All Chapters of Moonlight Kiss: Chapter 51 - Chapter 60
63 Chapters
BAB 51 : 1..8..3..1
Dari spion aku dapat melihat angkot itu tiba-tiba menjadi oleng. Teriakan para penumpang menembus jendelaku yang pecah oleh peluru. Penumpang di dalam angkot itu tampak berusaha merunduk, beberapanya histeris menunjuk pada mobil lamborghini hitam.Sepertinya mereka telah melihat senjata di tangan para pria dalam mobil lamborghini. Aku berusaha memanfaatkan kejadian ini. Kuinjak gas lebih dalam lagi dan melesat mendekati gerbang tol yang berada tidak jauh di hadapan kami.“Kevin, kau bisa membuka gerbang tol secara otomatis?” tanyaku kepada si maniak Jepang yang masih terhugung denganku dalam jalur komunikasi ponsel.“Sedang kukerjakan, Sophie. Aku akan membukanya dalam hitungan satu.. Delapan......” jawab Kevin.Tepat di saat temanku sedang menghitung, aku memacu mobil semakin kencang memasuki pintu tol yang kebetulan sepi. Di depan, gerbang tol sudah terlihat jelas. Driver mobil lamborgini pasti pengemudi yang berpengalaman. Dia d
Read more
BAB 52 : ISI RANSEL
Sambil mendengus untuk ketiga kalinya, aku menoleh pada Doni. Aku yakin bahwa tatapanku cukup tajam untuk membuatnya gelisah.“Sekarang, katakan padaku, apa yang kau sembunyikan di dalam ransel itu.”Lagi-lagi Doni memberikan keheningan, sangat kontras dengan suara musik yang sedang berputar dan desir angin kencang dari kaca belakang. Satu-satunya pergerakan yang kurasakan hanya ban mobil yang melonjak akibat bertemu dengan sambungan jalan layang tol. Doni benar-benar bergeming“Dammit! Aku harus tahu apa penyebab mereka mau membunuh kita, dan aku tahu jawabannya ada di dalam ransel itu! Katakan sekarang, atau aku tidak akan membantumu sama sekali!” amarahku memuncak.Doni tampak menunduk dan perlahan membuka seleting ransel di pangkuannya.Sebuah koper kecil berwarna hitam dengan kunci pengaman di bagian depan tampak menyembul dari dalam ransel. Secara perlahan Doni mengeluarkan koper itu, kemudian memutar kode-kod
Read more
BAB 53 : GINA BENJAMIN
Tiba-tiba kedua bola mataku terasa panas dan basah. Kerinduan yang menumpuk di dada dan kusembunyikan dalam ruang rahasia hatiku, seketika menghambur keluar. Rasa kecewa turut menyusup bersama gempuran emosiku. Aku tidak pernah tahu bahwa ibuku adalah sosok pencipta Moonlight Kiss. Senjata paling berbahaya yang dapat memusnahkan manusia dengan mudah.Sosok ibu di layar head unit terasa sangat asing bagiku. Gambaran ibu ramah dan penyayang seakan termakan oleh figur seorang peneliti yang terobsesi pada penciptaan senjata pemusnah massal, terlepas dari apapun alasan ibu menciptakan temuannya.Secepat mungkin aku mengalihkan pandangan kembali menuju hamparan jalan tol di hadapanku. Kualihkan tatapan ke mana pun selain pada layar head unit di hadapanku. Kupandangi menara-menara apartemen kelapa gading berwarna krem dengan kubah-kubah hijau menjulang tinggi di sisi kanan jalan tol layang, serta bangunan-bangunan di sisi kiri bawah tol layang.Aku terus
Read more
BAB 54 : SAVE THE MOONLIGHT 1
Gina Benjamin. Aku tahu wajah itu, aku mengenali suara itu. Semua ingatan-ingatan tentang wanita itu langsung berkelibat di dalam benakku.Wanita itu adalah orang yang sangat dekat denganku.Wanita yang melahirkanku ke dunia ini.Dia ibuku.Namun bagaimana aku harus merespon sosok ibu di dalam video itu? Berbagai emosi muncul di dalam hatiku, mungkin karena aku telah  bertahun-tahun kehilangan dan merindukan sosoknya.Suara itu adalah bagian hidupku. Jiwa dalam hati sanubariku. Peneduh. Penenang. Tempatku mencari kedamaian jiwa. Sepanjang hidup, ibu adalah segalanya bagiku, sekaligus penyebab kehancuran jiwaku.Setelah bertahun-tahun, tiba tiba Doni datang dan menyampaikan sebuah omong kosong yang tidak mungkin untuk kupercaya, bahwa ibuku terkait dengan senjata pemusnah massal. Aku tahu ibuku adalah seorang peneliti, sebagian besar aku tidak mengerti dengan jalan pikiran serta ucapan ibu. Aku dan ibu pun tidak memiliki banyak waktu ber
Read more
BAB 55 : SAVE THE MOONLIGHT 2
Keinginan hidup membuatku memperhitungkan dengan saksama kedalaman rem yang kupijak. Ini pengereman kedua. Mobil tesla sudah hampir menabrak. Namun jalan masih menurun terjal. Aku melepas lagi rem. Berharap mobil tidak kehilangan kendali, lalu menginjak rem satu kali lagi. Tesla tidak memiliki rem tangan, jadi aku benar-benar harus mengandalkan rem kaki dan kemampuan menyetirku.Mobil berdecit keras. Suaranya pasti terdengar sampai di mall sana.Kecepatan dan daya dorong mobil tesla yang berusaha kukurangi dengan tiga kali rem menciptakan gerakan pendulum. Laju mobil ditambah oleh gaya tarik gravitasi, dilawan oleh rem secara cepat mengakibatkan gaya balik di dalam mobil.Aku dan Doni akan terlempar keluar seandainya tidak mengenakan sabuk pengaman. Untunglah kami mengenakan seat belt. Tubuh kami hanya terdorong ke depan secara mendadak, kemudian terpantul kembali setelah mobil berhenti total. Hanya berjarak sejengkal dari mobil Land Cruiser.Ber
Read more
BAB 56 : SAVE THE MOONLIGHT 3
Ia menarik tanganku hingga aku terpelanting di atas aspal panas. Sedangkan kedua pria yang mengincar Doni telah berhasil membuka pintu dan turut menarik pria kurus itu keluar dari mobil. Pria brewok berkemeja hawai dan rekannya tampak mengacak-acak isi mobil, mencari keberadaan tabung cairan kimia.Doni terlihat berusaha menghalangi si pria kemeja hawai dengan tendangan tinggi mengarah pada dada, namun pria berkepala botak yang berada di belakangnya segera menghalau tendangan kanan Doni dengan tangkisan tangan kiri. Doni beralih pada pria botak. Satu tonjokkan hampir mengenai pelipis pria itu jika saja dia tidak sigap menahan pukulan yang dilontarkan oleh Doni dengan satu tangan.“Doni, awas!” Aku berteriak ketika pria borak melakukan pukulan balasan menggunakan tangan kirinya yang bebas. Sayangnya Doni terlambat menyadari peringatanku dan membuat pukulan itu tepat mengenai pipi Doni. Meskipun menggunakan kiri, pukulan itu mampu menjatuhkan Doni.Pad
Read more
BAB 57 : SAVE THE MOONLIGHT 4
Pukulan Gerard sangat keras. Si pria kuncir kuda terdorong. Pegangannya di leherku terlepas. Aku bergerak mundur mencari jarak aman lalu berjongkok melindungi diri. Aku tidak dapat menemukan lLmborghini hitam di sekitar kami. Kurasa kehadiran Gerald berhasil mengusir mereka. Tapi pria berkuncir ekor kuda belum jatuh. Dia berupaya membalas pukulan Gerald. Tangan kanan si kuncir mengayun kencang. Dia mengincar wajah Gerald. Satu pria berjas hitam tampak bertarung dengan pria botak dan pria brewok berkemeja hawai. Doni terlihat turut membantu pria berjas hitam. Kurasa pria bersetelan hitam itu adalah rekan Gerald.“Awas!” pekikku. Pria berkuncir kuda berhasil mengambil tongkat baseball yang rupanya tidak terpental jauh dari posisi kami dan hendak menghantam kepala Gerald. Tubuhku mendadak terasa lemas membayangkan tongkat itu melukai Gerald.Sayangnya pria yang selalu ada dalam ruang rinduku itu tidak terpengaruh oleh pekikanku. Dia pun tak terpengaruh dengan
Read more
BAB 58 : SAVE THE MOONLIGHT 5
Aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan ekspresi nyeri meskipun pada kenyataannya luka di leherku sangatlah pedih. Aku tidak ingin Gerald terganggu oleh lukaku. Karena hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah keluar dari situasi mengerikan dengan selamat dan tanpa kehilangan Moonlight Kiss.Tatapanku kembali mencari sosok Doni, rupanya ia telah roboh di samping mobil tesla. Posisi tidak imbang karena rekan Gerald, si pria berjas hitam harus melawan dua orang. Sebelum menghampiri pria berjas hitam, Gerald dengan gagah menarikku agar berada di balik punggungnya. Kali ini bukan aku yang menjadi perisai hidup bagi seseorang, tapi Gerald menjadikan dirinya perisai hidup yang melindungiku.“Gerald, tolong berhati-hatilah!” ujarku dengan pelan, entah ia mendengarnya atau tidak. Aku bahkan dapat mendengar nada keputusasaan dari suaraku sendiri. Tanganku berusaha menggapai punggung Gerald. Namun debar di dada membuatku urung untuk menjangkaunya
Read more
BAB 59 : LUKA
Gerald menggenggam tanganku sangat erat dan sedikit kasar. Ia menarikku dengan cepat. Seandainya aku tidak begitu mengagumi pria di hadapanku, aku dapat mengira bahwa ia sedang menyeretku menuju mobil Mitsubishi Pajero berwarna cokelat muda. Karena posisi mobil yang cukup tinggi, tanpa aba-aba,  Gerald membuka pintu, lalu mengangkat tubuhku dengan lembut seakan aku adalah kaca yang sangat rapuh, ia mendudukanku di kursi penumpang depan.Gerakan Gerald sangat taktis dan efisien. Setelah menaikkanku ke dalam mobil, ia meminta laki-laki berjas hitam untuk memanggul Doni yang rupanya tidak sanggup berjalan. Pada awalnya Doni mencoba berlari menghampiri, namun baru beberapa langkah Doni sudah menghentikan langkahnya. Ia terjatuh. Tampaknya pertempuran tadi melukai kaki dan bagian-bagian lain dari tubuhnya.Begitu kami semua telah masuk mobil, Gerald lantas menginjak gas meninggalkan lokasi.  Di dalam mobil, Gerald mengemudi dengan kecepatan tinggi. Sedangkan pria
Read more
BAB 60 : HENING
Berbeda dengan ketenangan maupun kesigapan yang Gerald tunjukkan saat menghajar para begundal. Laki-laki yang selalu membuat resah hati dan pikiranku, sedari tadi membungkam mulutnya. Kedua bola matanya bergerak ke sana ke mari seakan memikirkan begitu banyak hal. Keringat membasahi pelipis pria seputih pualam itu. Entah apa yang membuat Gerald resah. Namun satu hal yang kutahu pasti, bahwa pria bermata sayu di sampingku tidak akan pernah mau membicarakan isi hati dan pikirannya. Meskipun aku dapat melihat dengan jelas kecemasan dari sorot mata tidak dapat berbohongnya, karena seperti itulah sosok Gerald yang kutahu sejak dulu. Dingin dan pendiam. Seperti sebuah semesta yang tidak dapat kujelajahi. Namun hal itu juga yang menjadi daya tariknya, sebab hanya aku tahu bahwa sebenarnya Gerald memiliki hati yang hangat. Kedua mataku melirik kembali pada pria yang tampak serius mengemudi. Entah mengapa ia selalu menjadi medan magnet perhatianku. Dahi Gerald tampak berkerut hingga jarak ked
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status