Lahat ng Kabanata ng Wholehearted Love: Kabanata 21 - Kabanata 30
46 Kabanata
Chapter 21
Tria sebenarnya sangat bahagia mendengar pernyataan cinta Akbar. Hanya saja ia sedikit bimbang. Apakah Akbar sungguh-sungguh atau hanya menggodanya. Akbar ini kan susah ditebak orangnya. Sebaiknya ia mengetestnya saja dulu. Takutnya ia baper padahal Akbar hanya bercanda. Atau jangan-jangan ia mabuk! "Lo sehat, Bar?" Tria maju selangkah. Berjinjit sedikit dan meraba lembut kening Akbar. Tidak panas. Tria berjinjit lebih tinggi lagi sehingga hidungnya mencapai mulut Akbar.  "Coba bilang HAH gitu, Bar?" Sambil berjinjit Tria berpegangan pada kedua bahu kanan dan kiri Akbar. Dengan patuh Akbar melakukan semua perintah Tria. Akbar mengucapkan kata HAH dengan menyertakan aroma nafasnya. "Nggak bau alkohol. Cuma ada aroma kopi dan tembakau. Berarti lo nggak mabok dong ya?" Tria bergumam sendiri. TUK! Tria merasakan sentilan Akbar dikeningnya.  "Gue nggak pernah minum-minuman h
Magbasa pa
Chapter 22
"Sen... "  "Hmmmm..." Tria ragu-ragu saat memanggil nama Sena yang sedang menyetir di sampingnya. Hari ini Sena akan membawanya untuk melakukan fitting pakaian pengantin yang akan mereka kenakan saat ijab kabul dan resepsi untuk malam harinya. Sena ini memang sedikit gila. Ia telah merancang semua pernak pernik pernikahan mereka dengan semendetail mungkin bersama dengan sebuah EO ternama. Persiapan mereka telah rampung 100 %. Dimulai dari gedung untuk resepsi, kartu undangan, pakaian pengantin yang akan mereka kenakan, pakaian yang akan dikenakan oleh dua keluarga besar yang sengaja ia buat mewah dan seragam, catering, bahkan seserahan super mewah yang akan ia berikan pada saat lamaran. Sena berencana besok akan melamar dan lusa mereka akan langsung menikah. Acara pernikahannya juga akan disiarkan secara live oleh 4 stasiun televisi nasional. Semuanya telah direncanakannya dengan baik dan diatur sempurna oleh EO. Hanya tinggal satu hal
Magbasa pa
Chapter 23
Tepat pukul 07.30 WIB, rumah keluarga Abiyaksa heboh. Aksa, Tama dan Tria yang baru saja selesai sarapan pagi dan bersiap-siap akan ke kantor, kaget saat rumah mereka mendadak begitu ramai. Laporan SATPAM yang mengatakan ada pak mentri dan rombongan yang meminta izin masuk untuk melamar Tria, membuat Aksa pusing. Keluarga Bratayudha ini memang tidak ada kapok-kapoknya. Namun demi kesopanan, ia mempersilahkan rombongan itu masuk juga. Pak mentri datang beserta anak istri dan keluarga besarnya. Mereka datang dengan keseluruhan lima buah mobil pribadi dan satu mobil pick up yang membawa satu unit motor gede jenis Ducati Monster 1200 R yang dibanderol dengan harga sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah. Satu juta lagi harganya satu milyar setelah masuk ke Indonesia. Torsi melimpah dan teknologi yang baru membuat Monster 1200 R mendapat peminat tinggi di Indonesia, dan tentu saja Tria termasuk di dalamnya. Tria tahu harga motor gede ini karena ia sempat i
Magbasa pa
Chapter 24
Tria mendengar suara ribut-ribut dan bentakan-bentakan kasar dari luar. Suasana seketika menjadi heboh. Tria seperti mengenal suara orang yang sedang membentak-bentak itu. Itu kan suara Sena dan... Akbar! Akbar ada di sini? Saat ia ingin keluar, Mbak Mariana menahannya. Si Mbak mengatakan pamali kalau sebelum ijab kabul selesai diucapkan dan dinyatakan sah, mempelai wanitanya keluar dari ruangan. Tapi suara kericuhan yang semakin lama semakin memanas itu membuatnya semakin penasaran. Tanpa mengindahkan kata-kata Mbak Mariana, Tria segera menghambur keluar. Di ambang sekat pintu ruang tengah yang terhubung ke ruang tamu, ia melihat Akbar berdiri berdampingan dengan Ethan Hartomo Putranto dan juga Yessy, sohib kental Liz yang sekarang telah resmi menjadi pacar kakaknya. Selain itu ia juga melihat dua sahabat oroknya, Altan dan Bintang yang berdiri di samping Om Dewa, papanya Akbar.  Kakaknya dan Liz juga ada di sana. Mereka semua terlihat
Magbasa pa
Chapter 25
BRUKKKK!!! Akbar merasa kalau tubuhnya remuk redam dihajar oleh kedua orang tua Tria beserta kakaknya. Mereka bertiga tanpa ba bi bu lagi kompak menghajarnya tanpa ampun. "STOPPPP! Udah cukup ya kalian semua ngejadiin anak gue sebagai samsak hidup. Kalo gue boleh usul ya Sa, Lia, kalian tanyain juga dong si Tria kenapa dia bisa kolaborasi dengan anak gue di dalam video? Karena kalau menilik dari TKPnya, eksekusinya itu kan di apartemen Akbar. Yang artinya anak lo kan yang ke sana? Mereka berdua udah suka sama suka itu. Udah kita nikahin aja si Akbar sama Tria. Lo mukulin anak gue sampe mati juga nggak akan nyelesein apa-apa." Dewa berdiri di antara anaknya dan tiga orang bar bar yang sedari tadi seperti tidak puas-puasnya menghajar anaknya.  "Emang nggak nyelesein apa-apa, tapi seenggaknya gue puas, Wa!" Lia mengalihkan pandangannya pada Akbar yang saat ini sudah babak belur. Namun ternyata ia masih sanggup berdiri.
Magbasa pa
Chapter 26
Tria duduk dengan gelisah. Konfrensi pers yang diselenggarakan oleh keluarganya dan keluarga Dewangga akan dimulai sepuluh menit lagi. Akbar memang sudah mempersiapkan segalanya. Akbar tahu akan ada konsekuensi dan sanksi yang akan diterima oleh keluarga besar mereka berdua, terutama Tria. Sebagai seorang perempuan, nama baik Tria memang sudah hancur tidak bersisa. Oleh karena itulah ia akan mengklarifikasi semuanya hari ini.  Pihak stasiun televisi yang menyiarkan live streaming juga telah mendapatkan sanksi berupa penghentian dan pengurangan durasi tayang untuk acara live dan talk show yang biasanya ditayangkan secara live oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Hukuman ini dianggap setimpal karena stasiun televisi dianggap telah lalai dalam mengawasi jalannya acara yang live streaming. Karena dalam acara live, kadang bisa terjadi kesalahan teknis di lapangan tanpa bisa di edit lagi. Oleh sebab itu, seharusnya acara live harus lebih diperhatikan persiapa
Magbasa pa
Chapter 27
Altan melajukan mobil sportnya dengan kencang. Entah mengapa akhir-akhir ini hatinya sering sekali merasa kesal dengan pasangan para sahabat oroknya. Kerja mereka kalau tidak mukulin orang ya itu, 3N alias Nyindir-Nyindir Nyinyir melulu. Apa mereka semua tidak tahu kalau sebelum dua sahabat oroknya itu memilih mereka, dia lah yang selalu melindungi para wanita-wanita mereka berdua.  Istilah kasarnya, nangis-nangisnya di gue, eh bahagianya di lo lo pada. Sudah begitu mereka berdua tidak tau terima kasih lagi. Untung saja ia adalah Altan Wijaya Kesuma dan bukan penyair seperti Mas Sudjiwo Tedjo. Coba saja ia itu Mas Djiwo, pasti ia akan bilang ; aku pernah menjadi tempat setelah bahagiamu habis, yang kau bagi dengan deras air mata. Dan menampung luka dari hasil perbuatan lelaki lain. Bisa ia bayangkan bagaimana Bintang dan Tria akan ngakak parah saat melihat gayanya berpuisi. Apalagi jika ditambah dengan ekapresi mata dibuat pura-pura sendu dan air muka yang
Magbasa pa
Chapter 28
Para preman telah di gelandang oleh beberapa orang polisi yang datang sekitar setengah jam kemudian. Lokasi pengeroyokan Thomas menjadi ramai saat para masyarakat sekitar ingin melihat keadaan Thomas dan menjadi citizen jurnalism dadakan. Adegan video memvideokan dengan caption yang sensasional sebentar lagi pasti akan viral di dunia maya. Beginilah fenomena masyarakat kita akhir-akhir ini. Orang sedang kesusahan bukannya ditolong eh ini malah di videoin. Tria memperhatikan Thomas terus saja menundukkan wajahnya dan sama sekali tidak mau melihat ke arah kamera. Karena semakin banyaknya orang-orang yang berdatangan ke lokasi, Thomas membuka kaosnya dan melilitkannya ke kepalanya. Tria takjub melihat cara Thomas yang bisa bergerak secepat itu dalam menutupi wajahnya dan hanya menyisakan penampakan kedua matanya saja. Thomas sepertinya sudah ahli sekali melakukannya. Itu pun Thomas masih saja gelisah. Ia berulang kali membetulkan letak kacamatanya sambil terus menu
Magbasa pa
Chapter 29
Sebulan kemudian. Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh Tria dan Akbar, yaitu hari pernikahan mereka berdua. Selama sebulan ini mereka sibuk wara wiri ke sana ke mari mengurus persiapan pernikahan mereka. Semuanya mereka kerjakan berdua. Akbar menolak bantuan dari kedua orang tuanya. Akbar beralasan kalau ia ingin mengalami sendiri segala kerepotan, keruwetan dan kesibukan dalam mengurusi pernikahannya sendiri.  Kedua keluarga besar hanya kebagian masalah catering makanan saja. Dan ternyata itu pun sudah di handle dengan baik oleh sahabat oroknya, Bintang. Masalah catering semua menjadi urusan restaurant nusantara Nikmat Rasa, kepunyaan keluarga besar ibu Bintang, Tante Senjahari. Keluarga Tria hanya tinggal terima beres saja. Mereka memilih makanan khas nusantara seperti nasi goreng, atau mie goreng bagi yang tidak menyukai makan nasi. Gurame asam manis, sup ayam, berbagai macam sate, ayam goreng telur asin, dan berbag
Magbasa pa
Chapter 30
"Saudara Adzan Akbar Dewangga bin Airlangga Putra Dewangga, saya nikahkan engkau dengan anak perempuan saya, Naratria Abiyaksa binti Narasangsa Abiyaksa dengan mas kawin sebuah mobil Ferrari dan seperangkat alat sholat sudah dibayar tunai." "Saya terima nikah dan kawinnya Naratria Abiyaksa binti Narasangsa Abiyaksa dengan mas kawin sebuah mobil Ferrari dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"  Akbar dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas. "Bagaimana saksi? Sah?" Tanya Pak Penghulu. "Sahhh!" "Alhamdullilahhhh."  Tria, Akbar dan kedua belah pihak keluarga besar menarik nafas lega. Akhirnya pernikahan mereka sah dan berjalan lancar tanpa ada halangan. Alhamdullilah. Sesungguhnya Tria deg-degan takut akan ada insiden lagi seperti bulan kemarin. Tria melihat Akbar juga berkali-kali menarik n
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status