Semua Bab Wanita Berselimut Dendam: Bab 21 - Bab 30
53 Bab
Kemarahan Edward Johnsons
"Apa yang sebenarnya kau lakukan pada Anakku?" lirih Elenna Herenson. Ia berdiri dengan gelisah karena Rafael tidak kunjung tiba dari semalam."Aku hanya memberi peringatan sedikit agar dia menurut," balas Richard tegas.Elenna mendengus mendengar ucapan Richard, "Kau dan kediktatoranmu itu membuatku muak," desis Elenna kesal.Richard segera menghampiri Elenna. Ia menyentuh bahu Elenna lembut, "Sayang, aku melakukan ini untuk dia juga. Dia selalu tergoda dengan wanita rendahan, wajar jika aku memberinya peringatan."Elenna menghela nafasnya panjang, "Kenapa status sosial sangat penting bagimu, Sayang? Rafael akan merasa tertekan jika kita terus membatasi pergaulannya," protes Elenna tidak suka. Ia tahu Richard selalu menginginkan kesempurnaan, tapi ia selalu tidak tega jika anaknya dididik terlalu keras oleh suaminya."Dia harus bisa menahannya jika ingin menjadi penerusku, bukan begitu? Kalangan bawah hanya akan menghambatnya,"Elenna hanya
Baca selengkapnya
Kehancuran Rafael
Richard merasa tidak memiliki wajah lagi setelah mendengarkan rekaman dari diska lepas itu. Amarahnya kini muncul ke permukaan. Puteranya benar-benar bodoh! Bagaimana bisa Rafael kecolongan hingga tidak mengetahui bahwa percakapan yang mereka lakukan telah direkam oleh Kimmy Ara? "Maafkan aku, Ed. Akan ku pastikan Rafael meminta maaf pada puterimu soal ini," ujar Richard merasa menyesal. "Tidak perlu!" sanggah Edward berang, "Aku tidak perlu permintaan maaf darinya. Lebih baik kita batalkan saja perjodohan ini," Mata Richard melebar mendengar keputusan Edward. Dibatalkan? Tidak, perjodohan ini tidak bisa dibatalkan begitu saja. Ia masih membutuhkan dana investasi yang terkucur dari keluarga Johnsons. "Tidak, tidak. Kenapa harus dibatalkan? Barbara akan sedih jika pertunangan ini batal, Ed," bujuk Richard. "Perjodohan ini akan tetap batal. Aku akan mengurus putriku sendiri dan kau lebih baik urus puteramu untuk lebih menghargai orang lain!" ger
Baca selengkapnya
Kejadian Tidak Terduga
Melihat Rafael yang terpuruk di hadapannya membuat hati Alenta merasa sedikit terhibur. Lihatlah! Pria brengsek ini terkena karmanya sendiri. Ia terduduk dengan putus asa sambil menangis. Rafael telah membuang anaknya  sendiri dan sekarang dia merasakan penderitaan karena telah dibuang oleh sang ayah. Alenta menyunggingkan senyuman lebar. Ia ingin menikmati saja dulu pemandangan indah ini untuk sementara.Alenta menghela nafasnya saat ia rasa kesenangan ini harus berakhir. Yah, belum saatnya pria ini menangis terlalu lama. Sabarlah, lain kali ia akan membuat pria ini menangis darah karena seluruh dunianya telah hancur. Alenta ikut terduduk di hadapan Rafael dengan wajah berpura-pura khawatir. Ia menggapai tangan Rafael lalu menyentuhnya dengan lembut. Alenta kembali menghela nafasnya lalu berbisik lembut di sebelah telinga Rafael."Aku akan membantumu, Rafa," bujuk Alenta.Pria itu berhenti menangis lalu mendongakkan wajahnya. Ia menatap Alenta dengan sinis
Baca selengkapnya
Tawaran Kencan dari Alden
Alenta tidak menduga bahwa ia akan seberani itu menarik tubuh Alden untuk menciumnya. Ia juga tidak percaya bahwa kini bibir mereka saling bertaut untuk beberapa menit. Ada sensasi luar biasa yang menggelitik namun menyenangkan di dalam hatinya. Meski mendadak dan tidak terduga, ia merasa bahwa yang mereka lakukan adalah tindakan yang benar.Wajah mereka saling menjauh setelah mereka hampir kehabisan nafas. Tubuh dan wajah Alenta terasa panas, ia melipat  bibir dengan gugup. Apa yang harus ia katakan setelah melakukan hal mengejutkan seperti tadi?"Aku harus istirahat," Alenta berdecak karena perkataan yang keluar dari mulutnya tidak sesuai harapan. Ia menggigit bibirnya dengan canggung lalu menatap Alden. Ia terlalu gugup untuk berada satu ruangan dengan pria itu hari ini.Alden hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Ya, baiklah. Selamat istirahat," ujar pria itu lirih.Alenta membalikkan badannya lalu pergi dari hadapan Alden. Ia telah keh
Baca selengkapnya
Kesepakatan dengan Richard
"Kita bertemu di gudang Robinson, Kimmy Ara,"Alenta membaca pesan dari Richard. Ia meletakkan ponselnya kembali ke dalam tas lalu berkata pada supir taksi tentang tujuan mereka. Gudang Robinson merupakan gudang terbengkalai yang sudah tidak digunakan bertahun-tahun lamanya. Ia tahu bertemu Richard di tempat sepi merupakan hal yang sangat beresiko, tapi ia harus datang. Ia harus melakukan semuanya dan mengambil resiko agar rencananya berjalan dengan lancar.Alenta menelan ludah saat melihat sebuah mobil tanpa plat nomor terparkir disana. Itu pasti Richard. Richard sengaja memakai mobil tanpa plat nomor agar tidak mudah di deteksi polisi saat ia dilenyapkan. Alenta menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Ia melangkahkan kakinya dengan yakin kemudian berjalan ke arah pintu masuk. Namun, saat kakinya telah masuk seluruhnya ke area gudang, pintunya ditutup oleh seseorang dari belakang. Sial, sepertinya ia tidak bisa mundur lagi!"Kau terlalu berani sampai d
Baca selengkapnya
Alenta Mabuk
Gadis gila! Richard tidak henti-hentinya mengucapkan umpatan kasar mendengar permintaan Kimmy Ara. Menikah dengan Rafael? Kenapa gadis ini begitu ngotot ingin menjadi bagian keluarga Herenson? Memangnya dia pikir dia siapa? Tidak, ia tidak akan membiarkan seorang gadis yang tidak jelas asal usulnya menjadi seorang menantu di keluarganya."Menikah dengan Rafael? Kau pikir kau siapa hingga berani bermimpi seperti itu? Huh?" Teriak Richard murka.Kimmy Ara terlihat tidak bergeming. Gadis itu mengambil list yang berada di atas meja lalu melipatnya."Baiklah jika Anda tidak menginginkannya, saya bisa memberikan ini pada Edward Johnsons. Oh ya jangan lupa, saya juga memiliki rekaman Anda hari ini."Richard menggemretakkan giginya kesal, jika Edward memilikinya maka perusahaan Edward akan mudah untuk menjatuhkannya. Dan rekaman yang dimiliki Kimmy Ara dapat membawanya ke tempat yang sangat ia hindari yaitu kantor polisi. Meski ia bisa menghindari hukum dengan al
Baca selengkapnya
Pesan dari Richard
"Anda temannya? Sepertinya dia sangat mabuk, apa Anda bisa membawanya pulang?"Alden menganggukkan kepalanya pada pegawai bar yang menghampiri mereka. Ia segera menarik tubuh Alenta yang terkulai lalu membawanya ke pelukannya. Alden menggeleng, gadis itu sudah tidak sadar dan sulit untuk berjalan."Maaf, tapi bisa bantu saya untuk menaruh dia di punggung saya?" pinta Alden pada pegawai bar itu. Pegawai itu menganggukkan kepalanya lalu melakukan hal yang diminta Alden. Alden berjongkok sementara tubuh Alenta di letakkan di punggungnya.Tubuh Alenta terasa sangat ringan dibawa. Ia bingung karena gadis itu terasa begitu kecil di gendongannya. Kenapa gadis ini begitu kurus? Apa dia tidak pernah makan selama ini? Alden segera keluar dari dalam bar lalu ia menyetop  sebuah taksi.Alenta menggeliat saat ia hendak mendudukkan tubuh gadis itu di kursi penumpang. Ia terkejut saat tiba-tiba mata gadis itu terbuka."Alden! Apa aku terlalu menyukaimu hingg
Baca selengkapnya
Alenta akan Menikah dengan Rafael?
Alenta mengernyitkan keningnya heran melihat Alden tidak lagi berada di meja makan mereka. Ia menghela nafas keras lalu mencari keberadaan Alden. Alenta terhenyak saat melihat Alden berada di ruangan lain sedang memegangi ponselnya. Ekspresi Alden yang memerhatikan ponselnya dengan serius membuat perasaan Alenta menjadi buruk. Ia teringat kesepakatan yang ia lakukan kemarin dengan Richard. Jangan-jangan Richard sudah menghubunginya tadi dan Alden yang mengangkat panggilan itu. Refleks, ia segera berlari lalu merampas ponselnya kembali."Apa yang kau lakukan dengan ponselku?" Tanya Alenta cepat.Alden terlihat terkejut melihat kedatangan Alenta yang tiba-tiba. Namun kemudian, pria itu menatapnya datar tanpa berkata apapun. Alenta menelan ludahnya, tidak dapat mengerti arti dari tatapan Alden. Ada apa sebenarnya? Kenapa ekspresi Alden seperti itu?Ia segera membuka kunci layar ponselnya lalu menemukan hal yang menggangu pikiran Alden. Matanya terbelalak membaca pe
Baca selengkapnya
Alden Marah?
"Maksud Ayah?" Tanya Rafael bingung."Kau bisa menikahinya." jawab ayahnya singkat.Mata Rafael terbelalak menatap ayahnya tidak percaya. Menikahi Kimmy Ara? Apa ayahnya salah makan sesuatu hingga menyetujuinya menikah dengan Kimmy Ara? Salah satu perempuan yang menurut Beliau adalah wanita rendahan?"Ayah yakin?" Tanya Rafael masih tidak percaya."Kau bisa menikahinya, namun hanya untuk satu tahun, Rafael. Ingat, hanya untuk satu tahun. Setelah itu kau harus membuang gadis rendahan itu jauh-jauh dari kehidupan kita,"Refleks, Rafael menjabat tangan ayahnya erat karena terlalu senang. Ia bahkan tidak mendengar peringatan Richard karena telinganya terpusat pada perkataan ayahnya bahwa ia bisa menikahi Kimmy Ara. Tentu saja dengan senang hati ia akan menyambut permintaan ayahnya itu. Meski ada banyak kesalahpahaman yang menimpa hubungan mereka, ia yakin bahwa Kimmy Ara adalah takdirnya. Gadis itu sampai berulang kali mengorbankan nyawa untuk dirinya.
Baca selengkapnya
Rafael Melamar Alenta
Seperti yang dibilang Rafael, pria itu sampai di rumah Alden lima belas menit kemudian. Pria itu sudah berdiri disana dengan senyuman lebar sambil menekan bel pintu berkali-kali. Dengan malas, Alenta berjalan menghampiri pintu. Ia menarik nafasnya agar bisa mengontrol emosinya. Ayolah, Alenta, kesampingkan dulu perasaanmu dan mulai bersandiwara seperti biasa.Ia tersenyum manis saat melihat Rafael. Ia bahkan berpura-pura tersentuh melihat buket bunga besar yang Rafael bawa di tangannya. Alenta menerima buket bunga itu dengan senyuman lebar, "Anda bahkan membawakan saya bunga, ini cantik sekali,"Rafael terlihat sumringah melihat sambutan Alenta, "Ku pikir kau sedang marah padaku,"Alenta segera tersenyum malu-malu, "Saya tidak bisa marah kepada Anda terlalu lama,"Siapa yang menduga bahwa saat Alenta dan Rafael berada di ambang pintu, Alden tiba-tiba datang dari arah bersebrangan. Alden terlihat terkejut dengan kehadiran Rafael begitu pula juga dirinya ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status