All Chapters of BERCINTA DENGAN HANTU: Chapter 151 - Chapter 160
183 Chapters
150
“Oh, tidak, ini tidak boleh, bukan begitu rencananya, ah, sialan, kenapa perempuan jelek itu ikut kesini sih, bikin rencana gagal maning’ gerutu mbok Rah mondar-mandir, matanya nyalang, tangannya mengepal, mulutnya komat-kamit, menggumam nggak jelas. dia menyebut Ninik perempuan jelek,“EH COPOT” seru mbok Rah tiba-tiba terjengit kaget “Ada apa mbok Rah” seru Susi menepuk bahunya yang membuat mbok Rah kaget,“Ah, kamu bikin kaget saja Sus, sudah kita istirahat sejenak, lagian tidak ada yang dikerjain lagi khan?” ujar mbok Rah bersungut dan ngeloyor ke belakang rumah,Susi mengedikkan bahunya, dia selalu merasa janggal dengan tindakan mbok Rah, sebenarnya ada niatan untuk mengadukan kepada Ninik, mumpung juragannya ada di rumah kembali, tapi apa iya mbak Ninik percaya, nanti kalau dia nggak percaya terus aku juga nggak bisa kasih bukti, nanti malah aku yang salah, bisa-bisa diusir dari rumah ini, karena di tuduh memfitnah, oh, tidak, kerja disini itu santai, juragannya orang-orang ba
Read more
151
ALLAAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUUM ...Ninik terus membaca ayat kursi, dia yakin suaminya ini sedang di rasuki syetan, ada kabut aneh di mata suaminya,Darto tiba-tiba matanya semakin merah dan melotot sampai terlihat hampir keluar dari kelopaknya, otot di pelipisnya terlihat biru dan menonjol, berangsur otot-otot di seluruh tubuhnya juga seperti hendak keluar dari tubuhnya, bergurat-gurat kebiruan seperti kabel listrik melilit tubuh Darto, Darto menggeram, dan melengkungkan tubuhnya dengan sikap merangkak, tubuh itu seperti mengembang dan hendak meledak, ekspresinya wajahnya seperti orang yang mengejan dengan amat sangat keras, pipinya mengggembung dengan otot-otot kebiruan yang menonjol,AAAARKKHHHHHHDarto terus saja menggeram dan meraung, suasana sangat mencekam, Ninik yang terus menggumamkan ayat kursi entah yang keberapa kali, mulutnya tiada henti membaca ayat kursi, dia tidak ingat doa-doa rukyah pengusir setan, dulu pernah di ajarkan, karena tidak pernah diamalkan ja
Read more
152
“Ada apa kamu menangis Humaiku, apa ada yang kamu susahkan” tanya DartoHUWAAAAAA AAAAANinik menangis tersedu, melepaskan segala cemas serta ketakutannya, dan merasa terharu dengan perlakuan suaminya, bagaimana tidak terharu, saat ini kondisi suminya itu amat memprihatinkan, tapi dia justru mengkahwatirkan istrinya, nikmat mana lagi yang kau dustakan,“Hay, kog malah menangis,” ujar Darto lagi, sambil menggusuk kepalanya,“tenangkan dirimu, cup_cup_cup sudah tenanglah, Belanda masih jauh ... “ ujar Darto,Ninik sedikit gondok, bisa-bisanya suaminya ini bikin Joke yang nggak lucu, tapi dia sedikit terkekeh juga dengan guyonan ala Darto, dasar anak bu Zulaikha, gen jenaka menurun ke anak-anaknya, meski karakter tetapnya itu pendiam bin gagu, saat-saat tertentu keluar juga sifat jenakanya,“Hihihihi, Habi bisa saja” ujar Ninik memukul pelan pundak Darto,“Apa yang terjadi” tanya Darto lembut, sambil mempererat dekapnnya, sedangkan Ninik juga mempererat dekapannya, Ninik merasa nyaman de
Read more
153
AUWWWTeriak Ninik menjerit kaget,Tiba-tiba Darto membuka pintu lalu menarik tubuh Ninik ke dalam kamar mandi, tapi nampaknya Ninik berontak.“Ish, apaan sih Bi ... “ cicit Ninik sambil terus berusaha lepas,“Bi, jangan Bi ... “ teriak Ninik sambil berusaha lepas dari sergapan Darto saat Darto hendak melucuti baju Ninik yang sudah tak berbentuk itu,Ninik mengamati wajah dan mata Darto, melihat kemungkinan Darto kena serangan kesurupan lagi, tapi dilihatnya tidak ada tanda-tanda yang aneh di wajah Darto,“Kenapa Humai” cicit Darto“Kita tak boleh melakukannya di kamr mandi Bi, nggak baik, di kamar mandi itu banyak setannya, memang tidak ada larangan, bahkan sebagian ulama menilai makruh, tapi rasanya kurang beradab, beribadah itu ya di tempat yang baik Bi ... “ cerocos Ninik berusaha memberi pengeritan suaminya itu dan berusaha mencegah agresi Darto yang melucuti bajunya dengan tergesa-gesa,Demi mendengar cerocosan dan ceramah Ninik, Darto terdiam sejenak, kemudian dia memandang wa
Read more
154
Darto segera melakukan titah Ninik, tadi saking terburunya dia hampir lupa, Darto tersenyum sedikit malu pada istrinya, kemudian dengan mantap dia melafadzkan doa,ALLAHUMMA JANIBNASYAITANA WA JANIBNISYAITHANAMARAZAQNA***Ibadah di mulai ... pembaca ... harap tenangMatahari sudah lingsir ke Barat, setelah Sholat Ashar, Darto segera membawa mobilnya ke bengkelnya, sekalian ngecek hasil kerja karyawannya, sedangkan Ninik mempersiapkan bahan-bahan untuk makan malam, sehingga nanti tinggal mematangkan saja,Darto meninggalkan mobil di bengkelnya, dia pulang dengan berjalan kaki, toh dekat saja, saat sudah masuk dalam gang, dia melihat ustad Jaelani berjalan dari arah berlawanan dengan dirinya, ustad Jaelani memakai baju koko dan kopyah hitam, terlihat agung dan berwibawa, Darto sumringah melihat ustad Jaelani, segera dia menghampiri ustad dan menyalami“Assalamualaikum ustad, apa khabar, perginya lama sekali ustad” salam Darto dengan berondongan pertanyaan,“Waalaikumussalam, mas Dar
Read more
155
PYARRRRDarto yang walau matanya sedikit terpejam dapat melihat pot bunga itu bergerak ke pinggir lalu jatuh,Matanya yang tadi sedikit ngantuk jadi melek seketika, melotot ke arah pot pecah itu, pikirannya langsung tertuju pada Mayang, benarkah itu Mayang? Pikirnya, apakah Mayang sedang menunjukkan keberadaannya?,Sedangkan Ninik yang tadi konsentrasi memijat tidak melihat fenomena pot bergeser, tahu-tahu sudah jatuh saja itu pot. Dikiranya pot itu tersengggol oleh Darto“Habi, mending kita ke kamar saja, nanti aku pijitin yang merata” ujar Ninik lembut, dikiranya saking ngantuknya suaminya sampai tak sengaja menyenggol pot di meja itu,“Ah, iya, siap titahnya kanjeng ratu” sahut Darto jenaka, Ninik hanya tersenyum kemudian menggelandang suaminya ke arah kamar,“Mbak Susi, tolong yah, dibersihkan,” ujar Ninik sambil menggeret tangan suami untuk mengikutinya.Sedangkan Darto pikirannya masih berkecamuk, tapi dia tidak ingin istrinya panik, dia berusaha tenang dan baik-baik saja, diam-
Read more
156
BRAKKKMbok Rah menutup pintu kamarnya keras, dia seperti marah, entah apa yang dimarahkan, setelah pintu tertutup, terlihat mbok Rah menarik nafas kasar“Kenapa kamu gegabah ... “ ujar mbok Rah berkacak pinggang, nafasnya memburuHening,“Kalau kamu tidak sabar, maka misi kita akan gagal, dan aku menyerah membantumu” mbok Rah menggeram marah, dia memajamkan matanya utnuk menetralisir kemarahannya, bagaimanapun dia menyayangi sosok yang sedang dimarahinya ini, tapi dia sangaat geregetan dengan ketidak sabarannya, padahal sebuah misi itu harus di lakukan dengan kehati-hatian, dia dengan susah payah masuk di keluarga ini, maka dia akan melakukannya dengan penuh perhitungan, tidak boleh gegabah, memang yang sedang dihadapinya ini orang-orang awam, tapi mereka berdua suami istri itu memiliki kekuatan alami, yang dia sendiri belum bisa mendifinisikan kekuatannnya itu apa dan bagaimana bisa begitu, jadi dia harus mempelajarinya dan mengamati dulu, mbok Rah tidak mau usahanya selama ini sia-
Read more
157
BLUB Arangpun menyala, mbok Rah dengan tenang membolak-balik arang agar menjadi bara merata, setelah dirasa bara sudah merata, lalu mbok Rah mengambil lagi buntelan plastik kecil, dibukanya pelan-pelan, ternyata berisi serbuk kemenyan, dijumputnya serbuk itu lalu di taburkan perlahan di atas bara, aroma khas kemenyan yang di bakar segera memenuhi ruangan, mbok Rah segera mengatur posisi duduknya dengan bersila, telapak tangan menangkup di depan dada seperti sikap menyembah, kemudian matanya mulai memejam, Sejenak mbok Rah membuka matanya, tangannya meraih kemenyan dan menjumputnya kembali, lalu ditaburkan perlahan diatas bara, wajahnya tampak memerah, entah oleh karena efek panas bara, atau karena efek ritualnya, matanya manatap tajam bara di depannya, sudut bibirnya tertarik miring, sejenak kemudian kembali mbok Rah menutup matanya, mengatur posisi menyembah seperti tadi, mulutnya komat-kamit, sesaat kemudian tubuh mbok Rah bergetar, asap dari bara arang yang tadinya tipis berpendar
Read more
158
CEKLEKKBRUAK ...Mbok Rah kaget sampai melompat mundur, jantungnya hampir terlepas dari tangkainya, matanya melotot, tubuhnya bergetar, pikirannya berkecamuk dan dag-dig-dug-der, demi apa yang terjadi sekarang, mulutnya sampai nganga lebar, rongga mulutnya yang menghitam tanpa gigi itu sampai terlihat.SUSI ... ! seru mbok Rah,Susi jatuh tertelungkup bersamaan pintu dibuka oleh mbok Rah, mbok Rah melongokkan kepalanya keluar, barangkali ada Ninik atau Darto di luar, dirasa aman tidak ada seorangpun yang menyaksikan peristiwa itu, maka mbok Rah segera menyeret tubuh Susi masuk, kemudian mbok Rah menutup pintu,“Sus ..., Sus ..., “ mbok Rah mengguncang-guncang tubuh Susi, membalikkan tubuh Susi hingga posisi tubuh Susi telentang,“Sus ... Sus ... “ panggilnya lagi,Sesaat kemudian kelopak mata Susi bergetar, dengan perlahan matanya terbuka, matanya berputar mengedar ke kanan dan ke kiri,Kemudian Susi bangkit duduk, kemudian dia memutar kepalanya ke kiri 360 derajad, kemudian dia mem
Read more
159
Mbok Rah meraih botol air mineral, di bukanya tutup botol, mulutnya berkomat-kamit, memberi jampi-jampi pada air itu untuk di percikkan ke muka Susi, dengan begitu Susi akan bangun,KRIET“Eh copot ... “ teriak mbok Rah kaget, bersamaan pintu terbuka, matanya melotot dan jantungnya berdebar-debar. Botol air mineral itu sampai terlepas,“Mbok Rah ... Susi kenapa?” Ninikkaget saat membuka pintu, sontak bertanya dengan khawatir, matanya membulat begitu melihat Susi tergeletak di lantai kamar mbok Rah,Ninik sebenarnya sedang mencari Susi, karena biasanya Susi sibuk di dapur membantu dirinya mempersiapkan makan malam, tapi ditunggu beberapa saat Susi tidak juga muncul, sehingga dia berinisiatif mencarinya di kamar, tapi saat di buka kamar Susi, kosong tidak ada orang, akhirnya dia mencari di kamar mbok Rah, betapa terkejutnya saat pintu dibukanya, dilihat Susi tergeletak, dan sesaat dia mencium bau aneh di ruangan mbok Rah itu, tapi dia mengabaikan kondisi itu, Ninik lebih khawatir keadaa
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status