Semua Bab BERCINTA DENGAN HANTU: Bab 41 - Bab 50
183 Bab
BAB 41
Setelah tersedaknya reda Ninik langksung mengklarifikasi menjawab ocehan pria itu yang ngawur“Ini memang Kak Ayu, sedangkan beliau adalah calon suami Nini Kak” ucap Ninik mengaskan“OoooH masih calon toh... sebelum janur kuning melengkung kan masih bebas, masih ada peluang toh...?” Tukas pria ituUHUKS UHUKSKini gantian Darto yang tersedak, untung, semburannya dia arahkan ke samping, hingga tidak mengenai meja, matanya mendelik, dia merasa kesal dengan pria ini, hampir memancing marahnya, tapi dia masih waras, tidak mau citra kasar tersemat gegara memukul orang di hadapan Ninik, tidak, dia tidak mau, Darto benar-benar kesal sekarang“Nih Kak, undangan kami, tolong datang ya... seminggu lagi,” Ninik mengambil kartu undangan dari dalam tas segera, dan memberikannya kepada pria itu, berharap dengan itu menghentikan kekonyolan pria itu,“Ooooh_masih satu minggu toh, dalam satu minggu masih ada waktu&rd
Baca selengkapnya
BAB 42
Setelah sampai dirumah, belum jam sepuluh malam, aku sudah lega Ninik dan Kakaknya sudah aman, dia mengiring sendiri sampai masuk rumah, dan dia hanya mampir ssejenak, hanya untuk berpamitan pada Ibu dan Ayah Ninik.Aku segera masuk rumah, disambut Mayang seperti biasanya, Mayang menggamit lenganku, menuntunnya ke meja makan, dia akan menyuguhkan segelas air, menyuruh aku bersandar, kemudian Mayang memijat pundak aku dengan lembut, pijitannya sungguh mantap, setelah lelah hilang, aku akan menyantap hidangan di meja, tentu dengan dilayani Mayang,  yah itulah keseharian Mayang dalam melayani aku, sungguh aku merasa bagai Raja, itulah mengapa aku janji akan memperlakukan Mayang juga dengan baik, layaknya istriTiba-tiba aku merasa tubuh Mayang berada di pangkuannya, nampaknya Mayang ingin bermanja,*Hantu ternyata juga suka dimanja hehehe Terasa ada bibir yang menempel di bibirnya, bibir Mayang dingin seperti es, tapi berselang sesaaat ak
Baca selengkapnya
BAB 43
Sesasmpai dirumah tasdi Ninik dan Ayu masuk ke kamar, sedangkan Darto hanya mampir untuk pamit doang, secara kan sudah malam, Ibu dan Ayah Ninik tidak berkenan Darto bertamu malam-malam, meski dia calon mantu, sebelum Ijab Sah, maka belum sasha juga berada di rumah itu seorang laki-laki asing, begitu prisip orang tua Ninik, memegang agamanya dengan kuat.Ninik yang sekarang sendirian teringat kejadian tadi di Mall, kejadian yang sangat menggetarkan jiwanya, bagaimana tidak orang yang pernah mengisi relung hatinya tiba-tiba ada di depannya, dalam kondisi dia akan segera menikah, dia sudah melupakan dengan susah payah perassaannya pada lelaki itu, tapi memang tidak mudah, manakala mendekap Darato tadi sebenarnya dia sedang menyalurkan rasa takut dan juga mencari perlindungan kenyamanan di dekapan Darto, dia seoalah merasa sedang terancam, seolah hatinya sudah berada di tangan lelaki tadi, dan siap di kunyah habis,  sedang pikiran warasnya berada di genggaman Darto, Hati da
Baca selengkapnya
BAB 44
Darto mengepak pakaiannya, dia memilih beberapa pakaian yang cocok, dia akan berangkat menikah besok, hari ini dia berangkat kerumah Ibunya, agar esok pagi bisa segera bersiap bersama keluarga untuk menuju kepernikahan, iring-iringan berangkat jam 6, perjalanan sekitar 1 jam, dan ijab kobul di pastikan jam 7,30, jadi dia sudah harus stand by subuh, usai mengepak semua pakaiannya, dia segera melangkah keluar kamar, menuruni anak tangga, hatinya sangat berbunga, tapi juga ada sedikit sedih mengingat Mayang, hatinya terasa ada yang teriiris juga, “Mayang_Yang,” kemana dia, Darto terus menuruni anak tangga, Darto celingukan, mengedarkan pandangan, kalau-kalau ada pergerakan Mayang, “Yang_Yang...!” suara Darato agak sedikit rasa khawatir, apakah Mayang marah, atau sedih, atau bagaimana, dia tidak pernah tahu ekspresi Mayang, “Yang_kemarilah” Darto merentangkan tangannya, “Yang_jangan begitu, aku kan sudah berjanji padamu, kita akan baik-baik saja” Darto be
Baca selengkapnya
BAB 45
Mayang menempelkan bibir dinginnya seperti es batu ke bibir Darto, dia tahu Mayang sedang sedih, jadi dia menghiburnya sebentar, dia menanggapi keinginan Mayang,DERRRT DERTPonsel Darto berbunyi, dia segera mengambil gawainya dari dalam saku, dilihatnya ibu memanggil, dia segera melapaskan diri dari Mayang, dan menerima panggilan ibu“Darto cepetan, ada yang harus segera dibahas sama Ayah Ninik, dia menunggumu, bahas acara besok biar, nggak kacau,” suara ibu keras, bahkan tanpa salam, mungkin saking keburunya,Darto terperanjat, dia sudah ada janji sama ayah Mayang, untuk membicarakan acaranya, “Ah kenapa aku lalai,” Darto menpuk jidaatnya,“Yang aku pergi dulu yah” pamit Darto, tentu saja tanpa jawaban, tega tidak tega dia harus segera pergi, Darto segera berlalu pergi***Akhirnya hari pernikahan tiba, Darto sudah sejak dari kemarin di rumah Ibunya, Darto didandani Make Up Artis, laki-laki dengan
Baca selengkapnya
BAB 46
Suasan menjadi gempar, banyak orang yang bergerombol mengelilingi asal suara itu, beberapa orang panik, dan berteriak-teriak memberi perintah, dan sebagian orang merangsek maju untuk mengetahui apa yang terjadi, suasana benar-benar kacau,“Cepat_cepat_angkat, ayo bantu_bantu, hati_hati” seseorang berteriak-teriak memberi perintah dengan panik“bawa ke kamar, ayo-ayo_kasih jalan, kasih jalan” seseorang yang lain mengatur orang-orang yang menggerombol mengelilingi TKP, Tempat Kejadian Perkara,“sekitar tiga orang mengangkat tubuh besar itu dengan susah payah, keringat sampai bercucuran, sedang yang lain membuka jalan dari orang-orang yang selalu saja mendekat untuk mencari tahu apa yang terjadi,“disini saja” beberapa orang sudah secepatnya membuat ruang kosong untuk penanganan lebih lanjut“Tolong yang lain mundur, biar ada ada oksigen” kata bapak Sony, seorang Mantri Puskesmas warga kampung ini
Baca selengkapnya
BAB 47
Saat aku menjabat tangan Ayah Ninik untuk Ijab Kabul, tiba-tiba ada suaara BRUGG, suasana menjadi kacau dan heboh, banyak orang berlarian dan berteriak-teriakAku berdiri melihat apa yang terjadi seorang Wanita dengan tubuh tambun tersungkur dari kursinya, kemungkinan dia pingsan, atau kena serangan jantung atau yang lainnya, aku tidak tahu, acara dihentikan sementara, semua orang berusaha merangsek maju unutk mengetahui apa yang sdang terjadi, tak terkecuali aku, si Ibu itu mendapat pereawatan dari Pak Mantri tetangga Ninik, kami lega, ada ahli kesehatan menanganinya, tak terduga kejadian mengejutkan itu terjadi, tiba-tiba si ibu Tambun itu membuka matanya, tanpa diduga tangannya mengulur mencekik Pak Mantri, semua orang masih terbengong, belum sadar apa yang sedang terjadi,ERRRRGGHIbu Tambun menggeram, ekspresinya mendelik dengan mulut menyeringai seram sekali, dan tangannya mencekitk pak Mantri dengan kuat, semua orang masih terbengong, tidak ada tindakan m
Baca selengkapnya
48
POV AuthorDarto terkaget, sampai dia melompat dari tempat duduknya, melihat itu semua orang tertawa terbahak-bahakTernyata suara petasan untuk merayakan, dan menandai suksesnya ijab kabul“Huff” Darto mendengus sambil memagang dadanya yang terguncang, dia tersenyum kikuk dan malu, dengan tingkahnya sendiri, saat dia fokus menenagkan hatinya, ada tangan yang mengelap wajahnya dengan tisu, Darto terjengit lagi demi tahu siapa yang mengelap wajahnya,“Aduh Mas Macho kog gampang kaget sih, bikin aku tambah gemes deh,” suara Laura cempreng dengan genitnya menjawil dagu Darto, mulutnya monyong seakan mau mencium Darto, melihat gelagat yang membahayakan harga dirinya Darto spontan menjauhkan wajahnya, kemudian gegas menjauh dari Laura, yang seakan penuh nafsu saat berdekatan dengannya,Yang melIhat itu tentu saja terpingkal-pingkal,“Jangan begitu Macho... keringatmu harus segera di lap, biar tetep cakep...” te
Baca selengkapnya
BAB 49
Darto sangat tegang, dari kejauhan dia yang berada di atas panggung pelaminan dapat melihat siluet pria yang bikin ulah di Mall minggu lalu, yah dia adalah Mario mantan bos Ninik seperti yang diceritakan Ninik di teleponan malam-malamHatinya ketar-ketir, cemburu? Jangan tanya, tapi yang lebih mengkhawatirkan Darto justru ulah pria itu berulang di sini, bisa kacau acara ini,Pria itu semakin mendekat, saat ini sudah sepi permintaan foto dari tamu-tamu, sehingga pria itu melenggang dengan nyaman langsung menuju kearah pelamianan, Ninik yang melihat itu segera, menggenggam tangan Dasrto, seolah berkata sekarang aku milikmu, jangan khawatir. Tindakan Ninik membuat Darto sedikit menjadi lebih percaya diri, dan siap menghadapi berbagai kemungkinan,Darto membalas menggenggam tangan Ninik erat, dia ingin menunjukkan pada pria itu, bahwa Ninik kini miliknya, siapapun tidak boleh mengganggunya, Darto seperti Singa jantan yang siap siaga menjaga wilayahnya d
Baca selengkapnya
BAB 50
Mario sudah jengah dengan tatapan para tamu lain, dan dirasa kehadirannya cukup, untuk turut mengucapkan selamat bahagia kepada Pemngantinnya, dia maju ke panggung pelaminan, saatnya dia pamit“Bro aku pamit ya, jaga Ninik dengan baik” ucap Mario kepada Darto dengan penuh penekanan,“Pasti bro” Darto menyahutnya mantapMerka berdua Toas anak muda, kemudian berangkulan saling menepuk punggung tanda persahabatan,‘Bolehkah aku sekali-kali menemui Ninik?” tanya Mario saat sudah melepas pelukannya“Kamu cari matai!!” Darto mendelilk sambil tangannya sudah mengepal“Hihihii, bercanda bro, lagian mana mungkin Ninik mau menemuiku, aku tahu Ninik bukan wanita sembarangan” tukas Mario menepuk-nepuk bahu Darto, mereka berdua tersenyum, dua Singa jantan itu kini berdamaipata tamu yang hadir, terutama gadis-gadis sangat iri, bagaimana bisa Ninik disukai Pria-pria keren seperti itu, sung
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status