Semua Bab BERCINTA DENGAN HANTU: Bab 141 - Bab 150
183 Bab
140
NGIEEETPintu terbuka, Darto terkesiap“Humay … “ seru Darto dengan nada kaget“Iya bi … kenapa kaget begitu ….” ujar Ninik santai, dia sedikit heran dengan ekspresi kaget dan gugup suaminya.“Eh … nggak ada apa-apa Humay” jawab Darto sesantai mungkin.“Habi bicara dengan siapa? tanya Ninik, yang tadi sedikit mendengar lamat-lamat.“Oh, tidak sedang bicara, Humay salah dengar kali … “ elak Darto, beruntung istrinya itu tidak melanjutkan pembicaraan,“Lekas mandi gih, sarapan sudah siap” ujar Ninik dengan tersenyum, segera dia menyiapkan pakaian untuk suaminya,***“Nduk, jaga dirimu yah, ibu usahakan akan sering nginap di sana” ujar ibu sendu, saat Darto dan Ninik sudah siap berangkat kembali kerumah mereka sendiri,“Inggeh bu, matur nuwun” ujar Ninik sedikit tersedu, dia sangat bersyukur mendapatkan mertua dan keluarga suami yang sangat menyayanginya,(Iya Bu, terima kasih)“Kalau sewaktu-waktu kamu butuh ibu, jangan sungkan panggil ibu, nanti ibu akan selalu siap” ucap bu Zulaikha
Baca selengkapnya
141
BRUOSSS BUIHKMartono dan Sarmi terkejutMartono spontan mendelik ke arah DarmanPLAKKKKMartono segera bangkit hendak meneruskan menganiaya Darman, spontan Darto bangkit melindungi kakaknya,BANG PAK BANG BUGTak ayal tubuh Darto yang sedang melindungi tubuh Darman terpelanting dan menjadi sasaran kemarahan Martono, dianiaya Martono tanpa ampun, tanpa komando Darman, dan ibunya memukuli Martono dengan bakul nasi, sedang Darman memukul ayngahnya dengan piringPRANNG PROK PYARMartono terkapar bersimbah darah, Darto yang sudah bangkit mengambil sapu yang berada di dekatnya, dia pukul kepala ayahnya dengan gagang sapu secara membabi buta,PUAK PUAK PUAKSedangkan Sarmi hanya bengong dan tidak bisa bersuara sama sekali, mungkin karena saking kagetnya.“A_u_su_a_a_to” Sarmi seperti orang gagu, mulunya bergerak mencong-mencong tak mampu mengucapkan sepatah kata, melihat Martono terkapar bersimbah darah dia mendekat lalu mendekapnya, sedangkan Zulaikha bersama tiga anaknya masih dengan sika
Baca selengkapnya
142
“Apa, kamu tidak paham hukum ya, harta gono-gini itu, adalah harta yang, di peroleh selama pernikahan, lha kamu selama pernikahan pernah kasih apa ke aku?” tanya Zulaikha dengan dagu mendongak, sudut bibir terangkat miring.Martono celingukan, tapi pada dasarnya dia yang raja ngeyel, dia kekeh pada pendiriannya“Yah, tapi aku juga berhak dengan rumah ini” teriak Martono lantang“Kata siapa … ? karena kamu tadi mengusir kami, sekarang akulah yang mengusirmu, silahkan pergi sekarang juga” teriak Zulaikha lantang, dia segara beranjak menuju lemari kemudian segera dikeluarkan semua baju-baju Martono yang hampir semua tidak ada yang baru, kemudian dibuntel dengan sprei kotor, lalu diserahkan buntelan itu kepada Martono.“Nih, harta bendamu, janga lagi menginjak rumah ini” ujar Zulaikha mantapMartono hanya memandang sinis pada Zulaikha“Kalau aku tidak mau !” teriak Martono“Aku akan panggil pak RT dan warga, yang tahu riwayat keluarga aku, mereka adalah saksi bahwa ini rumahku, kemungkina
Baca selengkapnya
143
CiiiiiiiiiiTSuara ban mobil berdecit karena di rem mendadak, beruntung rem mobil milik owner bengkel mobil, sehingga selalu terkontrol dengan baik,“Ada apa Bi ….?” Tanya Ninik kaget dan panic, jantungnya hampir copot,“Ada orang di depan” sahut Darto dengan suara sedikit bergetar, dia sendiri terkejut dengan keberadaan seseorang di depan mobilnya yang sedang melaju.“Mana Bi … orang jalan ini lagi sepi” ujar NinikDarto celingukan, mencari keberadaan orang yang tadi di lihatnya, benar juga kata istrinya, tidak ada seorangpun di jalan ini, secara khan jalan ini kanan kiri masih berupa lahan kosong dengan rumput tinggi, dadanya berdebar, apa jangan-jangan Mayang? batin Darto, tapi tadi tidak nampak sekali bukan Mayang, sosoknya berbeda sepanjang yang di ketahuinya. Darto menghempaskan nafasnya dengan kasar.“Yang konsen Bi … apa ada masalah pekerjaan hingga Habi kepikiran seperti itu” tanya Ninik“Nggak juga Humay, aku tadi benar-benar melihat ada orang di depan, tapi entahlah” jawab
Baca selengkapnya
144
“Per_gi, tolong pergi, aku, tidak, mau, ada, fit_nah” ujar Darto gagap, entah mengapa menghadapi wanita ini Darto menjadi gagap, lidahnya sulit bergerakWanita itu hanya tersenyum, senyum yang di manis-maniskan tepatnya, tangannya mengulur hendak membelai wajah Darto dengan sorot mata yang bergairah,Tentu Darto ketakutan dengan tindakan agresif wanita itu, dia tidak menyangka saat ini hendak mendapat serangan pelecehan dari seorang wanita, apa jaman ini sudah kebalik yah, wanita kini yang melakukan pelecehan, Darto hendak mengelak dan mencoba menghentikan tidakan nekat wanita itu, tapi tubuhnya seperti terpaku tidak bisa bergerak, bahkan anggota tubuhnya seperti terborgol.Tangan wanita itu semakin mendekat, semakin dekat, sedangkan Darto hanya bisa melototkan mata, mengamati tangan yang terulur mendekati wajahnya“Hen_ti_kan! Darto berusaha menggertak, tapi nadanya seperti kepiluan, dan keputusasaan, dia hanya bisa mengikuti kerakan tangan wanita itu yang semakin mendekat dan …AUWW
Baca selengkapnya
145
“Ada apa Bi …” tanya Ninik, dilihatnya suaminya itu celingukan, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, seperti mencari sesuatu, matanya menangkap ada sesuatu di jok samping, di sandarannya ada, permukaan jok sobek seperti sebuah cakaran, dan sepertinya masih baru, tentu beda tampilan kalau sudah sobekan lama bukan?, dia mengernyitkan keningnya dengan dalam, dia ingin mengingat peristiwa barusan, apa mungkin itu mimpi, tapi bekas cakaran ini nyata, dia ingat peristwa barusan, wanita itu berkuku panjang, dan saat tiba-tiba tehempas, tiba-tiba mulutnya menganga tampak di dalamnya berapi dan ada asap hitam yang keluar, tangannya dengan kuku panjang mencengkeram sandaran jok, seolah dia seperti bertahan dari sebuah dorongan, tapi dorongan itu ternyata lebih kuat, sehingga dia terpental dan meninggalkan sobekan pada benda yang di cengkeramnya tadi yaitu sandaran jok ini, yah, nampaknya makhluk itu sudah berani mendekatinya, dan ingin mengganggunya, apa dia ceritakan saja pada Ninik, ah jangan
Baca selengkapnya
146
HHHHHH HUAHHHHBRUAKKKDarto dan Ninik berhenti tertawa, keduanya kaget dan saling pandang, kemudian secara perlahan memutar kepala kearah sumber suara,Darto dan Ninik terkejut, belakang mobil ditabrak mobil box pengangkut barang, di body mobil boxnya ada gambar nama produk dan perusahaan.Darto turun diikuti Ninik mendekat ke TKP (tempat kejadian perkara), dilihatnya sopir box itu tergopoh-gopoh turun, wajahnya pucat pasi, terlihat tubuhnya gemetar,Darto dan Ninik masih shok dan kaget, mobil belakang terlihat sedikit penyok, kaca belakang juga sudah pecah, beruntung ini mobil eropa yang punya body tangguh, kembali Darto focus menatap sopir box yang juga tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya pucat dan melas, seperti banyak beban,“Bagaimana ini pak?” cecar Darto dengan intonasi tegas“Maaf, pak, saya minta maaf … saya … “ sopir dengan postur kecil dan kurus itu bicara dengan gagap, wajahnya sudah hampir menangis, tidak bisa melanjutkan bicaranya malah nangis terguguk, dia membayangk
Baca selengkapnya
147
“Oh … untuk perusahaan toh, maaf Pak Bos, saya tadi cuma bingung ada yang nanya beginian, kalau ternyata untuk survei perusahaan ya saya akan langsung jawab, iya Pak sekali lagi maaf, setiap bulan itu saya menerima gaji atau uang belanja itu dari suami sebesar tiga juta Pak” cerocos istri sopir itu yang mengira yang menelpon itu Bos suaminyaDIENGDarto mendelik ke arah sopir itu, ketahuan bohongnya khan si sopir itu, Darto paling benci dengan kebohongan, sedang sopir itu juga melototkan matanya gelisah “Oh segitu ya Bu ….” ujar Darto mengerling kea rah sopir itu dengan senyum mengejek, ketahuan bohongmu Pir batin Darto “Ibu tahu berapa gaji suami ibu?” sambung Darto“Tahu lah Pak, empat juta Pak, tiga juta dikasih ke saya buat belanja, satu juta untuk bayar kontrak dan bayar sekolah anak-anak, “ jawab istri supir itu.Darto terjengit dengan jawaban istri sopir itu barusan, berarti dia tadi salah sangka, sedang si sopir yang mendengar jawaban istrinya terakhir menjadi lega,“Baik Bu
Baca selengkapnya
148
Setelah pamit Darto segera menggandeng tangan istrinya segera di bawa masuk ke mobil setelah itu dia memutari mobil masuk di kursi pengemudi, Darto segera gas mobilnya.BRRAKKK KRATAK KRATAKDarto mendadak mengerem mobilnya, Darto dan Ninik kembali terkagetOrang-orang segera berhamaburan,Darto dan Ninik segera turun dan pergi kebelakang mobil, sedangkan orang-orang berhamburan mendekat, dil ihatnya kaca belakang yang tadi masih menempel walau sudah pecah dan remuk karena pasih tertempel kaca film, tapi begitu mobil di start kaca tersebut ambrol, Darto lupa mengantisipasi, dia pikir kaca itu akan kuat menempel sampai bengkel, ternyata ambrol, sedangkan orang-orang yang tadi menonton berhamburan mendekati mobil, mereka sangat terkagum dan simpati dengan Darto, sehingga banyak yang antusia dan ingin membantu untuk menyingkirkan dan membersihkan kaca itu,Darto yang melihat mobil belakang bersih berkat orang-orang yang membantunya itu mengucapkan terima kasih“Terima kasih bapak-bapak,
Baca selengkapnya
149
Dilihatnya minumannya itu masih utuh, dia mencebikkan mulutnya, dan berdoa akan segera diminum oleh Darto.Setelah sampai di pintu mbok rah terkaget, matanya mendelik“KAMU .... “Dua kresek yang dibawa mbok Rah sampai terjatuh, dadanya deg-degan, lebih tepatnya bergemuruh, dia tidak menyangka Ninik kembali,kerumah ini sekarang dikiranya Darto sendirian tadi.“Assalamualaikum ...” salam Ninik ramah, dia sedikit meraasa aneh dengan ekspresi mbok Rah yang terkejut, dan salah tingkahMbok Rah tersenyum kikuk, membukukkan badannya sambil tersenyum, lalu menunduk pura-pura tidak mendengar salam Ninik, dia tidak menyahuti lalu meneruskan langkah untuk membuang sampah, hatinya benar-benar gondok, kenapa ninik pulang sekarang, bisa gagal maning rencanaku.Ninik meneruskan langkah masuk, dilihatnya suaminya duduk di sofa memainkan gawainya,“Assalamualaikum .... “ teriak Ninik,“Waalaikumussalam ....” sahut Darto dan Susi juga membalasnya dari arah dapur.Ninik memindai ruangan, dia merasa pu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status