Wholehearted Love

Wholehearted Love

Oleh:  Suzy Wiryanty  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 Peringkat
46Bab
17.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Naratria Abiyaksa-Si tomboy yang mempunyai julukan preman pasar- saking gaharnya-baru saja memergoki pacarnya berselingkuh dengan Karina Winardi-calon kakak iparnya sendiri. Ternyata kata-kata Altan-sahabat oroknya telah terbukti, "Laki-laki ganteng itu kalo nggak gay ya, brengsek.Termasuk gue!" Itu adalah quotes favoritnya yang 100% benar! Sementara itu, Adzan Akbar Dewangga yang pernah kecewa akibat dikhianati kekasihnya, beranggapan bahwa wanita itu adalah makhluk yang egois dan manipulatif. Mengapa? Karena walaupun mereka salah, mereka akan tetap menyalahkan dunia. Saking muaknya berurusan dengan wanita, julukan gay pun kerap ditujukan padanya. "Gue heran ngeliat penampakan lo. Dibilang gembel ... ya, lo anak orang kaya. Tapi ngeliat celana bolong-bolong dan jaket penuh paku lo, kayak-kayaknya lo nggak pantes jadi anaknya Om Aksa dan Tante Lia. Lo ini lebih mirip landak dari pada manusia." -Adzan Akbar Dewangga "Gue malah lebih heran ngeliat lo. Ganteng-ganteng doyan batangan. Nggak sayang tuh, sama perabotan kalo terus dipake laga pedang?" - Naratria Abiyaksa

Lihat lebih banyak
Wholehearted Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
zahra
ceritanya seru banget,,sarat akan nasehat,, semangat kak,,semoga banyak karya2 terbaru ya
2023-07-29 18:36:27
0
user avatar
Langit
cerita dama sma mike gk ada kah kak
2022-11-25 20:35:49
0
user avatar
Susy Aulidiyah Kareem
yg tokih utamanya manggil ceweknya PETITE tu nggk up disini ya kk?
2022-06-19 18:29:53
1
user avatar
Reyin Damanik
uhhh gda cerita mu yg g seru Thor mantap
2022-04-10 02:52:07
0
user avatar
Ceriio Marshal
banyak nilai agama yg sangat positif.. sy suka gaya tulisannya modern tp ga meningalkan norma agama dan etika.. good job.. semoga tambah sukses dunia dan akhirat.. amin...
2022-03-28 08:35:39
0
user avatar
Aldebaran Aja
lanjutkan boss..
2022-01-05 16:33:51
0
user avatar
Muhamad Alwi
lanjut euy...
2022-01-03 21:17:38
0
user avatar
Ahmad R1zky
mana lanjutqnnya nih
2022-01-02 10:40:06
0
user avatar
RF Riani
Kisah Tria dan Akbar yang seru dan unik Emang selalu keren karya author Dan menunggu bab lanjutannya nih ...............
2022-01-02 01:59:42
0
user avatar
Ahmad R1zky
di tunggu updatenya ...
2021-12-31 12:28:56
0
46 Bab
Chapter 1
 "Bar, kamu ini kapan menikahnya sih, Nak? Mama sudah kepingin sekali menggendong cucu dari kamu. Michellia saja anaknya sudah mau dua. Masa kamu kalah sama adikmu? Umur kamu sudah tiga puluh tahun, lho."  Oryza Sativa Dewangga menegur putranya yang sedang duduk santai menonton televisi. Sebagai seorang ibu, ia resah karena putranya ini sama sekali tidak menunjukkan niat ingin menikah. Padahal usianya sudah sangat matang untuk berumah tangga. "Mama kadang heran, papamu itu Don Juan sejati. Pacarnya tersebar merata di seluruh penjuru kota. Di setiap tikungan kompleks saja ada. Lah kamu, umur segini pacarannya cuma satu kali. Itu pun pada masa kuliah bertahun-tahun yang lalu. Perempuan di dunia ini tidak semuanya sama seperti Diandra, Nak. Nggak semuanya materialiatis seperti si Dian itu. Atau kamu mama jodohin saja ya?" Ory yang duduk di seberang sofa mendekati putranya. Ia berusaha memudahkan jalan putr
Baca selengkapnya
Chapter 2
Akbar berusaha menahan beberapa pukulan hook dan jab kanan kiri Tria yang sedang mengamuk. Tria ini memang bukan perempuan biasa. Walaupun tubuhnya kecil, tapi tenaganya luar biasa. Terlihat sekali gerakan bela dirinya ini sudah terlatih lama. Setiap gerakannya konstan, bertenaga dan tepat sasaran. Kalau saja ia hanya laki-laki biasa tanpa menguasai teknik bela diri, pasti saat ini wajahnya sudah remuk tak berbentuk. Untungnya ia memang sudah terbiasa dengan yang namanya ilmu bela diri. Papanya sudah mendaftarkannya mengikuti pelatihan bela diri sejak ia mulai bisa berjalan. Ia, Tian, Tama dan Raphael Arthawra Al Rasyid satu club bela diri sedari mereka kecil. Hanya Tria yang beda club. Dia lebih suka satu club dengan Altan dan Bintang, dua sahabat oroknya yang berlatih di Green Hill Muay Thay Club. Asuhan Om Saka, pamannya sendiri. Saat ini dengan mudah ia menahan dua lengan Tria dan menempelkannya pada dada kekarnya. "Harap lo ingat-ingat pelajaran hari ini. P
Baca selengkapnya
Chapter 3
Tria melaju kencang berkejar-kejaran dengan Sena. Anak mentri ini ternyata pemain juga sepertinya. Jarak mereka berdua saling bayang membayangi. Tinggal dua tiang lagi. Tria akan mengambil resiko. Ia tidak mau membuat Ricard cuma kondangan saja. Ia harus menang bagaimanapun caranya. Tria melaju tenang saat Sena semakin dekat di samping kanannya. Ketika jarak tinggal satu tiang, ia langsung menggas habis motornya dan melaju kencang dalam posisi ampar-amparan. Tepuk tangan riuh menyambutnya yang duluan masuk dengan jarak sekebon dengan Sena. Ia melakukan selebrasi kemenangan dengan cara digantung dan atraksi superman. Aksinya ini disambut dengan tepuk tangan meriah dan cuitan riuh para pemegangnya.   "Lo emang gila, Tri. Sampe sekarang lo emang nggak ada obatnya. Gue sungkem dah liat kedigjayaan lo. Mana masuknya sekebon lagi. Pasti tengsin berat tuh si Sena nggak lo kasih muka." Ricard memyambutnya dengan gembira. Ia hanya tertawa dan saling bertoss ria dengan Ri
Baca selengkapnya
Chapter 4
"Tri... Tria... bangun Tri!" Tria merasa tubuhnya terguncang-guncang saat mengikuti ajang balap liar di medan yang berat. Sesaat kemuadian ia merasa terlempar ke laut lepas karena mulutnya mencecap rasa asin yang seketika membuat matanya terbuka. Ya salam, ternyata ia sedang bermimpi. Parahnya lagi, ibunya membangunkannya dengan cara menyiramkan segelas air ke wajahnya. Bukan itu saja, ibunya juga mencekoki mulutnya dengan garam dapur! Ia tengah dibangunkan paksa rupanya sodara-sodara. Bukannya sedang mengikuti ajang bali, apalagi terlempar ke laut lepas. "Ahelah Bu, cara banguninnya B aja kali. Nggak usah pake cara ekstrem disembur-sembur air kayak mbah dukun segala. Basah 'kan Tria jadinya? Lagian ini kan hari minggu. Biarkan Tria berkencan sedikit lebih lama dengan bantal dan guling dulu kenapa sih?" Tria mengucek-ngucek matanya yang basah dengan gerakan malas-malasan. Namun tak urung ia bangkit juga dan berjalan ke kamar mandi sambil mel
Baca selengkapnya
Chapter 5
"Jadi bagaimana, Tri? Apakah kamu menerima lamaran Sena ini?" Ayahnya menanyakan keputusannya atas lamaran Sena. Ruang tamu mendadak hening. Ia duduk di sebelah kakaknya. Kedua orang tuanya duduk saling bersebelahan di hadapannya. Disamping kanan dan kirinya duduk kedua orang tua Sena dan juga Sena sendiri. Semua pandangan kini tertuju padanya. Sudah pasti mereka semua penasaran akan jawaban yang akan diberikan olehnya. Tria terdiam. Ia memandang wajah kedua orang tua Sena dengan perasaan tidak enak. Siapa pun yang ada dalam posisi mereka, pasti amat sangat malu apabila lamaran mereka ditolak mentah-mentah. Istimewa Pak Bratayudha adalah orang besar negeri ini. Pasti akan ada konsekuensi yang akan diterima oleh keluarganya nanti, sebagai akibat dari rasa malu dan sakit hati sang mentri. Ia benar-benar berada dalam situasi yang sangat sulit. "Apakah kamu tahu Tri, kalau kita berdua menikah maka semua bisnis ayah dan kakakmu akan semakin berke
Baca selengkapnya
Chapter 6
"Noh liat si Tria makannya banyak beut kayak kuli. Apa ada ya orang yang patah hati tapi makannya selahap ini?" Decih Altan saat melihat Tria makan seperti orang yang sudah berhari-hari tidak melihat makanan. Tria nyengir saat melihat dua sahabat oroknya, Altan dan Bintang mendatanginya. Saat ini ia berada di cafe tempat nongkrong mereka SMA dulu. Seminggu telah berlalu sejak berita perselingkuhan Rapha dan Karin viral di dunia maya. Pada saat kejadian itu Altan tengah magang di luar kota sebagai syarat akhir tugas skripsinya. Sedangkan Bintang tengah diboyong Tian ke Surabaya. Tian terkadang suka membawa Bintang menemaninya bekerja kalau harus keluar kota dalam jangka waktu yang cukup lama. Makanya saat inilah mereka berdua baru bisa bertemu dengan Tria. Mereka bermaksud untuk membesarkan hati dan menghiburnya. Tetapi saat melihat kelakuan sahabat orok mereka ini, mereka berdua merasa sudah salah kaprah. Rugi sekali mereka khawatir berhari-hari sementara yang d
Baca selengkapnya
Chapter 7
"Gue liat lo terobsesi banget ya sama gue, Bar? Minggu lalu lo ngaku-ngaku kalo udah buntingin gue. Terus lo juga berani-beraninya ngelamar gue. Udah gue tolak, sekarang lo masih usaha aja pengen ngekepin gue. Lo ini sebenernya pengen melakukan topik pengalihan issue atau bagaimana? Coba deh lo jelasin sama gue?" Tria melipat kedua tangannya ke dadanya. Memandang Akbar dengan tatapan skeptis. Sementara para nak muay farang yang tadi mengekorinya, memperhatikan perdebatannya dengan Akbar. Mungkin dalam benak mereka, Akbarlah coach di sini. "Jangan menjawab pertanyaan gue dengan pertanyaan. Gue cuma mau lo jawab aja tantangan gue. Lo berani atau nggak? Kalo lo takut bilang aja. Manusiawi kok kalau manusia itu takut terhadap sesuatu. Apalagi kalau sesuatu itu ia yakini tidak dapat dihadapinya." Sahut Akbar santai.  Wajah Tria memerah. Akbar secara tidak langsung ingin mengatakan kalau ia tidak yakin dapat mengalahkannya. Makanya ia takut.
Baca selengkapnya
Chapter 8
"Ha--hallo Bi, gue bisa minta tolong kagak?" Tria berinisiatif untuk meminta kerjasama Bintang dalam membuat alasan atas ketidak pulangannya malam ini ke rumah. Saat ini ia ada di apartemen Akbar dan sang empunya apartemen sedang membersihkan diri di kamar mandi. Makanya ia bisa menelepon Bintang dengan bebas. "Ck! Lo mau minta tolong apaan, Tri? Kalo bisa gue tolong, pasti lo gue tolongin lah. Sopan amat cara minta tolongnya. Pake nanya-nanya lagi. Ada apa sih emangnya? Serius amat, tapi kok suara lo lesu banget. Belum makan malem lo?" "Iya belum. Gini, gue minta tolong ntar kalo nyokap, bokap atau kakak gue nelepon lo, lo bilang aja, iya gue nginep di rumah lo karena jabang bayi lo ngidam pengen barbeque. Gue minta tolongggg banget ya, Bi?" Dengan amat sangat terpaksa ia mengajak Bintang untuk berkonspirasi membohongi keluarganya. Kedua orang tuanya pasti curiga kalau dia tidak pulang ke rumah. "Perasaan tadi siang ada
Baca selengkapnya
Chapter 9
Tria merasa banyak sekali suara burung-burung yang sedang bercuitan di kepalanya. Hadeh ini burung siapa sih sekalinya bercuit berjamaah? Tapi tunggu... tunggu... sejak kapan kamarnya ada burung? Ia mengedip-ngedipkan matanya, sedikit silau oleh tirai yang sepertinya baru saja disibakkan. Hidung tajamnya mengendus-endus aroma parfum pria yang samar-samar ia kenali aromanya. Aroma parfum ini sepertinya berbahan dasar cengkeh dan musk. Ia seperti baru saja menghirup aroma parfum ini dari tubuh... Akbar! Astaghfirullahaladzim Allahuakbar, jangan-jangan dia ada di... di... "Selamat pagi, Tri. Sudah jam tujuh pagi lho ini. Ayo bangun dan sarapan. Nggak baik anak perawan bangun siang-siang. Eh sorry, lo kan udah nggak perawan lagi sekarang. Gue ulangi ya, nggak baik anak perempuan bangun siang-siang." Suara bariton Akbar membuat nyawanya yang masih separuh sadar langsung terkumpul semua. Ia ada di ranjang Akbar dalam keadaan acak-acakan. Bukan hanya dirinya yang lecek
Baca selengkapnya
Chapter 10
"Anda ini siapa? Apakah kantor ini mempekerjakan karyawati dari rombongan sirkus musiman? Anda sepertinya sangat ahli melompat dan memanjat-manjat. Hanya kurang back sound ah uh ah, payung serta pisang saja sepertinya."  Ia dengan cepat membalikkan posisinya dalam posisi siap sempurna. Pandangannya bertemu dengan tatapan tajam pria berahang persegi khas daerah Sumatera. Pasti ini auditor yang telah membuatnya ngos-ngosan mengangkut file-file lama yang bejibun. Hah, dikira ia takut apa? Apa pun ceritanya ia ini kan anak boss, sementara si tukang audit ini hanya orang gajian ayahnya. Si auditor ini bilang apa tadi? Karyawati dari sirkus musiman? Kurang suara ah uh ah payung dan pisang? Eh sianying,ia berani mengatai anak bossnya sendiri monyet! "Anda ini siapa? Mengapa Anda mengata-ngatai saya monyet?" Walaupun kesal Tria masih berusaha bersikap sopan. Bagaimana pun ini di kantor. Lain cerita kalau laki-laki ini menca
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status