pria itu. Ia melakukan gerakan salto dan menendang dengan keras dada pria itu dengan kedu
Baca selengkapnya
Episode 26: Ferdi Kenapa
Azahra begitu sangat tidak mengerti dengan apa yang saat ini terjadi. Namun melihat wajah mommynya, Azahra merasakan sesuatu yang sangat tidak enak di hatinya. Azahra memandang mommynya dengan berbagai pertanyaan. "Mom kita mau ke mana?" Azahra kembali bertanya."Nanti mommy akan cerita, sekarang ikut dulu sama mommy." Alisa tidak mampu untuk mengatakan apa yang saat ini telah terjadi. Ia hanya memegang erat tangan putrinya.Azahra menganggukkan kepalanya. "Daddy sekarang di mana mom?" Azahra begitu sangat takut bila hal tidak baik terjadi dengan Daddynya. “Tidak biasanya mommy seperti ini. Selama ini mommynya selalu bepergian bersama dengan Daddy, tapi sekarang mengapa mommy membawa Rara pergi seperti ini," Azahra bertanya di dalam hatinya. Penampilan mommynya tidak seperti biasanya yang selalu terlihat cantik dan modis. Saat ini  mommynya tidak memakai polesan make up di wajahnya, pakaian yang dikenakan mommynya hanya baju rumah dan juga jilbab.  Seda
Baca selengkapnya
Episode 27: Cepat Sehat Bang
Azahra membuka pintu ruang ICU, Ia melangkah kan kaki nya ke dalam ruangan tersebut dengan sangat pelan. Suara alat- alat yang berbunyi di dalam ruangan tersebut membuat Azahra  merasa sangat takut. Ia tidak ingin calon suaminya meninggalkannya.  Membayangkan nya saja sudah membuat dirinya merasa lemas.Azahra menarik kursi yang ada di ruang tersebut. "bang, abang baik-baik saja kan? Rara tau, Abang sangat kuat. Sampai sekarang Rara masih gak ngerti dengan apa yang terjadi. Semua ini seperti mimpi. Gak ada yang mau cerita ke Rara."Azahra mengusap air matanya.“Rara mohon, Abang jangan tinggalkan Rara. Rara cinta abang, Rara sayang abang." Azhara sambil memegang telapak tangan lebar milik Ferdi dan menempelkannya di pipinya."Abang sudah janji, akan bawa Rara jalan-jalan. Abang bilang bakal bawa Rara dan Akbar Main seharian. Sampai sekarang Akbar masih nungguin abang bawa dia jalan. Akbar nanyain Abang setiap hari. Akbar juga selalu menghitung ber
Baca selengkapnya
Episode 28: Bangun Bang
Ferdi terbangun ketika dirinya merasakan sesuatu yang lembut menyentuh telapak tangannya. Ia mencoba untuk merubah posisi tidurnya. Namun dadanya terasa begitu amat sakit sehingga dirinya membatalkan niatnya.  Ferdi memandang ke sekelilingnya, dirinya baru mengingat apa yang terjadi tadi malam. Dipandanginya sosok wanita yang saat ini tertidur dengan memegang tangannya. Wanita itu menempelkan telapak tangannya di pipi wanita tersebut.Ferdi memandang wanita itu dengan mengerutkan keningnya. Saat ini dirinya tidak bisa melihat wajah wanita tersebut. Ferdi menggelengkan kepalanya ketika dirinya menyadari bahwa wanita itu bukan mamanya. Wangi aroma parfum yang dipakai oleh wanita itu begitu sangat memanjakan Indra penciumannya. Aroma parfum yang begitu sangat dikenalnya dan juga sangat dirindukannya. Dengan cepat Ferdi memejamkan matanya dan berpura-pura tertidur ketika tubuh wanita itu bergerak.Azahra terbangun dan memandang wajah pria yang saat ini masih memejamka
Baca selengkapnya
Episode 29: Sudah Ada Yang Melamar
Melihat kondisi pria yang sangat dicintainya sudah sadar seperti ini Azahra merasa begitu sangat bersyukur. Berulang kali Azahra mengusap air matanya yang mengalir dengan sendirinya."Jangan menangis lagi, abang nggak apa-apa." Ferdi sedikit mengangkat tangannya dan mengusap air mata gadis tersebut."Rara beneran takut Bang," ucapnya."Abang nggak apa-apa kok, lagi pula kondisi seperti ini sudah biasa menurut Abang." Ferdi sedikit tersenyum."Apa sebelumnya Abang pernah mengalami hal seperti ini?" tanya Azahra."Pernah, hanya saja waktu itu cuman kena lengan, jadi nggak apa-apa." Ferdi tersenyum. "Ini masih ada bekasnya." Ferdi melihatkan lengannya yang bekas jahitan."Kapan itu?" Azahra bertanya dengan bibir yang maju ke depan. Ia mengusap air matanya."Sewaktu melakukan penyelamatan kapal yang dari sekelompok orang. Pada waktu itu kami sedang menyelamatkan orang-orang yang ada di dalam kapal.""Kapan? Kenapa Rara tidak pernah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status