CINTA BEDA USIA

CINTA BEDA USIA

last updateLast Updated : 2022-03-28
By:  LiaztaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 ratings. 25 reviews
115Chapters
28.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Maura Azahra Almaira gadis berusia 18 tahun. Memiliki wajah yang cantik. Tubuh yang tinggi membuat gadis itu begitu sempurna. Azahra menyukai Abang sepupunya yang berjarak usia 19 tahun dengannya. Bagi Zahra, perbedaan usia bukanlah suatu masalah. Daddy dan mommynya juga berjarak usia sangat jauh. Namun mereka begitu sangat bahagia, bahkan Daddynya sangat mencintai mommynya. Karena alasan itu, Azahra dengan setia menunggu pujaan hatinya. Ferdi Alfasyah seorang pria berusia 37 tahun. Di usianya yang sudah 37 tahun Ferdi masih menyandang status belum menikah. Setelah kembali dari tugasnya, Ferdi tidak pernah menyangka bahwa gadis kecil yang dulu sudah tumbuh menjadi gadis yang begitu Cantik. Mampukah gadis cantik itu mendapatkan hatinya yang sudah membeku. Bagaimana kisah cinta beda usia. Apakah Zahara akan merasakan kebahagiaan bersama dengan cinta sejak kecilnya?

View More

Chapter 1

Episode 1: Gadis Cantik

Azahra duduk di kursi tunggu yang ada di pelabuhan. Gadis cantik itu sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan pujaan hatinya. Hari ini  Ferdi kembali ke Jakarta, setelah menjalankan tugasnya selama 4 tahun di Papua.

Selama 4 tahun Azahra tidak bertemu dengan Ferdi. Azahra begitu sangat merindukan Abang sepupunya tersebut. Tidak sabar Azahra  untuk berjumpa dengan pria yang selama ini selalu di nantinya. Berulang kali ia memandang ke arah laut, berharap kapal yang menjadi armada pria itu segera terlihat dari kejauhan.

Azahra memegang dadanya, degup jantungnya begitu sangat kuat . "Belum ketemu aja udah seperti ini deg-degan nya." Azahra berkata di dalam hatinya. Selama 4 tahun ini Azahra tidak pernah bertemu dengan Ferdi. Rasa rindu yang begitu besar, membuat Azahra tidak sabar untuk melihat pria tersebut.

4 tahun yang lalu, Azahra berada di pelabuhan ini mengantarkan pria itu, dan sekarang gadis berwajah cantik itu kembali duduk di sini untuk menjemput pria tersebut. Pelabuhan ini begitu ramai dengan keluarga dari para angkatan laut, yang berkumpul untuk menjemput keluarga mereka masing-masing.

Dirinya begitu sangat gugup dengan telapak tangan yang sudah dingin. Rasa rindu, seakan sudah tidak mampu lagi dibendungnya. Azahra melihat kapal berwarna putih yang masih terlihat kecil oleh pandangannya. Ia berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah jembatan pembatas bersama dengan keluarga-keluarga para angkatan laut yang lainnya. "Apa bang Ferdi masih ingat sama Rara," ucap Azahra yang sudah tidak sabar menunggu pria tersebut.

Azahra begitu sangat senang ketika kapal itu semakin dekat dengan pandangannya, hingga kapal itu menepi.

Satu persatu para prajurit keluar dari dalam kapal. Mereka keluar dari dalam kapal dengan sangat gagahnya. Baju seragam berwarna putih menjadi kebanggaan bagi mereka.

Azahra melihat satu persatu prajurit yang keluar tersebut. Namun  sosok yang carinya belum terlihat. Azahra memandang sosok tampan yang muncul dari pintu keluar kapal. Dadanya berdegup dengan sangat hebatnya memandang pria tampan bertubuh tinggi tersebut. Rambut pria itu rapi dan memakai kacamata hitam. Wajah pria itu  sangat tampan seperti dulu. 

"Abang Ferdi," Azahra melambaikan tangannya agar pria itu melihat keberadaannya.

Ferdi memandang ke asal suara yang memanggilnya. Ferdi begitu senang ketika melihat gadis cantik yang memakai jilbab berwarna merah, dan memakai rok berwarna biru dengan bunga-bunga berwarna merah.  Gadis itu memiliki tubuh tidak besar dan juga tinggi, tidak seperti waktu ditinggalkannya yang memiliki badan yang besar dan tidak tinggi seperti sekarang.

“Adek Azahra,” Ferdi memanggil nama gadis tersebut. Ferdi berlari mengejarnya. Pria itu mengembangkan tangannya agar gadis itu memeluknya. Keningnya berkerut ketika gadis itu tidak mau memeluknya, bahkan gadis itu mundur ketika dirinya semakin mendekat.

“Adik," Ferdi mengembangkan tangannya dan meminta agar gadis itu mau datang ke pelukannya. Ferdi begitu merindukan gadis tersebut. "Apa nggak rindu sama abang?" Ferdi masih berharap Azahra mau memeluknya. Pria itu tidak bisa menutupi kerinduannya. Selama berada di Papua, Ferdi begitu merindukan Azahra. Tiga tahun terakhir ini Azahra tidak mau mengirimkannya foto, dengan alasan badan yang besar, kulitnya yang tidak bagus dan alasan lainnya, sehingga dia malu untuk mengirimkan Ferdi foto. Namun saat melihat gadis itu, Ferdi tahu bahwa ternyata gadis itu tidak jujur. Gadis kecil yang dulu bertubuh bulat, sekarang sudah menjelma menjadi seorang bidadari yang sangat cantik, dengan busana yang menutupi tubuhnya.

“Rindu tapi nggak mau peluk,” ucap Azahra yang tersenyum.

“Kenapa gitu,” tanya Ferdi yang masih mengembangkan tangannya.

“Halalkan dulu baru mau dipeluk," ucap Azahra yang membuat dada pria itu berdegup dengan sangat kuat. Azahra hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya setelah mengucapkan kalimat tersebut.

“Ya sudahlah kalau nggak mau Abang peluk,” ucap Ferdi yang kemudian menurunkan tangannya. Ferdi begitu malu ketika memandang wajah gadis itu. Jika seandainya gadis itu mau dipeluknya, mungkin rasa rindunya sedikit terobati. Namun sikap Gadis itu membuat dirinya menjadi semakin penasaran dan salah tingkah. 

“4 tahun nggak ketemu ternyata Adek Abang makin cantik,” ucapnya memuji Azahra. Ferdi mengingat 4 tahun yang lalu ketika dirinya akan berangkat ke Papua.

****

back to back

"Rara nggak mau Abang pergi," Rara menangis memeluk tubuh tinggi tersebut.

“Nanti begitu tugas Abang selesai Abang akan langsung pulang," janji Ferdi yang juga memeluk tubuh gadis remaja yang berusia 14 tahun.

“Apa Abang perginya lama? kalau abang nggak ada di sini, nanti siapa yang bawa Rara jalan-jalan ke mall. Deddy selalu banyak aturan, bila jalan sama Deddy nggak asik. Nggak dibolehkan makan es krim, nggak boleh ini, nggak boleh itu,” ucap Rara. Rara begitu senang bila tiap minggu bisa jalan-jalan bersama dengan Ferdi, Abang sepupunya itu akan selalu menuruti apa maunya.

“Masa tugas Abang di sana 4 tahun, bila sudah selesai Abang  akan langsung pulang ke sini,” ucap  Ferdi. Pria itu mengusap kepala gadis tersebut.

Rara saat ini sudah duduk di kelas 2 SMP, namun sikapnya masih sangat manja bila berjumpa dengan Ferdi.

Azahra hanya diam dan menangis. Azahra tidak bisa membayangkan bila dirinya tidak bertemu dengan Abang sepupunya, yang sudah sangat dekat dan selalu bersama dengannya. Bahkan Abang sepupunya itu selalu datang menjemput dan juga mengantarnya ke sekolah. Azhara selalu bangga bila Abangnya yang datang mengantar dan menjemputnya, dia akan memamerkan kepada teman-teman di sekolahnya. Namun dirinya juga begitu sangat kesal, ketika guru-gurunya yang masih gadis sangat senang memandang Abang sepupunya tersebut.

“Adek nggak boleh nangis, gak boleh sedih, abang perginya demi tugas. Do’akan Abang pulang dengan selamat.”

****

"Abang," Azahra memanggil Ferdi ketika  pria itu yang hanya diam memandang.

Ferdi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Suara gadis itu menyadarkan dirinya dari lamunan masa lalu. “Abang ambil tas sebentar," Ferdi ingin menetralkan detak jantungnya. Ada rasa yang berbeda saat dirinya memandangi wajah gadis cantik itu. Wajah gadis itu seperti wajah ibunya. “Wajahnya sama seperti ibunya,” ucap Ferdi di dalam hati. Ferdi memandang wajah Azahra secara diam-diam. 

“Apa ada yang mau adek beli,” tanya Ferdi ketika mereka akan keluar dari pelabuhan.

Azahra menggelengkan kepalanya.

"Kenapa gak ada yang jemput Abang?" Ferdi bertanya ketika dilihatnya hanya Azahra yang datang ke pelabuhan untuk menjemputnya.

“Kata om Andi dan onty Indah, Abang sudah tua jadi bisa pulang sendiri,” jawab Azahra yang tertawa menutup mulutnya.

“Tega benar ya mereka. Gak rindu sama anak sendiri," Ferdi berucap dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Iya benar. Tapi mereka benar kok,” jawab Azahra.

“Adek jangan ikut-ikutan,” Ferdi berucap dengan memandang wajah Azahra.

Azahra hanya tersenyum.

“Kita pulang pakai apa,” tanya Ferdi.

“Mobil, Abang yang bawa" Azahra mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku roknya, dan memberikannya kepada pria tersebut.

****

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(24)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
4%(1)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 ratings · 25 reviews
Write a review
user avatar
Elok Dwi
suka.........
2025-02-09 15:11:34
0
user avatar
Marina
buku yang bagus
2022-12-17 19:49:14
0
user avatar
Liazta
kisah Ferdi dan Azahra
2022-12-17 13:47:46
0
user avatar
Lilik Friyandhoh
good thank you...
2022-08-06 21:27:20
0
user avatar
Herni Adja
yah... tamat... apa ada cerita akbar zikra thor... atau ada cerita baru lagi
2022-03-29 06:32:38
0
default avatar
hernipurwanti044
kok gak pernah up yah
2022-03-25 13:21:44
0
user avatar
regar cinta
1 bab dobel koin karna bab lanjutanx sama,...
2022-01-20 01:19:38
0
user avatar
Herni Purwanti
udah tamat kali ya
2021-12-31 21:03:19
0
user avatar
Herni Adja
kok belum up juga sih thor...
2021-12-23 17:33:56
0
default avatar
hernipurwanti044
udah nungguin nih thor.. masih sepi ajah
2021-12-21 20:07:06
0
default avatar
hernipurwanti044
boom updatenya thor...
2021-12-18 16:21:37
0
user avatar
Herni Purwanti
mantap... lanjut thor...
2021-12-16 16:45:49
0
user avatar
Herni Adja
kok gak up up sih thor
2021-12-15 12:31:47
0
default avatar
hernipurwanti044
author.... kenapa yah... sehat selalu di tunggu karyanya
2021-12-14 09:48:21
0
user avatar
Herni Adja
2 hari gak up nih... bolak balik di cek masih sama
2021-12-12 11:35:33
0
  • 1
  • 2
115 Chapters
Episode 1: Gadis Cantik
Azahra duduk di kursi tunggu yang ada di pelabuhan. Gadis cantik itu sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan pujaan hatinya. Hari ini  Ferdi kembali ke Jakarta, setelah menjalankan tugasnya selama 4 tahun di Papua.Selama 4 tahun Azahra tidak bertemu dengan Ferdi. Azahra begitu sangat merindukan Abang sepupunya tersebut. Tidak sabar Azahra  untuk berjumpa dengan pria yang selama ini selalu di nantinya. Berulang kali ia memandang ke arah laut, berharap kapal yang menjadi armada pria itu segera terlihat dari kejauhan.Azahra memegang dadanya, degup jantungnya begitu sangat kuat . "Belum ketemu aja udah seperti ini deg-degan nya." Azahra berkata di dalam hatinya. Selama 4 tahun ini Azahra tidak pernah bertemu dengan Ferdi. Rasa rindu yang begitu besar, membuat Azahra tidak sabar untuk melihat pria tersebut.4 tahun yang lalu, Azahra berada di pelabuhan ini mengantarkan pria itu, dan sekarang gadis berwajah cantik itu kembali duduk di sini untuk menjemput
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more
Episode 2: Rindu Nggak  
“Mobil, Abang yang bawa" Azahra mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku roknya dan memberikannya kepada pria tersebut.“Adik dikasih uncle bawa mobil sendiri?" Ferdi bertanya seakan tidak percaya.Dengan cepat Azahra menganggukkan kepalanya.Ferdi begitu memahami seperti apa sifat om nya. “Kenapa uncle kasih bawa mobil sendiri,” tanyanya.“Rara sudah besar bang,” jawab Azahra yang tersenyum.“Apa nggak ada yang jaga,” tanya Ferdi.“Ada, tapi Rara minta jaraknya 3 meter, karena Rara malu kalau ada yang ngikutin,” ucapnya yang memandang ke arah belakang.Ferdi melihat ada dua orang wanita yang mengikuti mereka saat ini.“Sebenarnya Rara itu minta mereka ngikutin jarak 5 meter, tapi Mereka nggak mau, karena katanya kalau jarak terlalu jauh nanti mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bila ada terjadi sesuatu,” jelas Azahra.“Sebaiknya turuti apa yang
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
Episode 3: Calon Istri   
“Kita makan di sini ya Adek." Ferdi berkata ketika menghentikan mobilnya di halaman parkiran restoran Padang.“Makan masakan Padang ya dek. Mau ya, Abang lagi pengen sekali makan masakan Padang,” pinta Ferdi."Boleh,"  jawab Azahra yang tersenyum. "Apa saja yang Abang suka Rara pasti Suka kok.” Azahra tersenyum ketika menggoda Abang sepupunya. Jujur saja, melihat sikap Abang sepupunya yang salah tingkah, Azahra merasa gemas sekali. Abangnya itu terlihat lucu di matanya.Ferdi hanya diam menelan salivanya. Gadis remaja itu begitu pandai membuat dirinya salah tingkah. Ferdi membuka sabuk pengamannya dan kemudian keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh Azahra.“Apa hari ini nggak ke kampus,” tanya Ferdi Ketika  berjalan bersama dengan Azahra masuk ke dalam restoran.“Tadi pagi ke kampus, pulang dari kampus langsung ke pelabuhan,” jawab Azahra. Sudah beberapa minggu ini Azzahra selalu menghitu
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
Episode 4: Digombalin Azahra   
Azahra memberikan tisu kepada Ferdi ketika melihat keringat pria itu sangat banyak menempel di pelipis keningnya. “Ini Bang tisunya, sejak tadi Abang keringat terus." Azahra berkata dengan sangat polosnya. Ferdi semakin salah tingkah ketika semua mata yang ada di dalam ruangan ini memandang ke arahnya. Ferdi bersikap setenang mungkin, ia berharap mama, papa, uncle, dan aunty nya tidak melihat sikapnya yang salah tingkah. Diambilnya tisu yang diberikan oleh Azahra. Diusapnya tisu itu ke pelipis keningnya yang bercucuran keringat. "Mengapa bisa seperti ini," pikir Ferdi. Ia tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya saat ini. Apakah AC di dalam ruangan ini tidak dingin sehingga membuat dirinya merasa sangat kepanasan hingga keningnya  bercucuran keringat.Ferdi mengambil cangkir berisi kopi yang ada di atas meja kaca. Ia meminum kopi yang ada di dalam  cangkir itu dengan sangat perlahan-lahan. Sejak tadi pria itu sudah merasakan sesuatu hal yang berbeda
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
Episode 5: Diam   
Sejak tadi ekor mata pria itu tidak ada henti-hentinya  melirik ke arah kursi yang ada di sampingnya. Dilihatnya Azahra yang hanya diam memandang keluar jendela tanpa berbicara lagi. Melihat sikap Azahra seperti ini, membuat Ferdi merasa bersalah. "seharusnya aku gak larang dia berbicara," sesal Ferdi.  Suasana di dalam mobil ini terasa hening tanpa ada celoteh gadis genit di sampingnya.  Hanya suara musik di dalam mobil yang terdengar memecahkan kesunyian. "nyesel juga nyuruh dia diam, jadi sepi." Ferdi berkata di dalam hati. Berulang kali pria itu memandang Azahra secara diam-diam. “Adek,” panggil Ferdi.“Hmmm,” saut Azahra yang tidak memandang ke arahnya.“Kok jawab nya cuma gitu dek?" Tanya Ferdi.Azzahra hanya diam tanpa menjawab.“Adek lihatin apa?" Ferdi berusaha untuk mengajak gadis itu berbicara.“Nggak ada,” jawab Azahra.“Kenapa lihatnya cuman ke san
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
Episode 6: Bermain Bola   
Selama di perjalanan menuju ke rumah Azahra, Ferdi tidak ada henti-hentinya merasakan degup jantungnya yang tidak menentu. Suhu tubuhnya yang berubah setiap saat. Terkadang panas hingga keringat bercucuran di pelipis keningnya, saat gadis remaja itu menggombalinya. Namun juga terkadang adem ketika melihat senyum manis gadis tersebut. Pria itu tidak ada henti-hentinya tertawa ketika Gadis itu bercerita sangat lucu kepadanya. "Apa ini yang dikatakan cinta itu berjuta rasanya," pikir Ferdi di dalam hati. Namun pria itu secepat mungkin menghilangkan pikirannya.Ferdi memberhentikan Mobilnya di halaman rumah milik unclenya. Pria itu memandang sekilas gadis yang duduk disampingnya."Abang turun dulu ya," pinta gadis tersebut.“Iya,” jawab Ferdi yang sedikit tersenyum.Azahra membuka pintu mobilnya dan kemudian turun dari dalam mobil yang diikuti oleh Ferdi.Ferdi keluar dari dalam mobil, matanya tertuju memandang sosok anak laki-laki yang ber
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more
Episode 7: Mau Sama Siapa    
Ferdi masuk ke dalam kamar tidurnya. Kamar ini sudah 4 tahun ditinggalkannya, namun interior dan posisi barang-barang di dalam kamar itu masih sama seperti yang di tinggalkannya dulu. "Kenapa kamar ini nggak pernah direnovasi selama aku tinggalkan."  Pria itu bertanya dengan tersenyum tipis.Ferdi melangkahkan kakinya menuju ke arah lemari pakaian miliknya. Kakinya terhenti ketika berada di salah satu pintu lemari yang menjadi tujuannya. Dibukanya pintu lemari tersebut dan membuka laci kecil dengan menggunakan kunci yang diambilnya dari dalam saku celananya. Ferdi mengambil surat yang pernah diberikan oleh neneknya Azahra kepadanya.Surat ini selalu disimpannya dengan sebaik mungkin. Ferdi berjalan menuju ke tempat tidur. Ia duduk di atas tempat tidur dengan menurunkan kakinya ke lantai. Dibukanya surat itu dan membacanya. Surat ini begitu sering dibacanya ketika dirinya merindukan mama Nurjannah.“Mama selama ini aku selalu mengatakan kepada mama, ba
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more
Episode 8: Dengan Siapa  
“Mau ke mana,” Andi bertanya kepada putranya ketika pria itu sedang makan bersama dengan istrinya.“Mau jalan,” jawab Ferdi.“Belum sampai sehari di rumah udah mau pergi, bukannya ikut makan malam di sini,” ucap Indah.“Kalau seandainya aku duduk di sini makan malam, yang ada aku tuh bakalan diomelin ma,” jawab Ferdi.“Diomelin kenapa?" Indah pura-pura tidak tau.“Karena belum dapat calon istri,” jawabnya.“Kalau kami tidak sibuk mengingatkan kamu seperti ini, ya kamu nggak nikah-nikah nanti. Mulut Kami ini sudah capek memberitahu. Bila seandainya pohon, mungkin daunnya sudah rimbun, seperti itulah kami berbicara mengingatkan, menawarkan, dan meminta kamu untuk menikah. Bila kamu tidak bisa mencari istri kami carikan,” tutur Andi. Andi tidak mengerti mengapa dirinya selalu mengalami hal seperti ini. Dulu adiknya begitu tidak mau disuruh menikah dengan berbagai alas
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more
Episode 9: Bermain   
“Akbar nanti mau main apa," tanya Ferdi."Tentu saja aku ingin bermain basket." Akbar berkata dengan mempraktekkan gerak tangannya yang menunjukkan bahwa dirinya sedang melemparkan bola ke keranjang. Ferdi tersenyum ketika mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut.“Aku juga ingin bermain game, pokoknya aku ingin bermain sepuasnya,” Akbar mengangkat kedua tangannya ke atas."Apa tidak mau mandi bola.” Ferdi menawarkan.Azahra tertawa saat mendengar penawaran yang diberikan oleh Ferdi. Adik laki-lakinya itu begitu tidak mau diajak masuk ke arena mandi bola.Ferdi memandang Azahra dengan mengerutkan keningnya.“Tidak, aku tidak mau mandi bola, itu arena bermain anak-anak bayi,” jawab Akbar.“Abang lihat banyak kok anak-anak seumuran Akbar yang main di arena mandi bola,” jelas Ferdi.“Aku ini sudah SD bukan anak TK,” protes Akbar.Azahra hanya
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more
Episode 10: Cinta    
"Apa masih mau main di sini?" tanya Ferdi yang memandang Azahra.Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dirinya masih ingin menikmati kebersamaan bersama dengan pria yang saat ini sedang memegang tangannya. "Kalau Daddy tahu pasti marah. Tapi ini ceritanya beda." Azahra berkata dalam hatinya. “Anggap saja dirinya saat ini mencari kesempatan yang ada." Pikirnya. Ia seakan tidak ingin pria itu melepaskan tangannya. Pria itu memegang kedua tangannya dengan posisi pria itu berada di depannya, sehingga azzahra bisa melihat wajah tampan pria itu dengan sangat dekat seperti ini. Senyum pria itu  mampu menyejukkan hatinya.“Abang ajarin ya biar bisa seluncuran seperti Akbar. Lihat tuh Akbar sudah pandai seluncurannya." Ferdi berkata dengan memandang ke arah arah Akbar yang berada di depannya. "Lihat itu dek, Akbar udah dapat cewek.”Ferdi tersenyum ketika melihat anak laki-laki itu sudah menemukan teman perempuan, dan sekarang Akbar sedang
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status