All Chapters of BERCINTA DENGAN HANTU: Chapter 161 - Chapter 170
183 Chapters
160
Darto juga mengerutkan keningnya, dia juga setuju dengan kata istrinya, suara itu datangnya dari dalam,Keduanay saling pandang, tanpa kata mereka seolah punya pikiran yang sama, sesaat kemudian keduanya membulatkan mata, tanpa aba-aba, sontak keduanya dengan kompak membuka pintu dan menghambur kembali ke dalam rumah,Sampai di dalam rumah Darto berjalan mengendap, Ninik mengekor di belakang, Darto mengamati sekeliling, tapi ternyata tidak ada sesuatupun yang mencurigakan,“Alhamdulillah tidak ada apapun humai” ujar Darto nyaris berbisik“iya Bi, kalau ada apa-apa tentunya mbok Rah dan Susi jadi heboh, keliahtannya Susi istirahatya tenang, syukurlah” ujar Ninik, Darto manggut-manggut mengerti,“Kalau begitu ayuk kita segera pergi ke rumah ustad” ajak Darto segera menggamit tangan Ninik, mereka berduapun segera melangkah pergi,Sementara itu di dalam kamar Susi,“Mbok Rah, suara apa itu kog seperti petasan besar meletus” tanya Susi yang tadi sempat kaget juga mendengar suara menggeleg
Read more
161
Kenapa Mbok Rah tidak takut Susi bangun?, ternyata tadi dimakanan Susi, mbok Rah telah memberi obat tidur, agar aksi ritualnya kali ini tidak terganggu,Mbok Rah kembali fokus pada boneka, setelah menekan pusar boneka, diangakat kembali boneka itu, kemudian di gerak-gerakkan di atas bara arang itu, tanggannya nampak bergetar saat memegang boneka, mulutnya komat-kamit sesekali mendesis dan bergumam tidak jelas apa yang digumamkan,Sementara itu, Darto dan Ninik sudah berbincang-bincang dengan Ustad dan istrinya, percakapan semula seputar tentang pekerjaan Darto dan pengalaman Ustad saat pergi dan menimba ilmu kembali di pondok gurunya,“Dek Darto, katanay ada yang hendak di tanyakan tentang sesuatu hal ... “ tanya Ustad tiba-tiba mengalihkan topik dan mengingatkan Darto tentang tutjuannya menemuinya,“Ah iya ustad, sampai ngelantur kemana-mana, begini Ustad ... saya khan orang awam, saya mengalami hal-hal ganjil di rumah, saya minta tolong Ustad dapat membantu mencari solusi tentang ha
Read more
162
WUUUUUSJari telunjuk mbok Rah yang menekan pusar boneka itu terlihat mengeluarkan asap, mbok Rah terkejut, matanya melotot, rahangnya mengeras, andai mbok Rah masih punya gigi, mungkin gigi itu gemeletuk.Di rumah ustad,Ustad terus saja membaca doa-doa, nampak sekali ustad kewalahan, karena tubuh Darto terus bergerak kelojotan, tubuh sang ustad nampak bergetar, baju kokonya sampai basah oleh keringat, dengan terus saja menugcapkan doa sampai dengan teriak-teriak, seperti sedang berperang dengan kekuatan tak kasat mata,Mbok Rah di kamarnya masih dalam posisi yang sama, jari-jari berusaha menekan pusar boneka dengan kuat, samapi otot jari hingga leher bertonjolan,AAAAAAHHHHHMbok Rah berteriak saat dia berusaha menekan pusar boneka dengan kuat, tiba-tiba jari telunjuknya terasa sakit, ada sensasi terbakar dirasakannya, tubuhnya seperti tersetrum ribuan watt, hingga tubuhnya terjengkang,BUKKK“Bangsat, bagaimana bisa seperti itu!” geram mbok Rah, nafasnya ngos-ngosan, keringat sudah
Read more
163
BYARRRRMata Darto terbuka, matanya melotot hingga seperti akan keluar dari tempatnya, Ustad dan Ninik terjengit, sama-sama juga membelalakkan matanya demi melihat ekspresi Darto, hati mereka berdua ustad dan Ninik berdebar-debar menunggu apa yang akan terjadi dengan Darto.“Bi ... “ Ninik memberanikan diri, hatinya sedikit bergetar, hingga bibirnya ikut bergetar tangannya menggenggam tangan Darto, di elusnya punggung tangan Darto, tindakan tersebut membuat Darto sedikit tenang,“Ada apa Humai?” ujar Darto dengan suara lemas, kemudian Darto membenarkan duduknya hingga terasa nyaman, matanya berkedip dan terbuka normal seperti biasanya, hati Ninik dan Ustad menjadi lega.“Apa Habi tidak ingat kejadian tadi?” tanya Ninik pelan-pelanASTAGHFIRULLAHHALADZYMSeru Darto, sambil berjingkat“Kita di mana Humai, bukankah kita ada di rumah Ustad” seru Darto lagi,“Iya Bi, kita lagi ada di rumah ustad, kan Habi ada perlu sama ustad” ingat Ninik menepuk-nepuk punggung tangan Dadrto,“Iya dek Dar
Read more
164
ASTAGHFIRULLAHHALADZIMSeru Darto agak keras dengan mata melebar, membuat Ninik juga ikutan kaget.“Ada apa Bi ... ?” seru Ninik juga ikutan membulatkan mata memandang suaminya yang mendelik itu,Darto terlihat celingukan, tangannya terus meraba-raba semua saku yang ada, di saku celana belakang, bagian depan, tangannya terlihat meraba-raba dengan panik, terlihat sangat bingung, kemudian dia mencondongkan tubuhnya pada Ninik, kemudian berbisik ke telinga Ninik,“Dompet Habi nggak ada ... “ suaranya pelan dan parau, pertanda sedang panik“Ha ... “ Ninik juga terkejut,“Apa humai ada bawa dompet ... ?” tanya Darto sedikit ragu, sebab, terlihat istrinya itu dari tadi tidak membawa apapun,“Hehehehe ... nggak Bi” sahut Ninik menggeleng, sambil terkekeh lirih,“Waduh, gimana ya Hum ... “ tanya Darto sedikit bingung dengna situasi yang dialaminya.“Seandainya kita bawa dompet, seharusnya kita bisa kasih KTP untuk jaminan Humai” ujar Darto dengan suara sedikit berbisik.“Hihihihi, memang bisa
Read more
165
“Begini saja, bagaimana kalau Mas Darto sebagai jaminan ... “ ujar Soima menatap Darto, dengan tatapan licik dan penuh hasrat saat memandang Darto, senyumnya menyeringai, terlihat sekali kalau dia sedang menginginkan Darto, Yah dulu saat masih sekolah dan berteman dengan Darmi adik Darto, dia sudah naksir sama Darto, dia mendekati Darto lewat Darmi, saat itu Darto masih merintis usaha, belum sebesar sekarang, tapi nampaknya Darto tak menggubris semua cewek yang mencoba mendekatinya, dia fokus mengembangkan usahanya, sehingga dia mundur, tapi kini dia bisa bertemu dengan Darto lagi adalah rizky dan kesempatan yang tak boleh disia-siakan, walaupun sekarang ada wanita disampingnya, dia tidak perduli, Sedangkan Ninik dan Darto sontak matanya membulat, dada Ninik bergemuruh, rasanya ingin meledak, ingin dia mencakar wajah gadis genit ini, “Apa maksud mbak” tanya Ninik dengan geram, wajahnya terlihat gusar, nampak emosinya sudah hampir meledak, “Saya nggak minta aneh-aneh” ujar Soimah de
Read more
166
Brodin benar-benar diliputi amarah melihat keganjenan istrinya, hati laki-laki mana yang rela istrinya menginginkan laki-laki lain, istrinya itu memang punya karakter genit, tapi tidak sampai terang-terangan meminta seorang laki-laki untuk menemaninya, itu sungguh memalukan dan melukai harga dirinya sebagai seorang laki-laki,Darto menggandeng tangan istrinya dengan erat, kemudian pelan-pelan meninggalkan lokasi keributan itu, dia bukan hendak melarikan diri dari tanggung jawab, sesampai dirumah nanti dia akan mengambil uang dan menyelesaikan masalahnya, Ninik yang digeret suaminya menurut saja, kemudian mereka segera menstarter motornya, lalu segera pergi dari area situ, sedangkan mereka yang sedang ribut tidak menyadari kedua orang itu sudah tidak ada ditempat,Darto dan Ninik tidak berbicara apapun selam dalam perjalanan pulang, mungkin masih shyok dengan kejadian yang mencekam tadi, bagaimana seandainya mereka keinginan Soimah tercapai tadi, hiii, tidak bisa dibayagkan,Ssesampain
Read more
167
Sambil merebahkan dirinya mbok Rah terkenang masa lalunya, di sebuah dusun yang terpencil, di sebuah lereng gunung B, seorang gadis yang bernama Rahayu, yang sekarang di panggil mbok Rah, waktu itu dia masih muda, umur enam belas tahun, dia tinggal hanya dengan ibunya, ayahnya meninggal sejak dia usia delapan tahun, kehidupannya bahagia, ibunya sangat menyayanginya, walau terbilang miskin, tapi bersyukur, ayahnya meninggalkan sepetak sawah, yang cukup untuk kehidupan mereka, dan juga sebuah rumah kecil berdinding gedek atau anyaman bambu, di belakang rumah di tanami sayuran dan berternak bebek dan ayam, hari-harinya berjalan damai, hingga suatu ketika, saat ibunya tidak ada karena sedang di sawah, dan dia sedang memberi makan bebek dan ayamnya di belakang rumah, tiba-tiba mulutnya di bekap seseorang, tubuh kurus Rahayu diseret di semak-semak, tentu saja rahayu memberontak, dia sekuat tenaga melepaskan diri dari bekapan orang itu, tapi adalah daya, tenaga orang itu begitu sangat kuat,
Read more
168
Ya Gusti, Rahayu kaget dan terperanjat, matanya melotot, tangannya yang membawa baki terlihat bergetar, hingga isi dalam gelas di atas baki yang di bawanya tumpah sebagian, dahinya mengeluarkan keringat besar-besar, "Ma, ma, Mmm" Rahayu gagap, dia hendak mengatakan maaf, karena minuman yang akan dihidangkan sedikit tumpah, Ibu Rahayu tersenyum maklum, "Nggak usah takut nduk, ini pak Brengos," ujar ibu Rahayu sedikit terkekeh, Sedangkan sang tamu memelengkan wajahnya, menatap Rahayu dengan tajam, ada seringai licik di matanya, "Hehehe, iyak, iyak, iyak, hehehe" sang tamu terkekeh sambil memelintir kumisnya manggut-manggutRahayu ngeri mendengar kekehan pak Brengos, seperti suara lolongan srigala di malam hari, sangat giris dan horor, bulu kuduk sampai berdiri, Rahayu tidak dapat lagi menguasai rasa takutnya. PRANG Baki terlepas dari tangan Rahayu, ibunya yang terkejut hanya menatapnya heran ... tangannya mengulur menepuk-nepuk pundak Rahayu. "Mbok Rah, mbok Rah, mbok Rah" Susi
Read more
169
Tiba-tiba mbok Rah muncul dengan nenteng buntelan, Darto dan Ninik terkejut, sontak mendongak, keduanya segera berdiri, keningnya mengerut, ada apa dengan mbok Rah, tiba-tiba ingin pulang, awal datang dulu Ninik menawarkan mengantar pulang kampungnya, tapi mbok Rah menolak, ingin tinggal disini sementara, "Eh Mbok Rah mau balik desakah? " tanya Ninik sambil mengernyit, "iya mbak," sahut mbok Rah menundukkan kepala,"Apa ada sesuatu Mbok, hingga ingin pulang?" tanya Ninik penasaran."nggak Mbak, mbok rindu keluarga di kampung" sahutnya mbok Rah,Ninik sejenak terpekur, tidak ada hal yang membuatnya berat, karena selama ini juga tidaklah terlalu dekat, dan yang paling tidak bisa di tahan kalau orang sudah beralasan rindu, maka tidak ada yang bisa menghalangi, kata Dylan di film Dylan bahwa Rindu itu berat, eh kog nglantur di film-film segala,"Mmmm tunggu ya mbok" ujar Ninik berlalu masuk kamar, sesaat kemudian sudah muncul lagi "Mbok Rah, ini, terima ya, mohon maaf, mungkin selama
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status