Seperti yang dibilang Rafael, pria itu sampai di rumah Alden lima belas menit kemudian. Pria itu sudah berdiri disana dengan senyuman lebar sambil menekan bel pintu berkali-kali. Dengan malas, Alenta berjalan menghampiri pintu. Ia menarik nafasnya agar bisa mengontrol emosinya. Ayolah, Alenta, kesampingkan dulu perasaanmu dan mulai bersandiwara seperti biasa.Ia tersenyum manis saat melihat Rafael. Ia bahkan berpura-pura tersentuh melihat buket bunga besar yang Rafael bawa di tangannya. Alenta menerima buket bunga itu dengan senyuman lebar, "Anda bahkan membawakan saya bunga, ini cantik sekali,"Rafael terlihat sumringah melihat sambutan Alenta, "Ku pikir kau sedang marah padaku,"Alenta segera tersenyum malu-malu, "Saya tidak bisa marah kepada Anda terlalu lama,"Siapa yang menduga bahwa saat Alenta dan Rafael berada di ambang pintu, Alden tiba-tiba datang dari arah bersebrangan. Alden terlihat terkejut dengan kehadiran Rafael begitu pula juga dirinya ya
Baca selengkapnya