Semua Bab SATU MALAM BERSAMA MILIARDER: Bab 41 - Bab 50
202 Bab
41 - Kejahatan Mike
Sarah menangis diam-diam semalaman. Adrian yang tidur terlelap tidak mengetahuinya.Sarah merasa heran mengapa Adrian bilang mencintainya tapi menidurinya dengan sangat kasar. "Apakah cinta Adrian seperti itu? Kasar dan menyakitinya atau itu bukanlah cinta tapi hanya nafsu semata. Apa Adrian hanya menganggap Sarah sebagai obyek untuk pelampiasan saja.Padahal Sarah sudah mulai mencintainya dan ia merasa Adrian juga tulus padanya. Tapi setela kejadian tadi malam, Sarah tidak tahu apa yang sebenarnya Adrian rasakan sekarang.Sarah terbangun dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia berbalik ke sisi Adrian tidur tapi ia tidak melihat Adrian di sana. "Apa Adrian sudah berangkat kerja? Atau ia masih berada di kamar mandi?" Sarah mencoba mendengar suara air di dalam kamar mandi namun sepertinya Adrian sudah berangkat.Lagi-lagi Sarah merasa aneh, mengapa keesokan harinya Adrian sudah pergi tanpa pamit pada Sarah. Tidak biasanya ia melakukan itu, biasanya den
Baca selengkapnya
42 - Makian Mike
Mike baru saja tiba di kantor Gilbert. Ia hendak mengambil cek yang dijanjikan Gilbert karena telah berhasil mendapatkan file Adrian. Dengan bersenandung kecil, ia masuk ke dalam ruangan Gilbert."Hai Gilbert, aku datang untuk mengambil cek yang kau janjikan!" Mike tersenyum lebar dan duduk dengan begitu santai di sofa kantor Gilbert.Bukannya disambut dengan ramah, Gilbert malahan memakinya kasar. "Dasar kau bajingan, masih kau berani datang kemari?" Gilbert yang melihat kedatangan Mike langsung saja mendorongnya ke pojok ruangan dan mencekal kerah kemeja Mike."Hey chill ada apa Gil?" kata Mike berusaha menenangkan Gilbert yang hendak menghantam wajahnya."Kau! Apa kau sengaja memberiku file yang salah Mike? Jangan-jangan kau bersekongkol dengan Adrian untuk menjatuhkan perusahaanku?" kata Gilbert menonjok dinding di samping wajah Mike."Me? bersekongkol dengan Adrian? Bajingan itu! Tidak akan, tidak jika dia adalah orang terakhir di dunia ini yang ha
Baca selengkapnya
43 - Undangan Dari Laura
Selesai memarahi Sarah. Mike langsung menghubungi Laura untuk menjalankan aksi balas dendamnya pada Sarah dan Adrian. "Selamat malam nona Laura." sapa Mike dengan ramah pada Laura di telepon."Maaf dengan siapa saya bicara?" bukannya balik menyapa, Laura malahan balik bertanya pada laki-laki penyapanya di seberang sana."Ini aku Mike! Apa kamu ingat kita bertemu di pernikahan Adrian. Aku kakak tiri Adrian, apa kau lupa? Janji kita untuk saling mendukung!""Ah Mike, maaf ternyata aku belum menyimpan nomermu. Sekali lagi maaf ya." kata Laura berpura-pura lupa. Padahal ia malas berhubungan dengan orang semacam Mike, jika saja bukan untuk Adrian tentu ia tidak akan berhubungan dengan Mike."Yeah, well. Aku hanya ingin bertanya apa kau masih berminat dengan adik tiriku yang sombong itu!" tanya Mike tanpa basa basi."Wah tentu saja, bukannya aku sudah bilang jika aku ingin menikahinya." kata Laura juga menjawab tanpa basa basi."Well aku punya cara untukmu agar b
Baca selengkapnya
44- Suamimu Bersamaku
"Permisi." Adrian meninggalkan Laura sendiri untuk pamit ke kamar kecil. Tanpa sepengetahuan Adrian, Laura menaruh pil tidur di red wine Adrian.Sebenarnya rencana Mike hanya sampai makan malam di restoran saja dan memberi foto Laura dan Adrian sedang makan bersama pada Sarah. Namun Laura ingin bertindak lebih jauh. Menurutnya kalau Sarah tidak melihat Adrian tidur dengan wanita lain maka ia tidak akan merasa sakit hati.Adrian yang sudah membuka dua botol wine, minum-minum sampai setengah mabuk karena merasa kecewa dengan Sarah. Ditambah dengan pil tidur Laura maka akan mudah sekali untuk membawa pria itu ke Penthouse-nya. Ia memiliki rencana jahat untuk Adrian di sana."Adrian cukup sudah minum-minumnya, ayo kita ke atas ya.""Ke atas? Untuk apa kita pergi ke atas?" kata Adrian setengah mabuk dan juga setengah mengantuk."Kamu tidak mungkin pulang dalam keadaan mabuk seperti ini kan? Sebaiknya kamu istirahat dulu di kamar Penthouse di atas." kata Laura ber
Baca selengkapnya
45 -Berita Tabloid
Adrian pulang dengan tanpa rasa bersalah seperti malam-malam sebelumnya. Adrian melihat Sarah sudah tertidur. Nyatanya Sarah hanya berpura-pura tertidur. Melihat Adrian yang pulang dengan pakaian yang sama membuat rasa marah di dalam dada Sarah semakin menjadi. Sedangkan Laura merasa senang ketika rencananya berhasil. Dia segera menyuruh orang memberi foto-foto itu pada Sarah. Sehingga pada siang hari tadi ia menerima foto-foto Adrian sedang makan malam berdua dengan Laura dari orang yang tidak dikenal.Laura sangat kesal setengah mati jadi ketika Ella menawarkan sebuah peran di film terbaru ia langsung saja menerimanya tanpa tahu dengan siapa lawan mainnya kelak.***"Barra???" kata Ella ketika ia bertemu dengan Barra di ruangan reading script. Pagi itu, Sarah yang ternyata mendapat proyek bermain film bersama Barra. Mantan kekasihnya yang masih mengharapkannya. Bertemu untuk pertama kalinya sejak Sarah menikah dengan Adrian."Long time no see Sarah,
Baca selengkapnya
46 - Kemarahan Adrian
Setelah selesai syuting, Ella membawa Sarah mampir ke sebuah kafe yang dekat dengan lokasi mereka syuting."Apa di sini tempatnya Ella?" kata Sarah memandang ke dalam kafe yang baru saja mereka masuki. Kafe itu bernuansa minimalis lengkap dengan desain interiornya yang bernuansa coklat kayu."Boleh ya kita mampir sebentar Sarah, tadi malam aku sangat kurang tidur jadi boleh kan kita mampir minum kopi sebentar di sini?""Hm... bagaimana kalau kita take away saja Ella?" kata Sarah mencoba memberi saran."Aku takut jika aku menyetir sekarang tanpa minum kopi aku akan tertidur saat menyetir Sar. Lagi pula ini satu-satunya kafe terdekat sebelum kita masuk ke dalam tol." jawab Ella diplomatis."Okey kalau begitu cepat pesan saja Ella, aku akan menunggu di sana." Sarah menunjuk salah satu meja yang berada di sudut ruangan. Tidak lupa Sarah memakai sun glasses-nya takut jika beberapa pengunjung mengenalinya sebagai aktris terkenal.Setelah kopi mereka tiba, Ella pami
Baca selengkapnya
47 - Apa Itu Rasa Sakit
Seusai rapatnya dengan perusahaan yang ia menangkan tendernya tempo hari, Adrian memanggil kembali ke kantor. Selama di perjalanan ia duduk di belakang mobil dengan diam dan membuat Hendri yang duduk di samping pengemudi mereka merasa ikut gelisah juga. "Sialan! Bajingan, kurang terbuka!" Di tengah keheningan di mobil Hendri melihat bosnya memaki lalu menonjok kepalan mengarahkan tangan ke kaca mobilnya yang anti. Membuat tangan Adrian memerah dan terluka. Baik sang supir dan Hendri tidak ada yang berani mengajak bicara bos mereka yang lagi terbakar amarah.
Baca selengkapnya
48 - Kecewa
Adrian menghujam Sarah begitu kasar dan membuat Sarah hampir menjerit karena rasa sakit yang dirasakannya tetapi mulut Adrian membungkamnya dengan ciuman.Dengan beringas bibir Adrian melumatnya. Menjelajahi mulutnya dengan lidahnya yang basah. Tangannya liar meremas kedua payudara Sarah yang sintal. Menggesek puting Sarah dengan ibu jarinya. Membuat sebuah lenguhan lolos dari mulut Sarah.Bibir Adrian kembali melumat tidak membiarkan Sarah menjerit ketika ia memeluntir kedua puncak payudara Sarah dengan keras.setelah puas menjamah tubuh Sarah ia kembali bergerak dengan kasar, memasukkan dirinya begitu dalam dan cepat membuat Sarah tersengal dan kepayahan. Adrian menghujam kejantanannya dengan cepat dan begitu kasar. Membuat Sarah berkali-kali memohon pada Adrian untuk memelankan gerakannya. Dan setelah menghujam begitu kasar akhirnya Adrian menghentikan gerakannya. Adrian terus menahan posisinya untuk tidak bergerak agar Sarah merasa tersiksa dengan ukur
Baca selengkapnya
49 - Ceraikan Dia
Usai kepergian Adrian dari kamarnya, Sarah menangis semalaman. Ia merasa kecewa dengan perlakuan Adrian padanya. Esok paginya ketika ia hendak melihat suaminya, ternyata Adrian sudah pergi pagi-pagi sekali dari rumah.Sarah termenung sendirian di meja makan yang penuh dengan sarapan pagi yang enak-enak. Melihat hidangan di meja bukannya berselera, Sarah malahan merasa mual. Ia tidak berselera makan sama sekali. Tapi Ella yang datang ke rumahnya memaksanya untuk makan sedikit saja untuk bayinya"Makan Sar, untuk bayimu kasihan jika ia harus menanggung lapar karena ibunya nggak nafsu makan." kata Ella menyuapkan satu buah softroll ke arah sahabatnya itu."Aku nggak lapar Ell, sungguh.""Sudah makan dulu, nanti lagi kamu mikirin Adriannya!" kata Ella lagi pada Sarah."Kok kamu tahu aku lagi ribut sama Adrian?" tanya Sarah menduga-duga."Ya tahulah dari wajah kamu yang kusut begitu. Kalau masalah gosip kan aku tahu kamu sering hadapin gosip yang lebih berat lagi
Baca selengkapnya
50 - Mengurai Benang Kusut
"Hai Laura, apa kita bisa bertemu sore ini sepulang aku kerja?" kata Adrian mendahului menyapa Laura di telepon."Hai Adrian, of course dimana kita mau bertemu.""Aku akan memberikan sebuah alamat restoran dan kita bisa bertemu di sana, mengerti?""Okey, i will see you there. And Adrian...."Adrian diam tidak merespon kata-kata selanjutnya yang akan Laura utarakan padanya."I miss you!" kata Laura sebelum Adrian menutup teleponnya.Setelah Adrian menutup telepon Laura bersorak senang mengetahui Adrian mengajaknya berkencan. Ia bahkan mengabari Mike bahwa rencana Mike dan Laura berhasil memisahkan Sarah dengan Adrian karena sekarang Adrian mau menemuinya di sebuah restoran dengan inisiatifnya sendiri."Apa ini kencan? Atau ia akan langsung memintaku menggantikan Sarah sebagai istrinya! Oh my... oh my lord... Aku tidak sabar untuk bertemu dia malam ini hahaha...." Laura langsung berhalusinasi tingkat tinggi membayangkan Adrian melamarnya dengan bunga dan musik di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status