All Chapters of I Love You My Sweet Kellgaren (INDONESIA): Chapter 31 - Chapter 40
75 Chapters
Bab 31 Kencan
Suara siulan memenuhi kamar yang luas itu. Sesekali terdengar senandung seorang pria yang tengah berdandan untuk pergi kencan dengan pujaan hatinya. Berjalan melintasi kamar menuju walk in closet, di ambilnya kaos oblong berwarna putih kemudian di pakainya dan pas membalut tubuhnya yang aduhai atletisnya, siulan kembali bergema di walk in closet itu, kemudian mengambil celana panjang warna khaki dan mengenakannya sambil bersiul. Selesai mengenakan celana panjangnya, sang pria menarik laci di meja di tengah-tengah ruangan walk in closet yang menyimpan deretan dasi, jam tangan dan ikat pinggangnya kemudian mengambil salah satu jam tangan bermereknya lalu beranjak ke depan cermin besar di depan ranjangnya sambil mengenakan jam tangannya. Membentuk rambutnya yang lebat yang sudah berpomade sambil bersiul, kemudian pria itu mengamati penampilannya di cermin. ‘Hhm…Not bad…I’m quite handsome as always’ memuji dirinya sendiri dalam hati sambil tersenyum menat
Read more
Bab 32 Pregnant
“Darl, kamu lagi dimana?” Killian yang sedang senggang sore itu menelpon Marcia.Sejak kencan mereka di Dufan, Killian selalu berusaha mengajak Marcia berkomunikasi layaknya sepasang kekasih. Seenggaknya itulah yang ada di pikiran Killian kalau hubungannya dengan Marcia sudah naik tingkat menjadi sepasang kekasih. Dia ingin agar mereka menjadi dekat lagi seperti dulu.“Aku lagi di apartemen” Marcia sedang mengocok adonan secara manual menggunakan whisk.Memisahkan adonan putih menjadi dua bagian, Marcia mengambil bubuk coklat untuk di campur dengan adonan putih yang satu lagi. “Kenapa Kak?” tanya Marcia sambil mengaduk adonan coklat.Di cek nya suhu oven yang letaknya di belakangnya, kemudian menuangkan adonan putih ke cetakan kue yang sudah di siapkannya lalu menuang lagi adonan coklat di atas adonan putih di atur selang seling dan di buat garis-garis supaya adonannya bermotif.“Kakak ke sana sekarang ya”Marcia yang mendengar permintaan Killian tertegun kemudian “Ehh jangan Kak!”“
Read more
Bab 33 Sincerity
Sejak selesai menelpon Marcia, hati Killian tidak tenang. Dia gelisah dan ada kecemasan yang di tahannya. Entah mengapa, tapi itu yang di rasakan Killian. Biasanya Marcia akan dengan senang hati hasil masakannya atau kue buatannya di cicipi dan di kritik. Gadisnya sangat senang menerima saran terkait hobinya memasak dan membuat kue. Tapi baru saja Marcia melarangnya datang. Kenapa? Batin Killian. Bukankah mereka adalah sepasang kekasih? Mereka sudah jadi sepasang kekasih kan? Bukankah Marcia sudah bisa berada dalam satu ruangan lagi dengannya? Bukankah Marcia sudah mau berbicara dan bercanda lagi dengannya? Gadisnya itu bahkan sudah tertawa ceria lagi tempo hari saat mereka pergi kencan ke Dufan. ‘Damn!’ ‘Aku bener-bener nggak bisa tenang’ batin Killian Melihat jam di pergelangan tangannya. Berpikir sebentar bahwa urusan pekerjaannya tidak ada yang mendesak. ‘Jam empat sore. Ok. Harus sekarang. Nggak bisa ditunda lagi. Now or never’ batinnya penuh tekad. Killian segera merai
Read more
Bab 34 Restu
Thomas terdiam menatap tajam putranya. “Kamu sadar apa yang kamu minta?” tanya Thomas Ketukan pelan di pintu ruang kerja Thomas membuat Killian dan ayahnya menengok kearah pintu, dan Ellena masuk sambil membawa kopi dan cemilan untuk suaminya. “Aku sangat sadar ayah” jawab Killian menatap ayahnya tepat di matanya tanpa gentar ataupun ragu. “Aku mencintai Marcia. Aku janji akan selalu mencintai dan menjaganya seumur hidupku Yah. Aku enggak akan mempermainkannya seperti yang selama ini ayah takutkan. Percayalah padaku” Ellena yang duduk di sofa di samping Thomas hanya bisa menghela nafas pelan. Jadi gadis yang di maksud Killian tempo hari apakah Marcia? Ah kupikir putraku ini sudah menemukan gadis lain yang bisa membuatnya bahagia. Ternyata gadis yang di maksudnya adalah Marcia. Ellena menghela nafas pelan. “Jadi gadis yang kamu maksud tempo hari adalah Marcia?” tanya Ellena matanya menyipit menatap putranya penuh selidik. “Iya Bu. Gadis yang membuatku luar biasa bahagia hanya M
Read more
Bab 35 Kau Sudah Seperti Adik Bagiku
“Salah satu bungalow di Project Lombok terbakar dan memakan korban”“What?!” terdengar decitan ban karena mobil tiba-tiba berhenti.TIN TIINNN TIIINNNLampu merah di persimpangan itu mendadak jadi macet karena mobil Killian yang mendadak berhenti. Menyebabkan mobil-mobil di belakangnya membunyikan klakson tanda protes.Sebuah mobil mini bus sejuta umat tiba-tiba melewati mobil Killian dengan ngebut dan menjulurkan jari tengahnya kemudian perlahan menghilang tertutup mobil-mobil dan kendaraan bermotor yang lain.Killian tidak menggubris kelakuan pengendara akhlakless itu, dengan segera dia melajukan mobilnya perlahan dan parkir di mini market terdekat. “Shit! Gimana ini bisa terjadi?! Apa aja yang di lakukan kontraktor kita sampai bisa kecolongan begini?!” Killian mulai mengamuk dan memaki. Membuat Agung geleng-geleng kepala di seberang sana. Bos nya sudah mulai CEO mode on nih kayaknya. Galaknya mulai keluar.“Aku sudah mengutus Bruno ke sana. Berangkat malam ini untuk menyelidiki i
Read more
Bab 36 Ok, It's Up To You
 Perjalanan yang memakan waktu hampir dua jam di udara di tambah lagi perjalanan darat dari airport ke kawasan resortnya yang memakan waktu tiga jam perjalanan membuat Killian sangat kelelahan. Agung asistennya dan Anna sekretarisnya sudah menempati kamar mereka masing-masing di tiap bungalow yang sudah siap launching. Killian sampai di Lombok menjelang subuh. Otaknya terus berpikir keras penyebab insiden yang terjadi di resortnya. Apa ada sabotase? Kenapa kejadiannya di saat finishing mencapai 98%? Ah sial! Kesal Killian dalam hati. 
Read more
Bab 37 Resah Dan Gelisah
“Passport dan dokumen penting lain di bawa kan Cia?” tiba-tiba Shizuka nyeletukMarcia menepuk jidatnya kemudian menyentil lengan Shizuka sambil terkekeh pelan“Pasti bawalah Shizu. Ya ampun kamu baru tanya pas kita uda di jalan tol?” ledek Marcia.Mendengar itu Shizuka mendengus kemudian ikutan tertawa memikirkan betapa telminya dia.“Astaga kok telat bener sih aku hahahaha”“Nanti aku minta pak supir turunin kamu aja di pinggir jalan tol kalo kamu beneran ketinggalan passportnya” canda Marcia lagi sambil terkekeh pelan.“Tega kamu Cia. Kalo aku turun di jalan tol, nanti ayam gorengnya ikut aku aja”Mendengar itu, Marcia dan supir taxi online tersebut tertawa bersama.*** Killian meeting dari pagi sampai menjelang malam membahas insiden kebakaran pada salah satu bungalow. Membuatnya melupakan Marcia untuk sesaat.Untunglah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ternyata korban yang di maksud mengalami luka bakar tingkat dua dan sedang mendapat penanganan ekstra di rumah sakit
Read more
Bab 38 Apa Yang Kamu Lakukan!
“Awas Pak!” seseorang berteriak saat tubuh Killian oleng saat sedang berjalan kearah bungalownya.HupFiuhh. ‘Sedikit lagi.’ Batin seseorang.“Ayo, saya antar ke bungalow anda Pak Killian” suara lembut mendayu seorang wanita samar-samar terdengar di telinga Killian yang sedang separuh sadar.“Hmm” gumam Killian di tengah mabuknya. Dan membiarkan wanita itu memapahnya ke dalam bungalownya.***Pagi harinya Killian terbangun dengan rambut berantakan dan kepala yang pusing luar biasa.Rasa mual yang menjadi menyambutnya membuatnya membulatkan mata begitu merasakan perutnya mulai bergejolak, Killian langsung turun dari ranjang dan berlari menuju toilet untuk memuntahkan isi perutnya.Hueekkk…Huekkk..hah..hah…..hah….’Sial!’ batin Killian‘Nggak lagi deh mabuk-mabukan.’ Pikir Killian saat rasa mualnya mereda.Hufff. Killian menarik nafasnya dan bersandar pada dinding kamar mandi yang kering.‘Tumben banget sih aku sampe muntah begini. Biasanya nggak gini’ batin Killian.Dan seketika pria
Read more
Bab 39 Amplop Misterius
Killian sampai di apartemen Shizuka menjelang tengah malam. Berkali-kali membunyikan bel tapi tidak ada yang membuka pintu. Killian sungguh sudah tidak bisa menunggu lagi sehingga meskipun sudah tengah malam dia tetap datang demi memupus kerinduannya kepada gadisnya. Hingga akhirnya Killian menelpon Marcia untuk yang kesekian kalinya. Ddrrttt ddrrttt Trek… ‘telpon yang anda tuju…’ Dengan kesal Killian langsung mematikan sambungan telponnya begitu mendengar suara operator menjawab panggilannya. ‘Damn! lagi-lagi gak aktif’ Killian menyugar rambutnya dengan frustasi lalu duduk di lantai dan bersandar di tembok unit apartemen sambil memejamkan matanya sejenak. Penampilannya sungguh berantakan. Rambutnya acak-acakan, setelan jasnya yang mahal sudah terongok di lantai dilorong unit apartemen, kemeja putihnya sudah kusut, dasinya bahkan entah ada dimana. Perutnya keroncongan dan dia sungguh lelah luar biasa. Sejak pagi Killian bangun dalam keadaan mabuk dan di tengah situasi yang sun
Read more
Bab 40 Rencana
Matanya bergerak ke kiri dan ke kanan membaca isi surat tersebut, tangan Killian gemetar, dadanya bergemuruh, sesak dan berdebar jadi satu membuatnya langsung jatuh terduduk di lantai di depan meja rias.‘Darl…’ setetes air mata jatuh membasahi pipinya.Memikirkan gadisnya yang ceria harus menghadapi kehamilannya seorang diri entah di mana dan ini semua salahnya yang telah memaksa Marcia saat itu.Surat tersebut beserta selembar foto hasil USG perlahan terjatuh ke lantai terlepas dari pegangan Killian.***Desahan dan erangan saling menyahut di dalam keremangan kamar hotel itu. Sepasang manusia yang sedang sibuk berkejaran meraih surga dunia itu semakin sibuk saling bercumbu.“Ahhh…” jerit sang wanita yang akhirnya mendapat pelepasannya.Sementara itu hentakan pinggul sang pria semakin menggila menggejar pelepasannya. Bulir keringat semakin membasahi tubuh sang pria, membuat sang wanita di bawahnya semakin menjerit seiring hentakan demi hentakan yang semakin cepat.Kedua asset sexy wa
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status